• Siswa dapat Memahami fisika dasar yang berkaitan dengan udara
bertekanan. • Siswa dapat Menggunakan hukum pascal, boyle-mariotte untuk memahami karakteristik udara bertekanan. Dalam dunia industri saat ini kita melihat sebuah produk pada saat proses produksi baik pada proses assembling, proses packing dapat berpindah dari konveyor satu ke konveyor yang lain dengan sangat teratur hingga proses produksi berakhir.
Proses yang terjadi diatas menggunakan
mesin dengan media listrik yang dikombinasikan dengan sistem otomasi yang menggunakan media udara bertekanan (Pneumatik) maupun fluida (hidrolik). APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PNEUMATIK? Kata Pneumatik berasal dari bahasa Yunani : πνευματικός, pneumatikos dengan kata dasar "pneu" yang berarti udara tekan dan "matik“ yang berarti ilmu atau hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu; sehingga arti lengkap pneumatik adalah ilmu/hal-hal yang berhubungan dengan udara bertekanan atau pengertian dari Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya. • Berdasarkan sifatnya, udara mudah kompresibel, dan sistem pneumatic cenderung menyerap kejutan yang berlebihan, fitur yang berguna dalam beberapa aplikasi. Kebanyakan sistem pneumatik beroperasi pada tekanan sekitar 6 s.d 9 bar karena bila tekanan hanya dibawah 6 bar akan menurunkan daya mekanik dari cylinder kerja pneumatik dan sedangkan bila bertekanan diatas 9 bar akan berbahaya pada sistem perpipaan atau kompresor. CARA KERJA PNEUMATIK PEMBAHASAN CARA KERJA PNEUMATIK • Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air ( tabung udara) hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 – 9 bar. • Selanjutnya udara bertekanan itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus melewati air dryer (pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air pada udara. • Dilanjutkan menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve dan menuju ke cylinder kerja. gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. • Bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan bergerak maju sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet dari air cylinder maka piston akan bergerak mundur. • Jadi dari selenoid valve inilah penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya. Sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya. KELEBIHAN SYSTEM PNEUMATIK • Fluida (zat yang bisa mengalami perubahan secara terus menerus) kerja mudah didapat dan ditransfer • Dapat disimpan dengan baik • Penurunan tekanan relatif lebih kecil dibandingkan dengan system hidrolik • Viskositas (gesekan) fluida yang lebih kecil sehingga gesekan dapat diabaikan • Aman terhadap kebakaran • Ketersediaan udara yang tak terbatas • Fleksibilitas temperature • Pemindahan daya dan Kecepatan KEKURANGAN SYSTEM PNEUMATIK • Gangguan suara yang bising • Gaya yang ditransfer terbatas • Dapat terjadi pengembunan • Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara • Mudah terjadi kebocoran • Kesulitan untuk pengaturan posisi yang presisi akibat sifat kompresibilitas yang dimiliki udara • Daya yang dihasilkan kecil • Membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk sistempengadaan dan pendistribusian udara SOAL EVALUASI
1. Sebutkan beberapa industri yang menggunakan sistem otomasi industry pada
proses produksinya? 2. Jelaskan kenapa industri saat ini lebih memilih menggunakan system otomasi produksi yang menggunakan sistem pneumatik dari pada hidrolik! 3. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan system pneumatik! 4. Kenapa sistem pneumatik beroperasi pada tekanan sekitar 6 s.d 9 bar? 5. Jelaskan cara kerja sistem pneumatik?