Anda di halaman 1dari 4

29

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Dasar Penegakan Diagnosa


Pasien Ny. N usia 34 tahun datang ke IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan tanggal 7 Mei 2019 pukul 10.30 WIB dengan keluhan kenceng-kenceng
(+) sejak 7 hari yang lalu, hilang timbul. Keluar lendir (+), flek darah (+), cairan (-
). Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
maka didapatkan diagnosis GI P0000 UK 40/41 mgg + THIU+ Letak kepala +
Postdate + tak inpartu + TBJ 3400 gr.

Diagnosis Post date didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang. Sesuai dengan teori pada literatur, kehamilan postdate
adalah kehamilan lewat bulan/kehamilan melebihi Taksiran Tanggal Persalin (TTP)
yaitu dengan usia kehamilan ≥ 40 minggu. Pada kasus, berdasarkan anamnesis
didapatkan HPHT 25 Juli 2018. Berdasarkan HPHT, usia kehamilan pasien saat
datang adalah 40-41 minggu dengan taksiran persalinan tanggal 1 Mei 2019. Hal
ini kemudian dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang USG yang juga
menunjukkan bahwa usia kehamilan pasien saat ini sesuai dengan 40-41 minggu.
Dengan demikian saat pasien datang di RS, kondisi pasien dapat didiagnosa sebagai
kehamilan postdate. Selain itu, pada pasien juga belum didapatkan tanda-tanda
inpartu, yaitu his adekuat, ibu ingin mengejan, pembukaan serviks lengkap, dan
blood show. Pasien hanya mengeluh kenceng-kenceng yang jarang dan tidak teratur
sehinga bisa dikatakan belum ada his adekuat. Pasien merasa belum ingin
mengejan, belum ada blood show, dan saat pemeriksaan dalam didapatkan VT
belum ada pembukaan dengan bagian terendah janin masih tinggi, sehingga pasien
didiagnosa tak inpartu.

4.2 Dasar Pemberian Terapi


Berdasarkan literatur, manajemen kehamilan postdate adalah dengan
dilakukannya terminasi kehamilan sesuai derajat kematangan serviks.
 Bila serviks matang (Bishop skor ≥ 5)
30

 Bila serviks belum matang (Bishop skor < 5), perlu dinilai keadaan janin
lebih lanjut apabila kehamilan tidak akan diakhiri.
Pada pemeriksaan pasien saat datang didapatkan VT : pembukaan (-) / bagian
terendah janin masih tinggi dengan skor PS 2 berdasarkan penilaian:
 Dilatasi : 0 cm  skor 0
 Efficement : 0%  skor 0
 Station dari H3 : - 3cm  skor 0
 Konsistensi serviks : sedangskor 1
 Posisi serviks : searah sumbu jalan lahir  skor 1
Total Skor : 2
Kemudian pasien diberi induksi persalinan dengan pertimbangan kehamilan
lewat bulan sebagai salah satu indikasi induksi persalinan. Pada pasien juga tidak
didapatkan kontraindikasi induksi, seperti malposisi dan malpresentasi janin,
insufisiensi plasenta, makrosomia, disproporsi sefalopelvik/CPD, cacat rahim yaitu
riwayat SC, miomektomi, grandemultipara, gemeli, distensi rahim berlebihan
misalnya pada polihidramnion, plasenta previa. Pasien diberi induksi dengan
misoprostol 50mcg/6 jam sampai dengan PS≥5. Dalam perjalanannya, setelah
pasien mendapat misoprostol ketiga, dilakukan evaluasi ulang dan didapatkan
pembukaan lengkap, sehingga pasien dipimpin persalinan hingga lahir bayi dan
plasenta.
Tabel Observasi:
7/05/2019 Misoprostol I 50 mcg/6 jam VT : pembukaan (-) / bagian
terendah janin masih tinggi /PS 2
12.00
DJJ 146x/m
His -

7/05/2019 Misoprostol II 50 mcg/6 jam VT : pembukaan (-) / bagian


terendah janin masih tinggi /PS 2
18.00
PS 3
DJJ 144x/m
His + jarang
31

8/05/2019 Misoprostol III 50 mcg/6 jam VT: pembukaan 1cm/ 25%/


ketuban (+)/ letkep/ HI
00.00
PS 4
DJJ 142x/m
His + jarang

8/05/2019 DJJ 138x/m


01.00 His + jarang

8/05/2019 DJJ 142x/m


02.00 His + jarang

8/05/2019 VT: pembukaan 5cm/ 50%/


ketuban (+)/ letkep/ HI
03.00
DJJ 140x/m
His + adekuat

8/05/2019 DJJ 136x/m


04.00 His + adekuat

8/05/2019 DJJ 142x/m


05.00 His + adekuat

8/05/2019 VT: pembukaan lengkap/ PS 5,


ketuban pecah sendiri
05.30
Dipimpin persalinan

8/05/2019 Lahir bayi laki-laki secara SptB,


AS 7-8
05.50
BB: 3000g, PB:50cm, LK:32cm
Inj. Oksitosin 1 amp IM
Plasenta lahir spontan lengkap

Penatalaksanaan postpartum pada pasien, yaitu:


 Inf RL 20 tpm
 Cefadroxil 3x500 mg po
 Asam mefenamat 3x500mg po
32

 Sulfas ferosus 2x1 po


Monitoring postpartum:
 Keluhan pasien
 Fluksus
 TTV
 Kontraksi uterus

Anda mungkin juga menyukai