Anda di halaman 1dari 6

 Translasi dan Rotasi Sumbu

Web Page

Halo para pembelajar!

Pada bagian sebelumnya, persaman baku seluruh object geometri adalah titik pusat O(0,0).
Dengan dinamisnya geometri, persamaan yang dipelajari tentu tidak mungkin berpusat pada satu
titik saja. Salah satu hal yang membantu memahami hal tersebut adalah mengkaji translasi dan
rotasi sumbu.

Selamat belajar!

Untuk menentukan persamaan dari suatu irisan kerucut, yang memiliki puncak atau pusat yang
tidak pada titik asal (0,0), dapat diperoleh dengan menggunakan translasi sumbu. Sedangkan
untuk menentukan persamaan irisan kerucut yang memiliki sumbu simetri yang tidak sejajar
dengan sumbu-sumbu koordinat, dapat dilakukan dengan rotasi sumbu.

a) Translasi Sumbu

Teorema Jika titik asal O’ dari sistem


sumbu x’,y’ mempunyai kordinat (h, k)
dalam sistem x, y, maka koordinat x’, y’
dari titik S dapat dikaitkan dengan
koordinat x, y dari titik S oleh persamaan
sebagai berikut.

x= x’ + h atau x’ = x – h
y = y’ + h atau y’ = y – k

Contoh:

Tentukanlah persamaan dalam x’, y’ untuk persamaan x + 5y = 3, bila ditranslasikan terhadap


(4,-3).

Penyelesaian:

Untuk h = 4, dan k = -3, diperoleh :

x = x’ + 4, dan y = y’ – 3

Dengan melakukan substitusi pada persamaan yang diketahui, diperoleh persamaan dalam x’ dan
y’ sebagai berikut: x’ + 5y’ = 14
Teorema Jika suatu lingkaran mempunyai jari-jari r, dan pusatnya adalah titik (h, k), maka
persamaannya adalah: (𝑥 − ℎ)2 + (𝑦 − 𝑘)2 = 𝑟 2

Buktikan dengan menggunakan translasi sumbu.

Teorema Jika suatu parabola mempunyai puncak (h, k) dan sumbu simetrinya sejajar dengan
sumbu koordinat, maka persamaannya adalah :

1) (𝑦 − 𝑘)2 = 2𝑝(𝑥 − ℎ) atau (𝑥 − ℎ)2 = 2𝑝(𝑦 − 𝑘)


2) (𝑦 − 𝑘)2 = −2𝑝(𝑥 − ℎ) atau (𝑥 − ℎ)2 = −2𝑝(𝑦 − 𝑘)

Buktikan dengan menggunakan translasi sumbu.

Teorema Jika ellips mempunyai pusat (h, k) dan sumbu simetrinya sejajar dengan sumbu-sumbu
koordinat, maka persamaannya adalah:

(𝑥−ℎ)2 (𝑦−𝑘)2
1) + = 1 sumbu panjang horizontal,
𝑎2 𝑏2
atau

(𝑥−ℎ)2 (𝑦−𝑘)2
2) + = 1, sumbu panjang vertikal
𝑏2 𝑎2

Buktikan dengan menggunakan translasi sumbu.

Teorema Jika hiperbola mempunyai pusat (h, k) dan sumbu simetrinya sejajar dengan sumbu-
sumbu koordinat, maka persamaannya adalah:

(𝑥−ℎ)2 (𝑦−𝑘)2
1) − = 1 sumbu simetri horizontal, atau
𝑎2 𝑏2
(𝑥−ℎ)2 (𝑦−𝑘)2
2) − = 1, sumbu simetri vertikal
𝑏2 𝑎2

Buktikan dengan menggunakan translasi sumbu.

Teorema Jika grafik dari persamaan 𝐴𝑥 2 + 𝐶𝑦 2 + 𝐷𝑥 + 𝐸𝑦 + 𝐹 = 0 dengan A, C ≠ 0 ada


(exists), maka grafiknya merupakan:

§ parabola atau dua garis sejajar jika A = 0 atau C= 0


§ lingkaran atau sebuah titik jika A = C
§ ellip atau sebuah titik, jika A C, dan A.C > 0
§ hiperbola atau dua garis berpotongan, jika A.C < 0
b) Rotasi Sumbu

Sumbu-sumbu koordinat x, y diputar (dirotasikan terhadap titik asal O, dengan sudut putar α,
menghasilkan sumbu-sumbu koordinat x’, y’. Dengan menggunakan rumus-rumus trigonometri
yang cukup sederhana, dapat ditemukan hubungan berupa persamaan dalam x, x’, y, dan y’.

Teorema Jika sumbu-sumbu x, y diputar terhadap titik asal sebesar sudut menghasilnya sumbu
x’, y’, maka koordinat x, y dan koordinat x’, y’ dari suatu titik dinyatakan dengan hubungan
sebagai berikut:

Bentuk umum persamaan berderajat kedua dengan dua variabel, sering disebut dengan persaman
kuadrat dengan variabel x, y adalah: 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥𝑦 + 𝐶𝑦 2 + 𝐷𝑥 + 𝐸𝑦 + 𝐹 = 0 dengan A, B, C
semuanya tidak nol. Dengan menggunakan hubungan (formula) rotasi sumbu, diperoleh
persamaan dalam x’, y’:

A’x’2 + B’x’y’ + C’y’2 + D’x’ + E’y’ + F’ = 0, dengan:

A’ = A cos2 + B sin cos + C sin2


B’ = B cos – (A – C) sin
C’ = A sin2 - B sin cos + C cos2
D’ = D cos + E sin
E’ = E cos – D sin
F’ = F, dan adalah sudut antara sumbu x dan sumbu x’

Jika dipilih α sedemikian sehingga B’ = 0, maka diperoleh persamaan: A’x’2 + C’y’2 + D’x’ +
E’y’ + F’ = 0.
𝐵
Jika B’ = 0, maka diperoleh tan 2𝛼 = 𝐴−𝐶 , dengan A - C ≠ 0. Perhatikan persamaan A’x’2 +
C’y’2 + D’x’ + E’y’ + F’ = 0, tak memuat bentuk x’y’.

Jika grafik dari persamaan ini, ada, maka grafiknya berupa:

1) Ellips atau sebuah titik jika A’ tak sama C’ dan A’.C’ > 0
2) Parabola, atau dua garis sejajar jika A’ atau C’ sama dengan nol.
3) Sebuah hiperbola, atau dua garis yang berpotongan, jika A’.C’ < 0

Teorema Jika grafik dari persamaan kuadrat dalam x, y di R2 : Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F
= 0, dengan B≠ 0, ada (exist), maka grafiknya berupa :

§ Ellips, atau titik, jika B2 – 4AC < 0


§ Parabola, atau dua garis sejajar, jika B2 – 4AC = 0
§ Hiperbola, atau dua garis berpotongan, jika B2 – 4AC > 0

 Geometri Analit di R3

Web Page

Halo para pembelajar...

Kalian telah belajar tentang geometri analitik di R1 dan R2. Kajian tentang grometri analitik
akan semakin lengkap dengan mengkaji geometri analit di R3. Materi yang akan dikaji antara
lain: Persamaan berderajat pertama dengan tiga variabel di R3, Titik dan jarak dua titik di R3,
Bidang datar dan Normal, Jarak titik terhadap bidang, Persamaan berderajat kedua di R3.

Selamat belajar!

Jangan lupa, kerjakan tugas dan tes formatif ya...

 Rangkuman

Web Page

Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang geometri analitik di R1, R2, dan R3. Dengan
demikian Anda telah menguasai kompetensi pada KB Geometri Analitik. Hal-hal penting yang
telah Anda pelajari dalam KB ini dapat anda baca pada laman ini.

1. Grafik dari himpunan penyelesaian persamaan berderajat pertama dengan satu variabel di
R1, merupakan titik pada garis bilangan real.
2. Grafik dari himpunan penyelesaian pertidaksamaan berderajat pertama dengan satu
variabel, merupakan sinar garis, atau ruas garis pada garis bilangan real.
3. Jarak dapat dinotasikan dengan simbol nilai mutlak. Himpunan titik yang berjarak 3 dari
titik 5, dinyatakan dengan «math
xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mi»H«/mi»«mo»§#8788;«/mo»«mfe
nced open=¨{¨
close=¨}¨»«mrow»«mi»x«/mi»«mo»§#8712;«/mo»«mi»R«/mi»«mo»:«/mo»«mo»|«/mo»
«mi»x«/mi»«mo»-
«/mo»«mn»5«/mn»«mo»|«/mo»«mo»=«/mo»«mn»3«/mn»«/mrow»«/mfenced»«/math».
4. Melalui dua titik dapat ditentukan dengan tepat satu garis lurus.
5. Persamaan garis lurus di R2 adalah Ax+By+C=0, dengan A,B,C bilangan real dan A dan
B tak bersama-sama nol.
6. Grafik dari HP persamaan y = ax2 + b, dengan a, b bilangan real dan a > 0, merupakan
parabola yang mempunyai titik minimum.
7. Dengan melakukan translasi sumbu dan rotasi sumbu, dapat diperoleh persamaaan irisan
kerucut yang sumbu simetrinya tidak sejajar sumbu koordinat dan pusatnya tidak pada (0,
0)
8. Grafik dari persamaan berderajad pertama dengan tiga variabel (peubah) di R3
merupakan bidang datar.
9. Grafik dari himpunan penyelesaian dari persamaan berderajat kedua dengan tiga peubah
di merupakan bidang lengkung
10. Grafik dari persamaan kuadrat dalam x, y di R2, yang berbentuk Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx +
Ey + F = 0, dengan B 0, dapat berupa :


o Ellips, atau titik, jika B2 - 4AC < 0
o Parabola, atau dua garis sejajar, jika B2 - 4AC = 0
o Hiperbola, atau dua garis berpotongan, jika B2 - 4AC > 0

TUGAS

1) Tentukanlah persamaan dari himpunan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap titik
(2,0) dan titik (-2, 0) adalah 10

2) Diberikan persamaan x2 + 4x – 4y = 0
a. Tulislah persamaannya dalam bentuk baku.
b. Gambarlah grafiknya.

3) Diberikan persamaan 4x2 + 12 xy + 9y2 – 2x = 0


a. Tulislah persamaannya dalam bentuk baku memuat x’, y’
b. Gambarlah grafiknya.
 Evaluasi M4 KB3

Anda mungkin juga menyukai