Anda di halaman 1dari 18

Daftar Isi :

1. STRUKTUR ORGANISASI........................................................................................................................................2
2. KEBUDAYAAN ORGANISASI ..................................................................................................................................4
A. Terbuka dan Kreatif........................................................................................................................................4
B. Inklusif .............................................................................................................................................................4
C. Saling menginspirasi.......................................................................................................................................5
3. PROSES BISNIS PERUSAHAAN / ORGANISASI .......................................................................................................6
4. KONDISI SEBELUM DAN SETELAH ADA IS .............................................................................................................8
A. Sebelum menggunakan IS :............................................................................................................................8
B. Setelah menggunakan IS :...............................................................................................................................8
5. APA PROJECT IS / IT YANG SUDAH DIIMPLEMENTASI ? .......................................................................................9
6. PERAN IS BAGI ORGANISASI TERSEBUT ................................................................................................................9
7. BAGAIMANA ORGANISASI TERSEBUT MENGHADAPI PERUBAHAN ...................................................................10
A. Perkembangan Nike......................................................................................................................................10
B. Perkembangan Nike di Asia .........................................................................................................................14
C. Perkembangan Nike di Indonesia................................................................................................................15
8. CAPTURE IS APPLICATIONS / SOFTWARE ...........................................................................................................17
9. DAFTAR PUSTAKA : .............................................................................................................................................18

Page 1
1. STRUKTUR ORGANISASI

Page 2
MARK PARKER PHILIP H KNIGHT
President & Chief Executive
Chairman of the Board of Directors
Officer, NIKE, Inc.

DAVID AYRE DON BLAIR TREVOR JEANNE P.


EVP, Global EVP & Chief Financial EDWARDS JACKSON
Human Resources Officer
President, NIKE Brand President, Product
& Merchandising

HILARY KRANE JOHN SLUSHER ERIC SPRUNK


EVP, Chief Administrative EVP, Global Sports Marketing Chief Operating Officer
Officer & General Counsel
Page 3
 CR bertugas mengawasi dampak lingkungan dan isu pertahanan, praktek perburuhan dan masalah
tanggung jawab perusahaan dalam keputusan bisnis utama.
 Wakil Presiden untuk Bisnis dan Inovasi Berkelanjutan laporan langsung kepada Presiden dan CEO Mark
Parker, Co bertugas untuk mengelola tim khusus dengan bisnis dan eksekutif fungsional untuk
mengembangkan dan meninjau kebijakan dengan pengawasan Dewan, menyetujui investasi dan
mengevaluasi dan memperbaiki pendekatan dan diretion perusahaan.
 SB & I tim bertindak sebagai katalis untuk seluruh perusahaan keberlanjutan. Terdiri dari seperusahaanr
130 orang, tim memimpin pengembangan strategi keberlanjutan; menyediakan keahlian konten dan
konsultasi kepada tim seluruh perusahaan, bekerja sama dengan spesialis keberlanjutan di bagian lain
dari organisasi; integrasi keberlanjutan drivess; memimpin engangement dengan para pemangku
kepentingan, bekerja untuk mengurangi risiko dan memfasilitasi kepatuhan, dan laporan kemajuan
perusahaan untuk skala dampak inovasi berkelanjutan di luar Nike.
 Komite eksekutif tingkat baru untuk Inovasi Berkelanjutan, juga mengarahkan upaya perusahaan khusus
untuk inovasi.

2. KEBUDAYAAN ORGANISASI

A. Terbuka dan Kreatif


Di Nike, perusahaan ingin budaya terbuka dan kreatif yang memanfaatkan keragaman dan inklusi
untuk menginspirasi ide dan memicu inovasi. Untuk mencapai hal ini, keragaman dan inklusi strategi
perusahaan berfokus pada tiga prioritas dasar. Pertama, seperti semua tim juara, perusahaan fokus
pada dasar-dasar. Perusahaan menawarkan sebuah pusat sumber daya dengan berbagai alat dan
latihan untuk membantu tim menemukan bagaimana keragaman dan inklusi mendorong kreativitas
dan inovasi. Dan perusahaan mempromosikan kekuatan keragaman melalui pengalaman tim seperti
yang perusahaan kenalkan pada FY10 disebut "Diversity & Innovation : The Medici Effect", yang
membantu tim menempatkan prinsip-prinsip inovasi ke dalam permainan. Sampai saat ini,
perusahaan telah memfasilitasi lebih dari 200 sesi di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.
Perusahaan telah bekerja dengan lebih dari 5.000 karyawan yang sekarang memiliki cara-cara baru
dan kreatif untuk meningkatkan keragaman tim mereka ketika mereka mendekati pekerjaan mereka.

B. Inklusif
Kedua, perusahaan berusaha untuk memberdayakan budaya inklusif. Pada FY09, misalnya,
perusahaan meluncurkan pengalaman baru yang disebut "Kebudayaan sebagai Offense",
mengundang panel karyawan muda (" muda " di kedua usia dan masa kerja) untuk berbagi perspektif
dan pengalaman mereka dengan kepemimpinan senior. Acara ini mendorong dialog antar generasi
dan efek riak menyebar ke lebih dari 20 lokasi (dan terus bertambah) secara global, penemuan
pemijahan dan tindakan.

Page 4
C. Saling menginspirasi
Dan ketiga, perusahaan menginspirasi ide untuk menyalakan inovasi. Dengan merancang model-
model baru dan kreatif keterlibatan, perusahaan melengkapi para pemimpin dan tim dengan alat
untuk menciptakan budaya keterbukaan dan inovasi, di mana perspektif dan ide-ide baru diundang,
didengar dan dipertimbangkan. Lebih banyak ide menghasilkan ide-ide yang lebih baik , dan ide-ide
yang lebih baik menyebabkan inovasi. Fokus perusahaan pada budaya dan inovasi sebagai
pendekatan untuk keragaman telah diakui oleh para profesional keragaman eksternal seperti
Konsorsium Georgetown University of Kepala Pejabat Diversity, yang Nike adalah anggota, dan
konferensi inovasi global lainnya.

Perusahaan menyadari tidak ada pendekatan tunggal juga tidak ada garis finish untuk jenis
pekerjaan. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam bermain untuk menciptakan tim
berkinerja tinggi, beragam dan inklusif. Komposisi tim, manajer keunggulan dan budaya tim semua
penting bagi keberhasilan. Sementara perusahaan mengambil pendekatan inovatif untuk pekerjaan
ini, perusahaan menyeimbangkannya dengan kebutuhan untuk menawarkan dasar-dasar melalui
pendidikan dan program kesadaran. Prinsip-prinsip dasar keragaman dan inklusi tidak hanya
membuat Nike perusahaan yang lebih baik, tetapi memiliki kemampuan untuk berkontribusi untuk
membuat dunia yang lebih baik. Untuk tujuan ini, perusahaan sedang mencari mitra eksternal untuk
membantu perusahaan membuat indeks bersama yang akan membantu tim dan pemimpin mengukur
kemampuan mereka untuk menciptakan budaya yang terbuka dan kreatif di mana semua orang
memainkan.

Nike mendukung internal " Women of Nike " komunitas , enam jaringan karyawan dan berbagai
dewan mempromosikan pemahaman budaya, kesadaran dan pertumbuhan karyawan .

Coaching perusahaan dalam pekerjaan ini adalah Wakil Presiden perusahaan Keanekaragaman
dan Inklusi (Diversity and Inclusion) yang melapor langsung kepada CEO perusahaan. Tim D & I mitra
dengan unit usaha lain untuk memperkuat pentingnya dan nilai dari budaya inklusif yang
mempengaruhi beragam perspektif dan kekuatan dari tenaga kerja perusahaan untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif, serta mengembangkan penilaian keanekaragaman internal dan pengukuran.

Page 5
3. PROSES BISNIS PERUSAHAAN / ORGANISASI

Page 6
Page 7
4. KONDISI SEBELUM DAN SETELAH ADA IS

Nike menggunakan
LLamasoft

A. Sebelum menggunakan IS :

Nike company melakukan semua proses bisnis secara konvensional, mulai dari pemasokan
material, proses pembentukan produk, pemasaran hingga penjualan masih menggunakan cara
konvensional.

B. Setelah menggunakan IS :

Nike company mulai tahun 1990 an mulai menggunakan IS berupa ERP nya yaitu SAP sehingga
semua proses bisnis mulai terintegrasi kedalam sebuah software yang menghubungkan dari hulu ke
hilir, dari segi penjualan pun Nike mendapatkan keuntungan yang berlipat, namun pihak Nike banyak
menemukan kekurangan dan juga bug pada software SAP tersebut. Sehingga pada tahun 2000 Nike
akhirnya mulai meninggalkan SAP dan beralih menggunakan software dari i2 Technology. Setelah
beralih ke i2 technology lama kelamaan Nike merasa tidak cocok dengan software tersebut akhirnya
pihak Nike menyalahkan pihak i2 technology karena dirasa penjualan menurun akibat performa dan
juga interface dari i2 technology yang kurang memuaskan. Akibatnya pada tahun 2003 an Nike
company menggunakan LLamasoft sebagai ERPnya hingga sekarang. Sehingga semua proses bisnis
pada Nike dirasa sudah terintegrasi dengan baik dan juga memiliki interface yang baik.

Page 8
5. APA PROJECT IS / IT YANG SUDAH DIIMPLEMENTASI ?

Project IS atau IT yang sudah diimplementasi oleh NIKE tertera pada gambar diatas.
Mulai dari “Keuangan dan Akuntansi” yang meliputi kas yang tersedia, piutang usaha, kredit
pelanggan, pendapatan. IS yang digunakan selanjutnya diterapkan pada “Sumber Daya Manusia”
yang meliputi jam kerja, biaya tenaga kerja, keahlian kerja. Yang ketiga terletak pada
“Manufaktur dan Produksi” yang meliputi bahan baku, jadwal produksi, tanggal pengiriman,
kapasitas produksi, dan pembelian. Yang terakhir diterapkan pada “Penjualan dan Pemasaran”
yang meliputi pemesanan, peramalan penjualan, pemintaan retur, perubahan harga. Penggunaan IS
dan IT pada tiap unsur tersebut telah didiskusikan dan dilakukan sebaik mungkin untuk
menunjang dan mengembangkan perusahaan NIKE.

6. PERAN IS BAGI ORGANISASI TERSEBUT


Teknologi Informasi pada perusahaan nike lebih cenderung digunakan untuk mendapatkan
informasi dari banyak pihak yang berujung untuk menemukan strategi baru. Sistem Informasi pada nike
juga difungsikan sebagai sarana promosi dan pengembangan marketing yang berfungsi
untuk mengumpulkan informasi pasar tentang kebutuhan konsumen dan menetapkan harga. Sistem
Informasi pada nike juga digunakan untuk mengkomunikasikan produk terbaru dan dapat menemukan
segmentasi dari produk. Pemasaran segmen menawarkan beberapa manfaat yaitu perusahaan dapat
memasarkan barang dan jasa secara lebih efisien dalam membidik produk dan jasa. Perusahaan juga
dapat memasarkan produknya dengan lebih efektif dengan menyesuaikan harga, produk, dan program
komunikasinya bagi segmen-segmen yang telah dipilih. Sistem informasi juga digunakan untuk
menekankan brand image yang dimiliki nike. Dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut kini nike
berhasil menguasai pasar eropa.

Page 9
7. BAGAIMANA ORGANISASI TERSEBUT MENGHADAPI PERUBAHAN
Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian, dan alat- alat olahraga di Amerika Serikat
yang merepakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena mereka sudah dapat
mensponsori beberapa olahragawan terkenal di dunia seperti Tiger Woods, Ronaldo, dan Michael Jordan.
Selain itu, perusahaan Nike ini juga memiliki kontrak / perjanjian dengan berbagai macam tim sepak bola
dunia seperti Manchester United, Barcelona, Arsenal, Basel, Juventus, Clube de Regatasd Flamengo,
Steaua Bucuresti, AC Sparta Praha, Red Star Belgrade, Inter Milan, VFL Bochum, VFL Wolfsburg, dan masih
banyak lagi. Akan tetapi ada berita yang mengatakan bahwa mereka sering dituduh mempekerjakan anak
– anak di bawah umur. Dan pernyataan tersebut tentunya membuat nama perusahaan Nike ini sedikit
tercoreng.

A. Perkembangan Nike

 Tahun 1964

Berbasis dari nama dewi Yunani yang berarti kemenangan, Nike didirikan tahun 1964 ketika seorang
atlet sekaligus mahasis akuntansi di Universitas Oregon bernama Phillip Knight, mengagas impor sepatu
lari dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian
mendominasi pasar Amerika Serikat. Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih murah karena
tenaga kerja lebih murah di Jepang.

Page 10
 Tahun 1970

Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara pelan tapi
pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang berkembang nya melihat
awal revolusi jogging dan mulai mmasaran produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera
membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik
semua orang dari anak-anak sampai dewasa memakainya.

Page 11
 Tahun 1979-sekarang

Pada 1979, Nike adalah sepatu lari paling poluler di negara – negara bagian. Dan pada tahun ini juga,
Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US $ 149 juta. Pada tahun
1980, Nike telah mencapai 50% pangsa pasar di Amerika Serikat pasar sepatu atletik, dan perusahaan go
public pada bulan Desember Tahun itu. Pertumbuhannya adalah karena sebagian besar untuk iklan
“word-of-foot” (mengutip sebuah iklan cetak Nike akhir 1970-an), dari iklan televisi. Iklan televisi nasionl
pertama Nike berlangsung pada bulan Oktober 1982 selama siaran dari New York Marathon. Iklan
diciptakan oleh biro iklan Wieden + Kennedy, yang telah terbentuk beberapa bulan sbelumnya pada April
1982. Dapat kita lihat sepertinya pada pertengahan tahun 1980, perusahaan nike ini tidak tergoyahkan,
sampai pada akhirnya ada pesaing yang vukup kuat yaitu Reebok. Pada saat itu penjualan Reebok sempat
berada diatas Nike secara mendadak. Tapi pada tahun 1990 Nike kembali memimpin perusahaan,
terutama karena pengenalan dari sepatu “Air Jordan” yang didukung dan dipromosikan oleh bintang
basket Michael Jordan.

Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yang kuat untuk olahraga dan kebugaran. Staf di
kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada Beaverton, Oregon, diharapkan menghabiskan
beberapa jam setiap hari di gym. Mereka dijelaskan oleh direktur Nike sebagai "athletic, outdoor, lets-do-
it-together types.

Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII, sebagai young, American and hi-tech, devoting a
lot of attention to research and development.

Page 12
Page 13
B. Perkembangan Nike di Asia

Terlepas dari eksperimen singkat namun tidak berhasil dengan manufaktur di AS, sepatu Nike selalu
dibuat di Asia, awalnya di Jepang, kemudian di Korea Selatan dan Taiwan, dan baru-baru ini di China dan
Asia Tenggara. Nike memulai produksi di Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1972, karena tertarik oleh
tenaga kerja murah di sana, dan segera bergabung dengan perusahaan lain termasuk Adidas dan Reebok.
Tapi Nike kemudian memulai langkah lebih jauh. Alih-alih memiliki pabrik sendiri, mereka dikontrak
produksi lokal di Korea dan Taiwan.

Sebagai perusahaan bos Nike Phil Knight mengatakan: "Tidak ada nilai pasti dalam membuat sesuatu
hal. Nilai tersebut akan ditambahkan oleh penelitian yang cermat, dengan inovasi dan pemasaran" (Katz
1994). Produk Nike sekarang pada dasarnya mengikuti ide dari seorang desainer dan pemasar sepatu.
Industri lantas dilakukan oleh pemasok Korea dan Taiwan. Sekali lagi, perusahaan lain mengikuti model
ini.

Pada 1980-an Nike mencoba membuat produksi di Cina, dalam kemitraan dengan perusahaan milik
negara, tapi hal ini malah mendatangkan bencana. Nike lantas memindahkan investasinya ke Taiwan.
Nike lantas mengambil keuntungan dari ongkos tenaga kerja yang lebih murah di sana.

Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh di Korea Selatan, -peningkatan tingkat upah dan
hilangnya kontrol dari tempat kerja oleh otoritas Korea - telah membuat negara tersebut menjadi kurang
menarik bagi investor, baik asing maupun dalam negeri, yang mulai mencari lokasi lain yang lebih
menyenangkan. Nike lantas memindahkan operasi mereka ke Thailand selatan dan Indonesia, dalam
mencari tenaga kerja lebih murah dan tidak merepotkan. Upah di kedua negara tersebut disebut-sebut
sebagai salah satu yang murah karena hanya memakai seperempat tarif dari yang dibayarkan di Korea
Selatan. Beberapa asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga didirikan di Asia Tenggara.

Alasan lain untuk perpindahan ini adalah bahwa pada tahun 1988, baik Korea Selatan dan Taiwan
kehilangan akses khusus untuk pasar AS, yang telah lama mereka nikmati sebagai status "negara
berkembang" di bawah Sistem Preferensi Umum (GSP) AS. investor Korea dan Taiwan lantas bergerak ke
pabrik di Thailand, Indonesia dan Cina dengan menggunakan pembuatan hak istimewa GSP dari negara-
negara miskin. Dari tujuh Nike pemasok atas sepatu olahraga pada tahun 1992, tiga adalah perusahaan
Taiwan yang memproduksi produknya di Cina, tiga lainnya beroperasi di Korea Selatan, dan juga di
Indonesia, satu adalah sebuah perusahaan di Thailand.

Page 14
C. Perkembangan Nike di Indonesia

Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari sepatu yang ada sekarang
merupakan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara pers di November 1994, koordinator perusahaan
Nike di Indonesia, Tony Band, mengatakan perusahaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 11
kontraktor. Di antaranya merupakan bekas-bekas basis perusahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan
Taiwan -yang juga pada saat yang sama menghasilkan untuk merek lain seperti Reebok, Adidas dan Puma.

Hubungan antara Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap personel Nike di setiap pabrik
di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang memenuhi persyaratan ketat Nike. Sebagian besar
pabrik yang memproduksi untuk Nike berlokasi di daerah yang baru dikembangkan untuk industri ringan
di Tangerang dan Serang, sebelah barat Jakarta. Pada pabrik yang dimiliki Korea, manajemen puncaknya
dipegang oleh orang Korea. manajer tingkat menengah dan supervisor juga dapat berasal dari Korea atau
Indonesia. Tapi para pekerja produksi semua berasal dari Indonesia, terutama wanita muda dalam
kelompok usia 16-22, biasanya pekerja tersebut berasal dari pulau Jawa

Nike SB (SkateBoarding)

Page 15
Nike Skateboarding (SB) lahir pada tahun 2002. Model sepatu Nike SB ini memang khusus dirancang
untuk bermain skateboard. Terbuat dari bahan – bahan yang tentunya lebih kuat dari bahan – bahan
sepatu yang lainnya, karena tentu saja untuk bermain dengan papan yang terdapat lapisan amplas pada
bagian atasnya, diperlukan bahan sepatu yang kuat dan tentunya bukan bahan yang sembarangan.
Contoh bahannya yaitu suede. Suede merupakan bahan yang paling sering dipakai pada model sepatu
skateboard. Umumnya bahan suede ini tebal, dan sedikit berbulu halus. Dan biasanya, sepatu – sepatu
skateboard seperti Nike SB ini di design untuk membuat para skateboarder merasa nyaman memakainya.
Sole dan bahan samping yang empuk adalah ciri khas dari model sepatu Nike SB ini. Serta sepatu ini
memiliki fungsi yang beragam, dapat digunakan untuk bermain skateboard, sebagai sepatu lari, dan cocok
pula untuk dipakai berjalan – jalan.

Begitu mulai terkenal, sepatu ini pun lalu digemari oleh banyak sekali anak muda karena
designnya yang cukup menarik dan beragam. Nike pun semakin banyak mengeluarkan model – modelnya,
seperti Nike SB Dunk, Nike SB Paul Rodriguez, Nike SB Eric Koston, Nike SB Stefan Janoski, dan masih
banyak lagi. Pada era ini, akhirnya sepatu Nike SB menjadi favorit bagi kawula muda, khususnya di
Indonesia.

Page 16
8. CAPTURE IS APPLICATIONS / SOFTWARE

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses yang dilakukan perusahaan NIKE untuk
menjalankan bisnis mereka hingga sekarang. Mulai dari proses pembuatan produk, pemasaran,
kerjasama dengan perusahaan lain, dan performa perusahaan.

Gambar diatas merupakan salah satu Sistem Informasi yang digunakan oleh perusahaan
NIKE yang bertujuan untuk memudahkan konsumen untuk mengetahui dan membeli produk –
produk dari NIKE yang terbaru.

Page 17
Gambar diatas merupakan tampilan ketika konsumen akan membeli produk NIKE. Proses
pembayarannyapun mudah dapat melalui kartu kredit maupun PayPal.

9. DAFTAR PUSTAKA :
http://www.nikeresponsibility.com/report/
http://www.nikeresponsibility.com/report/content/chapter/people-and-culture
http://books.google.co.id/books?id=lPMl0rePj3EC&pg=PA10&lpg=PA10&dq=sistem+informasi
+yang+digunakan+perusahaan+nike&source=bl&ots=opp0KR_6kM&sig=D5RI8L_x4YP8NlZEj
gmHRifqI7M&hl=id&sa=X&ei=gU8tU527L9DZoASD1YDIDQ&redir_esc=y#v=onepage&q&f
=false
https://www.cs.uaf.edu/2013/fall/cs471/Pres/Nike.pdf
http://www.nikeresponsibility.com/report/
http://labsky2012.blogspot.com/2012/09/tugas-5-perkembangan-sepatu-nike_2167.html

Page 18

Anda mungkin juga menyukai