Tugas Paper
Tugas Paper
ABSTRAK
Dengan adanya gempa bumi yang terjadi di Lombok pada tanggal 5 dan 9 Agustus 2018, pihak
Bank BTN memandang perlu untuk melakukan inspeksi terhadap 2 bangunan di Kota Mataram
yaitu: Kantor Cabang Mataram, dan Kantor Cabang Pembantu Airlangga sehingga dapat diketahui
kekuatan struktur terhadap gempa. Inspeksi ini ditujukan untuk mendapatkan data mutu beton dan
memverifikasi konfigurasi tulangan berdasarkan gambar yang pada data yang didapatkan. Untuk
gedung KC Mataram diperoleh gambar struktur dan data tulangan dalam elemen balok dan kolom,
juga gambar mekanikal, elektrikal dan plambing. Sedangkan untuk gedung KC Airlangga tidak
diperoleh data gambar sama sekali sehingga perlu dilakukan pengukuran dimensi struktur dan
elemennya. Berdasarkan data yang dikumpulkan, dilakukan analisis struktur untuk mengetahui
ketahanan bangunan terhadap gempa. dari hasil analisis yang dilakukan akan didapatkan
rekomendasi metode perbaikan maupun perkuatan pada bangunan.
Kata Kunci
Gempa Bumi, Inspeksi Gedung, Perbaikan Gedung
1. PENDAHULUAN dilakukan suatu tindakan seperti bangunan
tersebut dihancurkan/dibongkar (demolished
Akhir-akhir ini seringkali terjadi kerusakan action) dan dibangun kembali atau bangunan
pada konstruksi beton bertulang yang dapat tersebut harus diperbaiki (repairable). Suatu
disebabkan oleh berbagai macam cara. tindakan penghancuran/pembongkaran
Kerusakan ini dapat terjadi pada bangunan merupakan suatu cara yang paling mudah
lama danbangunan baru, dengan jenis dalam memecahkan permasalahan kerusakan
kerusakan yang tergantung beban-beban bangunan, namun hal ini tidaklah
yang bekerja padakonstruksi tersebut. Pada sesederhana dalam pelaksanaannya, karena
umumnya tingkat kerusakan bangunan dapat untuk menentukan pembongkaran atau
diklasifikasikanmenjadi rusak sangat ringan, perbaikan diperlukan pertimbangan yang
ringan, sedang, berat dan runtuh, dimana tepat dari aspek ekonomi, lingkungan,
kerusakannya dapatdiebabkan oleh pengaruh politik, waktu perbaikan, dan lain-lainnya.
reaksi kimia. bencana alam (gempa, angin,
kebakaran, dll.) atau kerusakan akibat Dengan adanya gempa bumi yang terjadi di
kesalahan perencanaan/pelaksanaan. Lombok pada tanggal 5 dan 9 Agustus 2018,
Berdasarkan klasifikasi kerusakan tersebut, pihak Bank BTN memandang perlu untuk
maka pada bangunan yang rusak perlu melakukan inspeksi terhadap 2 bangunan di
Kota Mataram yaitu: Kantor Cabang Indonesia. Skala ini disusun lebih sederhana
Mataram, dan Kantor Cabang Pembantu dengan hanya memiliki lima tingkatan yaitu I-V,
Airlangga sehingga dapat diketahui kekuatan Tabel 2.1.
struktur terhadap gempa. Inspeksi ini Tabel 2.1 Skala Intensitas Gempa
ditujukan untuk mendapatkan data mutu
beton dan memverifikasi konfigurasi
tulangan berdasarkan gambar yang pada data
yang didapatkan. Untuk gedung KC Mataram
diperoleh gambar struktur dan data tulangan
dalam elemen balok dan kolom, juga gambar
mekanikal, elektrikal dan plambing.
Sedangkan untuk gedung KC Airlangga tidak
diperoleh data gambar sama sekali sehingga
perlu dilakukan pengukuran dimensi struktur
dan elemennya. Berdasarkan data yang
dikumpulkan, dilakukan analisis struktur
untuk mengetahui ketahanan bangunan
terhadap gempa. dari hasil analisis yang
dilakukan akan didapatkan rekomendasi
metode perbaikan maupun perkuatan pada
2.1.1 Gempa Bumi Lombok Agustus 2018
bangunan.
Sebelum kejadian gempa Lombok pada bulan
2. TINJAUAN PUSTAKA
Agustus 2018, telah terjadi serangkaian
2.1 Gempa Bumi
gempa sebelumnya. Hari Jumat
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar (30/12/2016), sebagian besar wilayah NTB
yang terjadi di permukaan bumi akibat dan NTT diguncang gempa bumi tektonik.
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa
yang menciptakan gelombang seismik. bumi terjadi pukul 05.30.19 WIB dengan
Gempa bumi biasa disebabkan oleh kekuatan M=6,2. Episenter terletak pada 9,19
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). LS dan 118,61 BT, tepatnya di laut pada jarak
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis 79 km arah selatan Kota Bima pada
dan ukuran gempa bumi yang dialami selama kedalaman 98 km.
periode waktu. Gempa bumi diukur dengan
Berdasarkan peta tingkat guncangan
menggunakan alat Seismometer. Moment
(shakemap) BMKG menunjukan bahwa
magnitudo adalah skala yang paling umum di
gempa bumi dapat berdampak kerusakan
mana gempa bumi terjadi untuk seluruh
ringan (skala intensitas II-III SIG BMKG
dunia. Skala Rickter adalah skala yang
yang setara dengan V-VI MMI) di daerah
dilaporkan oleh observatorium seismologi
yang berdekatan dengan pusat gempa bumi
nasional.
seperti Sumba bagian barat dan utara, serta
Di Indonesia BMKG mengeluarkan Skala daerah Bima bagian selatan. Selain itu gempa
Intensiitas Gempa untuk menyatakan bumi ini juga dirasakan meluas di wilayah
dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya lain dengan intensitas lebih kecil antara II
gempa bumi. Skala Intensitas Gempa bumi SIG BMKG atau III MMI di Lombok,
(SIG-BMKG) digagas dan disusun dengan Sumbawa Barat, Sumba Timur, Ende, dan
mengakomodir keterangan dampak gempa bumi Maumere.
berdasarkan tipikal budaya atau bangunan di
Seperti diketahui, Lombok Utara, Nusa 4. Mendapatkan informasi kerusakan
Tenggara Barat diguncang Gempa bangunan tersebut melalui pengamatan
berkekuatan 7 SR, Minggu 5 Agustus 2018 visual maupun menggunakan alat bantu,
pukul 18.46 WIB. Lokasi gempa berada di baik kerusakan yang sifatnya struktural
titik 8.37 LS dan 116.48 BT pada lereng maupun non struktural.
Utara - Timur Laut G. Rinjani. Gempa terjadi 5. Menyimpulkan kondisi kelayakan struktur
pada kedalaman 15 km dan sempat bangunan tersebut berdasarkan
dinyatakan berpotensi tsunami. pengolahan data hasil penyelidikan.
6. Memberikan rekomendasi metode
Gempa bumi ini dirasakan oleh masayarakat perbaikan maupun perkuatan pada
di daerah Mataram dengan intensitas IV SIG- bangunan tersebut secara tepat dan dapat
BMKG (VII MMI) yang artinya bangunan dipertanggung jawabkan, jika memang
mengalami kerusakan. Sedangkan di Bima, terjadi kerusakan yang cukup parah.
Denpasar, Karang Asem mengalami
intensitas III SIG-BMKG (V-VI MMI) yang
artinya bangunan mengalami kerusakan 3. METODE PENELITIAN
ringan apabila memenuhi konstruksi standar
bangunan aman gempa. Penelitian ini dilakukan dengan survei
langsung ke Gedung Bank BTN KC Mataram
Gempa bumi ini juga dirasakan di Kuta dan Gedung Bank BTN KCP Airlangga
dengan intensitas II SIG-BMKG (IV MMI) untuk melihat secara visual kerusakan yang
yang artinya tidak ada kerusakan namun terjadi akibat gempa bumi Lombok. Selain
dirasakan oleh banyak orang. Sementara di itu juga dilakukan beberapa pengujian di
Waingapu, Genteng, Situbondo, Malang lapangan.
dengan intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI)
yang artinya getaran dirasakan nyata dalam 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
rumah. Guncangan gempa bumi ini 4.1 Kantor Cabang Mataram
dilaporkan menimbulkan kerusakan di 4.1.1 Hasil Survei Secara Visual
Lombok dan sebagian dirasakan di wilayah Pada Gedung Bank BTN Cabang Mataram
Bali. Kejadian ini telah memakan korban dibangun pada tahun 1996 dan pada tahun
jiwa dan kerusakan bangunan dan rumah. 2012 mengalami beberapa perbaikan pada
sisi arsitektural, elektrikal, dan plambing.
2.2 Inspeksi Gedung Gedung ini merupakan bangunan beton
Maksud dan tujuan dari inspeksi gedung bertulang terdiri dari 4 lantai dan 1 basemen.
adalah: Perawatan terhadap bangunan baik, tidak ada
kerusakan struktur akibat pemakaian maupun
1. Memperoleh gambaran rinci mengenai gempa Lombok sepanjang bulan Agustus
dimensi maupun jarak dari elemen 2018, tetapi cukup banyak elemen
struktur kolom, balok dan pelat lantai. arsitektural yang dapat menciderai penghuni
2. Memperoleh data/masukan tentang yaitu:
kualitas mutu material beton (fc’) dari 1. Genteng keramik yang berjatuhan,
elemen struktur kolom, balok dan pelat 2. Tembok pasangan bata railing di lantai
lantai. 4 yang sudah miring,
3. Memperoleh data/masukan tentang 3. Fasade bangunan batu alam dan granit
jumlah tulangan yang digunakan dari yang terlepas dari dinding,
elemen struktur kolom, balok dan pelat 4. Fasade granit dan batu alam yang jatuh
lantai. ke atap kaca bagian entrance,
5. Dinding pemikul fasade bangunan
yang terpisah/retak dari kolomnya dan
dapat runtuh jika terjadi gempa susulan
meskipun dengan intensitas kecil,
6. Atap gypsum yang turun sebagian
karena ikatannya terlepas,
7. Penebalan yang cukup tebal pada
kolom eksterior yang terlepas dari
kolomnya.
8. Kerusakan minor berupa retakan pada
dinding.
Gambar 4.2 Tampak Muka Gedung BTN KC Mataram Gambar 4.3 Atap Gedung BTN KC Mataram
Gambar 4.4 Reruntuhan Genteng pada Lantai Outdoor
K.650x650 650 ×
28 D22 Φ10-100
(A) 650
K.650x650 650 ×
32 D22 Φ10-100
(B) 650
K.700x700 700 ×
28 D22 Φ10-100
(a) 700
K.700x700 700 ×
36 D22 Φ10-100
(b) 700
K.700x700 700 ×
44 D22 Φ10-100
(c) 700
Gambar 4.11 Denah Hammer Test, UPV, dan
K.700x700 700 ×
Profometer Lantai 1 48 D22 Φ10-100
(d) 700
300 ×
K.11 8 D19 Φ10-150
400
250 ×
K.12 8 D19 Φ10-150
800
Balok B.150x600 150 × 6 D16 Φ10-150
600
B1.400x600 400 × 14 D19 Φ10-150
250
B2.300x600 300 × 10 D19 Φ10-150
600
B3.450x950 450 × 20 D19 Φ10-150
950
B2.450x600 450 × 12 D19 Φ10-150
Gambar 4.12 Denah Hammer Test, UPV, dan 600
Profometer Lantai 2 BA1.200x600 200 × 6 D19 Φ10-150
600
K.600x600 600 ×
Kolom 16 D22 Φ10-100
(1) 600
K.600x600 600 ×
20 D22 Φ10-100
(2) 600 Dari hasil analisis struktur dengan aplikasi
K.600x600 600 ×
24 D22 Φ10-100 SAP2000 dapat dikatakan bahwa bangunan
(3) 600
Bank BTN KC Mataram eksisting sudah
tidak aman maka dibutuhkan perkuatan
sehingga memiliki kekuatan bangunan yang
aman. Bagian yang memerlukan perkuatan
adalah pada bagian balok.
4.2 Kantor Cabang Pembantu Airlangga Gambar 4.16 Denah UPV Lantai 1
4.2.1 Hasil Survei Secara Visual Hasil pengujian UPV didapatkan bahwa
Pada Gedung Bank BTN KCP Airlangga beton pada balok rata-rata sebesar 28.5
yang dapat menciderai penghuni adalah: Mpa sedangkan beton pada kolom rata-rata
1. Plafond gypsum yang terlepas hampir sebesar 23.5 Mpa.
menyeluruh.
2. Kerusakan minor berupa retakan pada 3. Profometer
dinding.