Bab Iv
Bab Iv
PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas kesenjangan antara teori yang mendasari suatu kasus
dan penerapan asuhan keperawatan pada klien An “S” dengan gangguan sistem
dan evaluasi.
A. Pengkajian
data yang dapat diperoleh meliputi Suhu dapat naik sangat mendadak sampai 39 –
40 0C dan kadang disertai kejang karena deman yang tinggi, Anak sangat gelisah,
dispnea, pernapasan cepat dan dangkal disertai pernapasan cuping hidung serta
sianosis sekitar hidung dan mulut. Kadang-kadang disertai muntah dan diare,
Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit, tetapi setelah beberapa
tergantung dari pada luas daerah auskultasi mungkin hanya terdengar ronchi
62
Sedangkan pada kasus An. “S” data yang ditemukan pada pengkajian
keperawatan meliputi klien batuk berlendir, pada pemeriksaan fisik pada dada,
auskultasi terdengar ronchi basah halus dan tidak di temukan adanya kenaikan
suhu tubuh, muntah dan diare, dispnea, pernapasan cepat dan dangkal disertai
dari berbagai teori yang ada dengan kasus dilapangan ditemukan adanya
kesenjangan yaitu tidak semua gejala yang ada diteori didapatkan juga pada kasus
seperti : Suhu tubuh naik 39-40° disertai kejang, pernapasan cepat dan dangkal,
pernapasan cuping hidung, dan kadang disertai muntah dan diare. Data ini tidak di
dapatkan pada kasus An”S”. Hal ini disebabkan karena klien sudah mendapatkan
penulis.
B. Diagnosa Keperawatan
63
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adnya organism infeksi
hospitalisasi anak
Sedangkan pada kasus An. “S” diagnosa keperawatan yang didapatkan yaitu :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumalasi secret di jalan
hospitalisasi anak.
64
Diagnosa ini tidak dirumuskan oleh penulis karena tidak ditemukan
teori yakni :
anaknya. Diagnosa ini dirumuskan oleh penulis karena ditemukan adanya data
yang mendukung yakni ibu klien mengatkan anaknya belum pernah di mandikan
Ada kesenjangan diagnosa antara teori dan studi kasus yang ditemukan
C. Perencanaan
menetapkan tujuan dan kriteria hasil yang akan dicapai serta intervensi yang tepat
yang disesuaikan dengan masalah kebutuhan dan respon dari keluarga klien.
Perencanaan disusun berdasarkan konsep teori Wong Donna L. (2004 : 463 – 366)
65
rencana keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan klien Bronkhopneumonia
D. Pelaksanaan
rencana yang telah dibuat terlebih dahulu dengan mengantisipasi seluruh tanda
direncanakan pada kasus dapat dilaksanakan sesuai dengan waktunya. Tidak ada
intervensi yang direncanakan yang tidak dapat dilaksanakan. Hal ini disebabkan
karena klien dan keluarga dapat kooperatif terhadap tindakan yang dilaksanakan
dan adanya kerja sama antara penulis dengan perawat ruangan dan tim kesehatan
E. Evaluasi
pada tujuan yang telah ditetapkan. Dari Tiga diagnosa yang rumuskan yaitu :
Bersihan jalan nafas tidak efektif, personal hygiene, dan kecemasan orang tua.
66
Semua Diagnosa yang dirumuskan teratasi semua yaitu : Bersihan jalan nafas
tidak efektif, personal hygiene, dan ansietas pada orang tua. Hal ini dikatakan
teratasi karena keadaan klien sudah membaik, klien nampak bersih, kuku nampak
pendek dan bersih, klien nampak segar dan orang tua klien nampak tenang.
67