Anda di halaman 1dari 8

Nama : Barselona Pananda

No. Peserta : 19180318010043


Tugas M3 : Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
PENGORGANISASIAN INFORMASI / PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Modul Belajar 3 Teori Belajar dan Pembelajaran
Kuliah Daring Program PPG dalam Jabatan Tahun 2019

Disusun Oleh :
BARSELONA PANANDA
Kelas A

Dosen Pembimbing
MUH. RISAL

PROGRAM PPG DALAM JABATAN


PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
Nama : Barselona Pananda
No. Peserta : 19180318010043
Tugas M3 : Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Proses berfikir adalah sebuah proses yang sangat kompleks yang dimiliki oleh manusia.
Berfikir melibatkan informasi/pengetahuan dan daya ingat. Ingatan manusia tercipta karena
adanya kinerja dalam otak yang memungkinkan manusia menampung banyak
informasi/pengetahuan. Otak adalah tempat dimana memori atau ingatan tersimpan yang
kapasitasnya tak terbatas. Akan tetapi tidak semua manusia mampu memaksimalkan
kinerja otaknya dengan optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam otak yang tidak terisi
dengan baik.
Ingatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan ingatan
itu, kita dapat menghubungkan kejadian saat ini dengan pengalaman di masa lalu demi
masa depan yang lebih sempurna. Begitupun dengan pembelajaran. Mengelolah Ingatan
atau memori dengan baik sangat penting dalam proses pembelajaran. Olehnya itu, dalam
makalah ini penulis mengangkat judul “Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan dalam
Ingatan Manusia”

1.2. RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan tersebut?
1.2.2. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia
beserta contohnya.

1.3. TUJUAN
1.3.1. Untuk mengetahui konsep pengorganisasian informasi/pengetahuan
1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam
ingatan manusia beserta contohnya.
Nama : Barselona Pananda
No. Peserta : 19180318010043
Tugas M3 : Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGORGANISASIAN INFORMASI / PENGETAHUAN
2.1.1. PENGORGANISASIAN
menurut Nanang Fattah (dalam Fathor Rachman, 2015: 294) menyatakan bahwa
pengorganisasian merupakan proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas kecil,
membebankan tugas-tugas itu kepada orang sesuai dengan kemampuannya, dan
mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas
pencapaian tujuan organisasi. stoner dan Walker (1986) : Pengorganisasian
merupakan satu proses di mana aktivitas kerja disusun dan dialihkan kepada sumber
tenaga untuk mencapai tujuan sebuah organisasi. Jaafar Muhammad (1992) :
Pengorganisasian adalah penyusunan sumber-sumber organisasi dalam bentuk
kesatuan dengan cara yang berkesan agar tujuan dan objektif organisasi yang
dirancang dapat dicapai. Gatewood, Taylor, dan Farell : Pengorganisasian adalah
aktivitas yang terlibat dalam suatu struktur organisasi yang sesuai, memberi tugas
kepada pekerja serta membentuk hubungan yang berguna di antara pekerja dan
tugas-tugas. Certo (1997) : Fokus pertama pengorganisasian adalah menentukan
aktivitas yang akan dilakukan oleh sumber daya manusia dalam organisasi dan
bagaimana SDM tersebut dapat diselaraskan atau digabungkan dengan cara yang
terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.

Jadi dapat dipahami bahwa pengorganisasian menekankan pada adanya


pembagian tugas yang dibebankan pada yang mampu mengemban tugas tersebut
serta adanya pengalokasian dan pengkoordinasian untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam hal ini dapat pula dikatakan bahwa Pengorganisasian adalah
suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur,
serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manusia merupakan unsur terpenting dalam
pengorganisasian karena manusia terdapat di dalam tugas-tugas yang saling
berhubungan.

2.1.2. INFORMASI DAN PENGETAHUAN


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita tidak bisa luput dari kebutuhan akan
informasi. Informasi begitu penting hingga menjadikan hidup menjadi statis tanpa
informasi. Namun apakah sesungguhnya informasi itu. Dan apa hubungannya
dengan pengetahuan sehingga informasi bisa memberikan kita beragam
pengetahuan yang diinginkan ataupun yang kita dapatkan dari interaksi dengan
lingkungan sosial kita. Ada tiga makna dari kata informasi yaitu makna pertama
adalah informasi sebagai suatu proses, yaitu merujuk pada kegiatan-kegiatan
menjadi terinformasi. Makna yang kedua adalah informasi sebagai pengetahuan. Di
sini, informasi mengacu pada segala kejadian di dunia (entitas) yang tak terhingga,
yang tak dapat disentuh, atau sesuatu yang abstrak. Sebagai sesuatu yang abstrak,
informasi dilihat dari makna yang terkandung dalam keseluruhan medium yang
digunakan, kemudian dapat diartikan secara berbeda antara si pengirim dan si
penerima. Informasi dianggap sebagai bagian abstrak dari pikiran manusia sesuai
dengan isi dan makna pesan yang diterima. Makna yang ketiga adalah informasi
Nama : Barselona Pananda
No. Peserta : 19180318010043
Tugas M3 : Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
dianggap sebagai suatu benda atau penyajian yang nyata dari pengetahuan. Sebagai
benda yang nyata, informasi dilihat dari rangkaian simbol-simbol dan dapat ditangkap
oleh panca indra manusia serta dapat saling dipertukarkan. Informasi dianggap
sebagai bahan mentah yang nyata, yang berada di luar manusia yang memerlukan
pemprosesan lebih lanjut (Sri Ati dkk, 2014: 1.4). Sangat jelas bahwa Informasi dan
pengetahuan memiliki keterkaitan yang tak bisa dipisahkan. Informasi dipandang
sebagai pengetahuan dimana merupakan bagian abstrak dari fikiran manusia sesuai
dengan isi dan makna dari pesan yang diterima dan juga sebagai media datangnya
pengetahuan itu sendiri.
2.1. 3. INGATAN MANUSIA
Manusia dalam proses berfikir melibatkan ingatan. Lalu apakah ingatan itu?. Kata
lain dari ingatan adalah memory. Menurut Bimo Walgito (dalam Ramlah, 2015:12)
Ingatan merupakan hubungan antara pengalaman dan masa lampau. Sejalan dengan
Bimo Walgito, Slameto (dalam Ramlah, 2015:12) menyatakan bahwa ingatan adalah
penarikan kembali informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Informasi yang
diperoleh tersebut dapat disimpan untuk beberapa saat saja, beberapa waktu, atau
jangka waktu yang tidak terbatas. Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa
adanya kemampuan manusia untuk mengingat menandakan bahwa manusia memiliki
kemampuan untuk menyimpan dan memunculkan informasi dalam jangka waktu
tertentu dari apa yang pernah dialami di masa lalu.
2.3. PENGORGANISASIAN INFORMASI / PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA
DAN CONTOHNYA
Pengorganisasian informasi merupakan kegiatan pengolahan
informasi/pengetahuan dengan tujuan utama untuk memudahkan dalam proses
penyimpanan dan penemuan kembali ingatan pada manusia. Sebuah informasi yang
disimpan diantara jutaan informasi yang ada di perpustakaan, tidak mungkin ditemukan
dengan cepat tanpa diolah terlebih dulu. Sama halnya dengan informasi yang ada dalam
ingatan manusia atau memory yang melibatkan sebuah peran yang kelihatannya praktis
dari luar namun pada dasarnya sangat kompleks di dalam. Naisser, 1967 (dalam Agung
Eko Nugroho, 2017) dimulai tahun 1960-an memori manusia dipandang sebagai suatu
struktur yang rumit untuk mengolah dan mengorganisasi semua pengetahuan.
Pengorganisasian Informasi dalam ingatan manusia merupakan proses pengolahan
informasi tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan
mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Penggolahan
informasi berbicara tentang bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan
oleh lingkungan di sekitarnya.
Memori merupakan suatu sistem yang rumit dengan banyak tahapannya dan saling
berinteraksi. Ini berarti dalam memori terdapat interaksi-interaksi antara data-data dan
lapisan-lapisan atau tahapan-tahapan yang ada di dalamnya. Sebagian besar model-model
yang dikembangkan tahun 1960-an mengajukan tiga struktur memori yaitu:
a. Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori)
Rangsangan yang diterima oleh indera yang kemudian akan diteruskan sebagai
informasi ke sistem memori selanjutnya. Informasi yang terdapat pada stimulus atau
rangsangan dari luar akan diterima manusia melalui panca inderanya. Informasi
tersebut akan tersimpan di dalam ingatan selama tidak lebih dari satu detik saja.
Nama : Barselona Pananda
No. Peserta : 19180318010043
Tugas M3 : Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
Ingatan tersebut akan hilang lagi tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi
lainnya. Ingatan sekilas melalui panca indera ini biasanya disebut ’sensory memory’
atau ‘ingatan inderawi’. Berdasar pada apa yang dipaparkan di atas, dapatlah
disimpulkan bahwa, pesan atau keterangan yang disampaikan seorang pendidik
dapat hilang seluruhnya dari ingatan para peserta didik jika pesan atau keterangan
tersebut terkategori sebagai pencatatan pengideraan. Alasanya, seperti sudah
dipaparkan tadi, pencatatan pengideraan hanya dapat bertahan di dalam pikiran
manusia selama tidak lebih dari satu detik saja.
b. Penyimpanan Jangka Pendek (working memory)
Suatu informasi baru yang mendapat perhatian peserta didik, tentunya akan
berbeda dari informasi yang tidak mendapatkan perhatian dari mereka. Suatu
informasi baru yang mendapat perhatian seorang peserta didik lalu terkategori
sebagai penyimpanan jangka pendek. Jelaslah bahwa penyimpanan jangka pendek
adalah setiap Ingatan Inderawi yang stimulusnya mendapat perhatian dari seseorang.
Dengan kata lain, penyimpanan jangka pendek tidak akan terbentuk di dalam otak
peserta didik tanpa adanya perhatian dari peserta didik terhadap informasi tersebut.
Penyimpanan jangka pendek ini dapat bertahan relatif jauh lebih lama lagi, yaitu
sekitar 20 detik. Sebagai akibatnya, pengetahuan tentang perbedaan antara kedua
ingatan ini lalu menjadi sangat penting untuk diketahui para pendidik dan diharapkan
akan dapat dimanfaatkan selama proses pembelajaran. Sekali lagi, perhatian para
peserta didik terhadap informasi atau masukan dari para pendidik akan sangat
menentukan diterima tidaknya suatu informasi yang disampaikan para pendidik
tersebut. Karenanya, untuk menarik perhatian para peserta didik terhadap bahan
yang disajikan, di samping selalu memotivasi peserta didiknya, seorang pendidik
pada saat yang tepat sudah seharusnya mengucapkan kalimat seperti: “Anak-anak,
bagian ini sangat penting.” Tidak hanya itu, mencatat hal dan contoh penting di papan
tulis, memberi kotak ataupun garis bawah dengan spidol berwarna untuk materi
essensial, menyesuaikan intonasi suara dengan materi, merupakan usaha-usaha
yang patut dihargai dari seorang pendidik selama proses pembelajaran untuk menarik
perhatian peserta didiknya. Namun hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana
menumbuhkan kemauan dan motivasi dari dalam diri peserta didik sendiri, sehingga
para peserta didik akan mau belajar dan memperhatikan para pendidiknya selama
proses pembelajaran sedang berlangsung.
c. Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory)
Suatu proses penyimpanan informasi yang permanen. Memori jangka panjang ini
berasal dari memori jangka pendek yang selalu diulang-ulang dan berkesan bagi
individu sehingga informasi yang ia terima dapat bersifat permanen dan bila suatu
saat ia butuhkan maka akan teringat lagi. Informasi yang sudah tersimpan di dalam
penyipanan jangka panjang ini sulit untuk hilang, sehingga dapat diingat dengan
mudah. Jelaslah bahwa penyimpanan jangka panjang tidak akan terbentuk tanpa
adanya pengulangan.
Kesimpulannya adalah bahwa pengulangan merupakan kata kunci dalam proses
pembelajaran. Karenanya, latihan selama di kelas atau di rumah merupakan kata kunci
yang akan sangat menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu pengetahuan
yang diingat dalam jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, ada guru berpengalaman
Nama : Barselona Pananda
No. Peserta : 19180318010043
Tugas M3 : Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
yang menyatakan kepada siswanya bahwa akan jauh lebih baik untuk belajar 6 × 10 menit
daripada 1 × 60 menit. Selain pengulangan atau latihan, beberapa hal penting yang harus
diperhatikan Bapak dan Ibu Guru agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan
mudah adalah:
a. Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa daripada sesuatu
yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses untuk mengingat bilangan 17.081.945
akan jauh lebih mudah daripada proses mengingat bilangan 51.408.791 karena
bilangan pertama sudah dikenal para siswa, apalagi jika dikaitkan dengan hari
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis menjadi 17–08–1945.
b. Hal-hal yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah diingat siswa
daripada hal-hal yang belum terorganisir. Contohnya, mengingat susunan bilangan
4, 49, 1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh lebih sulit daripada mengingat bilangan berikut
yang sudah terorganisir dengan baik: 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan 49.
c. Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah diingat daripada sesuatu
yang tidak menarik hatinya. Acara televisi yang menarik perhatian para siswa akan
memungkinkan para siswa untuk duduk berjam-jam di depan TV dan jalan
ceriteranya akan mampu mereka ingat dengan mudah. Namun hal yang sebaliknya
akan terjadi juga, yaitu suatu proses pembelajaran yang tidak menarik perhatian
mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan tentunya juga bagi para guru.
d. pengulangan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran. Karenanya, latihan
selama di kelas atau di rumah merupakan kata kunci yang akan sangat menentukan
keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu pengetahuan yang diingat dalam jangka
waktu yang lama.
Nama : Barselona Pananda
No. Peserta : 19180318010043
Tugas M3 : Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari pemaparan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
a. Pengorganisasian informasi merupakan kegiatan pengolahan informasi/
pengetahuan dengan tujuan utama untuk memudahkan dalam proses penyimpanan
dan penemuan kembali ingatan pada manusia.
b. Pengorganisasian Informasi dalam ingatan manusia merupakan proses pengolahan
informasi tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan
mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan.
c. Pengulangan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran engulangan
merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran.
Nama : Barselona Pananda
No. Peserta : 19180318010043
Tugas M3 : Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

http://www.infodanpengertian.com/2018/10/pengertian-pengorganisasian-menurut.html

https://agungekonugroho23.blogspot.com/2017/10/teori-pengolahan-informasi-dalam-
memori.html (Diakses 10 Juli 2019)

http://repository.ut.ac.id/4042/1/ASIP4204-M1.pdf (Diakses 10 juli 2019)

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=
2ahUKEwjwvLaHuI_gAhWIK48KHRukBXgQFjAFegQICRAC&url=http%3A%2F%2Fejournal.ko
pertais4.or.id%2Fmadura%2Findex.php%2Fulumuna%2Farticle%2Fdownload%2F1628%2F12
02%2F&usg=AOvVaw1vybFejkLahYUpep-COsa5 (Diakses 10 juli 2019)

Anda mungkin juga menyukai