Anda di halaman 1dari 22

KPK dan FPB merupakan salah satu materi matematika yang cukup mudah untuk dipelajari,

karena materi FPB dan KPK merupakan implementasi dari pemfaktoran yang artinya sama juga
dengan penjulahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, itu sih menurut admin :) Untuk
mencari FPB dan KPK yang perlu kalian ketahui sebelumnya yaitu mengenai bilangan prima dan
faktorisasinya.

Pengertian FPB dan KPK

Apasih kepanjangan dari kpk ? ingat lho kpk dalam matematika bukan kepanjangan dari
komisi pemberantas korupsi, KPK dalam matematika biasa disebut dengan Kelipatan
Persekutuan terKecil, sedang kepanjangan dari FPB adalah Faktor Persekutuan terBesar,
udah jelaskan dengan pengertiannnya ?

Intinya untuk mencari KPK adalah dengan memilih kelipatan terkecil dari 2 bilangan yang
ditanyakan, sedangkan untuk mencari FPB yaitu dengan memilih faktor terbesar dari 2 bilangan
yang ditanyakan. masih bingung dengan KPK dan FPB ? untuk lebih jelasnya silahkan lihat
beberapa contoh soal KPK dan FPB dibawah.

Sebelum menginjak ke contoh soal penyelesaian FPB dan KPK mari kita mengingat kembali
mengenai bilangan prima dan faktorisasi prima.

 Bilangan prima

Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya memiliki 2 faktor yaitu bilangan itu sendiri
dan 1, yaitu {2,3,5,7,11,.....}.

 Faktorisasi prima

Menguraikan bilangan menjadi perkalian faktor-faktor prima. Untuk melakukan faktorisasi


prima ini bisanya menggunakan bantuan pohon faktor untuk mempermudah.

Contoh faktor prima dari 12 dan 18

dari gambar pohon faktor disamping kita dapat mengetahui :

fator prima dari 12


2x2x3
faktor prima dari 18
2 x 3 x3
KPK ( kelipatan persekutuan terkecil )

a. Cara mencari KPK dengan Kelipatan Persekutuan

Apa sih kelipatan persekutuan itu ? kelipatan persekutuan merupakan kelipatan yang sama dari
2 bilangan atau lebih .
KPK ialah nilai terkecil dari suatu kelipatan persekutuan 2 bilangan ataupun lebih bilangan.
Contoh soal : Carilah KPK dari 4 dan 8

Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ....}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, ...}

Jadi didapat kelipatan persekutuan dari 4 dan 8 adalah 8, 16, 24, 32, ... ( kelipatan yang bernilai
sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil dari 2 kelipatan persekutuannya adalah 8, sehingga KPKdari 4 dan 8 adalah 8

b. Cara mencari KPK dengan Faktorisasi Prima

- semua dari bilangan faktor dikalikan


-apabila ada yang sama ambilah yang terbesar, apabila keduanya sama ambil dari salah satunya

Contoh soal :
Carilah KPK dari 8, 12 dan 30

Buat pohon faktor KPK nya

Faktor Prima= 2x2x2 = 23 2x2x3 = 22 x 3 2x3x5

dari ketiga faktor 8, 12 dan 30 kita hanya menemukan 3 bilangan yaitu 2, 3 dan 5

faktor 2 yang terbesar àdalah 23


faktor 3 nilainyà sama untuk 12 dan 30 makà ambil salah satunyàyaitu 3
faktor 5 ada 1 àmbil nilai 5
sehingga didapat KPK dari 8, 12 dan 30 adalah 23 x 3 x 5 = 120

Contoh soal cerita materi KPK :


FPB (Faktor Persekutuan terBesar)

a. Cara Mencari FPB dengan Faktor Persekutuan

Yang dimaksud dengan faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari 2 bilangan ataupun
lebih.
Jadi FPB adalah nilai paling besar dari faktor-faktor persekutuan dari 2 bilangan atau lebih itu.

Contoh :
Carilah FPB dari 4, 8 dan 12
Faktor dari 4 adalah = {1, 2, 4}
Faktor dari 8 adalah = {1, 2, 4, 8}
Faktor 12 adalah= {1, 2, 3, 4, 6, 12}

Jadi faktor persekutuan dari ketiga bilangan tersebut adalah 1, 2, 4


Nilai yang terbesarnya adalah 4, sehingga FPBnya adalah 4

b. Cara Mencari FPB dengan Faktorisasi Prima

- ambilah bilangan faktor yang sama dan ambil yang terkecil dari 2 atau lebih bilangan yang
didapat dari pemfaktoran tersebut.

Contoh : cari FPB dari 4, 8 dan 12

buat pohon faktornya

Faktor Prima= 2x2 = 22 2x2x2 = 23 2x 2 x 3 =22 x 3

faktor dari bilangan 4, 8 dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil adalah 22 = 4
Jadi FPB dari 4, 8 dan 12 adalah 4

Contoh soal cerita materi FPB :


Bu Aminah mempunyai 20 kelengkeng dan 30 anggur, kelengkeng dan anggur akan di masukkan
kedalam plastik dengan jumlah yang sama besar.
a. Berapa plastik yang diperlukan untuk membungkus buah tersebut?
b. Berapa banyak kelengkeng dan anggur pada masing-masing plastik?

Jawab:

Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5


Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 ( kenapa yang dikalikan 2 dan 5, jika belum pahan baca lagi
keatas)

a. Jumlah plastik yang diperlukan adalah 10 plastik


b. Jumlah kelengkeng dalam setiap plastik = 20/10 = 2 jeruk
Jujmlah anggur dalam setiap plastik = 30/10 = 3 salak
Demikian materi matematika FPB dan KPK yang bisa admin uraikan apabila kurang paham
silahkan bertanya dalam kolom komentar atau like fanpage
di facebook.com/MatematikaAcademy
BILANGAN PECAHAN
Pecahan ! ya kali ini admin ingin menuliskan tentang pecahan, mulai dari bilangan pecahan,
pecahan campuran, pengertian pecahan dan lain sebagainya. Meski tidak jelas materi matematika
kelas berapa karena admin agak lupa, tapi admin berharap paling tidak dapat membantu adek-
adek yang sedang ingin belajar bilangan pecahan.

Pengertian Pecahan

Ada yang tau pengertian pecahan ? yang belum tau yuk simak baik-baik apasih pecahan itu ?
Bilangan pecahan merupakan sebuah bilangan yang terdiri dari pembilang dan juga penyebut.
perhatikan gambar.

ya, yang namanya pembilang selalu berada diatas dan penyebut selalu dibawah, dalam
melakukan operasi pecahan lebih mudahnya dengan menyederhanakan pembilang maupun
penyebutnya. Misalnya 50/100 tampak besarkan bilangannya padahal jika kita sederhanakan nilai
50/100 sama dengan nilai 1/2. lebih mudah mana operasi dengan bilangan besar atau kecil ?
tentunya lebih mudah yang kecil kan ?. :D
Untuk mempelajari cara menyederhanakan penyebut kalian bisa menuju ke sini, gimana
dengan uraian diatas kalian sudah dapat memahami apa itu pecahankan ? oke mari kita lanjut ke
jenis-jenis pecahan.
Jenis-jenis pecahan
Bilangan pecahan terbagi menjadi 3 yaitu : pecahan biasa, pecahan desimal dan pecahan
campuran.

Bilangan pecahan biasa

Jenis pecahan yang pertama yaitu pecahan biasa yang sudah biasa kita temukan seperti 1/2,
1/3, 1/4, 1/5 cara bacanya :
1/2 => setengah
1/3 => sepertiga
1/4 => seperempat
1/5 => seperlima
2/3 => dua per tiga dan seterusnya.

Bilangan pecahan desimal

Pecahan desimal biasanya dituliskan dalam bentu nol koma. misal 0,1
siswa : pak tadi katanya pecahan itu terdiri dari pembilang dan penyebut ? la itu ?
guru : pertanyaan bagus !!
0,1 jika dituliskan dalam bentuk pembilang penyebut akan menjadi 1/10 kenapa persepuluh,
karena hanya ada satu angka dibelakang koma, jika pecahan desimalnya 0,01 maka pecahan
biasanya akan menjadi 1/100. semakin banyak angka di belakang koma maka semakin besar pula
penyebutnya. contoh lainnya:
0,25 => nol koma dua lima
0,5 => nol koma lima
dst...

Bilangan pecahan campuran

Bilangan pecahan campuran yaitu bilangan pecahan biasa yang dicampur dengan bilangan
bulat, makanya disebut dengan bilangan pecahan campuran.
1 1/2 => satu, setengah
2 2/3 => dua, dua per tiga
34 78/93 => tiga puluh empat, tujuh delapan per sembilan tiga
Demikian uraian dari admin yang bisa diberikan di blog ini juga sudah banyak membahas
tentang pecahan kok seperti di cara menghitung perkalian pecahan campuran dan banyak lagi,
karena sudah cukup larut malem admin sudahi dulu postingan kali ini. selamat belajar
PECAHAN.

Materi Bilangan Berpangkat


Berikut sedikit penjelasan mengenai materi matematika " Bilangan Berpangkat " yang admin
rangkum dari BSE matematika sma kelas x kurikulum 2013,

Dengan mempelajari materi ini kalian diharapkan dapat : mengalikan dua bilangan berpangkat
yang bilangan pokoknya sama, memangkatkan bilangan berpangkat, memangkatkan dari
pembagian dua bilangan, mengubah pangkat pecahan ke bentuk akar pangkat, membagi dua
bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama, memangkatkan dari perkalian dua bilangan, ,
dan mengubah pangkat negatif ke pangkat positif.

Pengertian Bilangan Berpangkat


Dalam memahami pengertian bilangan berpangkat dapat dijelaskan melalui rumus berikut :

an = a x a x a x a x a ... x a sebanyak n

Aturan dasar pengoperasian bilangan berpangkat

Berikut 8 rumus dalam materi bilangan berpangkat yang admin rasa kalian harus memahami
konsepnya karena akan sangat berguna untuk penyelesaian soal-soal matematika yang
berhubungan dengan pangkat. yuk simak baik-baik.

 Perkalian bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama


Rumus : ap x aq = ap+q
Contoh :
a. 23 x 22 = 23+2 = 25
b. 10-1 x 105 = 10-1+5 = 104
c. 5 x 55 = 51+5 = 56

 Pembagian bilangan berpangkat yang bilangan pokoknya sama besar

Rumus : ap : aq = ap-q

Contoh :
a. 23 : 22 = 23-2 = 21 = 2
b. 10-1 : 105 = 10-1-5 = 10-6
c. 5 : 55 = 51-5 = 5-4

 Pemangkatan bilangan berpangkat

Rumus : (ap)q = apxq


contoh :
a. (34)2 = 34x2 = 38
b. (6-2)3 = 6-2x3 = 6-6

 Pemangkatan dari perkalian dua bilangan

Rumus : (a x b)p = ap x bp
Contoh :
a. (2 x 5)2 = 22 x 52 = 4 x 25 = 100
b. 24 x 54 = (2 x 5)4 = 104 = 10000

 Pemangkatan dari pembagian dua bilangan

Rumus : (a : b)p = ap : bp
Contoh :
a. (2 : 5)2 = 22 : 52 = 4 : 25 = 1/4
b. 24 : 54 = (2 : 5)4

 Bilangan berpangkat negatif


 Bilangan berpangkat pecahan

Demikian sedikit pemaparan mengenai materi bilangan berpangkat yang bisa admin berikan dan
semoga bermanfaat buat kalian, terus semangat untuk belajar jangan pernah menyerah dan
banyak-banyak berlatih soal-soal matematika agar kalian terbiasa.

Selamat belajar bilangan berpangkat

BSE Materi Matematika SMP Kelas 7 Kurikulum 2013 terbitan 2014


BSE matematika SMP / Mts kelas 7 kurikulum 2013 terbitan tahun 2014 akhirnya admin
temukan juga di website resmi kemendikbud, berikut daftar bab dan sub bab yang harus
kalianpelajari dibangku smp khususnya materi matematika :
Cover bse matematika kelas 7
Bab 1 Bilangan
1.1 membandingkan bilangan bulat
1.2 menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
1.3 mengalikan dan membagi bilangan bulat
1.4 kelipatan dan faktor bilangan bulat
1.5 membandingkan bilangan pecahan
1.6 menjumlahkan dan mengurangkan bilangan pecahan
1.7 mengalikan dan membagi bilangan bilangan pecahan
1.8 memahami bilangan rasional
1.9 memahami pola bilangan

Bab 2 Himpunan
2.1 memahami konsep himpunan dan diagram venn
2.2 memahami relasi himpunan
2.3 memahami operasi himpunan

Bab 3 Perbandingan
3.1 memahami perbandingan
3.2 menentukan perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
3.3 menyelesaikan masalah proporsi
3.4 menyelesaikan masalah skala

Bab 4 Garis dan sudut


4.1 memahami kedudukan garis dan sudut
4.2 memahami hubungan antar sudut

Didalam buku sekolah elektronik ini yang sering disebut dengan BSE juga terdapat latihan
matematika per subabnya jadi jangan khawatir bagi kalian yang suka dengan tantangan soal-soal
matematika karena anda tidak akan kekurangan soal

Download BSE matematika SMP/Mts kelas 7 kurikulum 2013terbitan tahun 2014 disini
Demikian artikel sederhana sore ini silahkan kalian unduh materi matematika tersebut sebagai
perlengkapan tambahan dalam menimba ilmu matematika di sekolah khususnya jemjang SMP /
Mts kelas VII. semoga bermanfaat.

Barisan dan Geret Geometri Materi Matematika SMP


Untuk mempelajari materi materi matematika barisan geometri dan deret geometri ada baiknya
kalian memahami lebih dulu materi Barisan dan deret aritmatika silahkan menuju link tersebut.
Barisan bilangan seperti apasih yang disebut dengan barisan geometri ?

ilustrasi barisan dan deret geometri

Suatu barisan U1, U2, U3,U4, ... Un disebut sebagai barisan geometri jika perbandingan dua suku
yang berurutan selalu tetap. Perbandingan antara dua suku yang berurutan itu disebut pembanding
atau rasio, biasanya dilambangkan dengan " r "
jadi r = U2/U1 = U3/U2 = U4/U3 = ... = Un

apabila suku pertama dinyatakan dengan a maka bentuk barisan geometrinya mejadi :

a, ar, ar2, ar3, ... arn-1

Nah gimana udah paham dengan apa itu barisan geometri, kalo udah paham mari lanjut ke
pembahasan deret geometri.

Pada deret geometri U1 + U2 + U3 + U4, ... Un


jika :
Un+1 > Un maka deretnya disebut deret geometri naik, sebaliknya jika
Un+1 < Un maka deretnya disebut deret geometri turun.

Contoh Soal Deret geometri :

Diketahui deret 2 + 6 + 18 + 54 + 162 + ...


U2/U1 = 6/2 = 3
U3/U2 = 18/6 = 3
U4/U3 = 54/18 = 3

Karena rasionya tetap yaitu 3 maka deret diatas disebut dengan deret geometri, dan karena Un+1 >
Un maka deret tersebut termasuk deret geometri naik.

Rumus Suku ke-n Deret Geometri


Jika suku pertama dinyatakan dengan a, banyaknya suku dinyatakan dengan n, dan r
menyatakan rasio maka suku ke-n dari deret geometri dapat dirumuskan sebagai berikut :

Un = arn - 1
Contoh soal :
Diketahui deret geometri 3 + 6 + 12 + 24 + ... tentukan suku ke-13 dari deret geometri tersebut.

penyelesaian :
r = u2/u1 = 6/3 = 2
rumus suku ke-n (Un) = arn - 1
Suku ke-13 U = 3 x 213-1 = 3 x 212 = 3x 4.096 = 12.288

Jumlah n suku pertama pada deret geometri

Untuk mengetahui jumlah n suku ( Sn ) dari deret geometri dapat ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :

Hubungan Un dan Sn adalah Un = Sn - Sn-1

Contoh Soal :
Tentukan Jumlah 6 suku pertama dari deret geometri 3 + 6 + 12 + 24 + ...

Penyelesaian :
a=3
n=6
r = 6/3 = 2, r >1

Lihat rumus Sn diatas maka ;


S6 = 3 ( 26- 1 ) / 2 -1 = 3 x 63 / 1 = 3 x 63 = 189

Nah mudahkan untuk menentukan jumlah n suku dari deret geometri yang menurut saya beda-
beda tipislah sama deret aritmatika, nah yang perlu diingat adalah dalam penerapan rumus deret
aritmatika dengan rumus deret geometri jangan sampai tertukar karena biasanya hal tersebut
sering terjadi.

Demikian pos kali ini mengenai deret geometri semoga bermanfaat dan
SELAMAT_BELAJAR

Materi Barisan dan Deret Aritmatika Lengkap dengan Rumus


Masih seputar materi aritmatika, yang semangat ya kawan-kawan kita masih akan belajar
mengenai barisan aritmatika dan deret aritmatika. yuk baca dengan seksama.

Barisan Aritmatika
Sedikit banyak pastinya kalian sudah taukan apa itu barisan matematika kan ? bagi yang belum
tau perlu diketahui bahwa barisan bilangan dinyatakan dalam bentuk U1, U2, U3,U4, ... Un baris
bilangan seperti ini disebut dengan baris bilangan aritmatika, jika selisih dua suku berurutan selau
tetap, dan selanjutnya selisih tersebut disebut dengan beda dan dilambangkan dengan huruf b

jadi nilai selisih dari baris bilangan dapat kita tuliskan sperti berikut :

b = U2 - U1 = U4 - U3 = U6 - U5 ... = Un - Un-1

Jika suku pertama dalam barisan aritmatika dinyatakan dengan a, maka didapat bentuk umum dari
barisan aritmatika yaitu :

a, a+b, a+2b, a+3b, a+4b,.... a+(n-1)b

a = suku pertama
b = beda

Jadi, Rumus suku ke-n barisan aritmatika adalah sebagai berikut

Un = a + ( n - 1 ) b

Contoh soal barisan aritmatika :


a) 1, 4, 7, 10, ...

b = U2 - U1 = U4 - U3 =
karena barisan bilangan tersebut mempunyai beda yang tetap yaitu 3 maka barisan tersebut
merupakan barisan aritmatika.

b) 2, 5, 7, 9, ...

U2 - U1 = 3
U3 - U2 = 2

karena beda dari barisan bilangan tersebut tidak konstan/ tidak tetap maka barisan bilangan
tersebut bukan barisan aritmatika.

Deret Aritmatika

Deret aritmatika adalah jumlah semua suku-suku pada barisan aritmatika, deret artitmatika
juga biasa disebut dengan deret hitung. Deret aritmatika yang mempunyai beda lebih dari nol atau
positif, maka deretnya disebut dengan deret aritmatika naik. Sedangkan deret aritmatika yang
mempunyai beda kurang dari nol atau negatif maka deretnya disebut deret menurun.
Bentuk umum deret aritmatika :
a + ( a+b ) + ( a+2b ) + ( a +3b ) + ... + { a+(n-1)b}
Rumus suku ke-n deret aritmatika

Apabila a menyatakan suku pertama, n menyatakan banyak suku dan b merupakan beda suatu
barisan aritmatka maka :
Demikian materi barisan aritmatika dan deret aritmatika yang bisa admin berikan semo kalian
dapat memahami rumus barisan aritmatika serta rumus jumlah deret aritmatikanya.

selamat belajar !!!

Segitiga Pascal Pada Materi Pola Bilangan


Materi bilangan terbanyak terdapat banyak sekali fakta menarik dalam segitiga Pascal. Setiap
baris segitiga Pascal memuat bilangan yang merupakan koefisien dari bentuk ekspansi pangkat
bilangan cacah dari binomial. Akan tetapi, pada pembahasan ini admin akan dikhususkan untuk
menemukan pola bilangan dalam tiap diagonal segitiga Pascal tersebut. Perhatikan gambar
segitiga pascal berikut.

Untuk menemukan sebuah pola tersebut kita membutuhkan pola bilangan dalam tiap baris
segitiga Pascal. Semua bilangan dalam tiap-tiap baris tersebut merupakan koefisien dari ekspansi
pangkat binomial. perhatikan contoh :
Lihat pada gambar segitiga pascal diatas perhatikan pada i=4 Koefisien ekspansi pangkat 4
binomialnya adalah 1, 4, 6, 4, dan 1 yang merupakan bilangan-bilangan pada baris ke-4 pada
segitiga Pascal. Menurut Teorema Binomial,

Dari uraian diatas secara umum dapat kita simpulkan bahwa barisan bilangan pada baris i = k
dalam segitiga Pascal dapat dituliskan sebagai berikut :

Sebagai contohnya, bilangan ke-3 dan ke-2 dari baris ke-5 pada segitiga Pascal adalah,

Berdasarkan pola tersebut kita dapat menentukan sebuah rumus untuk menentukan
bilangan ai,j,yaitu bilangan yang terdapat pada kolom ke-j dan baris ke-i dalam segitiga pascal.

misalnya kita akan menentukan pada baris ke-7 dan kolom ke-6 maka akan menjadi seperti
berikut:

Dari rumus ai,j diatas, kita dapat menuliskan sebuah barisan bilangan pada diagonal ke-d
seperti berikut.

Sehingga didapat suku ke-n dari baris bilangan pada diagonal ke-d adalah

Sebagai contohnya, diagonal ke-3 pada segitiga Pascal yang merupakan bilangan-bilangan
segitiga yang berpola n(n + 1)/2. Pada barisan ini akan kita uji menggunakan rumus yang baru
saja diketemukan. Dengan d = 3,

Demikian uraian mengenai segitiga pascal yang bisa admin share semoga dengan sedikit
materi matematika tersebet sedikit banyak dapat bermanfaat pada kita semua. selamat memahami
apa itu segitiga pascal segitiga pascal

Selamat belajar.

Pola Bilangan Matematika


Materi Pola bilangan yang merupakan sub bab dari materi barisan aritmatika untuk SMP disini
kta akan membahas mengenai pola bilangan ganjil dan pola bilangan genap,
Apa itu pola bilangan ?
Pola ialah sebuah susunan yang mempunyai bentuk teratur, sedang bilangan itu sendiri ialah
sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas ( banyak/sedikit ) dan ukuran ( ringan /
berat / pendek / panjang / luas ). Bilangan ditunjukkan oleh suatu tanda atau lambang yang
disebut angka teratur dari bentuk satu ke bentuk lainnya.

Dalam beberapa kasus kita temui seuah bilangan yang tersusun dari bilangan lain yang
mempunyai pola tertentu, maka yg demikian disebut sebagai pola bilangan.

Pola Bilangan Genap dan Bilangan Ganjil

Pola Bilangan Genap


Salah satu himpunan dari bilangan asli adalah bilangan ganjil. apa itu bilangan ganjil ?
Bilangan ganjil adalah bilangan asli yang tak habis jika dibagi dengan 2 atau kelipatannya.

Contoh soal :
Tentukanlah jumlah 7 bilangan asli ganjil yang pertama !

jawab :
ketujuh bilangan tersebut adalah : 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13. jadi n=7
jumlah ke-7 bilangan tersebut adalah 72=49
untuk membuktikan silahkan dihitung manual 1+3+5+7+9+11+13=...?

Contoh 2 pola bilangan


Berapakah banya bilangan asli ganjil yang jumlahnya 81 ?

jawab :
Kita telah mengetahui bahwa jumlah bilangan asli ganjil yaitu banyaknya bilangan asli ganjil
dikuadratkan secara sederhana dapat kita tuliskan n2 dari pertanyaan diatas dapat kita simpulkan
bahwa
n2=81, maka
n = √81
n = 9, jadi banyaknya bilangan ganjil adalah 9.

Pola Bilangan Genap


Selain bilangan ganjil, bilangan genap juga termasuk anggota dari bilangan asli yaitu {2, 4, 6,
8, ...}

Perhatikan susunan heksagonal seperti pada gambar berikut :

Gambar diatas menunjukkan bahwa heksagonal yang terdiri sebanyak bilangan genap dapat
disusun membentuk pola tertentu. sehingga gambar diatas bisa disebut sebagai pola bilangan
genap.

Untuk lebih memahami perhatikan uraian penjumlahan bilangan asli genap berikut :

Penjumlahan dari 2 bilangan genap :


2 + 4 = 6, n=2 dapat ditulis 6 = 2 (2+1)
penjumlahan 3 bilangan genap :
2 + 4 + 6 = 12, n=3 dapat ditulis 12 = 3 ( 3+1)
penjulahan 4 bilangan genap :
2 + 4 + 6 + 8 = 20, n=4 dapat ditulis 20 = 4 (4+1)

dari pola di atas seharusnya anda sudah dapat menarik kesimpulan rumus jumlah pola bilangan
genap, ya benar rumusnya adalah ns = n ( n + 1 )

Untuk mengaplikasikan rumus tersebut silahkan kalian kerjaan soal berikut :

 Tentukan jumlah 10 bilangan asli pertama !


 Tentukan jumlah 8 bilangan asli pertama !

Demikian materi pola bilangan matematika sub pokok bahasan dari barisan aritmatika, semoga
dapat dipahami dengan baik. selamat belajar!!!

Materi Skala dan Perbandingan


Berbicara soal skala pasti yang teringat skala peta, bagaimana sih pembacaan skala pada peta ?
perhatikan uraian berikut :

Sebuah desain rumah digambarkan dengan skala 1 : 50, arti dari skala 1 : 50 yaitu setiap jarak
satu centimeter pada gambar mewakili 50 centimeter jarak sesungguhnya. Jika panjang rumah
pada gambar desain ditunjukkan dengan jarak 10 cm maka panjang rumah yang sesungguhnya
adalah 10 x 50 cm = 500 cm.

Dari uraian tadi dapat ikita tarik sebuah kesimpulan mengenai pengertian dari skala.

Skala adalah perbandngan antara jarak pada gambar dengan jarak sesungguhnya. Skala biasanya
digunakan pada denah lokasi, peta, dan rancangan benda.

Contoh penulisan skala :


1 : 20.000, 1 : 15.000, dan 1 : 1.750.000

Rumus Skala
Contoh soal skala :
Sebuah peta dengan skala 1 : 25.000, berapakah jarak sesungguhnya jika pada peta ditunjukkan
dengan jarak 4 cm.

jawab :
jarak pada peta 4 cm
jarak sebenarnya adalah 4 x 25.000 cm = 100.000 cm

Bentuk-bentuk Perbandingan

Perbaningan Senilai
Apa sih maksud dari perbandingan senilai, perbandingan senilai yaitu perbandingan yang
mempunyai sifat besaran jika yang satu bertambah, besaran lain juga bertambah pula.

contoh perbandingan senilai:

1. Banyak pensil yang dibeli dengan besar uang untuk membayar


2. Jarak dengan kecepatannya

Jika A dan B berbanding senilai :

maka berlaku a1/a2 = b1/b2

Perbandingan berbalik nilai


Sebuah perbandingan termasuk dalam perbandingan berbalik nilai jika perbandingan
mempunyai sifat bila besaran satu bertambah besar maka besaran lain justru bertambah kecil.
contoh perbandingan berbalik nilai :

1. Banyak pekerja dengan waktu yang ditetapkan untuk penyelesaian


2. waktu perjalanan dengan kecepatan.

Dalam perbandingan berbalik nilai maka akan berlaku :

a1/a2 = b2/b1

Demikian materi skala dan perbandingan baik yang senilai maupun berbalik nilai yang bisa
disampaikan untuk soal-soal mengenai skala dan perbandingan silahkan ditunggu untuk posting
selanjutnya.
selamat belajar dan semoga bermanfaat.
Materi Bilangan Pecahan biasa, desimal, persen
Bentuk umum dari pecahan yaitu a/b dibaca a per b dengan a dan b merupakan bilangan bulat
serta b tidak sama dengan nol ( 0 ).

pecahan a/b
a disebut dengan pembilang
b disebut dengan penyebut.

Jika pembilang dan penyebut suatu pecahan dikali ataupun dibagi dengan bilangan yang sama
besar maka akan didapat pecahan yang senilai.

misal :

1/2 dikali dengan 2/2 maka hasilnya 2/4, nilai 1/2 = 2/4. meski bilangan pembilang dan
penyebutnya berbeda akan tetapi nilainya tetap sama. Ingat invers dari perkalian ? ya benar
berapapun bilangannya jika dikalikan dengan satu maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.

artinya 2/2 itu hasilnya 1 jadi 1/2 dikalikan dengan 1 ya hasilnya tetep setengah. oke ? mudah
bukan.

Mengubah pecahan
Mengubah pecahan biasa kedalam bentuk pecahan desimal.
mengubah bentuk pecahan biasa kedesimal dapat dilakukan dengan membagikan pembilang
dengan penyebutnya. jika penyebutnya 10, 100, 1000, 10000, ... , maka banyaknya koma pada
pecahan desimal sesuai dengan penyebutnya, artinya jika penyebutnya 10 maka hanya ada 1
angka dibelakang koma, jika 100 maka 2 angka dibelakang koma begitu seterusnya.

contoh :
1/10 = 0,1
1/100 = 0,01
1/1000 = 0,001
12/10000 = 0,0012

2/5 = ...
jadikan penyebutnya menjadi sepuluh dengan mengalikan 2 INGAT jika penyebutnya dikalikan
dengan 2 maka begitu juga dengan pembilangnya.
2/5 x 2/2 = 4/10 maka bentuk desimal dari 2/5 adalah 0,4.

Mengubah pecahan desimal ke bentuk pecahan biasa


Dalam mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa kita harus memperhatika berapa angka
dibelakang koma dari pecahan desimal tersebut. INGAT !! jika ada 1 angka dibelakang koma
berarti penyebutnya 10. seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Untuk lebih mudahnya perhatika contoh berikut :

0,2 = 2/10 disederhanakan menjadi 1/5


0,25 = 25/100 disederhanakan menjadi 1/4
2,65 = 2 + 65/100 disederhanakan menjadi 2 13/20

mudah bukan. -_-

Mengubah pecahan biasa ke bentuk persen


untuk mengubah pecahan biasa menjadi persen yang wajib dilakukan adalah mengubah penyebut
dari pecahan tersebut menjadi berpenyebut 100 atau mengalikan pecahan biasa tersebut dengan
100%

contoh :
1/4 = 1/4 x 25/25 ( kenapa dikalikan 25/25 ? ya benar untuk memperoleh penyebut 100 )
1/4 x 25/25 = 25/100 = 25%
oia tidak selalu pembilang dan penyebutnya dikalikan dengan bilangan 25 lho ya pengalian
disesuaikan dengan penyebut dari pecahan biaa.

contoh lain 3/8


3/8 x 100% = 300/8 % = 37,5%

Admin cukupkan materi bilangan pecahan kali ini soalnya udah ngantuk dan mau makan sahur
dulu ya udah laper berat nih soalnya :D.

Apa itu Kuadrat dan Akar Kuadrat ?


Kuadrat dan akar kuadrat tampak asing ditelinga ketika dulu baru pertama kali mendengar
kosakata baru ini, ya akar kuadrat kali ini admin akan membahas pengertian akar kuadrat disertai
dengan contoh pembahasannya.

Pengertian Kuadrat
Kuadrat suatu belangan adalah perkalian suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri.
untuk sembarang bilangan bulat b maka :
b2 = b x b
kuadrat juga biasa disebut dengan pangkat 2.

Pengertian Akar Kuadrat


√a adalah bilangan positif atau nol yang jika dikuadratkan menghasilkan a. Paham ? untuk
lebih jelasnya silahkan perhatikan contoh berikut.

Nilai √a = b jika b2 = a, dengan b merupakan bilangan positif atau nol.


Misal : √49 = 7, jawaban ini benar karena 72 = 49

Gimana sudah pahamkan cara menghitung akar kuadratnya ? pastinya sudah lah...

Demikian artikel sederhana mengenai kuadrat dan akar kuadrat yang bisa admin sajikan dan
berikut tabel kuadrat dan akar kuadrat.
12 = 1
22 = 4
32 = 9
42 = 16
52 = 25
62 = 36
72 = 49
82 = 64
92 = 81
102 = 100
112 = 121
122 = 144
132 = 169
142 = 196
152 = 225
162 = 256
172 = 289
182 = 324
192 = 361
202 = 400
212 = 441
222 = 484
232 = 529
242 = 576
252 = 625
262 = 676
272 = 729
282 = 784
292 = 841
302 = 900
312 = 961
322 = 1024
332 = 1089
342 = 1156
352 = 1225
362 = 1296
372 = 1369
382 = 1444
392 = 1521
402 = 1600
412 = 1681
422 = 1764
432 = 1849
442 = 1936
452 = 2025
462 = 2116
472 = 2209
482 = 2304
492 = 2401
502 = 2500
512 = 2601
522 = 2704
532 = 2809
542 = 2916
552 = 3025
562 = 3136
572 = 3249
582 = 3364
592 = 3481
602 = 3600
612 = 3721
622 = 3844
632 = 3969
642 = 4096
652 = 4225
662 = 4356
672 = 4489
682 = 4624
692 = 4761
702 = 4900
712 = 5041
722 = 5184
732 = 5329
742 = 5476
752 = 5625
762 = 5776
772 = 5929
782 = 6084
792 = 6241
802 = 6400
812 = 6561
822 = 6724
832 = 6889
842 = 7056
852 = 7225
862 = 7396
872 = 7569
882 = 7744
892 = 7921
902 = 8100
912 = 8281
922 = 8464
932 = 8649
942 = 8836
952 = 9025
962 = 9216
972 = 9409
982 = 9604
992 = 9801
1002 = 10000

Untuk tabel akar kuadrat tinggal dibalik misal : √9801 = 99 . oke ? bisa dipahami kan ?

selamat belajar dan terus semangat. salam matika

Anda mungkin juga menyukai