Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bagaimana manusia itu hidup seorang diri ia tidak dapat lepas dari peraturan,baik peraturan

itu dibuatnya sendiri maupun yang dipaksakan oleh lingkungannya. Hal ini karena adanya

keterbatasan kemampuan yang bersangkutan. Dengan demikian kebebasan mutlak yang

abadi itu tidak ada.

Pada awalnya peraturan tersebut dapat berbentuk cara dan corak kerja, yang pada gilirannya

nanti menjadi suatu system yang berangkai,yang kompleksitasnya tergantung tingkat budaya

seseorang atau kelompok orang.

Bersama dengan munculnya Negara sebagai organisasi terbesar yang relative awet dan kokoh

dalam kehidupan bermasyarakat,maka pemerintah mutlak harus ada untuk membarenginya.

Yaitu munculnya keberadaan dua kelompok orang yang memerintah disatu pihakyang

diperintah di lain pihak.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar ilmu pemerintahan?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami atas tugas yang

diberikan sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian mata kuliah ilmu Pemerintahan .

Selain itu tugas ini juga bertujuan agar kita semua mengerti apa itu konsep dasar ilmu

pemerintahan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PEMERINTAHAN

Secara etimologi,pemerintahan dapat diartikan sebagai berikut :

1. Pemerintah berarti melakukan pekerjaan menyuruh.Yang berarti didalamnya terdapat dua

pihak,yaitu yang memerintah memiliki wewenang dan yang diperintah memiliki kepatuhan

akan keharusan.

2. Setelah ditambah awalan « pe » menjadi pemerintahan,yang berarti badan yang melakukan

kekuasaan memerintah.

3. Setelah ditambah lagi akhirian« an » menjadi pemerintahan.Berarti perbuatan,cara hal atau

urusan dan badan yang memerintah tersebut.

Di beberapa Negara pemerintah dan pemerintahan tidak dibedakan:Inggris menyebutnya

“Government” dan Perancis menyebutnya “Gouvernment”, keduanya berasal dari perkataan

Latin“Gubernacalum”.Dalam Bahasa arab disebut“Hukumat”.Di Amerika Serikat

disebut“Administration”,sedangkan di Belanda mengartikan“Regering”sebagai penggunaan

kekuasaan Negara oleh yang berwenang untuk menentukan keputusan dan kebijaksanaan

dalam rangka mewujudkan tujuan Negara dan sebagai penguasa menetapkan perintah-

perintah.

Jadi“Regeren”digunakan untuk pemerintahan pada tingkat nasional atau pusat.“Bestuur”

diartikan sebagai keseluruhan badan pemerintah dan kegiatannya yang langsung berhubungan

2
dengan usaha mewujudkan kesejahteraan rakyat.Oleh karenaitu, dalam penyelenggaraan

pemerintahan dikenal “Binnen lands bestuurs” (Pemerintahan Dalam Negeri) dan

“Algemeenstuurs Dients” (Pemerinatahan Umum atau Pemerintahan Pusat yang merupakan

Korps PamongPraja).Untuk menyelenggarakan dan melaksanakan tujuan negara,pemerintah

melakukan kegiatan-kegiatan pemerintahan dalam suatu negara.Disini pengertian

“pemerintah” dan “pemerintahan” dipakai dalam arti yang luas.Pemerintahan dalam arti

yang luas terbagi berdasarkan ajaran TriasPolitica dari Montesquieu yang terdiri atas:

1. Pembentukan undang-undang (legislative power atau wetgeving).

2. Pelaksanaan (executive power atau uitvoering).

3. Peradilan (judicial power atau rechtsprak).

C. Van Vollenhoeven menambahkan bagian ke-4, yaitu kepolisian pada bagian dari

Montesquieu tersebut,sedang pembagian yang terakhir sekali dalam ilmu pengetahuan

tentang Administrasi Negara telah melepaskan tripraja dari Montesquieu dan caturprajaVan

Vollenhoeven,tetapi memakai pembagian yang termodern dalam ilmu administrasi,yaitu:

1. Penentuan tugas dan tujuan negara, (policy making atau taken doelsteling).

2. Melaksanakan tugas negara (executing atau uitvoering).

Atas dasar uraian tersebut,maka dengan pengertian “pemerintah”dalam arti yang luas

dimaksud dalam rangka ajaran tentang:

1. Tripraja dari Montesquieu meliputi:

a. Badanperundang-undangan.

b. Badanpelaksanaundang-undang.

c. Badan peradilan.

3
2. Catur praja dari C. Van Vollenhoeven meliputi:

a. Bestuur,atau pemerintahan,yaitu kekuasaan untuk melaksanakan tujuan negara.

b. Politie,adalah kekuasaan kepolisian untuk menjamin keamanan dan ketertiban umum negara.

c. Rechtsprak,atau peradilan adalah kekuasaan untuk menjamin keadilan didalam negara.

d. Regeling,atau pengaturan perundang-undangan,yaitu kekuasaan untuk membuat

peraturan-peraturan umum dalam negara.

3. Pemerintah dalam arti yang luas menurut A.M. Donner meliputi:

a. Badan-badan pemerintahan di pusat yang menentukan haluan negara.

b. Instansi yang melaksanakan keputusan badan-badan tersebut.

“Pemerintah” atau “pemerintahan” telah dipelajari sejak kira-kira tahun 400 S.M. Ahli-ahli

piker seperti Plato (429 - 347 S.M.) menulis mengenai pemerintahan dalam bukunya yang

berjudul Politeia.Kata politeia diturunkan dari kata “polis” yang berarti kota.

Murid Plato bernama Aristoteles (384 - 322 S.M.) meninggalkan pula buku yang

berjudul “Politica”.Judul ini mengandung arti “polis” dan membicarakan masalah

kepolisian.Bagi Aristoteles, politeia merupakan suatu bentuk pemerintahan yang terdiri dari

sejumlah orang yang sebagian berasal dari rakyat yang telah melaksanakan tugasnya dengan

baik yang tidak mementingkan pribadinya melainkan mengabdi kepada masyarakat dan

mengurus kepentingan umum.

Pada umumnya yang disebut pemerintah adalah sekelompok individu yang mempunyai

wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan.Patokan ini berlaku untuk pemerintah

yang berdaulat (sovereign). Pemerintah yang berdaulat mempunyai hak untuk mengurus dan

mengatur rumah tangga nasional dan memiliki monopoli untuk melaksanakan kekuasaan

4
yang bersifat memaksa.Di dalam pengurusan rumah tangga tersebut termasuk melindungi

masyarakat dan wilayah negara,meningkatkan taraf hidup dan lingkungan hidup, memelihara

keamanan dan ketertiban umum dan sebagainya.

Pembedaan yang umum diadakan antara berbagai bentuk pemerintah adalah pemerintah yang

monopolitis dan yang menganut persaingan bebas,pemerintah yang terdiri dari satu orang dan

yang terdiri dari sekelompok orang,pemerintah yang demokratis dan yang totaliter dan

sebagainya.Diantara pemerintah-pemerintah tersebut terdapat pula yang bentuknya tidak

murni dalam arti bahwa pemerintah tersebut mengandung sedikit banyak bentuk

pemerintahan lainnya.

Penggolongan dan pembedaan bentuk pemerintah tersebut didasarkan kepada dua ukuran,

yaitu:

1. Organisasi pemerintah.

2. Tindak control yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakatnya.

Didalam ukuran tersebut tersimpul tiga unsur,yaitu:

1. Moral

2. Struktural

3. Perilaku politik.

Untuk lebih memudahkan pemahaman terhadap konsep pemerintah dan pemerintahan, dapat

dibandingkan dengan beberapa pendapat berikut :

5
1. Robert macIver

Pemerintah sebagai pemerintahan politik berarti sebagai organisasi yang dipusatkan untuk

mempertahankan suatu sistem ketertiban atas suatu masyarakat.

2. Wallace S. Sayre

Pemerintahan adalah alat perwakilan yang terorganisir yang menyatakan dan menggunakan

kekuasaan daripada Negara.

3. Pressly S. Silas dan John E. Stoner

Pemerintahan adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh badan pemerintahan untuk

mencapai tujuan Negara.

4. Mr. S.L.S Danurejo

Pemeintahan adalah segala daya upaya Negara untuk mencapai tujuan.Tujuan tersebut

bergantung pada tipe yang melekat pada Negara tersebut.Andaikan suatu Negara bertipe

Negara kemakmuran, maka Negara itu berarti segala upaya untuk menciptakan kemakmuran

bagi warganya.

5. Mr. Amrah Muslimin

Pemerintahan suatu Negara merupakan cara mengendalikan Negara tersebut untuk mencapai

tujuannya.

6
2.2. Objek Ilmu Pemerintahan

Objek adalah suatu yang menjadi pokok pembicaraan,sehingga dengan demikian objek

merupakan apa yang akan diamati,diteliti,dipelajari,dan dibahas. Dalam penjabaran objek itu

sendiri terdiri dari objek materi dan objek forma.

Setiap objek materi dan suatu disiplin ilmu, dapat sama dengan objek materi ilmu

pengetahuan lain karena bersifat umum dan merupakan topic yang dibahas secara global

tentang pokok persoalan.Sedangkan objek forma bersifat khusus dan spesifik karena

merupakan pusat perhatian dari suatu disiplin ilmu pengetahuan.Objek forma berbeda pada

masing-masing ilmu karena perbedaan sudut pandang yaitu meninjau sasaran hanya dari satu

sudut pandang dengan caranya yang khas dan khusus.Jadi yang membedakan suatu disiplin

ilmu dengan ilmu lain adalah objek formanya.

2.3 Ruang Lingkup Pemerintahan

Ruang Lingkup Ilmu Pemerintahan begitu luasnya sehingga dapat pula mencangkup ilmu

sosial lain terutama yang memiliki objek materianya Negara yaitu antara lain : ilmu politik,

administrasi negara,hokum tata negara, dan Negara itu sendiri.

Uraian Ruang Lingkup Ilmu Pemerintahan :

1.Dibidang peratutan per-UU-an :

 Administrasi pemerintahan

7
 Pembahasan konstitusi Kelurahan

 Hukum kewarganegaraan dan azas

 Administrasi pemerintahan Desa pemakaiannya

 Administrasi pemerintahan tingkat

 Hukum pemerintahan daerah dan Departemen pusat

 Administrasi lembaga non departemen

2. Dibidang ketatalaksanaan :

 Administrasi pemerintahan Pusat

 Administrasi pemerintahan Daerah

 Administrasi pemerintahan Kecamatan

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas,dapat kami simpulkan sebagai berikut:

1. Ilmu Pemerintahan adalah bekal dalam mewujudkan pembangunan serta cita-cita nasional.

2. Banyak pendapat yang dikemukakan dari berbagai ahli di bidang ilmu pemerintahan,

namun semuanya satu tujuanya itu menjadikan sebuah pemerintahan yang baik (good

governance).

3. Pemerintah yang baik tidak akan terwujud apabila tidak ada kesadaran dari masyarakat itu

sendiri untuk berubah.

4. Dari Keseluruhan Penjelasan tersebut lah yang disebut Konsep dasar ilmu Pemerintahan.

9
REFERENSI

https://dokumen.tips/documents/definisi-dan-ruang-lingkup-ilmu-pemerintahan.html

http://fadlanhidayatnk.blogspot.co.id/2016/03/konsep-dasar-ilmu-pemerintahan-secara.html

10

Anda mungkin juga menyukai