Anda di halaman 1dari 19

CIVIL SOCIETY

DEPARTEMEN HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA
RUANG LINGKUP
• Pengertian civil society;
• Elemen civil society;
• Hubungan civil society dengan Negara.
Konsep Civil Society
Konsep CS sangat bergantung pada sosio kultural suatu negara. Thus beda
negara bisa terjadi beda konsep.
CS di Korea selatan:
◦ Kerangka hk yg melindungi dan menjamin hak individu, hak berserikat. Perkumpulan sukarela
yang terbebas dari negara/ mandiri dari negara.
◦ gerakan dalam masyarakat yang relatif otonom dari negara; ciri: dilindung hak individu;
adanya ruang utk artikulasi politik; gerakan masyarakat yg berdasar pd nilai budaya ttt.

Di Eropa Timur
◦ CS: masyarakat yang berkembang dari sejarah bebas dari pengaruh (komitmen) keluarga dan
(kewajiban mereka terhadap) negara; dengan ciri: individualisme; pasar dan pluralisme.
Civil Society: Terminologi
Masyarakat Madani:
Tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi, keadaban serta
menghargai pluralisme.
Masyarakat Sipil:
Prasyarat masyarakat dan negara dalam rangka proses penciptaan dunia secara mendasar dan lebih
baik.
Masyarakat kewargaan:
Respon dari keinginan untuk menciptakan WN sebagai bagian integral negara yang mempunyai andil
dalam perkembangan kemajuan negara.
Civil Society:
Wilayah-kehidupan sosial yang terorganisir dan bercirikan kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan
(selfgenerating) keswadayaan (selfsupporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan negara dan
keterkaitan dengan norma hk yg diikuti warganya.
Pengertian
Civil society dapat didefinisikan sebagai suatu kehidupan sosial yang terorganisir
yang bersifat sukarela, self generating (swasembada), self supporting (swadaya),
otonom dari negara dan terikat pada aturan hukum atau aturan yg disepakati.
Beberapa pakar Indonesia, seperti Nurcholish Majid, Dawan Raharjo, dan
Azyumardi Azra mengemukakan bahwa konsep civil society atau masyarakat
madani adalah sebuah tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan
toleransi, demokrasi, dan berkeadaban serta menghargai akan adanya
pluralisme (kemajemukan).
CS vs. Society
Civil society berbeda dengan masyarakat (dlm arti umum) karena didalamnya
terdapat kehendak kolektif untuk mengekpresikan kepentingan, keinginan, ide,
pertukaran informasi dan menuntut akuntabilitas Negara atau pejabat Negara.
Civil society adalah intermediary entity, berdiri diantara ranah privat dan Negara.
Civil society tidak hanya untuk membatasi kekuasaan Negara tetapi juga untuk
memberikan legitimasi kepada Negara manakala penguasa mendasarkan pada
rule of law.
Cakupan/Ruang Lingkup CS
Civil society melingkupi hal yang sangat luas:
dapat berupa organisasi formal maupun informal. Misalnya di bidang ekonomi
(asosiasi produksi dan perdagangan), culture (keagamaan, etnis), informasi dan
pendidikan, berdasar kepentingan, pembangunan, issues oriented, civic.
Civil society juga dapat berupa penyebaran informasi dan ide. Tidak hanya
media massa tetapi juga meliputi institusi pendidikan dan kebudayaan lainnya
seperti universitas, think tanks, publishing houses, film production companies
dan artistic networks.
Karakteristik Masyarakat Madani
a.Free Public sphere:
Adanya ruang publik yg bebas sbg sarana dlm mengemukakan pendapat. WN berhak melakukan
kegiatan scr merdeka dalam menyemapikan pendapat berserikat berkumpul dan mempublikasikan
informasi.
b.Demokratis:
Masyarakat dpt berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dgn masy sekitar dgn tdk
mempertimbangkan suku agama dan ras.
c.Toleran:
Sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dijalankan orang lain.
d.Pluralisme:
Tidak hanya sekedar mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tetapi hrs disertai
sikap yg tulus utk menerima kenyataan bahwa pluralisme bernilai positif, merupakan rahmat Tuhan
Fungsi-fungsi Demokrasi Civil Society
Fungsi dasar dan utama dari CS adalah membatasi kekuasaan negara, dan demokratisasi politik.
Fungsi kedua, CS dapat melengkapi peran dari partai politik dalam meningkatkan partisipasi
politik, mempromosikan hak-hak dan kewajiban warga negara.
Fungsi ketiga, CS juga penting dalam menumbuhkan toleransi, keinginan untuk berkompromi
dan menghargai perbedaan pendapat. Nilai-nilai dan norma tersebut menjadi stabil apabila
muncul dari pengalaman dan partisipasi dalam civil society.
Keempat, menciptakan jalur baru selain partai politik untuk artikulasi, agregasi dan perwakilan
kepentingan mereka. Fungsi ini penting terutama untuk memberikan akses politik pada
kelompok minoritas seperti perempuan, dan etnis minoritas. CS memberikan landasan kuat
untuk demokrasi karena memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dan mempengaruhi
dalam semua level pemerintahan atau paling tidak dalam tingkat local. Demokratisasi
pemerintahan local berjalan beriringan dengan perkembangan CS sebagai kondisi yang penting
untuk memajukan demokrasi.
Fungsi- fungsi Demokrasi Civil Society
Kelima, CS yang sangat plural (beragam) akan menimbulkan kepentingan yang beragam. Sebuah
organisasi berbasis kelas atau gerakan berorientasi pada isu-isu tertentu mereka akan membentuk
konstituen baru yang sangat mungkin berbeda dalam hal agama dan etnis. Karena individu mempunyai
kepentingan yang banyak dan beragam dan ikut dalam banyak organisasi yang berbeda untuk memenuhi
kepentingannya maka mereka akan lebih memilih bergabung dgn berbagai macam orang yang
mempunyai kepentingan politik dan opini yang berbeda. Hal ini akan melunakkan militansi dan memacu
pandangan politik yang lebih luas. Dan memicu toleransi dan kesiapan untuk berkompromi.
Fungsi keenam, adalah perekrutan dan latihan pemimpin politik baru. Di Philippine misalnya, Yayasan
‘The Evelio B javier’ menawarkan program pelatihan kepada calon pejabat daerah maupun negara bagian
dari kaum non partisan. Tidak hanya yang bersifat teknik tetapi juga yang bersifat administrasi dan
standart akuntabilitas dan transparansi. Rekruitmen dan pelatihan biasanya hasil dari berfungsinya CS
ketika pemimpin dan activists meraih ketrampilan dan kepercayaan diri yang kemudian memberikan
qualifikasi kepada mereka untuk bertugas dalam pemerintahan.
Fungsi-fungsi Demokrasi Civil Society
Fungsi Ketujuh, banyak SC yang secara eksplisit bertujuan untuk membangun
demokrasi (democracy building) yang jauh dari sekedar pelatihan
kepemimpinan. Misalnya: Non partisan election monitoring (pemantau
pemilihan yang non partisan) telah meningkatkan kepercayaan pada para
pemilih dan memberi efek jera akan terjadinya kecurangan. Lebih jauh dari itu
memberikan legitimasi pada hasil pemilihan umum. Pilipina dan Panama
adalah contohnya.
Fungsi Kedelapan, SC menyebarkan informasi yang kemudian membantu WN
dalam mempertahankan kepentingannya.
Fungsi- fungsi Demokrasi Civil Society
Informasi dan ide yang bertebaran penting untuk pencapaian reformasi
ekonomi dalam sebuah demokrasi. Dan fungsi ini adalah fungsi kesembilan yang
dapat dimainkan oleh SC. Reformasi ekonomi yang sukses memerlukan
dukungan politik dari masyarakat dan legislatif.
Fungsi yang kesepuluh atau yang terakhir adalah pada akhirnya karena
kebebasan berasosiasi pada akhirnya akan memperkuat negara, Meningkatkan
kemampuan Negara dalam memerintah. SC dapat mengerjakan lebih dari
sekedar menuntut kepada negara tetapi ia juga harus dapat meningkatkan
kapasitas kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri yang
independen dari negara.
Pilar Penegak CS
Pilar penegak masyarakat madani adalah institusi-institusi yang menjadi bagian
dari sosial kontrol yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa
yang diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang
tertindas. Dalam penegakan masyarakat madani, pilar-pilar tersebut menjadi
prasyarat mutlak bagi terwujudnya kekuatan masyarakat madani. Pilar-pilar
tersebut adalah:
1. Lembaga Swadaya Masyarakat,
2. Pers,
3. Supremasi Hukum,
4. Perguruan Tinggi, dan
5. Partai Politik.
LSM
Lembaga swadaya Masyarakat:
adalah institusi sosial yang dibentuk oleh swadaya masyarakat yang
tugas pokoknya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan
kepentingan masyarakat yang tertindas. Selain itu, LSM dalam
konteks masyarakat madani juga bertugas memberdayakan
masyarakat dalam hal, seperti advokasi, pelatihan, dan sosialisasi
program pembangunan masyarakat.
Pers
Pers:
merupakan institusi yang memungkinkan/dapat mengkritisi dan
menjadi bagian dari social control yang dapat menganalisa dan
mempublikasikan berbagai kebijakan pemerintah yang berkenaan
dengan warga negara. Pers yang independen yang mampu
menyajikan berita yang objektif dan transparan menjadi sangat
penting.
Supremasi Hukum
Supremasi hukum:
pada prinsipnya setiap warga negara, baik yang menduduki dalam
jabatan dalam pemerintahan maupun sebagai rakyat, harus tunduk
pada aturan hukum. Perjuangan untuk mewujudkan hak dan
kebebasan antar warga negara dan antar warga negara dengan
pemerintah harus dilakukan berdasar hukum. Selain itu, hukum
harus memberikan jaminan dan perlindungan terhadap segala
bentuk penindasan individu dan kelompok dan memberikan
perlindungan terhadap HAM.
Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi:
merupakan kekuatan sosial yang bergerak pada moral force untuk menyalurkan
aspirasi masyarakat dan mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah. Perguruan
tinggi memiliki tiga peran yang strategis dalam mewujudkan masyarakat
madani: pertama, pemihakan yang tegas pada prinsip egalitarianisme yang
menjadi dasar kehidupan yang demokratis. Kedua, membangun political safety
net yakni dengan mengembangkan dan mempublikasikan informasi secara
obyektif dan tidak manipulatif. Hal ini penting untuk memberikan pencerahan
kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka akan informasi.
Ketiga, melakukan tekanan terhadap ketidakadilan dengan cara santun, saling
menghormati, dan demokratis.
Partai Politik
Partai Politik:
wahana bagi warga negara untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
Walaupun bertendensi politik dan kadang rawan terhadap hegemoni
negara, partai politik adalah tempat ekspresi politik warga negara.
Hubungan Negara dan CS
Menurut Rajiv Tandon dapat digolongkan menjadi tiga:
◦ hubungan dependency (saling bergantung),
◦ adversarial(berhadapan) dan
◦ co-operation(kerjasama).
Kategori pertama adalah hubungan dimana CS bergantung pada negara. Dalam menjalankan
tugasnya CS ini bergantung pada dukungan pemerintah. Dukungan dari pemerintah itu dapat
berupa dukungan ide, keuangan atau resources. Hal ini khususnya berlaku pada CS dimana tujuan
mereka adalah untuk mengimplementasikan program pemerintah.
Yang kedua adalah hubungan adversarial. Hubungan ini umum dalam hal CS sering
menentang/mengkritisi policy pemerintah.Hal ini meliputi CS yang bekerja untuk mempromosikan
demokrasi yang participatory, Tujuan mempromosikan Hak-Hak sipil.
Kategori yang ketiga adalah hubungan cooperation atau kerjasama. Hal ini bermakna bahwa
negara bekerja bahu-membahu dengan CS untuk mewujudkan misi mereka. Yang termasuk dalam
kategori adalah CS yang bergerak dalam bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan.

Anda mungkin juga menyukai