Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. K.

K DENGAN
SINDROM NEFROTIK DI RUANGAN IRINA E
ATAS RSUP PROF DR R.D KANDOU
MANADO

OLEH :

MUTHMAINNA LAKIBU
1804028

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MANADO
2019
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An. K.K DENGAN
SINDROM NEFROTIK DI RUANGAN
IRINA E ATAS RSUP PROF Dr.
R.D.KANDOU MANADO

A.Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. K.K
2. Tempat tanggal lahir/usia : Manado,,31 juli 2005
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Kristen Protestan
5. Pendidikan : Tamat SD
6. Alamat : Kairagi
7. Tanggal masuk : 14-07-2019
8. Tangal pengkajian : 15-07-2019
9. Diagnosa Medik : Sindrom Nefrotik

B. Identitas Orang Tua


1. Ayah
I. Nama : Robinson Katang
II. Usia : 61 Tahun
III. Pendidikan : SD
IV. Pekerjaan : Supir
V. Agama : Kristen Protestan
VI. Alamat : Kairagi
2. Ibu
I. Nama : Nova Nender
II. Usia : 36 Tahun
III. Pendidikan : SMA
IV. Pekerjaan : IRT
V. Agama : Kristen Protestan
VI. Alamat : Kairagi

C. Identitas Saudara Kandung


Klien adalah anak tunggal dalam keluarga
B.Keluhan Utama/Alasan Masuk RS
Ibu klien mengatakan klien mengeluh mata bengkak sekitar satu minggu selama di rumah,
kemudian di sertai muntah dan diare, klien kemudian di bawa ke rumah sakit terdekat (MMC).
Saat di rawat sekitar dua hari keadaan klien memburuk, bukan hanya matta, tapi seluruh
tubuhya sampai kaki semakn bengkak, dan akhirnya klien di rujuk ke RSU Prof.Kandou dan
di rawat sampai saat ini
C. Riwayat Sekarang
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien tampak terbaring lemah, ibu klien mengatakan bengkak sudah mulai turun, tampak
bengkak hanya tingggal di bagian wajah, ibu kliien mengatakan klien sempat muntah dua
kali

B. Riwayat Kesehatan Keluarga


- Genogram

Keterangan :
= Laki-laki = Laki-laki sudah meninggal
= Perempuan = Perempuan sudah meninggal
= Klien = Garis pernikahan
= Tinggal serumah = Garis keturunan

Klien merupakan anak tunggal dalam keluarga, ibu klien mengatakan klien di adopsi sejak
lahir oleh keluarga. Ibu klien mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit kronis
atau menular dan menurun seperti jantung, hipertensi, DM, TBC, hepatitis, penyakit
kelamin dll. Karena klien di adopsi, tidak bisa di identifikasi adanya riwayat penyakit
turunan.
Riwayat Imunisasi
Reaksi setelah
No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian
Pemberian
1. BCG 1 Bulan
2. DPT (I, II, III) 2,3,4 Bulan Panas
3. Polio (I, II, III, IV) 1,2,3,4 Bulan
4. Campak 9 Bulan
5. Hepatisi 0,2,4,6 Bulan
Lain-lain

D.Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 47 kg
2. Tinggi badan : 150 cm

B. Perkembangan Tiap Tahap


Usia anak saat : (3 bulan)
1. Berguling : 5 Bulan
2. Duduk : 6 Bulan
3. Merangkak : 7 Bulan
4. Berdiri : 10 Bulan
5. Berjalan : 12 Bulan
6. Senyum kepada orang lain : 4 Bulan
7. Bicara pertama kali : 12 Bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : 1,5 Tahun
E.Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah di berikan Asi

B. Pemberrian Susu
1. Alasan Pemberian : Ibu klien mengatakan mengadopsi klien
2. Jumlah pemberiaan : ibu klien mengatakaan sesuai takaran
3. Caara Pemberian : dengan dot
C. Pola Perubahan Nutrisi Tiap Tahapan Usia Sampai Nutrisi Saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama pemberian


1-8 bulan susu 1 tahun
1,5 thn Bubur saring 2 Tahun
2 thn Nasi putih 2 Tahun

VI.Riwayat Psikososial
- Ibu klien mengatakan tinggal di kost berdua dengan klien
- Lingkungan tempat mereka tinggal berrada di perkotaan
- Hubungan antara klien dan ibunya harmonis namun dengan sang ayah berjauhan karena
ibu dan ayahnya sudah bercerai
- Klien di asuh oleh ibunya seorang diri

F.Riwayat Spiritual
- Dalam keluarga ibu merupakan support system klien, karena klien hanya tinggal
bersama ibunya. Selama sakit ibunya selalu di samping klien
- Ibu klien mengatakan mereka selalu rutin ibadah dan ikut kegiatan di gereja. Ibu klien
selalu berdoa untuk kesembuhan klien.
I. Reaksi Hospotalisasi
A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

- Ibu klien mengatakan membawa anaknya ke RS karena bengkak pada mata klien
tidak kunjung turun suda seminggu. Selain itu klien juga muntah dan diare
- Ibu klien mengatakan dokter menceritakan dengan jelas perihal penyakit dan
kondisi anaknya saat ini, ibu mngerti bahkan membuat catatan khusus
- Ibu klien mengatakan sangat cemas dengan keadaan anaknya

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

- Saat di kaji klien terbaring lemah, dengan wajah bengkak dan mata tidak bisa di
buka karena bengkak. Klien hanya sesekali bicara.
II. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


1. Selera makan Normal, nasi, sayur, ikan/telur 3x sehari, menu
2. Frekuensi makan 3-4 x sehari makanan RS, namun
3. Makanan disukai Gohu dan garam setiap makan klien
4. Cara makan Makan sendiri hanya menghabiskan 2-
5. Ritual saat makan Cuci tangan dan berdoa 3 sendok
sebelum makan

B. Cairan :

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


Air putih, teh, minuman bersoda Klien setiap saat selalu
1. Jenis minuman
merasa haus dan ingin
2. Frekuensi minum Air putih 6-7 gelas/ hari, teh jika minum air putih.
bangun pagi, dan minuman Namun dokter
bersoda saat klien ingin minum membatasi selama sakit
klien hanya di ijinkan
minum 1 liter per hari

C. Eliminasi (bak/bab) :

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

1. Tempat pembuangan WC Pampers


BAB : 2x sehari
2. Frekuensi (waktu) BAB : 1-2x sehari konsistensi lunak
BAK : 4-5x sehari warna coklat tua
BAK : 4-5x sehari
Klien lemah dan
3. Kesulitan bengkak pada mata
Tidak ada kendala
hingga sulit di buka
dan klien sulit ke wc

D. Istirahat tidur :

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

1. Jam tidur
- Siang 2-3 Jam 2-4 Jam
8 jam 8 Jam
- Malam
2. Pola tidur Baik Baik
3. Kebiasaan sebelum tidur Membersihkan diri dan Berdoa
berdoa
4. Kesulitan tidur Tidak ada kendala Tidak ada kendala
E. Personal Hygiene :

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

1. Mandi
- Cara Sendiri Di bantu ibu klien
- Frekuensi 2 kali 2 kali
- Alat mandi Gayung,sabun Gayung,sabun
2. Cuci rambut
2 hari 1 kali 2 hari 1 kali
- Frekuensi
3. Gunting kuku
1 minggu sekali 1 minggu sekali
- Frekuensi
4. Gosok gigi
- Frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari

F. Aktivitas/Mobilisasi Fisik

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


Sekolah dan bermain
1. Kegiatan sehari-hari Klien terbaring lemah
2. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada kendala Klien terbaring lemah

G. Rekreasi

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


Senang Klien tidak bissa
1. Perasaan saat sekolah
bermain karena lemah
2. Waktu luang Bermain dan penglihatan
Membantu ibu terganggu karena
3. Waktu senggang keluarga
bengkak
4. Kegiatan hari libur Bermain
XI. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Tanda tanda Vital
TD : 100/70 mMhg
N : 78x/meniit
R : 18x/menit
c. Kepala : Kulit kepala kering, rambut tidak rontok
d. Mata : edema, kedua mata tertutup
i. Hidung : Bersih,nasal septum ditengah, simetris kiri dan kanan
ii. Mulut : Rongga mulut cukup bersih, gusi dan lidah warna merah mudah.
iii. Telinga : Tidak ada peradangan,cukup bersih
iv. Leher : tidak ada pembengkakan
v. Payudara : simetris
i. Abdomen : normal, tidak ada edema
j. Perineum dan Genitalia : Norrmal
k. Ekstremitas Atas : tidak edema
l. Ekstremitas Bawah : edema mulai berkurrang

G. PENGKAJIAN
a. Konsep diri
klien terbaring lemah dengan wajah bengkak hingga mata tertutup, klien hanya
sesekali bicara pada ibunya
b.Pola interaksi
1. klien berinteraksi dengan ibunya, dengan perawat anya sesekali bicara
2. ibunya adalah orrang yang paling berpengaruh dengan klien
c. Hubungan sosial
1. ibu klien mengatakan klien memiliki banyak teman di lingkungan rumah dan
sekolahnya, klien juga aktif dalam karate
2. ibu klien mengatakan klien menggunakan waktu luang dengan bermain dan
membantu ibunya di rumah
d. Faktor kultur sosial
1. klien beragama kristen protestan dengan kebudayaan minahasa
2. klien sering ikut ibunya dalam kegiatan di gereja, klien selalu berdoa sebelum
melakukan aktivitas
I. Test Diagnostik :

 Laboratorium 14-07-2019

HEMATOLOGI NILAI RUJUKAN SATUAN HASIL


Leukosit 4,0-10 10^3/uL 11,0
Eritrosit 4,70-6,10 10^6/uL 6,22
Hemoglobin 12,0-16,0 g/dL 18,1
Hematokrit 39,0-51,0 % 51,7
Trombosit 150-450 10^3/uL 510
MCH 27,0-35,0 Pg 29,1
MCHC 30,0-40,0 g/dL 35,0
MCV 80,0-100,0 fL 83,1
Eosinofil 1-5 % 0
Basofil 0-1 % 0
Netrofil Batang 2-8 % 0
Netrofil segmen 50-70 % 74
Limfosit 20-40 % 22
Monosit 2-8 % 4

KIMIA KLINIK NILAI RUJUKAN SATUAN HASIL


Ureum darah 10-40 mg/dL 39
Kreatinin darah 0,5-1,5 mg/dL 0,8
Gula darah sewaktu 70-140 mg/dL 85
Albumin 3,50-5,70 g/dL 0,92
Kalsium 8,10-10,40 mg/dL 7,12
J.Terapi Pengobatan
NAMA OBAT DOSIS FREKUENSI RUTE PEMBERIAN
Setiap Menit
D5 ½ NS 500 IV
setiap 12 jam
Cefixime 200 mg Oral
Furosemide 40 mg setiap 12 jam IV
setiap 8 jam
Donperidon 10 mg Oral
setiap 24 jam
Zinc 20 mg Oral
Extra
Albumin 25 % 200 cc IV
Prednison 6-5-5 tab setiap 8 jam Oral
Oralit 1 sachet ekstra oral
K. ANALISA DATA

No Data fokus Etiologi Problem


1 DS :
- Ibu klien mengatakan anaknya mengalami bengkak pada wajahnya Sindrom nefrotik

- Ibu mengatakann anaknya selalu ingin minum hipoalbuminemia


DO :
tekanan onoti plasma menurun
- TTV : TD :100/70 mmHg, N : 78x/m ,Sb :36°c, RR: 18x/m
Kelebihan volume cairan
- tampak bengkak di seluruh wajah klien hingga mata tertutup volume darah efektif menurun

- klien tampak lemah retensi air dan natrrium


- Albumin : 0,92 kelebihan volume cairan
- Kalsium : 7,12
2 DS : Sindrom nefrotik
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu makan
asites
DO :
ketidakseimbangan nutrisi
kerja usus menurun
- Klien tampak lemah
kurang dari kebuthan tubuh
- Porsi makan hanya di habiskan 2-3 sendok malabsorbsi

ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebuthan tubuh
3 Ds : - ibu klien mengatakan klien tidak nafsu makan Gang. Dalam proses filtrasi
Do : - TTV : TD :100/70 mmHg, N : 78x/m ,Sb :36°c, RR: 18x/m Sel T dalam sirkulasi menurun
Resiko infeksi
- klien tampak lemah Rrespon imun menurun
- Albumin : 0,92 - Kalsium : 7,12 Resiko infeksi
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan akumulasi cairan di dalam
jaringan.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan nafsu makan (anoreksia)
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun.
M. INTERVENSI
DX 1 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan akumulasi cairan di dalam jaringan. (Doenges, 2001)
Tujuan: Kelebihan volume cairan terkontrol
Kriteria Hasil:
1) Pasien tidak menunjukan tanda-tanda akumulasi cairan.
2) Pasien mendapatkan volume cairan yang tepat.
INTERVENSI RASIONAL
Pantau asupan dan haluaran cairan setiap pergantian Pemantauan membantu menentukan status cairan pasien.
Timbang berat badan tiap hari Penimbangan berat badan harian adalah pengawasan status cairan terbaik. Peningkatan
berat badan lebih dari 0,5 kg/hari diduga ada retensi cairan.
Programkan pasien pada diet rendah natrium selama fase Suatu diet rendah natrium dapat mencegah retensi cairan
edema
Kaji kulit, wajah, area tergantung untuk edema Edema terjadi terutama pada jaringan yang tergantung pada tubuh.
Awasi pemerikasaan laboratorium, contoh: Mengkaji berlanjutnya dan penanganan disfungsi/gagal ginjal. Meskipun kedua nilai
BUN, kreatinin, natrium, kalium, Hb/ht, foto dada mungkin meningkat, kreatinin adalah indikator yang lebih baik untuk fungsi ginjal karena
tidak dipengaruhi oleh hidrasi, diet, dan katabolisme jaringan.
Berikan obat sesuai indikasi Diberikan dini pada fase oliguria untuk mengubah ke fase nonoliguria, untuk melebarkan
Diuretik, contoh furosemid (lasix), mannitol (Os-mitol; lumen tubular dari debris, menurunkan hiperkalimea, dan meningkatkan volume urine
adekuat
Antihiperetensif,contoh klonidin (Catapres); Mungkin diberikan untuk mengatasi hipertensi dengan efek berbalikan dari penurunan
metildopa(Aldomet);prazosin(Minipress) aluran darah ginjal,dan/atau kelebihan volume sirkulasi
DX 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan (anoreksia). (Kathleen Morgan, 2007).
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil : Mempertahankan berat badan yang diharapkan
INTERVENSI RASIONAL
Kaji / catat pemasukan diet. Membantu dan mengidentifikasi defisiensii dan kebutuhan diet.
Timbang BB tiap hari. Perubahan kelebihan 0,5 kg dapat menunjukkan perpindahan keseimbangan cairan.
Tawarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan . Meningkatkan nafsu makan .
Berikan makanan sedikit tapi sering. meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan status uremik
Berikan diet tinggi protein dan rendah garam. Memenuhi kebutuhan protein, yang hilang bersama urine.
Berikan makanan yang disukai dan menarik Pasien cenderung mengonsumsi lebih banyak porsi makan jika ia diberi beberapa makanan kesukanannya.
Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh: BUN, albumin serum, Indikator kebutuhan nutrisi, pembatasan, dan efektivitas terapi.
transferin, natrium, dan kalium.

DX 3 Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun. (Kathleen Morgan, 2007)
Tujuan: Infeksi tidak terjadi Kriteria hasil: Tak mengalami tanda / gejala infeksi
INTERVENSI RASIONAL
Pantau pasien setiap hari untuk detensi tanda serta gejala infeksi, termasuk batuk, demam, hidung Pemantauan memastikan pengenalan dini dan terapi yang tepat
tersumbat, drainase purulen, dan nyeri tenggorok. terhadap infeksi
Kaji intregitas kulit. Ekskorisi akibat gesekan dapat menjadi infeksi sekunder.
Awasi tanda vital untuk demam, peningkatan frekuensi/kedalaman pernapasan Reaksi demam adanya indikator infeksi lebih lanjut
Tingkatkan cuci tangan yang baik pada pasien dan perawat. Menurunkan resiko kontaminasi silang.
Pertahankan prinsip aseptik dalam setiap tindakan keperawatan yang berhubungan dengan area invasive. Membatasi introduksi bakteri kedalam tubuh.
Jangan izinkan seorang pun yang mengidap infeksi akut untuk mengunjungi pasien Keadaan immunosupresi membuat pasien rentan terhadap infeksi.
Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi. Membantu pemilihan pengobatan infeksi paling efektif.
L. IMPLEMENTASI
HARI/ NO
NO JAM IMPLEMENTASI HASIL
TANGGAL DX
1 Selasa, 1 15.00 1. memantau asupan dan keluaran cairan 1. Cairan yang masuk 1000 ml/hari urin output tidak di hitung
16-07-2019

16.30 2. menimbang berat badan 2. BB : 47,5 kg


3. menjelaskan program diet rendah natrium selama fase edema 3. Ibu klien mengatakan mengeti dan akan melakukan

16.55 4. mengkajii bagian edema


4. Tampak wajah bengkak hingga mata tertutup
5. mengawasi hasil pemeriksaan lab 5. Hasil lab terbaru belum ada

18.05 6. Klien meminum obat cefiixime, dnperidon, zinc, prednison


6. memberikan obat sesuai indikasi
2 15.15 1. menawarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan 1. ibu klien mengatakan akan melakukannya sendiri
2. menganjurkan ibu klien memberi makan sedikit tapi seriing 2. ibu klien mengatakan mengerti dan mulai melakukannya

19.05 3. menawarkan untuk memberikan klien makanan yang di sukai dan 3. klien mengatakan tidak nafsu makan
menarik
3 15.25 1. memantau tanda dan gejala infeksi 1. tidak ada demam, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan
2. mengkaji integritas kulit 2. tidak ada dekubiitus

1815 3. mengawasi TTV 3. TTV : TD : 110/70 N: 80 S: 36,5 R: 20


4. menjelaskan pentingnya cuci tangan pada ibu klien 4. ibu klien mengatakan mengerti
5.menjelaskan pada ibu untuk tidak mengijinkan orang yang mengidap 5. ibu klien mengatakan mengerti
infeksi akut berkunjung
2 Rabu, 1 20.15 1. memantau asupan dan keluaran cairan 1. Cairan yang masuk 1000 ml/hari urin output tidak di hitung
17-07-2019
2. mengkaji bagian edema 2. Masih tampak edema pada wajah
3. mengawasi hasil pemeriksaan lab 3. Terdapat penurunan kadar albumin dan kalsium, peningkatan leukosit
21.10
4. memberikan obat sesuai indikasi 4.Klien meminum obat cefiixime, dnperidon, zinc, prednison, dan albumin
2 20.05 1. menawarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan 1. ibu klien mengatakan akan melakukannya sendiri
2. menganjurkan ibu klien memberi makan sedikit tapi seriing 2. ibu klien mengatakan mengerti dan melakukannya

20.15 3. menawarkan untuk memberikan klien makanan yang di sukai dan 3. klien mengatakan ingin makan gohu
menarik
3 20.05 1. memantau tanda dan gejala infeksi 1. tidak ada demam, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan
2. mengkaji integritas kulit 2. tidak ada dekubiitus

21.15 3. mengawasi TTV 3. TTV : TD : 100/70 N: 78 S: 36 R: 18


4. menjelaskan pentingnya cuci tangan pada ibu klien 4. ibu klien mengatakan mengerti
5.menjelaskan pada ibu untuk tidak mengijinkan orang yang mengidap 5. ibu klien mengatakan mengerti roda
infeksi akut berkunjung
3 Jumat, 1 08.15 1. memantau asupan dan keluaran cairan 1. Cairan yang masuk 1000 ml/hari urin output tidak di hitung
19-07-2019

08.25 2. mengkaji bagian edema 2. Edema sudah menurn, mata sudh terbuka normal
3. mengawasi hasil pemeriksaan lab 3. Belum ada pemeriksaan terbaru
4. memberikan obat sesuai indikasi 4. Klien meminum obat cefiixime, dnperidon, zinc, prednison,
2 08.00 1. menawarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan 1. ibu klien mengatakan akan melakukannya sendiri
2. menganjurkan ibu klien memberi makan sedikit tapi seriing 2. ibu klien mengatakan mengerti dan melakukannya

11.00 3. menawarkan untuk memberikan klien makanan yang di sukai dan 3. klien mengatakan ingin makan gohu
menarik
3 08.10 1. memantau tanda dan gejala infeksi 1. tidak ada demam, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan
2. mengkaji integritas kulit 2. tidak ada dekubiitus
3. menimban berat badan 3. BB : 46

11.20 4. mengawasi TTV 4. TTV : TD : 100/70 N: 80 S: 36 R: 18


5. menjelaskan pentingnya cuci tangan pada ibu klien 5. ibu klien mengatakan mengerti
6.menjelaskan pada ibu untuk tidak mengijinkan orang yang mengidap 6. ibu klien mengatakan mengerti
infeksi akut berkunjung
M. EVALUASI

NO HARI/TANGGAL EVALUASI
: Selasa S 1. Ibu klien mngatakan wajah klien bengkak
16-07-2019 2. Ibu kien mengatakan klien tidak nafsu makan
O 1. Wajah klien tampak bengkak hingga mata tertutup TTV
2. Klen tampak lemah TD : 110/70 mmhg R : 20x/ menit
3. BB : 47,5 kg
N : 80x/ menit S : 36

A Masalah belum teratasi


P Lanjutkan intervensi
2 Rabu S 1. Ibu klien mngatakan wajah klien bengkak
17-07-2019 2. Ibu kien mengatakan klien tidak nafsu makan
O 1. Wajah klien tampak bengkak hingga mata tertutup TTV
2. Klen tampak lemah TD : 100/70 mmhg R : 18x/ menit

N : 78x/ menit S : 36

A Masalah teratasi sebagiian

P Lanjutkan intervensi

3 Jumat S 1. Ibu klien mengatakan wajah klien sudah tidaak benggkak


19-07-2019 2. Ibu klien menggatakan klien mulai makan seperti biasa dan meminta makanan kesukaannya
O 1. Edema di wajah sudah ttampak mulai menurun, mata sudah bisa TTV
di buka seperti biasa TD : 100/70 mmhg R : 18x/ menit
2. Klien tampak mulai bermain dan berinteraksi seperti biasa
N : 80x/ menit S : 36
A Masalah teratasi
P Hentikan ntervensi

Anda mungkin juga menyukai