Miopi
Miopi
PENDAHULUAN
depan retina, ketika mata tidak dalam kondisi berakomodasi. Ini juga dapat
dijelaskan pada kondisi refraktif dimana cahaya yang sejajar dari suatu objek yang
masuk pada mata akan jatuh di depan retina, tanpa akomodasi. Miopia berasal dari
melihat jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik. Miopia minimal
0,50 D memiliki prevalensi yang lebih rendah (<5%) dalam populasi anak 5 tahun
dari pada di usia lainnya. Prevalensi peningkatan miopia pada usia sekolah dan
akhir dan 25-35 persen pada dewasa muda di Amerika Serikat dan negara
berkembang. Hal ini dilaporkan lebih tinggi di beberapa daerah Asia. Prevalensi
persen pada orang usia 70 tahun. Ulasan dari literatur yang luas pada miopia
penelitian telah menemukan prevalensi sedikit lebih tinggi miopia pada wanita
1
Menurut “National Eye Institute Study”, miopia merupakan penyebab
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
memasuki mata tanpa akomodasi, jatuh pada fokus yang berada di depan retina.
Dalam keadaan ini objek yang jauh tidak dapat dilihat secara teliti karena sinar
yang datang saling bersilangan pada badan kaca, ketika sinar tersebut sampai di
retina sinar-sinar ini menjadi divergen, membentuk lingkaran yang difus dengan
sinar yang berlebihan sehingga seinar sejajar yang datang dibiaskan di depan
3
2.2 Klasifikasi
normal. Pada orang dewasa panjang axial bola mata 22,6 mm. Perubahan diameter
dioptri.
3. Miopia indeks refraksi: Peningkatan indeks bias media refraksi sering terjadi
pada penderita diabetes melitus yang kadar gula darahnya tidak terkontrol.
4. Perubahan posisi lensa: Perubahan posisi lensa kearah anterior setelah tindakan
1. Miopia fisiologi
struktur bola mata masih dalam batas normal. Kurvatura kornea dan lensa
ataupun peningkatan aksial dari bola mata sesuai dengan laju pertumbuhan
normal.1
4
2. Miopia patologi
besar refraksinya 8 dioptri atau lebih atau axial lenght (AL) sama dengan
2. Miopia progresif, miopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat
Proses visual dimulai saat cahaya memasuki mata, terfokus pada retina
dan menghasilkan sebuah bayangan yang kecil dan terbalik. Ketika dilatasi
5
maksimal, pupil dapat dilalui cahaya sebanyak lima kali lebih banyak
dibandingkan ketika sedang konstriksi maksimal. Diameter pupil ini sendiri diatur
oleh dua elemen kontraktil pada iris yaitu papillary constrictor yang terdiri dari
otot-otot sirkuler dan papillary dilator yang terdiri dari sel-sel epitelial kontraktil
yang telah termodifikasi. Sel-sel tersebut dikenal juga sebagai myoepithelial cells.
melebarkan pupil sehingga lebih banyak cahaya dapat memasuki mata. Kontraksi
dan dilatasi pupil terjadi pada kondisi dimana intensitas cahaya berubah dan
ketika kita memindahkan arah pandangan kita ke benda atau objek yang dekat
atau jauh. Pada tahap selanjutnya, setelah cahaya memasuki mata, pembentukan
Beberapa media refraksi mata yaitu kornea, aqueous humour, dan lensa.
berfungsi untuk menajamkan bayangan yang ditangkap saat mata terfokus pada
benda yang dekat dan jauh. Setelah cahaya mengalami refraksi, melewati pupil
dan mencapai retina, tahap terakhir dalam proses visual adalah perubahan energi
cahaya menjadi aksi potensial yang dapat diteruskan ke korteks serebri. Proses
Retina memiliki dua komponen utama yakni pigmented retina dan sensory
retina. Pada pigmented retina, terdapat selapis sel-sel yang berisi pigmen melanin
yang bersama-sama dengan pigmen pada koroid membentuk suatu matriks hitam
lapis neuron yaitu lapisan fotoreseptor, bipolar dan ganglionic. Badan sel dari
6
setiap neuron ini dipisahkan oleh plexiform layer dimana neuron dari berbagai
lapisan bersatu. Lapisan pleksiform luar berada diantara lapisan sel bipolar dan
bipolar dan ganglionic .Setelah aksi potensial dibentuk pada lapisan sensori retina,
sinyal yang terbentuk akan diteruskan ke nervus optikus, optic chiasm, optic tract,
2.4 Etiologi
1. Faktor Keturunan
dominan, sex linked dan derajat miopia yang diturunkan ternyata bervariasi
2. Faktor Perkembangan
Bukti yang ada menunjukkan bahwa faktor prenatal dan perinatal turut
dan penyakit retina. Faktor lain yang dianggap berhubungan dengan miopia
patologi adalah kelahiran prematur yakni berat badan lahir kurang dari 2500
7
2.5 Patogenesis
1. Teori Mekanik
Timbul pada abad ke 19, yang mengatakan bahwa terjadinya miopia degeneratif
disebabkan karena peregangan sklera. Peregangan ini dapat terjadi pada sklera
sehingga akan menyebabkan atropi. Konvergensi dan posisi bola mata ke arah
inferior pada waktu menyebabkan pole posterior tertarik ke arah nervus optikus.
- Kongesti sklera
- Inflamasi sklera
- Malnutrisi
- Endokrin
- Keadaan umum
8
Menurut teori ini terdapat kaitan antara timbulnya dan progresivitas miopia
2. Teori Biologi
Teori ini timbul setelah pengamatan bahwa miopia aksial adalah herediter,
penipisan bola mata hanya di daerah pole posterior, degenerasi retina terjadi
sekunder setelah atrofi yang tidak sesuai dengan besarnya pemanjangan bola
mata.
normal. Retina tumbuh lebih meninjol dibanding dengan koroid dan sklera.
Pertumbuhan retina yang abnormal ini diikuti dengan penipisan sklera dan
peregangan koroid. Koroid yang peka terhadap regangan akan menjadi atrofi.
sedangkan bagian posterior retina masih tumbuh terus sehingga bagian posterior
3. Cepat lelah bila membaca ( karena konvergensi yang tidak sesuai dengan
akomodasi )
4. Astenovergens
9
Gejala objektif miopia antara lain:
kelainan pada
keadaan miopia
10
Seluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid
yang terjadi pada miop tinggi. Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba mungkin
Dikatakan miop tinggi apabila melebihi -8.00 dioptri dan dapat labih tinggi lagi
hingga mencapai -35.00 dioptri. Tingginya dioptri pada miopia ini berhubungan
dengan panjangnya aksial mIopia, suatu kondisi dimana belakang mata lebih
sangat dekat.
11
2.7 Terapi
3. Satu mata ditutup biasanya mulai dengan menutup mata kiri untuk
4. Dengan mata yang terbuka atau kanan pasien diminta membaca baris
ini berarti penderita menderita miopia. Berilah lensa negatif yang terlemah
12
8. Bila penglihatan tidak maksimal pada kedua pemeriksaan untuk
depan mata yang sedang diuji kemudian diminta membaca huruf terakhir
perbaikan penglihatan berarti mata tidak dapat dikoreksi lebih lanjut, hal
ini akibat media penglihatan keruh atau terdapat kelainan pada retina atau
saraf optik
astigmat atau silinder pada mata tersebut yang belum mendapat koreksi
13
keahlian khusus. Bingkai kacamata haruslah cocok dengan ukuran mata.
Bingkainya juga harus memiliki ukuran lensa yang kecil untuk mengakomodasi
resep kacamata yang tinggi. pengguanaan indeks material lensa yang tinggi akan
mengurangi ketebalan lensa. Semakin tinggi indeks lensa, semakin tipis lensa.
material lensa dengan indeks yang tinggi ini sehingga membuat resolusi yang
lebih tinggi.7
Cara yang disukai untuk mengoreksi kelainan miopia tinggi adalah lensa
kontak. Banyak jenis lensa kontak yang tersedia meliputi lensa kontak sekali
pakai yang sekarang telah tersedia lebih dari -16.00 dioptri. Lensa kontak ada dua
macam yaitu lensa kontak lunak (soft lens) serta lensa kontak keras (hard lens).
visus yang baik, bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama (awet), serta mampu
14
mengoreksi astigmatisme kurang dari 2 dioptri. Kerugiannya adalah memerlukan
komplikasi pada kornea, tetapi komplikasi ini dikurangi dengan pemilihan bahan
yang mampu dilewati gas O2. Hal ini disebut Dk (gas Diffusion Coefficient),
Pemakaian lensa kontak pertama kali Gagal dengan lensa kontak lunak
(sebagai bandage)
Keratokonus
15
3. Modifikasi Lingkungan
tapi penelitian yang lain masih belum mendukung. Telah dianjurkan pada
protein hewani, mengurangi karbohidrat dan gula. Duke Elder manyarankan diet
kaya vitamin D dan kalsium untuk penderita miopia ini. Aktivitas lingkungan
yang dianjurkan adalah olahraga luar ruang misal jogging, namun aktivitas lain
4. Tindakan Operatif
misal tindakan LASIK, namun implantasi IOL merupakan tindakan bedah refraksi
yang disarankan.
5. Fotokoagulasi Laser
16
2.8 Komplikasi
Komplikasi lain dari miopia sering terdapat pada miopia tinggi berupa
17
BAB 3
KESIMPULAN
sinar yang berlebihan sehingga sinar sejajar yang datang di biaskan di depan
retina. Pada miopia, titik fokus sistem optik media penglihatan terletak di depan
makula lutea. Pasien dengan miopia akan menyatakan melihat lebih jelas dan
Koreksi refraksi yang paling sesuai adalah koreksi refraksi minimal yang
dilakukan argon laser photokoagulasi. Hal ini dapat dapat dilakukan sehingga
18
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
Available on : http://eprints.undip.ac.id/12191/1/1999KSP258.pdf
3. Ilyas, S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Cetakan ke-1
4. Ilyas, Sidarta 2008. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Balai Penerbit FKUI; Jakarta.
5. Guyton & Hall.2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC.
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/TinjPus3.pdf
19