File PDF
File PDF
SKRIPSI
Lupi Trijayanti
0706273386
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Lupi Trijayanti
0706273386
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan
Informasi Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu Tahun 2010 di UPT
Skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan dan bimbingan orang-orang yang
telah membantu kami selama penyusunan. Saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan karunia Nya serta mempermudah semua
3. Ibu Milla Herdayati, SKM, M.Si selaku penguji dalam yang telah memberikan
4. dr. Toni Hermawan selaku penguji luar yang telah meluangkan waktu untuk
kebahagiaan disaat saya sedih dalam menyelesaikan skripsi ini dan terutama
masukkan
Novita Gusti, Dyana, Biyanti, Novi, Anjar, Nanda, Retno, Atik, Hesti, Anan,
Berdit) yang telah banyak mendengar keluh kesah saya dan membantu doa.
9. Kakak-kakak ekstensi (Mba Novi, Mba Inong, Mba Vita, Ka ika), adik-adik
Saya sadar bahwa skripsi yang telah disusun masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya memerlukan masukan, saran, dan kritik yang
Abstrak................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iv
Daftar Gambar ..................................................................................................... ix
Daftar Tabel ......................................................................................................... xi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 4
1.4 Tujuan
1.4.1. Tujuan Umum ................................................................................. 4
1.4.2. Tujuan Khusus ................................................................................ 5
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Instansi Terkait ....................................................................... 5
1.5.1. Bagi Peneliti ................................................................................... 5
1.5.1. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ............................................. 6
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 6
Bab II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pelayanan Kesehatan Ibu
2.1.1 Pelayanan Antenatal..................................................................... 7
2.1.2 Pertolongan Persalinan................................................................. 8
2.1.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas.................................................... 8
2.1.4 Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan oleh
Tenaga Kesehatan Maupun Masyarakat .................................... 9
2.1.5 Penanganan Komplikasi Kebidanan .......................................... 10
2.2 Puskesmas................................................................................................ 11
2.3 Indikator
2.3.1 Pengertian Indikator ................................................................... 12
2.3.2 Prasyarat dan Janis Indikator ..................................................... 12
2.3.3 Indikator Kesehatan Ibu ............................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
kerjanya. Menurut hasil sensus penduduk yang dilakukan BPS Kota Depok bahwa
tahun 2010, luas wilayah Kota Depok adalah sekitar dengan 199,44 km² dengan
jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 1.736.565 jiwa dan tingkat kepadatan
penduduk adalah sebesar 8.707 orang per km². Kecamatan Sukmajaya yang
merupakan wilayah kerja dari puskesmas tempat penelitian memiliki penduduk
terbanyak kedua di Kota Depok sebanyak 232.895 jiwa atau sebesar 13,41 persen.
Kecamatan Sukmajaya memiliki sex ratio sebesar 100 yang dimaksudkan bahwa
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan sama (BPS, 2010). Selain itu,
penduduk wanita usia reproduktif di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya dari
tahun 2007 hingga 2009 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur yang
lain (Puskesmas Sukmajaya, 2010). Karakteristik penduduk di Kecamatan
Sukmajaya memiliki jumlah wanita usia reproduktif cukup tinggi sehingga harus
diiringi dengan perhatian terhadap manajemen pelayanan kesehatan ibu serta
upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu.
Salah satu upaya manajemen pada program kesehatan ibu diantaranya
adalah PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak).
Adapun pengertian dari pemantauan wilayah setempat itu sendiri adalah alat
manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja
secara terus-menerus. Kegiatan pemantauan dalam PWS KIA terdiri dari
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data serta penyebarluasan
informasi ke penyelenggara program dan pihak/instansi terkait dan tindak lanjut
(Depkes RI, 2009).
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan PWS diperlukan sebuah
indikator untuk mempermudah penilaian perkembangan dari kinerja pelayanan.
Adapun kegunaan dari indikator yang adekuat adalah menghasilkan gambaran
situasi kesehatan yang lebih mencerminkan keadaan sesungguhnya (evidence) di
masyarakat.
Pada kegiatannya, pelayanan kesehatan ibu memiliki beberapa indikator.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan situasi kesehatan ibu dan
pelayanan, yaitu cakupan pelayanan K1, K1 murni, K4, TT1, TT2, Fe1, Fe3,
persalinan oleh tenaga kesehatan, deteksi risiko oleh masyarakat, kasus risiko
Universitas Indonesia
yang dirujuk, komplikasi obstetrik, serta ibu nifas yang mendapat vitamin A.
Indikator-indikator tersebut membantu dalam mengevaluasi kinerja pelayanan dan
kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya.
Kondisi saat ini di Puskesmas Sukmajaya, sistem pencatatan dan pelaporan
pelayanan kesehatan ibu belum dapat menghasilkan perhitungan indikator yang
baik. Hal tersebut dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang dilakukan instansi-
instansi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya masih memiliki
kekurangan dalam hal kelengkapan dan ketepatan dalam pencatatan dan
pelaporan. Selain itu, kendala yang dalam hal mengurangi pencatatan double
record. Kondisi pelaporan cakupan dari indikator di Puskesmas Sukmajaya
belum dioptimalkan dalam penyajian untuk pengambilan keputusan yang cepat
dan tepat, serta berdasarkan evidence based.
Dilain pihak, pengambilan keputusan dengan cepat sangat membantu dalam
merencanakan program kesehatan selanjutnya agar lebih tepat sasaran. Salah satu
pendukung dalam pengambilan keputusan yang cepat adalah cara penyajian data.
Puskesmas Sukmajaya merupakan puskesmas yang ditetapkan sebagai puskesmas
standar sehingga diperlukan tindakan intervensi dari puskesmas itu sendiri tanpa
menunggu hasil dari dinas kesehatan kota. Namun, menurut Kepala Puskesmas
Sukmajaya, laporan cakupan yang dilaporkan ke kepala puskesmas dan Dinas
Kesehatan kota Depok masih dalam bentuk jumlah angka. Hal tersebut
menyebabkan tidak terlihatnya gap masalah dengan jelas sehingga data perlu
diolah dengan penyajian yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, demi memudahkan proses sistem informasi tersebut maka
diperlukan pemanfataan teknologi dan perbaikan sistem pengumpulan data yang
berfungsi memudahkan dan mengefisiensikan pekerjaan dalam pengubahan suatu
data menjadi informasi agar informasi yang didapat berkualitas baik. Diharapkan
adanya otomasi dalam proses pencatatan, pengolahan data dan pembuatan laporan
dalam bentuk sistem informasi pencatatan dan pelaporan data berbasis
spreadsheet dan database yang dapat mempermudah pekerjaan.
Universitas Indonesia
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Menghasilkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan
kesehatan ibu yang dapat menghasilkan informasi berbasis fakta untuk
pengambilan keputusan yang tepat sasaran.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2.1.4 Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan dan Oleh
Tenaga Kesehatan Maupun Masyarakat
Angka kematian ibu yang terjadi di Indonesia masih tinggi. Maka dari
itu, perlu adanya kegiatan deteksi dini segala faktor risiko dan komplikasi
untuk mengurangi kematian ibu. Hal ini juga diperlukan untuk menjaga
kesehatan janin agar tidak semakin tingginya angka kematian neonatus.
Kegiatan KIA dari puskesmas juga melihat faktor risiko pada ibu hamil,
seperti :
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang
dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa
kehamilan
5. Anemia dengan hemoglobin < 11 g/dl
6. Tinggi badan kurang dari 145 cm atau dengan kelainan bentuk
panggul dan tulang belakang
7. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum
kehamilan ini
8. Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain :
tuberkulosis, kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan
endokrin (Diabetes Mellitus, Sistemik Lupus Eritematosus, dll),
tumor dan keganasan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2.2 Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Berdasarkan kebijakan dasar puskesmas, Puskesmas Sukmajaya
memiliki 3 fungsi, yaitu :
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Puskesmas juga aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya. Upaya yang dilakukan puskesmas dalam pembangunan kesehatan
adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan progam kesehatan.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab
puskesmas, meliputi :
Universitas Indonesia
2.3 Indikator
2.3.1 Pengertian Indikator
Menurut Wilson dan Sapanuchart (1993), indikator adalah suatu
ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi. Misalnya berat bayi
berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut. Selain itu,
menurut Green (1992) bahwa pengertian indikator adalah varibel-variabel
yang mengindikasikan atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu
keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan.
(“Pengertian Indikator”)
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
x 100
x 100
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
B C D
E F G
H I J
Universitas Indonesia
Gambar 2.2
Bentuk Model Data Jaringan
A H
B C I
E F G J K
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
3. Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal
ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya informasi mengenai kerusakan infrastruktur
laboratorium komputer ditujukan kepada rector universitas. Tetapi akan
lebih relevan bila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
Untuk menilai atau mengukur nilai sebuah informasi (value of
information) ditentukan dari dua hal pokok, yaitu manfaat (benefit) dan
biaya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian
besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan
nilai uang tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektivitasnya. Nilai suatu
informasi berhubungan dengan keputusan. Informasi yang dapat
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat
dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya
apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Databas
e
DSS
Model Software
base system
Universitas Indonesia
Gambar 2.4
Komponen sistem kecerdasan buatan
Basis Motor
Pertanyaan Pengetahuan Inferensi Jawaban
Masalah Solusi
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Gambar 2.6
Elemen Pemecah Masalah
Universitas Indonesia
Gambar 2.7
SDLC Waterfall
Pengembangan
Sistem/Informasi
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan
spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional).
Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-
hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
Spesifikasi ini dipakai untuk membuat kesepakatan antara
pengembang sistem, pemakai yang kelak menggunakan sistem,
manajemen, dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor
internal).
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan
keluaran yang akan dihasilkan, masukan yang diperlukan
sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah
masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani
sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai serta kontrol
terhadap sistem. Untuk melakukan analisis kebutuhan, analis
sistem dilakukan langkah-langkah wawancara, riset terhadap
sistem sekarang, observasi lapangan, kuis, pengamatan
terhadap sistem serupa dan prototipe (Kadir, 2002, hal.403-
404).
Universitas Indonesia
Penugasan/perhitungan/proses
Pita magnetic
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
BAB III
KERANGKA KONSEP
Masalah
Pemecah
Masalah
Informasi Standard
Solusi
Universitas Indonesia
Masalah
Kualitas informasi yang dihasilkan oleh
Puskesmas Sukmajaya Kota Depok Masih
Rendah untuk Pengambilan Keputusan
yang evidence based
Kendala Standard
• Pencatatan Data Input
• PWS KIA
• Pengumpulan Data • Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Kegiatan KIA
• Pengolahan Data Proses
di Puskesmas Sukmajaya
• Perhitungan Data
• Teori Evidence Based
• Penyajian informasi Output
Universitas Indonesia
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Nama Komponen Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Kualitas informasi Kualitas informasi Wawancara Gambaran kualitas
pelayanan dinilai dari keakuratan, informasi
kesehatan ibu di tepat waktu dan
Puskesmas relevansi.
Sukmajaya Kota
Depok
Universitas Indonesia
puskesmas maupun
klinik, BPS ataupun
posyandu.
Pengumpulan Data Proses pengumpulan - Wawancara Gambaran
data dari instansi pengumpulan data
kesehatan di wilayah pelayanan kesehatan
kerja ke puskesmas ibu ke puskesmas
sukmajaya secara tepat
waktu dan tertib setiap
bulannya
Pengolahan Data Pengolahan data yang - Wawancara Gambaran
dilakukan secara pengolahan data
bertahap yaitu pelayanan kesehatan
verifikasi (lengkap dan ibu
benar), pembersihan
data (benar dan tepat)
dan pengkelompokkan
data
Perhitungan Data Perhitungan data - Wawancara Gambaran
dilakukan secara valid, perhitungan data
reliabel, akurat, dan - Observasi pelayanan kesehatan
benar ibu
Penyajian Penyajian data yang - Wawancara Gambaran penyajian
Informasi telah diolah data pelayanan
menghasilkan - Observasi kesehatan ibu
informasi
Universitas Indonesia
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Pengembangan
Sistem/Informasi
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
BAB V
HASIL PENELITIAN
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 5.3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Per Kelurahan Di Puskesmas Sukmajaya Tahun 2009
Jumlah
No Kelurahan L P Jumlah
Universitas Indonesia
1 Medis
2 Keperawatan
D3 Keperawatan 1 3,03
D3 Kebidanan 5 15,15
D1 Kebidanan 2 6,06
SPRG 0 0
3 Kefarmasian
- Apoteker 0 0
- SMF/SAA 1 3,03
4 Kesehatan Masyarakat
D3 Sanitarian 0 0
D3 Gizi 0 0
D1 Sanitarian 0 0
Universitas Indonesia
D1 Gizi 0 0
- SLTA 5 15,15
- SLTP 1 3,03
- SD Ke bawah 0 0
Universitas Indonesia
Tabel 5.6
Keadaan Fasilitas Sarana dan Komunikasi
Puskesmas Sukmajaya Tahun 2009
No Nama Sarana Jumlah Satuan Keadaan
I Gedung Puskesmas
Luas Tanah 2.000 m²
Luas Gedung 1.214 m²
Gedung “A” 560 m²
Gedung “B” 418 m²
Gedung “C” 236 m²
1 Lantai I
A. Gedung “A”
a. Loket Pendaftaran 1 Ruang Baik
b. BP. Umum 1 Ruang Baik
c. BP. Gigi 1 Ruang Baik
d. BP. Lansia 1 Ruang Baik
e. Laboratorium 1 Ruang Baik
f. Rontgen 1 Ruang Baik
g. Ruang Tindakan 1 Ruang Baik
h. Kamar Mandi 2 Ruang Baik
B. Gedung “B”
a. BP. KIA/KB 1 Ruang Baik
b. Ruang Bersalin 1 Ruang Baik
c. Perawatan Kebidanan 1 Ruang Baik
d. Dapur 1 Ruang Baik
e. Kamar Mandi 4 Ruang Baik
C. Gedung “C”
a. BP. Balita/MTBS 1 Ruang Baik
b. Kamar Obat 1 Ruang Baik
c. Gudang Obat 1 Ruang Baik
d. Gudang Vaksin 1 Ruang Baik
e. Mushola 1 Ruang Baik
f. Klinik TB Paru 1 Ruang Baik
g. Kamar Mandi 1 Ruang Baik
2 Lantai II
A. Gedung “A”
a. Tata Usaha 1 Ruang Baik
b. Klinik Sanitasi 1 Ruang Baik
c. Klinik Gizi 1 Ruang Baik
d. Ruang Kepala Puskesmas 1 Ruang Baik
e. Aula Puskesmas 1 Ruang Baik
f. Dapur 1 Ruang Baik
g. Kamar Mandi 2 Ruang Baik
Universitas Indonesia
B. Gedung “B”
a. Perawatan Gizi Buruk 1 Ruang Baik
b. Tempat Bermain 1 Ruang Baik
c. Ruang Dokter 1 Ruang Baik
d. Ruang Perawat 1 Ruang Baik
e. Dapur TFC 1 Ruang Baik
f. Kamar Mandi 2 Ruang Baik
C. Gedung “C”
a. Klinik Jiwa 1 Ruang Baik
b. Gudang 1 Ruang Baik
c. Sekretariat Satgas Siaga 1 Ruang Baik
d. Kamar Mandi 2 Ruang Baik
II Sarana
1 Sarana Periksa
a. Bed Periksa 5 Buah Baik
b. Tensi Meter 7 Buah Baik
c. Stetoskop 7 Buah Baik
d. Senter 5 Buah Baik
e. Bath Room Scale 6 Buah Baik
f. Baby Scale 2 Buah Baik
g. Microtoice 2 Buah Baik
h. Thermometer 8 Buah Baik
2 Sarana BP.Gigi
a. Dental Unit 2 Unit Baik
b. Rontgent Gigi 1 Unit Rusak
3 Sarana BP. KIA/KB
a. Bidan Kit 1 Unit Baik
b. IUD Kit 2 Unit Baik
c. APN Kit 1 Unit Baik
d. Vacum Kit 2 Unit Baik
e. Implan Set 2 Unit Baik
f. Dopler 2 Unit 1 Baik, 1 Rusak
g. Ambu Bag Dewasa 1 Unit Baik
h. Mini Lap 1 Unit Baik
4 Sarana Klinik Sanitasi
a. Sanitarian Kit 1 Unit Baik
b. Syringe-needle Electricat Destroyer 1 Unit Baik
c. Maket Rumah Sehat
d. Mesin Fogging 1 Unit 2 Baik, 1 Rusak
e. Mist Blower 3 Unit Baik
1 Unit Baik
5 Sarana Klinik Gizi
a. Food Model 1 Set Baik
b. Microtoice 3 Buah Baik
c. Bathroom scale 1 Buah Baik
d. Dacin 1 Buah Baik
e. Pengukur Panjang Badan 2 Buah Baik
6 Sarana Imunisasi
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2. Penolong Persalinan
Adapun cakupan penolong persalinan di Puskesmas Sukmajaya
oleh tenaga kesehatan dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
3. Pelayanan KB Berkualitas
Universitas Indonesia
1. Kelayakan Ekonomi
Dilihat dari aspek ekonomi berdasarkan hasil telaah dokumen
perencanaan program Puskesmas Sukmajaya tahun 2010,
pengembangan untuk sistem informasi pencatatan dan pelaporan
pelayanan kesehatan ibu sudah cukup layak dengan terincinya dana
pengajuan komputerisasi kegiatan puskesmas tahun 2011 sebesar Rp
200.000.000.
2. Kelayakan Operasional
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Puskesmas
Sukmajaya dan hasil observasi, sistem cukup layak dikembangkan
dikarenakan sebagian dari bidan di poli KIA sudah dapat
mengoperasikan sistem komputer berbasis spreadsheet.
“…Untuk SDM nya sendiri sudah beberapa yang sudah cakap
komputer. Untuk pelatihan komputer nya sendiri ada tapi tidak rutin”
3. Kelayakan Teknik
Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen perencanaan
program, dari segi kelayakan teknis, pengembangan sistem informasi
pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu cukup memadai.
Hal tersebut ditandai dengan adanya 6 komputer yang memadai dan
dalam kondisi yang baik. Walaupun komputer belum secara khusus
tersedia di poli KIA.
Universitas Indonesia
Tabel 5.10
SOP Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu
di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok
Pendataan ibu hamil di wilayahnya Kegiatan pelayanan kesehatan ibu kegiatan pelayanan kesehatan ibu Penganalisisan LB3
data lengkap,
benar dan valid?
Pengkelompokkan
Perhitungan cakupan
Universitas Indonesia
praktek swasta dicatat pada rekam medis lalu direkap pada form dari puskesmas
dan dilaporkan ke puskesmas. Puskesmas juga melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan ibu dan melakukan pencatatan di kartu ibu, kartu status dan buku KIA.
Hasil dari pencatatan pelayanan kesehatan ibu dari kartu status dan kartu ibu di
Puskesmas Sukmajaya dipindahkan ke buku harian KIA.
Pelaporan dari posyandu, klinik atau bidan praktek swasta dan pencatatan
harian dari pelayanan kesehatan ibu di puskesmas direkap oleh bidan koordinator
atau penanggungjawab program KIA Puskesmas Sukmajaya ke register. Saat
proses rekap data, bidan koordinator melihat kelengkapan, kebenaran dan
kevalidan data. Bila ada data yang kurang lengkap, benar dan valid maka
dilakukan verifikasi ke posyandu dan klinik/bidan praktek swasta baik didatangi
secara langsung atau melalui komunikasi ditelepon. Namun dari laporan
klinik/BPS terkadang sulit membedakan pasien dalam dan luar wilayah. Selain
itu, masih banyak posyandu dan klinik/BPS yang tidak melaporkan laporan yang
dibutuhkan oleh puskesmas. Namun hal tersebut masih sulit diatasi oleh pihak
puskesmas sehingga pihak puskesmas hanya mengolah data dari laporan yang
masuk saja. Selanjutnya, akan dihitung cakupan dari setiap indikator.
Hasil dari rekapan dan perhitungan tersebut berupa LB3 dan laporan PWS
KIA. Data LB3 terkait kesehatan ibu dilaporkan ke dinas kesehatan kota setiap
bulan pada tanggal 5. Dari hasil wawancara, Dinas Kesehatan Kota Depok masih
memberikan feedback kepada bidan koordinator KIA mengenai LB3 terkait
pelayanan kesehatan ibu yang masih kurang lengkap dan salah.
Universitas Indonesia
Gambar 5.5
Diagram Konteks Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok
• Laporan Klinik, BPS dan Posyandu
• LB 3 dan Laporan PWS KIA
• Form Pelaporan Dinas Kesehatan • Feedback
• Data individu ibu yang Bidan
berkunjung Puskesmas
Klinik/BPS • Buku Harian Pencatatan
SistemInformasi Kunjungan Ibu Hamil dan
• Feedback bersalin
Pencatatan dan
Pelaporan • Kohort Ibu Hamil dan bersalin
Pelayanan • Register ibu hamil dan bersalin
Kesehatan Ibu di
• Form Pelaporan • Feedback
Puskesmas
Posyandu Sukmajaya
Kota Depok Feedback
• Feedback Dinas Kesehatan
Kota Depok
• LB3 KIA
Kepala • LB3 KIA
Puskesmas
Gambar di atas adalah diagram konteks dari sistem informasi pencatatan dan
pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok.
Diagram konteks terdiri dari entitas sumber yaitu klinik/BPS mengirimkan form
laporan bulanan dan data individu ibu yang berkunjung, posyandu mengirimkan
form laporan bulanan, bidan puskesmas memasukkan data dari buku harian,
kohort ibu hamil dan bersalin, serta register ibu hamil dan bersalin ke sistem dan
feedback atas laporan dari klinik/BPS dan posyandu, dan dinas kesehatan
mengirimkan feedback bila ada kesalahan dan ketidaklengkapan LB3. Sedangkan,
entitas tujuan yaitu klinik/BPS dan posyandu menerima feedback bila ada
kesalahan dan ketidaklengkapan data, bidan puskesmas menerima laporan PWS
KIA dan LB3 dari sistem dan feedback kesalahan dan ketidaklengkapan data ,
kepala puskesmas dan dinas kesehatan menerima LB3.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
tidak melaporkan
laporan bulanan ke
puskesmas
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
BAB VI
PEMBAHASAN
Universitas Indonesia
Gambar 6.1
Rancangan Alur Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
Pelayanan Kesehatan Ibu di Pusksemas Sukmajaya
Data lengkap,
Proses Input data ke formulir digital benar dan valid?
Data lengkap, benar
dan valid?
Pengolahan Data
Cetak
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Gambar 6.2
Diagram Konteks Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya
• Cakupan K1 Murni dan K4
• Cakupan imunisasi TT1
• Cakupan imunisasi TT2
• Cakupan tablet Fe1
• Cakupan tablet Fe3
• Cakupan Penanganan Komplkasi
Obstetri
• Penolong Persalinan
• Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat
Vit.A
• Cakupan Data Risiko oleh Nakes
• Cakupan Deteksi Risiko Oleh
Masyarakat
• Cakupan Kasus Risiko Tinggi Ibu
Hamil Yang Dirujuk
• Data individu ibu mendapat
pelayanan • LB3 Kesehatan Ibu
• feedback Bidan
• Data Pelayanan
BPS/Klinik Koordinator
Bersalin • Data Individu ibu yang
• Feedback SistemInformasi
mendapat pelayanan
Pencatatan dan
• Data Individu seluruh Pelaporan • Data Pelayanan
sasaran Pelayanan
Kader • Data Pelayanan Kesehatan Ibu di
Posyandu Puskesmas Dinas
• LB3 Kesehatan Ibu
• Feedback Sukmajaya Kesehatan
Kota Depok Kota Depok
Kepala • Cakupan K1 Murni dan K4
Puskesmas • Cakupan imunisasi TT1
• Cakupan imunisasi TT2
• Cakupan tablet Fe1
• Cakupan tablet Fe3
• Cakupan Penanganan Komplkasi
Obstetri
• Penolong Persalinan
• Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat
Vit.A
• Cakupan Data Risiko oleh Nakes
• Cakupan Deteksi Risiko Oleh
Masyarakat
• Cakupan Kasus Risiko Tinggi Ibu
Hamil Yang Dirujuk
• LB3 Kesehatan Ibu
Universitas Indonesia
Gambar 6.3
Diagram Alir Data Level 1 Sistem Informasi Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya
Laporan LB3
Bidan
Hasil perhitungan cakupan
Puskesmas
Dinas Kesehatan
Kepala Puskesmas
Kabupaten/Kota
Gambar 6.4
Diagram Alir Data Level 2 Sistem Informasi Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya
Kader
Posyandu
sasaran 2.1
1.1 Data individu ibu 1.2 Pembersihan
Klinik/BPS Pengisian ibu hamil Data
Pencatatan
Data Pelayanan Form Digital
kes.ibu persalinan ibu
Bidan
Puskesmas ibu nifas
cakupan TT2
cakupan Fe1
cakupan linakes
LB3
Universitas Indonesia
Gambar 6.5
Entity Relationship Diagram (ERD)
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu
di Puskesmas Sukmajaya
memberi
Memberi
laporan
laporan
Mendata Desa
Posyandu Klinik
Kunjungan Mempunyai Bumil
Hamil
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai Komplikasi
Mempunyai Hamil Mempunyai
Rujukan Nifas
Mempunyai
Universitas Indonesia
Gambar 6.6
Table Relationship Diagram (TRD) Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Pelayanan Kesehatan Ibu Di Puskesmas Sukmajaya
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Gambar 6.7
Menu Halaman Utama
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu
Universitas Indonesia
Gambar 6.8
Menu Halaman Input
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu
Form data dasar ibu dapat diisi oleh petugas kesehatan. Data yang
dapat diisi dalam form data dasar ibu antara lain id ibu, nama ibu, nama
suami, tanggal lahir ibu, desa/alamat, RT, RW, kelurahan, dan kecamatan.
Dalam pengisian form data dasar ibu juga akan digabungkan dengan data
bersalin ibu. Data persalinan yang harus diisi antara lain nama fasilitas
tempat bersalin, tanggal persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan,
cara persalinan, komplikasi, rujukan, keadaan tiba dan keadaan pulang. Pada
form data persalinan ada penggolongan yang dilakukan secara otomatis oleh
sistem yaitu bila penolong persalinan adalah seorang tenaga kesehatan maka
pada bagian penolong nakes (tenaga kesehatan) akan dikodekan 1 dan bila
penolong persalinan bukan nakes maka akan dikodekan menjadi 0. Selain itu,
penanganan komplikasi obstetrik pada persalinan juga dikelompokan bila
seorang ibu yang mengalami komplikasi dan dilakukan penanganan dengan
dirujuk ke fasilitas kesehatan maka akan dikodekan 1 namun bila tidak maka
dikodekan 0. Adapun bentuk dari form data dasar ibu adalah sebagai berikut :
Universitas Indonesia
Gambar 6.9
Form Data Dasar Ibu dan Data Persalinan
Form data kunjungan ibu hamil dapat diisi oleh petugas kesehatan
dengan membedakan tingkat pemberi pelayanan. Tingkat pemberi pelayanan
dibagi menjadi 3, yaitu posyandu, klinik/RB/BPS dan puskesmas. Data yang
dapat diisi dalam form data kunjungan ibu hamil antara lain tingkat
pemeriksaan, nama fasilitas, id ibu, nama ibu, tanggal lahir ibu, nama suami,
tanggal berkunjung, BB (berat badan), TB (tinggi badan), TD (tensi darah),
status TT (imunisasi tetanus toxoid), status Fe (pil zat besi), komplikasi,
tempat rujukan, pendeteksi terjadinya komplikasi, keadaan tiba dan keadaan
pulang. Dari hasil input data pada form data kunjungan ibu hamil akan
dihasilkan secara otomatis oleh sistem berupa umur kehamilan trisemester
kunjungan, K1, K4, TT1, TT2, Fe1, Fe3, pendeteksi komplikasi masyarakat
atau tenaga kesehatan, dan dilakukan kegiatan rujuk atau tidak. Adapun
bentuk dari form data kunjungan ibu hamil adalah sebagai berikut :
Universitas Indonesia
Gambar 6.10
Form Data Kunjungan Ibu Hamil
Universitas Indonesia
Gambar 6.11
Form Data Nifas
6.4.2 Output
Menu laporan adalah tampilan yang membantu mengarahkan
pengguna untuk menghasilkan perhitungan dari indikator yang ada. Menu
laporan terdiri dari 5 pilihan button yang membantu ke halaman yang
diinginkan, yaitu output kunjungan ibu hamil, output persalinan, output
pelayanan nifas, output komplikasi obstetri dan menu utama. Adapun
tampilan dari menu laporan adalah sebagai berikut :
Universitas Indonesia
Gambar 6.12
Menu Laporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu
Adapun hasil dari pengolahan data yang sudah diinput adalah sebagai
berikut:
Gambar 6.13
Grafik Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 (Contoh)
Cakupan Imunisasi TT1 dan
TT2
Bulan Januari‐Maret 2011
150
100
TT1
50
TT2
0
Januari Februari Maret
Universitas Indonesia
Cakupan Pemberian Fe1 dan Fe3
Tahun 2007‐2009
120
100
80
60 Fe1
40 Fe3
20
0
tahun2007 tahun2008 tahun2009
Universitas Indonesia
Gambar 6.15
Cakupan K1 dan K4 Tahun 2007-2009
Cakupan K1 dan K4
Tahun 2007‐2009
120
100
80
60 K1 Murni
40 K4
20
0
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Universitas Indonesia
Gambar 6.16
Cakupan Deteksi Risiko Ibu Hamil Oleh Masyarakat
Tahun 2006-2010 (Contoh)
Cakupan Deteksi Risiko Bumil
Oleh Masyarakat Tahun 2006‐
2010
80
60
40 Cakupan
Deteksi Risiko
20
Bumil Oleh
0 Masyarakat
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
Cakupan Deteksi Risiko Bumil
Oleh Nakes Tahun 2006‐2010
90
80
70
60
50 Cakupan
40
Deteksi Risiko
30
Bumil Oleh
20
10 Nakes
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
Universitas Indonesia
Cakupan Bumil Berisiko Yang
Dirujuk
Tahun 2006‐2010
40
30
20 Cakupan Bumil
10 Berisiko Yang
Dirujuk
0
tahun tahun tahun tahun tahun
2006 2007 2008 2009 2010
Universitas Indonesia
Gambar 6.19
Cakupan Penolong Persalinan Tahun 2007-2009
Cakupan Pn
105
100
95
90
85 Cakupan Pn
80
Cakupan Pemberian Vit.A
Januari‐Mei 2009
120
100
80
60
40 Cakupan
20 Pemberian
0 Vit.A
Universitas Indonesia
Gambar 6.21
Cakupan Komplikasi Obstetri Yang Ditangani
Januari-Mei 2009 (Contoh)
Cakupan Komplikasi Obstetri Yang
Ditangani
Januari‐Mei 2009
100.5
100
99.5
99
98.5 Cakupan
98 Komplikasi
97.5 Obstetri Yang
97 Ditangani
Universitas Indonesia
Cakupan K1 Murni
Januari‐Juni 2011 (contoh)
87.1
79.2
71.3
63.4
55.4
47.5
%
39.6
31.7
23.8
15.8
7.9
0.0
Puskesma
Mekarjaya Tirtajaya
s
% 33.8 40.9 48.3
Kum. sd Bln lalu 223 47 34
Bln ini 78 10 13
% Target K1 47.5 47.5 47.5
Universitas Indonesia
6.5 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu tahapan pengumpulan
data dan tahapan pengembangan sistem. Pada tahapan pengumpulan data, peneliti
menggunakan metode wawancara, telaah dokumen dan observasi langsung.
Pengembangan sistem yang dilakukan merupakan tahapan dari penyusunan sistem
yang sudah ada menjadi sistem baru guna meningkatkan kinerja dari sistem dan
kualitas informasi yang dihasilkan.
Pada tahapan pengembangan sistem, peneliti menggunakan aplikasi
perangkat lunak berupa spreadsheet dan database. Pengembangan aplikasi tidak
seluruhnya dapat berjalan secara otomatis, beberapa pengolahan data masih
membutuhkan ketelitian penginput data sebelum diolah secara otomatis, seperti
penentuan K1 dan K4, serta melihat double record. Hal ini dikarenakan
keterbatasan dari peneliti dalam pengembangan sistem.
Universitas Indonesia
Tabel 6.13
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan
Kesehatan Ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok
Kelebihan Kekurangan
dalam hal sarana komputer yang akan diadakan di poli KIA sehingga pihak
puskesmas mengeluhkan akan sangat sulitnya untuk melakukan input data
secara langsung.
Tabel 6.14
Perbandingan Sistem Lama dan Sistem Baru
Komponen Sistem Lama Sistem Baru
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Gambar 6.24
Langkah Sistem Dalam Meminimalisasi Ketidaklengkapan Data
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Gambar 6.26
Fungsi Sistem Dalam Melihat Pasien Dalam dan Luar Wilayah
Universitas Indonesia
Gambar 6.27
Fungsi Sistem Dalam Penyajian Data
Universitas Indonesia
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pengembangan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya adalah sebagai
berikut :
1. Adanya permasalahan dalam sistem informasi pencatatan dan
pelaporan pelayanan kesehatan ibu yang saat ini berjalan di
Puskesmas Sukmajaya antara lain :
a. Adanya duplikasi data yang disebabkan pasien memiliki lebih dari
satu nomor status.
b. Ketidaklengkapan dan kesalahan pencatatan laporan yang
dilaporkan oleh posyandu dan klinik/BPS yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Sukmajaya. Sehingga menyebabkan puskesmas
memiliki kendala dalam hal kelengkapan data yang akan
dilaporkan ke dinas kesehatan kota Depok.
c. Perlunya tambahan waktu dalam mengartikan data yang sudah
diolah menjadi informasi
d. Ada beberapa posyandu dan klinik/BPS yang tidak aktif dalam
melaporkan laporan bulanan ke puskesmas Sukmajaya.
e. Kesulitan dalam pengolahan data yaitu dalam pemisahan data
dalam dan luar wilayah yang diperoleh dari klinik/BPS.
f. Kurangnya penyajian data yang mendukung untuk pengambilan
keputusan dengan tepat dan cepat
2. Pengembangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan pelayanan
kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya diharapkan dapat menjadi
solusi pemecahan masalah untuk kegiatan pencatatan dan pelaporan
di Puskesmas Sukmajaya. Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir
duplikasi data, ketidaklengkapan dan kesalahan pencatatan, kesalahan
Universitas Indonesia
7.2 Saran
Saran yang diberikan peneliti agar sistem dapat berjalan dengan baik
adalah sebagai berikut :
1. Adanya pelatihan dalam menggunakan sistem yang baru
2. Seluruh petugas kesehatan di puskesmas, klinik/BPS dan kader
posyandu diharapkan mencatat kartu ibu atau kartu pemeriksaan ibu
hamil dengan baik dan benar
3. Disediakannya dana penunjang untuk pengembangan dan
pemeliharaan sistem
4. Adanya legal aspek untuk pelaksanaan sistem informasi pencatatan
dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya dan
petunjuk teknis pelaksanaan sistem
5. Adanya tenaga teknologi informasi guna menjamin keberlangsungan
sistem
6. Penggunaan teknologi sesuai standar
7. Adanya standarisasi nomor rekam medis atau status
8. Adanya integrasi dengan sistem yang lain atau yang baru.
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Brownson, Ross C., dkk. Evidence-Based Public Helath, New York : Oxford
University Press, 2003.
Universitas Indonesia
Kendall dan Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem, Jakarta : Indeks, 2007.
Tofik, Moch. Bekerja Secara Otomatis di Microsoft Office Excel 2007 dengan
Macro. Bekasi : Media Kita, 2009.
Universitas Indonesia
a. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jabatan :
No. Kontak :
b. Keterangan Wawancara
Hari/Tanggal :
Jam :
c. Pelaksanaan
• Input
1. Bagaimana pembagian waktu kerja antara pemberian pelayanan dan
pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan ibu?
2. Bagaimana sistem informasi kesehatan ibu yang dilaksanakan di
Puskesmas Sukmajaya Kota Depok?
• Output
1. Menurut Bapak, bagaimana penyajian informasi dari indikator
pelayanan kesehatan ibu dalam pengambilan keputusan secara cepat?
2. Siapa saja yang memanfaatkan informasi kesehatan ibu tersebut?
• Peluang Pengembangan
1. Bagaimana pendapat Bapak mengenai peran sistem informasi program
kesehatan ibu dengan tugas/jabatan Bapak?
2. Menurut Bapak, bagaimana tentang keadaan sarana dan sumber daya
yang tersedia terkait dalam penunjang pelaksanaan sistem informasi
program kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya? (SDM, organisasi,
hardware, software, dan dana)?
3. Bagaimana komitmen Bapak terhadap pengembangan sistem informasi
program kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya? Apakah ada
kebijakan pendukung?
a. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jabatan :
No. Kontak :
b. Keterangan Wawancara
Hari/Tanggal :
Lainnya :
c. Pelaksanaan
• Input
1. Bagaimana proses pencatatan dan pelaporan mendapatkan data
program kesehatan ibu?
Probing:
‐ Siapa yang melakukan?
‐ Apa yang menjadi sumber datanya?
• Proses
1. Bagaimana kegiatan verifikasi yang dilakukan puskesmas terhadap
laporan yang dikumpulkan dari instansi kesehatan yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya?
2. Berapa frekuensi petugas kesehatan harus melakukan verifikasi atau
berapa perbandingan posyandu/klinik/BPS yang didatangi saat
verifikasi dengan jumlah seluruh instansi kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Sukmajaya?
3. Apa saja kegiatan yang terjadi diproses validasi?
4. Apa saja kendala yang dialami dalam menentukkan pasien dalam dan
luar wilayah?
5. Apa saja kendala dalam pengelolaan data kesehatan ibu di wilayah
kerja Puskesmas Sukmajaya?
• Output
1. Bagaimana penyajian hasil perhitungan cakupan pelayanan kesehatan
ibu di tingkat puskesmas?
2. Apa saja laporan yang harus dilaporkan ke dinas kesehatan terkait
pelayanan kesehatan ibu? Dalam bentuk apa?
3. Siapa saja yang memanfaatkan informasi kesehatan ibu tersebut?
4. Bagaimana informasi kesehatan ibu tersebut disampaikan pada yang
membutuhkan?
a. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jabatan :
No. Kontak :
b. Keterangan Wawancara
Hari/Tanggal :
Lainnya :
c. Pelaksanaan
• Input
1. Bagaimana proses pencatatan dan pelaporan mendapatkan data
program kesehatan ibu?
Probing:
‐ Siapa yang melakukan?
‐ Apa yang menjadi sumber datanya?
2. Apa saja sumber pencatatan pelayanan kesehatan ibu yang berlangsung
di Puskesmas Sukmajaya?
3. Kapan jadwal pengumpulan pencatatan pelayanan kesehatan ibu yang
dilakukan oleh BPS/klinik/puskesmas yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Sukmajaya?
• Proses
1. Apa peran serta ibu dalam kegiatan verifikasi yang dilakukan
puskesmas terhadap laporan yang dikumpulkan dari instansi kesehatan
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya?
2. Berapa frekuensi petugas kesehatan harus melakukan verifikasi atau
berapa perbandingan posyandu/klinik/BPS yang didatangi saat
verifikasi dengan jumlah seluruh instansi kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Sukmajaya?
3. Apakah nomor status sudah membantu dalam pemisahan pasien dalam
dan luar wilayah?
4. Apakah laporan dari BPS sudah dipisahkan antara pasien dalam dan
luar wilayah?
• Output
1. Apa saja laporan yang harus dilaporkan ke dinas kesehatan terkait
pelayanan kesehatan ibu? Dalam bentuk apa?
2. Siapa saja yang memanfaatkan informasi kesehatan ibu tersebut?
3. Bagaimana informasi kesehatan ibu tersebut disampaikan pada yang
membutuhkan?
a. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jabatan :
No. Kontak :
b. Keterangan Wawancara
Hari/Tanggal :
Lainnya :
c. Pelaksanaan
• Kontrol
1. Bagaimana kontrol yang dilakukan terkait ketidaklengkapan data yang
diberikan penanggungjwab program kesehatan ibu?
2. Apakah data diproteksi untuk menjamin keamanannya?
• Analisis Sistem
1. Menurut Bapak/Ibu, apakah penyajian informasi program kesehatan
ibu mendukung pengambilan keputusan? Dalam bentuk apa saja
penyajian hasil perhitungan cakupan yang ditampilkan?
a. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jabatan :
No. Kontak :
b. Keterangan Wawancara
Hari/Tanggal :
Lainnya :
c. Pelaksanaan
• Input
1. Bagaimana proses pencatatan data program kesehatan ibu?
Probing:
‐ Siapa yang melakukan?
‐ Pedoman pencatatan?
‐ Apa yang menjadi sumber datanya?
2. Kapan jadwal pengumpulan pencatatan pelayanan kesehatan ibu ke
Puskesmas Sukmajaya?
• Proses
1. Bagaimana proses pengumpulan laporan program kesehatan ibu?
Probing:
‐ Siapa yang melakukan?
‐ Pedoman pembuatan laporan?
‐ Dalam bentuk seperti apa, data yang dilaporkan?
2. Apa saja umpan balik yang dilakukan Puskesmas Sukmajaya terkait
kekurangan dalam laporan?
3. Apa saja kendala dalam pengelolaan data kesehatan ibu di wilayah
kerja Puskesmas Sukmajaya?
4. Bagaimana cara penentuan pasien dalam dan luar wilayah?
• Validitas data
1. Bagaimana definisi operasional dari perhitungan :
• KI, K4, Persalinan Nakes, Sasaran ibu Hamil, Sasaran ibu
bersalin?
a. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jabatan :
No. Kontak :
b. Keterangan Wawancara
Hari/Tanggal :
Lainnya :
c. Pelaksanaan
• Input
1. Bagaimana proses pencatatan data program kesehatan ibu?
Probing:
‐ Siapa yang melakukan?
‐ Pedoman pencatatan?
‐ Apa yang menjadi sumber datanya?
2. Kapan jadwal pengumpulan pencatatan pelayanan kesehatan ibu ke
Puskesmas Sukmajaya?
3. Bagaimana ketepatan waktu dalam pengumpulan laporan ke
Puskesmas Sukmajaya kota Depok?
• Validitas data
1. Bagaimana definisi operasional dari perhitungan :
• KI, K4, Persalinan Nakes, Sasaran ibu Hamil, Sasaran ibu bersalin?
2. Bagaimana cara mendapatkan seluruh jumlah sasaran ibu hamil, nifas
dan bersalin?
TAHUN 2011
OLEH
LUPI TRIJAYANTI
0706273386
UNIVERSITAS INDONESIA
2011
1. Mulai
8. Maka akan muncul "form" input seperti di bawah ini (contoh form data dasar
ibu dan data persalinan)
Pada setiap tampilan spreadsheet ada button yang dilingkari kuning yang
berfungsi sebagai berikut :
Pada grafik PWS, diharapkan pembaca grafik dapat melihat capaian dari
cakupan per daerah. Selain itu, pembaca grafik dapat melihat apakah target
tahunan dapat tercapai apa tidak dengan bantuan melihat dari target per bulannya.
Bila capaian mencapai 100%, maka pembaca diharuskan melihat lagi proses
pencatatan dan pengolahan terutama mengenai validasi data dan perhitungan
1. Tentukkan target bulan, dengan cara (target per tahun/12) x bulan ke-n
2. Masukkan target bulan pada kolom target bulan tersebut
6. Pilih series name dengan nama judul kolom, series values dengan nilai
dari kolom tersebut. Seperti gambar di bawah ini :
Lakukan hal tersebut, pada kum sd bulan lalu, bulan ini, % dan
target bulan. Setelah seluruhnya di add, maka lakukan pengeditan untuk
nama tiap grafik. Dengan cara seperti berikut
: A B C
a. Klik edit
c. Klik OK
A B
C
Lakukan hal yang sama dengan target. Namun pada target, jangan pilih
no outline, pilih warna untuk grafik garis target.
c. Pilih No Gap
a. Klik sumbu Y
11. Atur warna pada grafik batang capaian program bulan ini
a. Klik pada grafik batang, pilih bar yang ingin di ubah warna nya