4 - Ismanto PDF
4 - Ismanto PDF
1 / APRIL 2012
Ismanto
ABSTRACT
This recearch aims to determine how much influence the fuel pressure in the injector of diesel engine
performance by setting the variation is to add or reduce the sim at delivery spring,
In the experiment used Engine Test Bed, in which the machine is placed on a pad which is then connected to
the engine output shaft with an impeller shaft power measurement machine. . The parameters measured in
this study is the Power and Torque. Diesel engines used were TS50 Yanmar 4 stroke 1 cylinder. From the
results of this recearch can be seen that the increase occurred at 1980 rpm spin injector at a pressure of 18
MPa higher than the injector pressure of 16 MPa. In the round of 1980 rpm, injector pressure 18 MPa lower
than the injector pressure 16 MPa.
b. Penginjeksian bahan bakar terjadi bila l = Panjang lengan pada dinamometer (m)
tekanan bahan bakar pada oil pool naik,
sehingga menekan permukaan ujung Sedangkan rumus daya mesin adalah :
needle. Bila tekanan bahan bakar melebihi
kekuatan pegas, maka nozzle needle akan P
2 .N .T
kW (2)
terdorong ke atas dan menyebabkan 60 x1000
nozzle needle akan terlepas dari nozzle Dimana :
body. Kejadian ini menyebabkan nosel P = Daya ( kW)
menyemprotkan bahan bakar ke dalam N = Putaran mesin (rpm)
ruang bakar. T = Torsi ( Nm)
c. Jika pompa penginjeksi berhenti meng-
alirkan bahan bakar, maka tekanan bahan Sedangkan Break Mean Effective
bakar turun dan tekanan pegas Pressure (Bmep) merupakan tekanan efektif
mengembalikan nozzle needle ke posisi rata-rata yang dihasilkan oleh mesin persiklus
semula. Pada saat needle tertekan kuat, di dalam silinder, saat mendorong torak
nozzle body seat akan menutup saluran sepanjang langkahnya untuk dapat
bahan bakar, sehingga proses menghasilkan kerja. Rumusan untuk
penginjeksian akan berhenti. Sebagian tekanan efektif rata-rata adalah sebagai
bahan bakar yang tersisa diantara nozzle berikut :
needle dan nozzle body antara pressure
pin dan nozzle holder akan melumasi P.n.10 3
Bmep (3)
semua komponen dan kembali pada V .N
keadaan awal.
Dimana :
Kinerja mesin Bmep = Tekanan efektif rata-rata (kpa)
Performance atau kinerja mesin
n = Jumlah putaran engkol untuk setiap
(prestasi mesin), bisa diketahui dengan langkah kerja (2 siklus untuk 4
membaca atau menganalisis parameter yang langkah, 1 untuk siklus 2 langkah)
ditulis dalam sebuah laporan, dalam hal ini V = Volume langkah (cm3)
adalah daya dan torsi. Secara umum daya N = Putaran (rpm)
berbanding lurus dengan luas piston,
sedangkan torsi berbanding lurus dengan
volume langkah. METODE PENELITIAN
Daya didefinisikan sebagai energi yang Alat Dan Bahan Yang Digunakan
diproduksi tiap satuan waktu. Sedangkan 1. Spesifikasi Mesin :
energi sendiri didefinisikan sebagai gaya a. Jenis : Mesin diesel
dikali jarak, sehingga satuan daya adalah b. Tipe : 4 Langkah
Newton meter per detik (watt). Tetapi dalam c. Merk : Yanmar TS 50
satuan SI, satuan daya adalah HP (1 HP = d. Daya mesin : 5 HP
746 watt). e. Pelumasan : Gear pump
Sedangkan torsi yang dihasilkan mesin f. Starting mesin : Manual engkol
didefinisikan sebagai daya dibagi kecepatan g. Pendingin : Air
putaran mesin. Maka dapat dipahami jika h. Sistem pendinginan : Terbuka tanpa
mesin yang menghasilkan torsi besar pada radiator
putaran menengah, akan menghasilkan daya 2. Bahan bakar :
yang besar pula pada putaran tersebut. Bahan bakar yang digunakan adalah
Secara teoritis, rumus yang digunakan untuk bahan bakar jenis solar.
menghitung torsi adalah : 3. Tachometer :
T m.g.l Nm (1) Alat ini digunakan untuk mengukur
putaran mesin.
Dimana :
4. Dynamometer controller :
T = Torsi ( Nm)
Alat ini untuk mengatur putaran mesin
m = Masa yang terukur pada dinamometer
5. Injector test pump :
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)
Proses pengujian
Analisis data
Kesimpulan
Selesai
Pada tabel 1. dan gambar 4. dapat 3,92 N.m dengan bertambahnya putaran
diketahui bahwa torsi tertinggi pada tekanan poros mesin sampai dengan putaran max
18 MPa pada putaran max 1980 rpm sebesar 1970 rpm nilai torsinya sebesar 8,82 N.m. .
9,81 N.m. Meskipun menunjukan kenaikan torsi
Pada tekanan 13 MPa dari putaran pada putaran tinggi, tetapi variasi pola
1000 s/d 1750 rpm, nilai torsinya naik. Pada tekanan pengkabutan injektor 13 MPa, 16
saat putaran 1750 rpm terjadi titik pertemuan MPa, 18 MPa, pada putaran awal nilai torsi
antara tekanan 13 MPa dan 18 Mpa, karena sama.
nilai torsinya sama sebesar 7,84 N.m. Dari ketiga pengujian variasi pola
Setelah putaran 1750 rpm pada pengkabutan tekanan injector, nilai tertinggi
tekanan 18 MPa nilai torsinya naik dan pada pada tekanan 18 MPa pada putaran max 1980
tekanan 13 MPa tetap. rpm sebesar 9,81 N.m dan nilai torsi
Tekanan 16 MPa pada putaran 1000 terendah terjadi pada tekanan 16 MPa pada
s/d 1250 rpm, nilai torsinya sama sebesar putaran 1250 rpm sebesar 3,92 N.m.
Pada tabel 2. dan gambar 9 terlihat Dari gambar 9 dapat diketahui bahwa
bahwa daya efektif dari pola tekanan nilai daya tertinggi terjadi pada tekanan 18
pengkabutan injektor meningkat dengan MPa pada putaran max 1980 sebesar 1,247
bertambahnya putaran mesin. kW.
Peningkatan daya pada setiap putaran Pada tekanan 13 MPa putaran 1000 s/d
sesuai dengan nilai torsinya, demikian juga 1750 rpm nilai dayanya naik sebesar 1,141
pada kondisi torsi tetap. Tetapi putaran kW, kemudian pada saat putaran 1750
mesin ditambah, maka daya efektif akan sampai putaran max 1960 rpm dayanya tetap.
mengalami peningkatan.