Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

M Fahri Syuhada
0701172095

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUMATERA UTARA MEDAN
T.A. 2018/2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
MODUL 1
PENGENALAN JARINGAN
MODUL 1
PENGENALAN JARINGAN

I. Tujuan
 Praktikan dapat memahami dan menerapkan pada praktikum dari dasar-dasar jaringan komputer
ini.
 Praktikan dapat merencanakan, mengembangkan dan membangun jaringan komputer.

II. Teori Dasar


2.1. Dasar-dasar Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer atau gabungan dari dua komputer atau
lebih dengan peralatan lainnya, sehingga dapat berinteraksi (berkomunikasi) antara satu dengan yang
lain, sehingga menimbulkan suatu efisiensi, sentralisasi, dan optimal kerja. Pada jaringan komputer
yang dikomunikasikan adalah data antara komputer satu dengan yang lainnya melalui media wire
(kabel) atau wireless tanpa harus memindahkan data dari satu komputer ke komputer lain dengan
media penyimpan.
Berdasarkan kriteriany, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
- Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer client dan server yang mana komputer client yang berfungsi
sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer
server.
- Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer
server yang saling berhubungan dengan client membentuk sistem jaringan komputer.

2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi :


- Jaringan LAN
- Jaringan MAN
- Jaringan WAN
- Internet
- Intranet

3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data


- Jaringan Client-Server
Jaringan client terdapat satu atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer
yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah
melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat
mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi
yang diperlukan oleh komputer client.

- Jaringan Peer to Peer


Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer
dapat meakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer
berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

- Host Terminal
Dimana terdapat sebuahatau lebih server yang terhubung dalam suatu dumb terminal, dimana
pemrosesan data dilakukan didalam server, oleh karena itu maka suatu server haruslah sebuah
sistem komputer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan
data yang sangat besar.

4. Berdasarkan media transmisi data


 Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan
penghubug berupa kabel jaringan.
 Jarigan Nirkabel (Wireless Network)
Merupakan jaringan penghubung berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak
diperlukan untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang
elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

2.2. Pengenalan Komponen dan Topologi Jaringan


Untuk membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan beberapa komponen yang menunjang
agar setiap komponen dapat berkomunikasi dengan baik, komponen tersebutt adalah :
 Kartu Interface (NIC) adalah konektor yang berfungsi untuk pemasangan kabel jaringan
(ethernet), kartu interface ini menentukan jenis topologi apa yang akan dibangun dalam
jaringan komputer.
 Modem (moduator de modulator) adalah suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan
sebuah komputer ke jaringan internet melalui jaringan telepon standard. Modem bekerja
mengkonversi sinyal digital dari komputer menjadi bentuk sinyak analog agar dapat di
transmisikan melalui jalur telepon. Kemudian modem ini juga mengkonversi ulang analog
tersebut menjadi sinyal digita agar dapat diterima oleh komputer. Kecepatan modem berkisar
56 Kbps.
 Concentrator adalah sebuah perangkat jaringan yang menjadi sentral dan fungsinya sebagai
lalu lintas paket data dalam sebuah jaringan.
Contoh :
- Hub
- Switch
- Repeater
- Router
- Bridge
 Perangkat komputer berdasarkan fungsinya, perangkat komputer yang terpasang di dalam
jaringan dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Computer workstation, berfungsi sebagai tempat dimana para pengguna jaringan (user)
bekerja.
b. Computer server, berfungsi untuk melayani penerimaan data, aplikasi dan sebagainya.
Fungsi lain adalah untuk mengatur lalu lintas jaringan.
 Berdasarkan perangkat komputer, server dapat dibedakan menjadi :
a. Dedicated server yaitu komputer yang hanya berfungsi sebagai server
b. Non-dedicated server yaitu komputer yang berfungsi sebagai server sekaligus berfungsi
sebagai workstation, sehingga komputer server itu dapat dipergunakan sebagai komputer
kerja.
 Sistem operasi ini berfungsi untuk mengatur komunikasi jaringan berupa dokumen, printer,
scanner, dan perangkat-perangkat lainnya. Sistem operasi dapat membedakan arsitektur
dalam pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang ada di jaringan. Misalnya membedakan perangkat
jaringan seperti ethernet dan token ring arsitektur lainnya.
 Network software tanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut tidak akan bekerja
sebagaimana dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan sistem komputer yang satu
berkomunikasi dengan komputer yang lain.
 Transciever adalah media komunikasi dan transfer data dalam jaringan komputer.
Transciever ini terdiri dari beberapa macam seperti kabel, wireless, gelombang frekuensi,
dan lain-lain. Media kabel lebih banyak digunakan karena lebih murah dan mudah
mendapatkan.

2.3. Media Transmisi Jaringan Komputer


Pada media transmisi ini digunakan untuk mengantarkan arus informasi dalam bentuk bit pada
suatu jaringan. Media transmisi ini secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu media fisik yaitu
wire (kabel) sedangkan yang termasuk ke dalam media non fisik wireless (tanpa kepala) adalah
gelombang radio, microwave, infrared. Untuk jenis wire (kabel) terdapat tiga jenis diantaranya
Twisted Pair, Coaxial, dan Fiber Optik. Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis kabel :
Type Straight Type Cross Type Rollover
P-O P-O P-O P-H P-O C
O O O H O P-C
P-H P-H P-H P-O P-H H
B B B B B P-B
P-B P-B P-B P-B P-B B
H H H O H P-H
P-C P-C P-C P-C P-C O
C C C C C P-O

1. Kabel Twisted Paid adalah kabel yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jaringan
komputer. Kabel jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu UTP (Unshieleded Twisted Pair)
dapat melewatkan data bandwidth sampai 10 Mbps – (100 Mbps CAT 5) dan STP (Shieleded
Twisted Pair) lebih tahan interfensi dan berkecepatan lebih besar dari 100 Mbps.
2. Kabel Coaxial merupakan kabel yang memiliki kecepatan transfer data lebih cepat
dibandingkan dengan kabel UTP, umumnya digunakan untuk kabel televisi. Kabel Coaxial
terdiri dari dua jenis :
a. Thick coaxial cable (RG-6) mempunyai diameter lumayan besar, dengan standar IEEEE
802.3 10BASE5, diameter rata-rata 12 mm, dan biasanya diberi warna kuning,kabel jenis
ini biasa disebut sebagai yellow cable. Ujung kabel menggunakan termistor 50-ohm.
b. Thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil) banyak dipergunakan di kalangan
radio amatir, terutama untuk transciever yang tidak memerlukan output daya yang besar.
Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya
berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan
BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai Thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-85 A/U atau C/U.

3. Kabel Fiber Optik adalah jenis kabel yang memiliki transfer data sangat cepat sehingga
mencapai 100 Mbps, akan tetapi harganya relatif lebih mahal ldan juga pemasangan kabelnya
memerlukan keahlian khusus.
Apabila dilihat dari jenis hubunannya, maka jaringan dapat dibagi menjadi tiga topologi, yaitu :
 Topology Peer to peer
 Topologi Bus
 Topologi Ring
 Topology Star
 Topology Tree
Karena semakin pesat perkembangan dunia jaringan komputer maka ada topologi selain diatas ada
topologi lain antaranya :
 Topology Hierarkis
 Topology Web
 Topoogy Loop, dan lain-lain

Topology Peer to peer


 Linear (satu kabel)
 Paling sederhana
 Mudah instalasi (host & guest)
 Saling ketergantungan
 Cable : Twisted Pair (cross), coaxial, LPT coaxial, LPT Cable
 Common protocol : Ethernet, LPT port

Topology Bus
 Linear (satu kabel)
 Sederhana
 Mudah instalasi
 Saling ketergantungan
 Cable : Twisted Pair , coaxial, Fiber Optic
 Common protocol : Ethernet

Topology Ring
 Jaringan tertutup
 Instalasi cukup rumit
 Saling ketergantungan
 Cable : Twisted Pair , Fiber Optic
 Common protocol : Token Ring

Topology Star
 Medium transmission
 Mudah dikembangkan
 Menggunakan Hub/Switch
 Instalasi cukup mahal
 Cable : Twisted Pair
 Common Protokol : Ethernet
Topology Tree
 Advance transmission
 Gabungan topology star
 Cable : Fiber Optic, Twisted Pair Cable
 Common Protokol : Ethernet

2.3.1. Ethernet
Ethernet bekerja berdasarkan broadcast network, dimana setiap node menerima setiap
transmisi data yang dikirimkan dari suatu node yang lain. Cara kerja ethernet menggunakan metode
CSMACD, sebelum mengirimkan paket data setiap node memeriksa apakah network dalam
keadaan sibuk atau tidak. Jikanetwork dalam keadaan sibuk node itu menunggu sampai tidak ada
sinyal di dalam network. Jika pada saat bersamaan ada dua node yang mengirimkan data, maka
terjadi collision, jika terjadi collision, kedua node menunggu dengan waktu yang acak sehingga
pada saat yang kedua kalinya pengiriman potensi terjadinya collision hampir tak ada. Implementasi
ethernet dapat dilakukan dengan beberapa media antara lain :
Jenis Freq (MHz) Kabel Topologi Jarak Max (m) Konektor
10 Base T 10 UTP Cat 3,4,5 Star 100 RJ-45
100 Base TX 100 Cat 5 UTP Star 100 RJ-45
10 Base 2 10 Thin coax Bus 185 BNC
10 Base 5 10 Thick coax Bus 500 DIX,AUI
10 Base F 10 Fiber optic Star 2k SC, ST
100 Base FX 100 Fiber optic Star 412 atau 2k full duplex SC, MIC

2.3.2. Protokol TCP/IP dan OSI


Banyak komunikasi protokol komputer yang telah dikembangkan untuk membentuk
jaringan komputer. Kompetensi antar perusahaan komputer seperti DEC, IBM, dan lain-lain
memerlukan berbagai standar jaringan komputer. Hal ini menimbulkan kesulitan terutama jika akan
dilakukan interkoneksi antar berbagai jenis komputer dalam wilayah yang luas.
Dalam dunia jaringan terdapat dua model protokol yang paling dikenal dalam dunia
jaringan yaitu :
1. Protokol OSI (Open System Interconection)
2. Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

2.3.3. Protokol OSI (Open System Interconection)


Dahulu komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah sangat sulit dilakukan,
karena mereka menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga International
Organization for Standarization (ISO) membuat suatuarsitektur komunikasu yang dikena lsebagai
Open System Interconection (OSI) modelyang mendefinisikan standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Model OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer
dibagi oleh Institute of Electrical and Electronik Engineers (IEEE).
Referensi model OSI

2.3.4. Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)


TCP/IP merupakan nama dari sekumpulan protokol komunikasi data antar komputer.
Protokol ini pada mulanya dikembangkan atas sponsor dari U.S Defense Advance Research Project
Agency (DARPA) dan digunakan pada jaringan komunikasi ARPANET (1983). Pada saat ini,
TCP/IP merupakan protokol de facto standart pada jaringan komunikasi terbesar di dunia yaitu
interner.
Empat lapisan/layer TCP/IP :
2.3.5. Pengenalan IP Address
IP Address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian yang
masing-masing bagian itu terdiri dari 8 bit disebut oktet (sering disebut dengan IPv4). Bentuk IP
Addressnya adalah sebagai berikut xxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx setiap simbol x dapat
digantikan oleh angka 0 dan 1. Pada pengalamatan IP Address ada yang disebut dengan alamat
Network (n) dan alamat Host (h). Bentuk biner seperti diatas sangat sulit dalam pembacaanya
sehingga muncul penulisan 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik
yang dikenal dengan format ”dotted-decimal notation” (notasi desimal titik) contoh 192.168.100.2.
Aturan dasar pemilihan Network ID dan Host ID adalah :
 Network ID tidak boleh sama dengan 127
 Network ID tidak boleh nol (0)
 Network ID tidak boleh sama dengan 255
 Host ID harus unik dalam satu dalam network (jaringan)
Kelas Format Byte (n) Jumlah IP
A 0nnnnnn.hhhhhhh.hhhhhh.hhhhhhh 0-127 16.777.214
B 10nnnnn.hhhhhhh.hhhhhh.hhhhhhh 128-191 65.532
C 110nnnn.hhhhhhh.hhhhhh.hhhhhhh 192-223 254
D 0mmmm.mmmmmmm.mmmmmmm 224-239 Multicasting
E 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr 240-255 Eksperimen

2.3.6. Subnetting
Subnetting merupakan pemecahan satu kelas IP Address menjadi beberapa subne dengan
jumlah host yang lebih sedikit dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu Address
menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas
network ID dalam suatu subnet digunakan subnet mask.
a. Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
CIRD menghindari cara pemberian IP Address tradisional menggunakan kelas A,B,C.
CIRD menggunakan “Network Prefix” dengan panjang tertentu. Prefix length
menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai network ID.
b. Varible Length Subnet Mask (VLSM)
Jika padapengaokasikan IP Address classfull suatu network ID hanya memiliki
subnetmask, maka VLSM menggunakan metode yang berbeda, yakni dengan
memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask.
MODUL 2
NETWORKING TROUBLESHOOTING
MODUL 2
NETWORK TROUBLESHOOTING
I. Tujuan

Praktikan mampu menganalisis dan menyelesaikan troubleshooting pada jaringan


Komputer atau internet

II. Dasar Teori

Dalam menyelesaikan berbagai network troubleshooting, kita harus sudah


menguasai beberapa hal, mulai dari memahami layanan layanan yang berhubungan
dengan jaringan (DNS, DHCP, Routing, Internet Akses, Email,Proxy dll ), protokol
protokol Jaringan TCP/IP, Subnetting, Nating, dan berbagai penggunaan jaringan lainnya.
Untuk level advanced atau pada jaringan yang kompleks seperti adanya teknologi baru
Switching (multilayer), kita diwajibkan memahami OSI layer khususnya layer Fisik
(layer 1) hingga layer Transport (layer 4). Pada praktikum network troubleshooting ini,
praktikan akan mencoba menyelesaikan permasalahan jaringan yang sederhana dengan
memanfaatkan tools tools yang berhubungan dengan services jaringan pada sistem
opesasi Windows dan Linux.

III. Langkah langkah Praktikum

A. Windows OS

Praktikan mencoba memahami dan memanfaatkan tools tools jaringan


sepert nslookup, ping, tracert, pathping, netdiag, ipconfig.

1. Ipconfig

ipconfig merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan


oleh sebuah komputer. Administrator atau pengguna sebelum menggunakan tools
lainnya, sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa
konfigurasi yang di entri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP
sudah valid.

Opsi yang dipraktekkan : ipconfig, ipconfig/all, ipconfig/release,

ipconfig/renew
2. ping

Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol


ICMP. Pada jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk
mempermudah penyelesaikan troubleshooting jaringan.

Opsi yang dipraktekkan : ping ipgateway, ping ipdnsserver, ping -t ipserver


Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain :

TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk berkomunikasi dengan
server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live), gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL
pada saat melakukan ping

Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan,
biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop
diatasnya.

Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang
sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh
firewall (baik disisi router maupun di sisi target).

Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut pada pc kita tidak
dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau
komunikasi kita dengan DNS server terganggu/terputus.
3. nslookup
nslookup digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan query
untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools
nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns
(nameserver) yang bertanggung jawab terhadap suatu domain.

Opsi yang dipraktekkan : nslookup ugm.ac.id, nslookup (enter) lalu set


query=mx atau set query=ns
4. tracert

tracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau routing
perjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server)
lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju
server target.

Opsi yang digunakan : tracert ipserver/domain, tracert -d ipserver/domain


5. pathping

merupakan tools pada windows yang digunakan untuk mengukur network


latency dan network loss (dalam persentase) pada hop tertentu diantara alamat
asal dan alamat tujuan.

Opsi yang digunakan : pathping -n ipserver/domain


6. Netstat

Netstat singkatan dari network status, digunakan untuk berbagai keperluan,


antara lain menampilkan tabel routing, menampilkan services yang berjalan pada
Windows, menampilkan port protokol komunikasi yang sedang terjadi.

Opsi yang dipraktekkan: netstat -rn, netstat –an


Troubleshooting Network yang paling sering terjadi pada Windows Koneksi
Internet Terputus, apa yang harus dilakukan ?

Beberapa langkah yang sebaiknya diikutin adalah sebagai berikut :

Step 1: Cek nyala lampu pada Ethernet dan kabel Ethernet

- Jika tidak ada tanda koneksi, check kabelnya


- Cek juga lampu pada hub/switch termasuk powernya.
Step 2: Pastikan, setting ip,dns dan default gw sudah dikonfigurasi dengan tepat.

- gunakan ipconfig, ipconfig/all untuk memeriksa.


- gunakan ipconfig/release, ipconfig/renew untuk jaringan
yang menggunakan dhcp.
Step 3: Ping Default Gateway

- ip default gateway dapat dilihat melalui perintah ipconfig

Step 4: Ping DNS dan proxy server (jika policy jaringan harus menggunakan proxy)

Step 5: Jika semuanya berhasil, ping dan tracert ke ipserverdns dan ipserverproxy

Step 6: Jika semuanya berhasil, coba ping dan tracert ke situs luar spt
www.google.com
MODUL 3
NETWORKING TROUBLESHOOTING

Anda mungkin juga menyukai