PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Desa Banyuasin kembaran adalah salah satu desa yang terletak di Kabupaten Purworejo,
Desa Banyuasin kembaran memiliki 4 dusun yaitu dusun ketawang, gupaan, sebelik dan dukuh.
KKN UMY sendiri menempatkan hanya di tiga dusun yaitu sebelik, ketawang dan gupaan. Desa
banyuasin kembaran memiliki potensi dibidang kayu, banyak warga yang mengolah kayu untuk
dijadikan berbagai macam furniture. Namun tidak hanya kayu, desa tersebut juga memproduksi
banyak bambu untuk dijual keluar kota. Hampir sebagian warga desa tersebut berkerja sebagai
buruh dari hasil kayu tersebut dan untuk ibu-ibu rumah tangga sebagian dari mereka ada yang
berkerja sebagai wirausaha dan ada juga yang hanya menjadi ibu rumah tangga biasa.
Didaerah Banyuasin kembaran juga memiliki satu pasar yang lumayan besar dan menjadi
satu-satunya tempat warga sekitar untuk berbelanja kebutuhan sandang dan pangan. Namun
Melihat adanya pasar, otomatis kami melihat banyaknya sampah yang ada. Didaerah tersebut
juga dekat dengan sungai, dimana sungai tersebut menjadi alternatif tempat untuk warga
membuang sampah. Dikarenakan pasar tersebut tidak mempunyai fasilitas pembuangan sampah
akhir maka dari itu warga memilih untuk membuang sampah disungai atau dibakar. Jika sampah
hanya dibuang ke sungai atau dibakar, dampak yang akan terjadi dikemudian hari pun akan
menyusahkan warga tersebut. Seperti contoh, banjir dan dampak dari asap pembakaran tersebut
untuk tubuh kita sendiri dan juga merusak lapisan ozon. Maka dari itu kami Mengusahakan
adanya fasilitas pembuangan sampah akhir, tidak hanya untuk pasar tersebut namun juga untuk
seluruh warga. Selain itu tidak semua sampah berdampak buruk untuk kita, namun ada juga nilai
manfaat dari sampah-sampah tersebut. Seperti contohnya untuk menggerakan kreasi dari ibu-ibu
didesa tersebut, limbah sampah dapat dibuat untuk hal-hal yang bernilai seni dan hal tersebut
dapat dijual belikan, maka dari itu ini menjadi satu hal yang bisa kami lakukan untuk menjaga
desa tersebut menjadi lebih bersih dan sejahterah.
Selain itu, melihat teknologi yang semakin berkembang. Kepala desa tersebut memberi
kami informasi apa yang mereka butuhkan. Seperti contohnya mengadakan pelatihan IT,
pelatihan tersebut ditujukan untuk semua prangkat desa yang ada. Pelatihan IT pun sangat
bermanfaat untuk prangkat desa agar mereka bisa menguasai teknologi yang semakin
berkembang,
Identifikasi Masalah
Sebagai dasar kami menyimpulkan beberapa masalah, dari beberapa informasi yang
kamu tampung menjadi satu ada beberapa hal yang benar-benar menjadi penting untuk ditangani
dan ditindak lanjuti. Adapun masalah yang terjadi didesa Banyuasin kembaran sebagai berikut :
1. Pengolahan sampah yang sangat kurang
2. Perkembangan teknologi yang belum dikuasai oleh semua prangkat desa
3. Karangtaruna yang belum terlalu aktif
4. Pola pemikiran masyarakat yang masih kurang berkembang
5. Minat baca anak-anak yang kurang
Program ini terbentuk berdasarakan apa yang mereka butuhkan dan juga
berdasarkan kondisi yang kami lihat didesa tersebut. Wilayah Banyuasin sendiri
dekat dengan sungai dan juga terdapat pasar. Melihat adanya pasar dan juga sungai,
kami pun melihat apa yang dibutuhkan untuk dijadikan program. Saat kami melihat
kondisi sungai yang penuh dengan sampah dan melihat pasar yang tidak
mempunyai tempat pembuangan akhir untuk sampah-sampah yang ada dipasar,
kami pun berdiskusi untuk mengadakan fasilitas untuk pembuangan sampah itu
sendiri.
Namun tidak hanya dengan persoalan membuang sampah saja. Bank
sampah ini juga kami design untuk lebih bermanfaat untuk masing-masing
masyarakatnya itu sendiri. Kami membuat bank sampah yang nantinya akan
seperti bank pada umumnya. Namun bedanya adalah sistemnya yang
mengumpulkan berbagai macam sampah yang sesuai dengan kriteria dari bank
sampah tersebut, lalu masyarakat menyetor sampah-sampah tersebut kepada
penimbang dibank sampah. Setelah itu hasil timbangan tersebut akan dibukukan.
Namun system tersebut akan baru dimulai ditahun 2018. Untuk sekarang program
ini dimulai dari menyadarkan untuk masyarakat agar tidak membuang sampah
sembarangan dan tidak membakar. Setelah itu kami mengusahakan tempat
pembuangan akhir untuk sampah-sampah tersebut. Kami sudah meminta bantuan
kepada dinas lingkungan yang ada di kota Purworejo. Kami menginginkan adanya
TOSA namun yang kami dapatkan hanya TPS, dikarenakan TOSA harus
menunggu sampai 2019. Sebagai output kami pun menyediakan tong sampah yang
berjumlah 12 pasang dan buku panduan untuk memulai bank sampah ditahun
depan.
B. Program pelatihan IT
Program KKN pada tahun ini bertepatan di bulan Agustus, dimana bulan
ini seluruh rakyat Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
2017. Oleh karena itu kami pun sibuk membantu persiapan untuk merayakan hari
kemerdekaan itu di desa Banyuasin kembaran. Kegiatan-kegiatan sudah dirancang oleh
pihak desa, seperti contoh diadakannya karnaval seluruh desa kembaran. Karnaval ini
diikut sertakan untuk setiap dusun yang ada di desa Banyuasin. Desa tersebut
memberikan kreasi seni untuk ditampilkan diacara karnaval tersebut. Acara karnaval
inilah dimana kami ikut membantu persiapan dimasing-masing dusun yang kami
tempati. Kelompok KKN 045 sendiri membantu persiapan untuk dusun Gupaan,
kegiatan yang kami bantu seperti membantu menghias mobil, membantu menghias
beberapa kostum dan juga membantu meminjamkan kostum untuk warga yang ingin
menggunakan almamater kami.
Setelah karnaval, kami juga membantu perlombaan yang sudah dirancang
desa ini. Namun kami ikut andil untuk memberi ide-ide dan mengambil alih untuk
perlombaan anak-anak, mulai dari untuk PAUD hingga tingkat SD. Lomba ini diadakan
di SDN 1 Kembaran, pada hari sabtu dan minggu dari jam set 9 hingga selesai. Untuk
final diadakan pada hari minggu. Tetapi kami juga menyumbang ide untuk lomba ibu-
ibu, lomba tersebut diadakan di SDN 1 Kembaran juga.
D. Program TPA (taman baca)
Program bantu ini sudah dilakukan setiap selesai pengajian anak anak
didusun Gupaan. Ada sekitar 10 orang anak-anak yang mengikuti TPA tersebut.
Kami mengisi taman baca diselang waktu TPA dikarenakan disanalah saat yang
tepat untuk mengumpulkan anak-anak dusun tersebut. Materi baca yang kami
berikan seperti nilai-nilai agama, dongeng dan juga belajar bersama. Output dari
TPA sekaligus taman baca ini adalah kami menyumbang buku-buku yang kiranya
akan bermanfaat untuk mereka.
Program kerja KKN yang telah dilaksanakan semuanya, terdapat beberapa program kerja
yang perlu untuk ditindak lanjuti, sehingga diperlukan Rencana Tindak Lanjut (RTL) agar program
tersebut dapat berkembang lebih baik lagi. Rencana tindak lanjut dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut :
2. Pelatihan IT 1. Pemberian
modul
untuk
prangkat
desa
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat dari program KKN selama sebulan yang bertempat di
Purworejo Desa Banyuasin Kembaran sebagai berikut:
A. Program kuliah kerja nyata (KKN) tematik UMY didusun Gupaan, Desa
Banyuasin Kembaran kecamatan Loano kabupaten Purworejo disambut baik
oleh seluruh tokoh masyarakat dan juga seluruh warga didesa tersebut.
B. Program KKN tematik UMY kelompok 045 terlaksana dengan baik,
program tersebut dapat terlealisasi secara keseluruhan meskipun mengalami
berbagai macam kendala
C. Program KKN tematik UMY kelompok 045 terdiri dari Bank sampah,
pelatihan IT, TPA (taman baca), membantu pelaksanaan 17 dan membantu
mengajar di SDN 1 kembaran.
D. Program pokok yang bertemakan BUMDES dari 3 kelompok dijadikan satu
yaitu Bank sampah dan pelatihan IT berjalan dengan baik. Namun bank sampah
itu sendiri baru akan dilaksanakan ditahun 2018. Saat ini hanya diberikan
fasilitas tongsampah dan tempat pembuangan akhir. Namun program ini harus
ditindak lanjuti perkembangannya.
E. Saran
Saran yang dapat kami berikan untuk menjalankan program kerja KKN di Dusun
Cekelan, yaitu sebagai berikut:
A. Untuk saran dari kami sendiri adalah, berikan fasilitas yang memadai untuk
perseta KKN selanjutnya seperti kendaraan untuk menuju ketempat
tersebut apabila tempat untuk program KKN ini bertempat yang cukup
jauh
B. Kami berharap untuk kedepannya program yang sudah kami rancang untuk
desa tersebut dapat terlaksana dengan baik. Agar manfaat dari semua
program yang kami rancang dapat terlealisasi keseluruhan.