Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

metode tes. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui gambaran

pengetahuan siswa terhadap kesehatan gigi dan mulut. Menurut Arikunto

(2013: 3) penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksud untuk

menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah

disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Sedangkan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto,

2013: 193).

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional yakni

mengumpulkan data hanya satu kali pada satu waktu tanpa ada tindak lanjut

(Nursalam, 2008). Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui gambaran

pengetahuan siswa kelas IV dan V SD Negeri 05 Besole, Kecamatan Besuki,

Kabupaten Tulungagung tentang kesehatan gigi dan mulut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 05 Besole, Kecamatan Besuki,

Kabupaten Tulungagung. Hal yang menjadi pertimbangan peneliti dalam

memilih tempat ini adalah wilayah Besole yang terletak jauh dari pusat kota

dan termasuk daerah kapur yang dekat dengan pesisir, yaitu kurang lebih 30
km dari pusat Kabupaten Tulungagung. Desa Besole merupakan desa paling

selatan dari NKRI, karena sebelah selatan desa ini sudah mauk laut bebas,

yang menghubungkan Indonesia dengan Australia. Dengan penelitian ini akan

memberikan gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa

yang jauh dari pusat kota, terutama daerah kapur. Untuk waktu pengumpulan

data penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan

tentang kesehatan gigi dan mulut. Gambaran pengetahuan yang dimaksud

disini adalah hasil tes untuk mengetahui pengetahuan siswa kelas IV dan V

SD Negeri 05 Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, yang

meliputi: pengetahuan tentang: ciri-ciri gigi yang sehat, masalah kesehatan

gigi dan mulut, penyebab masalah gigi dan mulut, akibat masalah gigi dan

mulut, dan perawatan gigi dan mulut yang benar.

D. Subyek Penelitian

Menurut Arikunto (2013: 173), yang dimaksud populasi

penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian. Subyek penelitian adalah

pihak- pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2013:

174). Berdasarkan pengertian tersebut maka subyek dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas IV dan V SD Negeri 05 Besole, Kecamatan


Besuki, Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 51 siswa. Semua siswa

tersebut dijadikan sampel penelitian, sehingga penelitian ini adalah penelitian

populasi. Adapun dalam bentuk tabelnya sebagai berikut :

Tabel 3.1. Populasi Penelitian

Populasi
No Kelas Jumlah
Laki- Laki Perempuan
1. IV (Empat)
2. V (Lima)
Jumlah
Sumber : Guru Kelas siswa kelas IV dan V SD Negeri 05 Besole,
Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur pada waktu penelitian menggunakan

sesuatu metode (Suharsimi Arikunto 2013 : 192). Skala pengukuran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman dan skala Likert. Skala

Guttman merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban tegas seperti jawaban ya dan tidak atau benar dan

salah dari sebuah pertanyaan (Hidayat, 2007). Skala Likert merupakan

skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau yang

dialaminya (Hidayat, 2007).


Tabel 3. 2 Klasifikasi Pertanyaan dalam Kuesioner

Nomor Soal
Variabel
(+) (-)
1. Ciri- ciri gigi yang sehat 1, 3, 4 2
2. Masalah kesehatan gigi 5, 6 7, 8
dan mulut
3. Penyebab kerusakan gigi 9, 11, 12 10
dan mulut
4. Akibat kerusakan gigi 13,14, 15 16
dan mulut
5. Perawatan gigi dan mulut
yang benar
a. Menggosok Gigi
- Cara Menggosok 17, 18, 19 20, 21
Gigi yang Benar
- Pemilihan Sikat 22, 23, 24 25
yang Benar
- Frekuensi 26, 27, 28 29
Menggosok Gigi
b. Pemeriksaan ke 30, 31, 32 33
Dokter Gigi
c. Mengatur Makanan 34, 35 36, 37
d. Penggunaan Flouride 38, 39, 40 41, 42
e. Flossing 43, 44 45
Jumlah 45

Baik buruknya instrumen ditunjukan oleh tingkat kesahehan dan

tingkat kehandalan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kesahihan

item-item pertanyaan yang terdapat dalam instrumen lembar soal tes. Item

pertanyaan dalam instrumen dinyatakan valid jika: r hitung lebih besar dari

nilai r tabel, tetapi jika r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka angket

tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan output hasil pengujian validitas

yang dikerjakan dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS for

Windows Versi 18.00 yang mengacu pada rumus Corrected Item-Total

Correlation, dapat diketahui bahwa dari 45 item pertanyaan dalam lembar


soal tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut, ternyata

terdapat 25 item soal yang gugur yaitu item soal nomer: 1, 3, 5, 6, 8, 9, 10,

12, 13, 15, 16, 20, 21, 22, 23, 24, 30, 31, 32, 35, 36, 38, 39, 43, dan 45.

Selanjutnya 25 item soal tersebut dibuang. Sehingga tinggal 20 item soal

nomor: 2, 4, 7, 11, 14, 17, 18, 19, 25, 26, 27, 28, 29, 33, 34, 37, 40, 41, 42,

dan 44. Hasil validitas terdapat pada lampiran. Sehingga untuk faktor- faktor

yang akan dianalis berdasarkan uji kevalidan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Klasifikasi Instrumen Penelitian untuk Melihat


Gambaran Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut

Nomor Soal
Variabel
(+) (-)
1. Ciri- ciri gigi yang sehat Warna gusi terlihat merah Gigi yang sehat
muda cerah adalah salah terlihat bercak hitam
satu tanda gigi yang sehat apabila diberikan
sinar
2. Masalah kesehatan gigi dan Gigi berlubang tidak
mulut terjadi pada anak usia
sekolah
3. Penyebab kerusakan gigi Bakteri yang terkumpul di
dan mulut sela-sela gusi, karena sisa-
sisa makanan,dapat
mengiritasi gusi.
4. Akibat kerusakan gigi dan Sakit gigi dapat
mulut menyebabkan sakit
kepala, bau mulut, dan
sulit untuk tidur
5. Perawatan gigi dan mulut
yang benar
a. Menggosok Gigi
- Cara Menggosok - Cara menggosok gigi
Gigi yang Benar bagian atas, adalah
dengan gerakan
menyikat dari atas ke
bawah
- Cara menggosok gigi
bagian bawah, adalah
gerakan menyikat
dari bawah ke atas
- Posisikan sikat gigi
kurang lebih 45
derajat di daerah
perbatasan antara
gigi dan gusi.
- Pemilihan Sikat Ujung kepala sikat
yang Benar yang melebar mudah
menjangkau seluruh
bagian mulut yang
kecil.
- Frekuensi - Menggosok gigi sehari Semakin sering
Menggosok Gigi cukup 2 kali sehari menggosok gigi
- Menggosok gigi dalam sehari,
sebaiknya setelah semakin baik untuk
makan pagi dan gigi
sebelum tidur malam.
- Menggosok gigi
sebelum tidur sangat
penting.
b. Pemeriksaan ke Dokter Pemeriksaan gigi ke
Gigi dokter gigi dilakukan
jika gigi saya sakit
saja
c. Mengatur Makanan Mengonsumsi kalsium, Makanan yang
fospor, dan Vitamin D mengandung Vitamin
dapat menguatkan gigi C tidak baik untuk
kesehatan gigi dan
mulut
d. Penggunaan Flouride Ada batasan dalam - Semakin banyak
penggunaan kadar kandungan
flouride flouride dalam
pasta gigi akan
semakin bagus.
- Penggunaan
fluoride tidak
dapat merubah
warna gigi
e. Flossing Flossing dilakukan setelah
menggosok gigi, saat itu
pasta gigi masih ada
dalam mulut
Jumlah 20

Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kehandalan

instrumen penelitian yang digunakan. Dasar pengambilan keputusan dalam


uji reabilitas adalah, jika nilai Alpha lebih besar daripada r table maka item-

item angket yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya

apabila nilai Alpha lebih kecil daripada r table maka item- item angket yang

digunakan dinyatakan tidak reliabel. Reliabilitas instrumen diuji

menggunakan bantuan program SPSS for Windows Versi 18.00 yang mengacu

rumus Cronbach’s Alpha dengan pertimbangan jawaban angket penelitian

tersebut bersifat dikhotomi (benar-salah). Kriteria pengujianya adalah dengan

mengacu nilai koefisien reliabilitas angket dikatakan reliabel jika memiliki

koefisien reliabilitas minimal 0,7 (Riwidikdo, 2008). Hasil uji reabilitas

instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach, diperoleh nilai koefisien

reliabilitas sebesar 0,798. Sehingga dapat dapat disimpulkan instrumen dapat

dikatakan reliabel. Hasil reabilitas juga terdapat pada lampiran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan lembar kuesioner dalam mengumpulkan data.

Kuesioner yang diberikan berisi daftar pertanyaan yang mengacu pada

konsep dan teori sesuai dengan uraian pada tinjauan pustaka. Kuesioner

disusun secara terstruktur sehingga responden dapat memberikan jawaban

sesuai petunjuk yang ada.

Peneliti datang langsung ke SD Negeri 05 Besole, Kecamatan Besuki,

Kabupaten Tulungagung. Peneliti bertemu langsung dengan siswa kelas IV

dan V yang akan dijadikan subyek penelitian. Penyebaran angket dibantu oleh

guru kelas dan satu rekan perkuliahan. Peneliti menjelaskan cara mengerjakan

dan membacakan soal satu persatu. Tes pengetahuan tersebut dikerjakan oleh
seluruh siswa kelas IV dan V. Adapun cara untuk

mengisi angket dalam penelitian ini adalah responden tinggal memilih

alternatif jawaban yang telah disediakan dengan memberi ceklist () pada

jawaban yang ada yaitu: benar dan salah. Dua alternatif jawaban di buat

agar sisiwa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan. Dan supaya

penelti tidak kesulitan dalam pensekoran. Setelah angket terisi maka

angket dikumpulkan kembali untuk keperluan analisis. Setiap pernyataan

dari masing-masing item memiliki dua alternatif jawaban dengan bobot

jawaban yang berbeda, jika jawaban benar maka bobot jawaban adalah 1,

dan jika jawaban salah maka bobot jawaban adalah 0.

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan langkah-langkah

pengelolaan data antara lain sebagai berikut (Hidayat, 2007):

1. Editing, yaitu kegiatan untuk melakukan pengecekan isian

formulir kuesioner, lengkap, jelas (jawaban semua terbaca),

relevan (relevan dengan pertanyaan), dan konsisten.

2. Coding, yaitu kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi

data berbentuk bilangan. Tujuannya untuk mempermudah saat

analisis data, mempercepat saat memasukkan (entry) data.

3. Scoring, yakni setiap subvariabel diberikan skor sesuai dengan

kategori data dan jumlah butir pertanyaan dari subvariabel yang

bersangkutan. Hasil skor tersebut kemudian dijumlahkan.

4. Entry data, yaitu memasukkan data pada program statistik

komputer.
5. Cleaning, setelah semua data dimasukkan langkah selanjutnya

adalah pengecekan kembali data untuk melihat kemungkinan ada

kesalahan- kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan lain

sebagainya

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik

deskriptif dalam bentuk persentase untuk menggambarkan kondisi tingkat

pengetahuan tentang perawatan gigi dan mulut siswa kelas IV dan V SD

Negeri 05 Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.

Data yang telah terkumpul dihitung untuk melihat persentase jumlah

data yang ada. Data persentase tersebut digunakan untuk melihat gambaran

persentase dari jawaban melalui diagram. Penilaiannya menggunakan skala

empat, dengan kriteria dari Sudjijono (2010: 175) sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Pengetahuan

Kategori Rumus
Sangat Tinggi >Mean+1.5 SD
Tinggi Mean + 0,5 SD s/d < Mean + 1,5 SD
Sedang Mean - 0,5 SD s/d < Mean + 0,5 SD
Rendah Mean -1,5 SD s/d < Mean - 0,5 SD
Sangat Rendah < Mean - 1,5 SD
Sumber: Sudijono (2010: 175)

Selanjutnya untuk mencari besarnya persentase tiap kategori menurut

Sudijono (2010: 40) digunakan rumus persentase sebagai berikut:


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan rumus Microsoft Excel

2010 untuk mencari besarnya persentase tiap kategori.

Anda mungkin juga menyukai