A. Latar Belakang Permasalahan/Kasus
A. Latar Belakang Permasalahan/Kasus
Berbagai program kesehatan yang selama ini dijalankan belum dapat secara
efektif merubah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Dalam upaya
mencapai visi dan misi Kementrian Kesehatan, ditetapkanlah strategi baru untuk
tercapainya suatu generasi yang sehat, yang mengerti arti dan pentingnya kesehatan,
hal ini hanya dapat dicapai, bila kesadaran tersebut sudah dibangun sejak dini, yaitu
dalam keluarga. Oleh karena itu, pemerintah mengambil inisiatif baru yaitu dengan
pendekatan keluarga. Kegiatan yang dilakukan adalah model pendekatan dan
kebersamaan yaitu berupaya memfasilitasi percepatan dan pencapaian peningkatan
derajat kesehatan bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di
tingkat kelurahan/RW sampai Kepala Keluarga. Program Indonesia Sehat dibentuk
dan dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelaksanakan
Program Indonesia Sehat diselenggarakan melalui pendekatan keluarga. Integrasi
upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara
berkesinambungan, dengan target / focus keluarga, berdasarkan data dan informasi
dari Profil Kesehatan Keluarga. Pendekatan keluarga adalah salah satu cara
Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Hal ini
dilaksanakan untuk mangkaji dan menemukan masalah di tiap-tiap daerah sehingga
dapat dilakukan pendekatan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sedangkan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan
warga kelurahan beserta tokoh masyarakat dan petugas untuk membahas hasil survey
Keluarga Sehat.
Hal ini sejalan dengan program Desa Siaga yang telah dicanangkan kemenkes
terdahulu. Dimana pengertian desa siaga sendiri adalah desa/kelurahan yang
penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang
memberikan pelayanan setiap hari melalui pos kesehatan desa (Poskesdes) atau sarana
kesehatan yang ada diwilayah tersebut seperti puskesmas pembantu (Pustu), pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas), atau sarana kesehatan lainnnya serta
penduduknya mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
dan melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit,
kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku). Kedaruratan kesehatan dan
1
penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Adapun tujuan dari desa siaga
aktif tersebut yaitu pecepatan terwujudnya masyarakat desa/kelurahan yang peduli,
tanggap dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat.
Salah satu upaya untuk membantu mewujudkan tingkat keberhasilan Keluarga
sehat dibuatlah suatu mini project. Dimana mini project kali ini mengambil hasil data
keluarga sehat di desa cangkir pada kecamatan driyorejo, kabupaten gresik.
Tujuan Khusus
Mengidentifikasi permasalahan kesehatan dan penyebab atau akar permasalah di
desa cangkir.
Merumuskan upaya-upaya yang pernah dilakukan guna kesehatan desa cangkir.
2. Bagi Desa
Mengetahui masalah terkait keluarga sehat di desa masing-masing sehingga
mampu untuk menemukan solusi secara musyawarah dan mampu di-
implementasikan di des amasing-masing.
Meningkatkan deraja tkesehatan masyarakat desa dan menciptakan lingkungan
yang baik untuk tinggal bagi seluruh masyarakat desa.
2
3. Bagi Puskesmas :
Memiliki data dasar terkait 12 indikator yang tertera pada program Keluarga
Sehat
Angka kesakitan akibat penyakit tertentu dapat berkurang
Dicapainya Indeks Keluarga Sehat di sebagian besar desa wilayah Kecamatan
Driyorejo
B. PERMASALAHAN DI KELUARGA/MASYARAKAT
1. Masalah kesehatan apa saja yang terdapat di desa cangkir berdasarkan indikator
keluarga sehat?
2. Apakah upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan indikator yang masih
kurang pada Desa cangkir?
C. URAIAN MASALAH
3
c. Barat : Desa Driyorejo
d. Timur : Desa Bambe
8. Jumlah Dusun dan RT : 3 Dusun, 6 RW dan 19 RT
a. Dusun Cangkir : 2 RW dan 8 RT
b. Dusun Wates : 2 RW dan 6 RT
c. Dusun Gading : 2 RW dan 5 RT
9. Jarak ke Puskesmas : 1 km
10. Waktu tempuh ke puskesmas : 5 menit
11. Sarana Pendidikan
a. PAUD : 3 lembaga
b. TK : 2 lembaga
c. SD/MI : 1 lembaga
d. SMP/MTs : -
e. SMA/MA :-
B. Data Sasaran
1. Jumlah Penduduk per Golong Umur
a. 0-11 bln : 89 orang
b. 12-60 bln : 411 orang
c. Usia Lanjut : 453 orang
Laki-laki : 204 orang
Perempuan : 249 orang
2. Jumlah KK/Jiwa yang mempunyai jamkesmas : 203 KK/657 Jiwa
a. Laki-laki : 631 orang
b. Perempuan : 655 orang
3. Jumlah KK PKH : 16 KK/64 Jiwa
4. Jumlah WUS : 1.513 orang
5. Jumlah PUS : 1.070 orang
6. Jumlah Bumil : 96 orang
7. Jumlah Bulin/ Bufas : 92 orang
8. Jumlah Akseptor KB aktif : 906 akseptor
Terdiri dari :
a. IUD : 19 akseptor
b. MOW : 27 akseptor
4
c. MOP : 5 akseptor
d. Implant : 12 akseptor
e. Suntik : 494 akseptor
f. PIL : 345 akseptor
g. Kondom : 4 akseptor
9. Jumlah rumah yang mempunyai jamban : 1.290 rumah
10. Jumlah rumah yang tidak mempunyai jamban : -
5
INDEKS KELUARGA SEHAT
6
Berdasarkan hasil survey Keluarga Sehat yang di laksanakan pada bulan juli 2018 di
wilayah Desa Cangkir didapatkan data sebagai berikut :
7
dari 12 indikator keluarga sehat yang menarik perhatian :
1. Anggota keluarga yang tidak merokok= 41,17% ada sekitar 58,83% anggota
keluarga yang merokok
2. Keluarga yang mengikuti KB= 50,41% ada sekitar 49,59% anggota keluarga
yang tidak mengikuti KB
3. Pemberian Asi eksklusif = 3,47% ada sekitar 96,53% bayi yang tidak
mendapatkan Asi eksklusif
D. RENCANA INTERVENSI
Dari hasil KS maka akan di adakan rencana tindak lanjut, yaitu dengan
mengadakan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) dengan kepala desa, kader serta
pemegang program. Dengan harapan setelah membahas bersama-sama permasalahan
yang terjadi didesa cangkir, agar dapat menemukan solusi dan intervensi dari hasil
kegiatan tersebut.
1. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) :
Jadwal pelaksanaan : Senin, 26 November 2018
Bentuk Kegiatan : Musyawarah dan penyuluhan
Fasilitator MMD : Koordinator Keluarga Sehat Puskesmas Kecamatan Driyorejo,
dr Nurul dan dr Renny
Peserta MMD: Kepala desa, perangkat desa, bidan desa, perawat desa, kader,
Masyarakat desa cangkir
Tempat pelaksanaan : Warung makan Bu Ani, Desa cangkir kecamatan Driyorejo
Jumlah peserta yang hadir : 35 orang
Metode Pelaksanaan:
1. Pendahuluan tentang apa itu program keluarga sehat dan tujuanya.
2. Perkenalan pemegang program serta penanggung jawab program.
3. Penyajian hasil survey yang telah dilakukan, dan persentase masing
masing indicator keluargasehat.
4. Perumusan dan penentuan prioritas masalah.
5. Meminta saran dari Jajaran Desa serta peserta yang hadir mengenai
program yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan di desa
tersebut.
8
6. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang
dipimpin oleh coordinator Keluarga Sehat dan Kepala desa.
7. Menyimpulkan hasil MMD dan meminta follow up dari Kepala Desa
masing-masing.
E. LAPORAN PELAKSANAAN
9
Intervensi dan hasil tindak lanjut dari hasil MMD :
3 Bayi yang Memberikan Diwilayah Sewaktu- Bidan desa - Semua ibu-ibu Laporan
tidak penyuluhan desa cangkir waktu desa cangkir yg kegiatan
mendapat tentang Disetiap diselipkan Kader kesehatan, mempunyai bayi
Asi eksklusif pentingnya kegiatan pada setiap pemegang 0-11 bln dan Pertemuan
= 96,53% pemberian kegiatan program para catin rutin setiap
asi eksklusif wanita bulan
10
F. HASIL KEGIATAN
11
G. PEMBAHASAN
13
H. RENCANA TINDAK LANJUT
I. Kesimpulan
a. Dengan dilakukan survey KS pada desa cangkir maka didapatkan 3 masalah
yang menarik perhatian yaitu :
1. Anggota keluarga yang tidak merokok = 41,17% ada sekitar 58,83%
anggota keluarga yang merokok
2. Keluarga yang mengikuti KB= 50,41% ada sekitar 49,59% anggota
keluarga yang tidak mengikuti KB
3. Pemberian Asi eksklusif = 3,47% ada sekitar 96,53% bayi yang tidak
mendapatkan Asi eksklusif
b. Upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan indikator yang masih kurang
pada desa cangkir adalah program keluarga sehat harus menitik beratkan pada
pendekatan keluarga dan melakukan kegiatan promosi kesehatan serta
penyuluhan-penyuluhan pada setiap acara pada desa cangkir.
II. Saran
1. Diharapakan kegiatan ini dapat berlanjut kedepan, dan membuahkan hasil.
2. Kegiatan peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat terus dilakukan tidak
hanya pada acara-acara khusus, tapi dapat diselipkan disetiap kegiatan yang
umum dilakukan di masyarakat, sehingga dapat menjadi gaya hidup.
3. Yang harus lebih ditekankan adalah merubah kebiasaan.
14