Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan

Bagaimanakah bila perusahaan tidak melakukan perjanjian kerja


terhadap karyawannya dikarenakan perusahaan masih baru
beroperasi? Apa fungsi dan tugas utama seorang legal di
perusahaan pengembang property perumahan?
Ingin Masalah Anda Segera Tuntas?
Percayakan masalah hukum Anda ke ahlinya. Hubungi konsultan
hukum profesional, hanya Rp299.000,- per 30 menit.

Konsultasikan Masalah Anda

Powered by:
Ulasan Lengkap
Berdasarkan pertanyaan Anda, kami asumsikan bahwa yang
Anda maksud dengan “tidak melakukan perjanjian kerja
terhadap karyawan” adalah tidak adanya perjanjian kerja yang
tertulis antara pekerja dengan perusahaan.

Pada dasarnya, perjanjian kerja tidak harus dilakukan secara


tertulis. Berdasarkan Pasal 50 jo. Pasal 51 Undang-Undang
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”), hubungan kerja terjadi karena adanya
perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh, yang mana
perjanjian kerja dapat dibuat secara tertulis atau lisan. Akan
tetapi, terdapat pengecualian dalam hal perjanjian kerja untuk
waktu tertentu (“PKWT”). Dalam Pasal 57 UU
Ketenagakerjaan ditegaskan bahwa PKWT harus dibuat secara
tertulis serta harus menggunakan bahasa Indonesia dan huruf
latin. PKWT yang dibuat tidak tertulis dinyatakan sebagai
perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu (“PKWTT”).

Selain itu, dalam hal perusahaan tidak membuat perjanjian kerja


secara tertulis (PKWTT) dengan pekerjanya, maka pengusaha
wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang
bersangkutan (Pasal 63 UU Ketenagakerjaan).

Surat pengangkatan tersebut sekurang-kurangnya memuat


keterangan:
a. nama dan alamat pekerja/buruh;
b. tanggal mulai bekerja;
c. jenis pekerjaan; dan
d. besarnya upah.

Jadi, dalam hal perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu,


memang tidak harus dilakukan dengan perjanjian kerja tertulis,
akan tetapi perusahaan wajib membuat surat pengangkatan bagi
pekerjanya.

Kami asumsikan yang Anda maksud “legal di perusahaan”


adalah legal officer. Mengenai lingkup pekerjaan seorang legal
officer di perusahaan, telah kami bahas di dalam artikelTugas
Legal Officer. Di dalam artikel tersebut dijelaskan antara lain
sebagai berikut:

Lingkup pekerjaan seorang legal officer atau staf hukum


perusahaan akan bergantung pada kebijakan masing-
masing perusahaan dan akan disesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan perusahaan tersebut.

Jimmy Joses Sembiring, S.H., M.Hum. dalam buku


“Legal Officer, Panduan Mengelola Perizinan, Dokumen,
HaKI, Ketenagakerjaan dan Masalah Hukum di
Perusahaan” (hal. 1) menjelaskan bahwa posisi legal
officer dalam suatu perusahaan tidak hanya mengurus
masalah internal perusahaan, tapi juga mengurus
masalah eksternal perusahaan.

Lebih lanjut, Jimmy Joses menjelaskan bahwa tugas


seorang legal officer untuk perusahaan yang berskala
besar dapat dibagi menjadi beberapa bagian, seperti legal
officer yang bertugas menangani dokumen dan perizinan
atau legal officer yang bertugas menangani permasalahan
hukum, baik untuk masalah perdata maupun pidana.
Namun, di perusahaan skala menengah, legal officer
menangani semua hal termasuk dokumen dan
permasalahan hukum.
Selain tugas-tugas tersebut di atas, legal officer juga
berwenang melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
peraturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
berkaitan dengan operasional perusahaan (Jimmy Joses
Sembiring, hal. 4).

Anda mungkin juga menyukai