Modul 4 - PLC Timer Counter PDF
Modul 4 - PLC Timer Counter PDF
1. Tujuan Percobaan
2. Dasar Teori
a. Timer (pewaktuan)
Di dalam banyak aplikasi kontrol, pengontrolan waktu adalah sesuatu yang sangat
dibutuhkan. Sebagai contoh, sebuah motor atau pompa yang dikontrol untuk beropersi
selama interval waktu tertentu, atau diaktifkan setelah beroperasi selama periode waktu
tertentu. Contoh lain, adalah pengaturan waktu nyala/padam dari suatu lampu lalu-
lintas. Itulah sebabnya PLC dilengkapi dengan timer untuk mendukung kebutuhan
tersebut. Timer mengukur (atau menghitung) waktu dengan menggunakan piranti clock
internal CPU.
Pada PLC Siemens S7-1200 series, penulisan instruksi timer ini harus ditautkan
dengan sebuah timer IEC sebagai tempat penyimpanan data timer. Timer IEC adalah
sebuah struktur tipe data yang dapat dideklarasikan sebagai berikut:
Dideklarasikan sebagai sebuah data block dari sistem data bertipe IEC_TIMER
(sebagai contoh “MyIEC_TIMER”)
Dideklarasikan sebagai sebuah tag lokal dengan tipe IEC_TIMER pada section
“Static” dari sebuah blok (contohnya #MyIEC_TIMER)
PLC Siemens S7-1200 series mendukung beberapa tipe timer, diantaranya yang
sering digunakan seperti berikut:
Timer ini menghasilkan pulsa dengan lebar waktu tertentu. Simbol TP pada ladder
diagram dan timing diagramnya ditunjukkan pada Gambar 4.1.
1
Gambar 4.1 Pulse timer
Instruksi ini mulai dijalankan ketika hasil dari operasi logika menghasilkan kondisi
yang berubah dari “0” ke “1” (sinyal tepi positif). TP akan aktif ketika instruksi dijalankan.
Output Q akan di-set selama waktu yang telah ditentukan, apapun kondisi masukannya
saat ini. Bahkan ketika terjadi sinyal positif lagi tidak mempengaruhi keluaran Q selama
TP masih dalam durasi waktu yang aktif akibat terpicu oleh sinyal tepi positif sebelumnya.
User dapat mengetahui waktu tundaan yang sedang berjalan melalui output ET.
Nilai timer dimulai dari T#0s dan berakhir saat nilai timer mencapai nilai preset-nya (PT).
Saat durasi PT tercapai dan sinyal pada masukan timer bernilai “0” maka keluaran ET akan
di-reset. Parameter-parameter pada timer TP ditunjukkan oleh Tabel 4.1.
Timer On Delay akan mengubah/me-SET nilai output (Q) menjadi ON setelah waktu
tundaan tertentu. Simbol TON pada ladder diagram dan timing diagramnya ditunjukkan
pada Gambar 4.2.
2
Gambar 4.2 Timer On Delay
Intruksi ini digunakan untuk menunda keluaran Q dengan pengaturan waktu PT.
Instruksi TON dimulai ketika hasil dari operasi logika pada masukan berubah dari “0”
menjadi “1” (sinyal tepi positif). Pewaktuan PT mulai aktif ketika instruksi dijalankan.
Ketika durasi PT selesai, output Q bernilai “1”. Output Q akan tetap bernilai “1” selama
kondisi masukan tetap “1”. Ketika kondisi sinyal pada masukan berubah dari “1” menjadi
“0”, output Q akan di-reset. Timer akan berjalan lagi jika terjadi sinyal tepi positif yang
baru pada masukan timer.
Nilai timer yang sedang berjalan dapat dilihat pada ET. Nilai timer dimulai dari T#0s
dan berakhir saat durasi waktu PT tercapai. Output ET akan reset segera setelah kondisi
sinyal pada masukan bernilai “0”. Parameter-parameter pada timer TON ditunjukkan
oleh Tabel 4.2.
Intruksi ini digunakan untuk menunda keluaran Q dengan pengaturan waktu PT.
Simbol TOF pada ladder diagram dan timing diagramnya ditunjukkan pada Gambar 4.3.
3
Gambar 4.3 Timer Off Delay
Output Q di-set ketika hasil dari operasi logika pada input menghasilkan perubahan
sinyal dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif). Ketika sinyal pada masukan kembali ke “0”
(sinyal tepi negatif), timer yang dikonfigurasi pada PT mulai bekerja. Output Q akan tetap
set selama durasi waktu PT masih berjalan. Ketika durasi PT tercapai, output Q di-reset.
Jika kondisi sinyal masukan berubah menjadi “1” sebelum durasi waktu PT tercapai, timer
akan di-reset. Kondisi sinyal output Q akan tetap bernilai “1”.
Nilai timer yang sedang berjalan dapat dilihat pada keluaran ET. Nilai timer dimulai
dari T#0s dan berakhir saat durasi waktu PT tercapai. Ketika durasi waktu PT telah
tercapai, output ET bertahan pada nilai yang muncul saat itu hingga masukan IN berubah
kembali ke “1”. Jika input IN berubah ke “1” sebelum PT tercapai, output ET di-reset
kembali ke nilai T#0s. Parameter-parameter pada timer TON ditunjukkan oleh Tabel 4.3.
b. Counter (pencacah)
4
situasi di mana, misalnya, dari sekian banyak barang yang bergerak di atas sebuah ban
berjalan, sejumlah tertentu di antaranya harus dibelokkan dan dimasukkan ke dalam
sebuah kotak. Contoh lain, jumlah putaran suatu batang poros, atau jumlah orang yang
melewati suatu pintu harus dihitung. Counter-counter yang digunakan di dalam
penerapan semacam ini tersedia sebagai komponen yang built-in di dalam PLC.
Setiap penggunaan instruksi counter pada PLC Siemens S7-1200 series harus
ditautkan dengan sebuah IEC counter sebagai penyimpan data instruksi. Sebuah IEC
counter merupakan sebuah struktur dengan salah satu tipe data berikut:
Dideklarasikan sebagai sebuah data block dari sistem data bertipe IEC_COUNTER
(sebagai contoh “MyIEC_COUNTER”)
Dideklarasikan sebagai sebuah tag lokal dengan tipe IEC_COUNTER pada section
“Static” dari sebuah blok (contohnya #MyIEC_COUNTER)
Berbeda dengan timer, pada counter memiliki tipe data instruksi yang bisa dipilih
oleh usir. Tipe data tersebut menentukan batas cacahan minimal dan maksimal. Setiap
counter dapat menggunakan tipe data 3 byte (tipe data SInt atau USInt), 6 byte (Int atau
UInt), serta 12 bytes (DInt atau UDInt). Jenis counter yang dapat digunakan pada PLC
Siemens S7-1200 series adalah sebagai berikut:
Counter ini akan mencacah naik satu jika kondisi pada masukannya terjadi
perubahan dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif). Simbol CTU dan timing diagramnya
ditunjukkan pada Gambar 4.4.
5
Instruksi CTU digunakan untuk menaikkan satu nilai pada keluaran CV. Ketika
kondisi sinyal pada masukan CU berubah dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif) maka
instruksi akan dikerjakan dan nilai pencacah akan dinaikkan satu. Nilai counter akan
dinaikkan setiap kali terdeteksi sinyal tepi positif hingga nilai counter mencapai nilai
tertingginya. Saat counter mencapai nilai tertinggi, kondisi sinyal pada masukan CU tidak
lagi berpengaruh pada counter.
Kondisi pada CV akan di-reset menjadi “0” dan disimpan pada memori ketika
keadaan sinyal pada masukan R berubah menjadi “1”. Selama masukan R bernilai “1”,
keadaan sinyal pada CU tidak berpengaruh pada counter.
Area memori
Parameter Deklarasi Tipe data Keterangan
(S7-1200)
I, Q, M, D, L or
CU Input BOOL Masukan pencacah
constant
I, Q, M, D, L, P, or
R Input BOOL Masukan reset
constant
I, Q, M, D, L, P, or Nilai yg ditentukan untuk
PV Input Integers
constant me-set Q
Integers, CHAR,
CV Output I, Q, M, D, L, P Nilai pencacah sekarang
WCHAR, DATE
Counter ini akan mencacah turun satu jika kondisi pada masukannya terjadi
perubahan dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif). Simbol CTD dan timing diagramnya
ditunjukkan pada Gambar 4.5.
6
Gambar 4.5 Counter down
Instruksi CTD digunakan untuk mengurangi satu nilai pada keluaran CV. Ketika
kondisi sinyal pada masukan CD berubah dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif) maka
instruksi akan dikerjakan dan nilai pencacah akan dikurangi satu. Nilai counter akan
dikurangi setiap kali terdeteksi sinyal tepi positif pada masukan CD, hingga nilai counter
mencapai nilai terendahnya. Saat counter mencapai nilai terendah, kondisi sinyal pada
masukan CD tidak lagi berpengaruh pada counter.
Status counter terlihat pada keluaran Q. Jika nilai counter pada saat ini lebih kecil
atau sama dengan “0” maka output Q di-set menjadi “1”. Selain keadaan tersebut output
Q bernilai “0”. User dapat memilih PV sebagai sebuah parameter maupun sebagai
konstanta. Nilai keluaran CV akan diisi dengan nilai PV dan disimpan pada memori jika
keadaan sinyal pada masukan LD berubah dari “0” menjadi “1”. Selama masukan LD
bernilai “1”, keadaan sinyal pada CD tidak berpengaruh pada counter.
Area memori
Parameter Deklarasi Tipe data Keterangan
(S7-1200)
I, Q, M, D, L or
CD Input BOOL Masukan pencacah
constant
I, Q, M, D, L, P, or
LD Input BOOL Masukan load
constant
Nilai yg ditentukan untuk
I, Q, M, D, L, P, or
PV Input Integers mengatur CV dengan
constant
LD=1
7
Integers, CHAR,
CV Output I, Q, M, D, L, P Nilai pencacah sekarang
WCHAR, DATE
Pencacah ini akan menaikkan atau mengurangi satu saat terjadi perubahan kondisi
dari “0” menjadi “1” (sinyal tepi positif) pada masukan CU atau CD. Simbol CTUD dan
timing diagramnya ditunjukkan pada Gambar 4.6.
Nilai counter dapat terus bertambah hingga mencapai nilai batas tertinggi dari tipe
data instruksi yang dipilih. Ketika batas tertinggi tercapai, nilai counter tidak akan
bertambah lagi meski terjadi tepi sinyal positif pada CU. Hal yang sama terjadi pada nilai
counter ketika telah mencapai batas terbawah.
Ketika kondisi sinyal masukan CD berubah menjadi “1”, nilai counter pada keluaran
CV akan diganti dengan nilai parameter PV dan disimpan pada edge memory bit. Selama
kondisi LD tetap “1” maka keadaan apapun di CU dan CD tidak berpengaruh pada
8
instruksi ini. Counter akan bernilai “0” dan tersian pada edge memory bit ketika kondisi
pada masukan R berubah dari “0” menjadi “1”. Selama R bernilai “1”, perubahan pada
CU, CD dan LD tidak akan berpengaruh pada instruksi ini.
Status counter up dapat dilihat pada keluaran QU. Jika nilai counter saat ini lebih
besar atau sama dengan nilai parameter PV, keluaran QU di-set bernilai “1”. Selain
kondisi tersebut, keluaran QU bernilai “0”. PV selain sebagai variabel dapat juga
ditetapkan sebagai sebuah konstanta. Status counter down dapat dilihat pada keluaran
QD. Jika nilai counter saat ini lebih kecil atau sama dengan nol, keluaran QD di-set bernilai
“1”. Selain kondisi tersebut, keluaran QD bernilai “0”.
Area memori
Parameter Deklarasi Tipe data Keterangan
(S7-1200)
I, Q, M, D, L or
CU Input BOOL Count up input
constant
I, Q, M, D, L or
CD Input BOOL Count down input
constant
I, Q, M, D, L, P, or
R Input BOOL Reset input
constant
I, Q, M, D, L, P, or
LD Input BOOL Load input
constant
Value at which the output
I, Q, M, D, L, P, or QU is set. / Value to
PV Input Integers
constant which the CV output is
set with LD = 1.
Integers, CHAR,
CV Output I, Q, M, D, L, P Current counter value
WCHAR, DATE
9
saja. Berikut langkah-langkah menambahkan timer (simbol FBD) dan counter pada TIA
Portal:
Buka TIA Portal, pilih dan buka blok (OB/FB/FC) yang akan ditambahkan timer
Pilih instruksi TON di panel instruksi (sebelah kanan layar) pada bagian “Timer
operations”. Drag and drop ke network 1 pada layar kerja, lihat Gambar 4.7.
10
Gambar 4.8 Mendeklarasikan data block timer
11
Gambar 4.10 Memanfaatkan status timer Q
Instruksi TP, TOF ditambahkan ke ladder diagram dengan cara yang sama dengan
TON
Buka TIA Portal, pilih dan buka blok (OB/FB/FC) yang akan ditambahkan counter
Pilih instruksi CTU di panel instruksi (sebelah kanan layar) pada bagian “Counter
operations”. Drag and drop ke network 1 pada layar kerja, lihat Gambar 4.11.
12
Setelah instruksi di-drop ke network 1, muncul jendela untuk mendeklarasikan
data block counter, gunakan nama default atau berikan nama lain, klik OK. Lihat
Gambar 4.12.
Berbeda dengan timer, pada counter perlu dideklarasikan tipe data instruksi. Lihat
Gambar 4.14.
13
Gambar 4.14 Mendeklarasikan tipe data instruksi
Instruksi CTD, CTUD ditambahkan ke ladder diagram dengan cara yang sama
dengan CTU
3. Kebutuhan Peralatan
14
4. Pelaksanaan dan Hasil
Konfigurasi masukan digital tipe sinking dengan tiga input berupa push button
15
Tabel 4.7 Konfigurasi masukan digital
RED DQ a.1
YELLOW DQ a.2
GREEN DQ a.3
LIHAT LAMPIRAN 1
16
Buatlah rangkaian berdasarkan skematik berikut:
17
Tabel 4.10 Konfigurasi keluaran digital
RED DQ a.1
YELLOW DQ a.2
GREEN DQ a.3
LIHAT LAMPIRAN 2
5. Pembahasan
Tuliskan pembahasan dari percobaan yang telah dilakukan pada buku catatan
praktikum.
6. Kesimpulan
18
7. Referensi
Eko Putra, Agfianto. 2007. PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi Omron Sysmac dan ZEN. Gava
Media Yogyakarta.
https://duniaengineering.wordpress.com/2008/10/17/komponen-pada-plc/
http://www.mikroe.com/old/books/plcbook/chapter4/chapter4.htm
https://www.academia.edu/5652397/Bab_5_Pemrograman_PLC
SCE Training Curriculum for Integrated Automation Solutions Totally Integrated Automation (TIA)
Edition 09/2012
Wicaksono, Handy. Dasar-dasar Pemrograman PLC. Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen
Petra
19
Totally Integrated
Automation Portal
Lampiran 1
Program blocks
Main [OB1]
Main Properties
General
Name Main Number 1 Type OB
Language LAD Numbering automatic
Information
Title "Main Program Sweep Author Comment
(Cycle)"
Family Version 0.1 User-defined
ID
Network 1:
%FC1
"LAB01_TP"
EN ENO
Network 2:
%FC2
"LAB01_TON"
EN ENO
Network 3:
%FC3
"LAB01_TOF"
EN ENO
20
Totally Integrated
Automation Portal
Program blocks
LAB01_TP [FC1]
LAB01_TP Properties
General
Name LAB01_TP Number 1 Type FC
Language LAD Numbering automatic
Information
Title Timer Pulse Author helmy Comment Ladder diagram untuk
fungsi Timer Pulse
Jika PB01 ditekan, RED
akan menyala selama ni‐
lai PT (detik)
Family Version 0.1 User-defined
ID
Network 2:
21
Totally Integrated
Automation Portal
%DB1
"TMR_01"
%M0.1 %M0.1 TP
"Start_TP" "Start_TP" Time
P IN Q
%M0.2 t#10s PT %MD2
"Start_TP_M" "TMR_01_Value"
ET
%Q0.1
"TMR_01".Q "RED"
%M0.1
"TMR_01".Q "Start_TP"
R
22
Totally Integrated
Automation Portal
Program blocks
LAB01_TON [FC2]
LAB01_TON Properties
General
Name LAB01_TON Number 2 Type FC
Language LAD Numbering automatic
Information
Title Timer On Delay Author helmy Comment Ladder diagram untuk
fungsi Timer On Delay
Jika PB02 ditekan, YEL‐
LOW akan menyala sete‐
lah nilai PT (detik)
Family Version 0.1 User-defined
ID
Network 2:
23
Totally Integrated
Automation Portal
%DB2
"TMR_02"
%M0.4 %Q0.2 TON
"Start_TON" "YELLOW" Time
IN Q
t#10s PT %MD6
ET "TMR_02_Value"
%Q0.2
"TMR_02".Q "TMR_02".Q "YELLOW"
P S
%M0.6
"TMR_02_M"
%Q0.2 %M0.4
"YELLOW" "Start_TON"
R
24
Totally Integrated
Automation Portal
Program blocks
LAB01_TOF [FC3]
LAB01_TOF Properties
General
Name LAB01_TOF Number 3 Type FC
Language LAD Numbering automatic
Information
Title Timer Off Delay Author Helmy Comment Ladder diagram untuk
fungsi Timer Off Delay
Jika PB03 ditekan, GREEN
akan mati setelah nilai PT
(detik)
Family Version 0.1 User-defined
ID
Network 1:
Network 2:
25
Totally Integrated
Automation Portal
%DB3
"TMR_03"
%M1.0 %M1.0 TOF
"Start_TOF" "Start_TOF" Time
P IN Q
%M1.2 t#10s PT %MD10
"Start_TOF_M" "TMR_03_Value"
ET
%Q0.3
"TMR_03".Q "GREEN"
R
%Q0.3 %M1.0
"GREEN" "Start_TOF"
R
26
Totally Integrated
Automation Portal Lampiran 2
Program blocks
Main [OB1]
Main Properties
General
Name Main Number 1 Type OB
Language LAD Numbering automatic
Information
Title "Main Program Sweep Author Comment
(Cycle)"
Family Version 0.1 User-defined
ID
Network 1:
%FC1
"LAB02_CTR_SEL"
EN ENO
Network 2:
%M0.1 %FC2
"CTU_SEL" "LAB02_CTU"
EN ENO
Network 3:
%M0.2 %FC3
"CTD_SEL" "LAB02_CTD"
EN ENO
Network 4:
27
Totally Integrated
Automation Portal
%FC4
"LAB02_DEC_TO_BIN"
EN ENO
28
Totally Integrated
Automation Portal
Program blocks
LAB02_CTR_SEL [FC1]
LAB02_CTR_SEL Properties
General
Name LAB02_CTR_SEL Number 1 Type FC
Language LAD Numbering automatic
Information
Title Select Counter Author Helmy Comment Blok ini berfungsi untuk
memilih operasi counter
Network 1:
MOVE
EN ENO
0 IN OUT1 "CTU".CV
%M0.2
"CTD_SEL"
R
Network 2:
29
Totally Integrated
Automation Portal
MOVE
EN ENO
7 IN OUT1 "CTD".CV
%M0.1
"CTU_SEL"
R
30
Totally Integrated
Automation Portal
Program blocks
LAB02_CTU [FC2]
LAB02_CTU Properties
General
Name LAB02_CTU Number 2 Type FC
Language LAD Numbering automatic
Information
Title Counter Up Author helmy Comment Blok ini berfungsi untuk
melaksanakan operasi
Counter Up
Family Version 0.1 User-defined
ID
Network 1:
%DB4
"CTU"
%I0.4 CTU
"SENSOR" "CTU".QU Int
CU Q
false R %MW2
7 PV CV "CTU_Value"
Network 2:
MOVE
EN ENO
%MW2 %MW4
"CTU_Value" IN OUT1 "CTR_Value"
31
Totally Integrated
Automation Portal
Program blocks
LAB02_CTD [FC3]
LAB02_CTD Properties
General
Name LAB02_CTD Number 3 Type FC
Language LAD Numbering automatic
Information
Title Counter Down Author Helmy Comment Blok ini berfungsi untuk
melaksanakan operasi
Counter Down
Family Version 0.1 User-defined
ID
Network 1:
%DB5
"CTD"
%I0.4 CTD
"SENSOR" "CTD".QD Int
CD Q
false LD %MW6
0 PV CV "CTD_Value"
Network 2:
MOVE
EN ENO
%MW6 %MW4
"CTD_Value" IN OUT1 "CTR_Value"
32
Totally Integrated
Automation Portal
Program blocks
LAB02_DEC_TO_BIN [FC4]
LAB02_DEC_TO_BIN Properties
General
Name LAB02_DEC_TO_BIN Number 4 Type FC
Language LAD Numbering automatic
Information
Title Decimal to Binary Author Helmy Comment Convert Counter Value in
Decimal to Binary Format
Family Version 0.1 User-defined
ID
Network 1:
%MW4
%Q0.1
"CTR_Value" "RED"
==
S
Int
7
%Q0.2
"YELLOW"
S
%Q0.3
"GREEN"
S
Network 2:
33
Totally Integrated
Automation Portal
%MW4
%Q0.1
"CTR_Value" "RED"
==
S
Int
6
%Q0.2
"YELLOW"
S
%Q0.3
"GREEN"
R
Network 3:
%MW4
%Q0.1
"CTR_Value" "RED"
==
S
Int
5
%Q0.2
"YELLOW"
R
%Q0.3
"GREEN"
S
Network 4:
%MW4
%Q0.1
"CTR_Value" "RED"
==
S
Int
4
%Q0.2
"YELLOW"
R
%Q0.3
"GREEN"
R
34
Totally Integrated
Automation Portal
Network 5:
%MW4
%Q0.1
"CTR_Value" "RED"
==
R
Int
3
%Q0.2
"YELLOW"
S
%Q0.3
"GREEN"
S
Network 6:
%MW4
%Q0.1
"CTR_Value" "RED"
==
R
Int
2
%Q0.2
"YELLOW"
S
%Q0.3
"GREEN"
R
Network 7:
35
Totally Integrated
Automation Portal
%MW4
%Q0.1
"CTR_Value" "RED"
==
R
Int
1
%Q0.2
"YELLOW"
R
%Q0.3
"GREEN"
S
Network 8:
%MW4
%Q0.1
"CTR_Value" "RED"
==
R
Int
0
%Q0.2
"YELLOW"
R
%Q0.3
"GREEN"
R
36