NIM : 17089175
A. OBJEKTIF
1. B
2. A
3. C
4. B
5. E
6. E
7. C
8. A
9. E
10.C
11.E
12.D
13.D
14.D
15.E
16.E
17.E
18.D
19.E
20.B
21.A
22.E
23.A
24.E
25.A
26.E
27.A
28.C
29.A
30.B
31.A
32.C
33.D
34.D
35.D
B. ESSAY
Doping berasal dari kata dope, yakni campuran candu dengan narkotika yang
pada awalnya digunakan untuk pacuan kuda di Inggris. Menurut UU No. 3 tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Bab I Ketentuan Umum Pasal I ayat
22, Doping adalah penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk meningkatkan
prestasi olahraga. Menurut International Congress of Sport Sciences, Olympiade
Tokyo 1964 : Doping adalah pemberian/penggunaan oleh peserta lomba berupa
bahan yang asing bagi organisme melalui jalan apa saja atau bahan fisiologis
dalam jumlah yang abnormal atau diberikan melalui jalan yang abnormal, dengan
tujuan meningkatkan Sesuai dengan UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional dalam Bab XVIII pasal 85 ayat (1) diuraikan : Doping
dilarang dalam semua kegiatan olahraga. ayat (2) : Setiap Induk Organisasi
Cabang Olahraga dan/atau lembaga/organisasi olahraga nasional wajib membuat
peraturan doping dan disertai sanksi. ayat 3. Pengawasan doping sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah. Di Indonesia, wadah yang
melakukan pengawasan doping adalah LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia).
Sedangkan padatingkat dunia, pengawasan dilakukan oleh WADA (World Anti
Doping Agency)
1. Aspek Psikososial
2. Kepribadian
Individu yang memiliki konsep diri maupun harga diri negatif atau rendah, dalam
menghadapi situasi kompetitif, memiliki kecenderungan mencari keuntungan
pribadi dengan jalan menggunakan cara yang tidak sehat, salah satunya adalah
dengan menggunakan doping.
b. Lingkungan Masyarakat
c. Lingkungan Pemain
Keinginan menang memang memang selalu ada dalam lingkungan pemain, baik
pelatih maupun official bahkan keluarga, sehingga dapat melahirkan keinginan
dan rasa tanggung jawab yang tak terkontrol. Pemain merasa sungkan dan takut
pada atasan jika kalah dalam bertanding sehingga terjadilah kasus doping.
4. Kurangnya informasi tentang bahaya penggunaan doping bagi diri sendiri dan
orang lain.
5. Ketatnya persaingan.
Obat doping dipercaya bisa meningkatkan stamina. Sejumlah atlet dalam ajang
olahraga bergengsi, seperti petenis ternama Maria Sharapova pun tercatat positif
mengonsumsi doping jenis meldonium sejak 10 tahun lalu.
Kandungan ini dipercaya bisa mencegah sel otot agar tidak rusak. Doping jenis ini
akan menurunkan jumlah hormon dalam tubuh, yaitu hormon stres dan kortisol.
Pada atlet pelari, jika kadar kortisol lebih rendah mereka tidak akan merasakan
sakit berlebihan di otot di akhir perlombaan.
2. Zat diuretik
Zat diuretik kerap digunakan atlet untuk membersihkan sisa obat lain dalam
tubuh. Pasalnya, kandungan ini menyebabkan buang air kecil lebih sering. Selain
itu, pada obat doping, kandungan ini juga akan memangkas kelebihan berat badan
karena air sebelum kompetisi.
3. Stimulan
Stimulan akan meningkatkan energi, perhatian dan fokus. Karena itu, doping jenis
ini kerap dikonsumsi atlet tenis agar lebih fokus dan berenergi.
Narkotika seperti obat opioid, dan cannabinoids pada gaja dipercaya bisa
membantu menghambat rasa sakit. Ini pun digunakan oleh atlet tinju atau gulat.
5. Glukokortikoid
NIM: 17089175
1. AMFETAMIN
a. Defenisi
Amfetamin adalah obat stimulan sistem saraf pusat yang digunakan untuk
menangani narkolepsi dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Amfetamin bekerja dengan mengubah kadar zat alami tertentu yang mengontrol
impuls di dalam otak, sehingga meredakan gejala dari kondisi yang diderita.
b. Bentuk Sediaan
1. Dewasa dan anak usia 6 tahun dan lebih tua; Pada awalnya 5 miligram (mg) 1-2
kali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis jika diperlukan.
Untuk narkolepsi:
1. Dewasa, remaja, dan anak-anak usia 12 tahun dan lebih tua; Pada awalnya 10
mg sehari. Dokter mungkin menyesuaikan dosis jika diperlukan.
3. Anak-anak lebih muda dari usia 6 tahun; Dosis harus ditentukan oleh dokter.
Bentuk sediaan oral ( kapsul- extended release):
Untuk ADHD:
3. Anak-anak lebih muda dari usia 6 tahun; Dosis harus ditentukan oleh dokter.
Efek Samping
Gejala overdosis:
1. Penglihatan kabur
3. Putus Asa
4. Pusing, pingsan, atau sakit kepala ringan ketika bangun dari posisi berbaring
atau duduk tiba-tiba
6. Lekas marah
11. Gugup
c. Mekanisme Kerja
Ketiga kerja reseptor biogenik tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.
Aktivitas susunan saraf pusat yang terjadi melalui jaras tersebut dalam otak,
masing-masing menimbulkan aktivitas serta kepribadian pada individu pengguna.
Stimulasi pada pusat motorik di daerap media otak depan (medial forebrain)
menyebabkan peningkatan dari kadar norepinefrin dalam sinaps menimbulkan
euforia dan meningkatkan libido (Japardi, 2002).
Gejala fisik yang ditimbulkan menurut Hawari (2006) dan Japardi (2002), yaitu
jantung berdebar (palpitasi), pupil melebar (dilatasi pupil), tekanan darah naik,
keringat berlebihan, mual dan muntah, tingkah laku maladaptif, sulit tidur
gangguan dilusi (waham) dan menurut Mitra bintibmas (2010) semua aktivitas
tubuh dipercepat.
e. Efek Samping
Mulut kering
Mual dan muntah
Diare
Sembelit
Kram perut
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan
Mimisan
Sakit kepala
Gugup
Gelisah
Perubahan pada kemampuan seksual
Nyeri haid
Terasa sakit atau terbakar ketika buang air kecil
Untuk meningkatkan peforma atlet dan juga untuk mendapatkan kondisi fisik yg
baik dan maksimal.
g. cara mendeteksi
Uji pernapasan
Kromatografi lapis tipis
Uji pemastian
Uji konfirmasi kromatografi gass
Angkat besi
Lempar lembing
Sepak bola
Balap sepeda
Dll
a. Defenisi
b. Bentuk sediaan
SAA yang paling umum digunakan sebagai obat adalah testosteron dan berbagai
esternya (namun umumnya adalah testosteron undekanoat, testosteron enantat,
testosteron sipionat, dan testosteron propionat), nandrolon (sebagaimana, yang
umum seperti, nandrolon dekanoat atau nandrolon fenilpropionat), stanozolol, dan
metandienon (methandrostenolon). Lainnya juga tersedia dan umum digunakan
tetapi pada tingkat lebih rendah termasuk metiltestosteron, oksandrolon,
mesterolon, dan oksimetolon.
c. Mekanisme kerja
Hormon steroid memiliki sifat lipid soluble sehingga dapat dengan mudah
menembus membran sel menuju sitoplasma. Di sitosol hormon steroid berikatan
dengan protein reseptor spesifik, membentuk suatu kompleks kemudian masuk ke
nukleus dan mengikat specific regulatory sites pada kromosom. Ikatan tersebut
mengaktifkan gen yang teregulasi melalui site tersebut kemudian menghasilkan
produk berupa protein spesifik ( Laksmindra, 2005).
Sejak penemuan dan sintesis testosteron pada 1930-an, SAA telah digunakan oleh
dokter untuk berbagai tujuan, dengan berbagai tingkat keberhasilan, untuk
pengobatan:
6. Stimulasi massa tubuh tanpa lemak dan pencegahan keropos tulang pada
pria lanjut usia, seperti beberapa penelitian mengindikasikan. Namun, uji coba
terkontrol plasebo pada tahun 2006 terhadap pemberian suplemen testosteron
dengan dosis rendah pada pria lanjut usia dengan tingkat testosteron tidak
menemukan manfaat pada komposisi tubuh, kinerja fisik, sensitivitas insulin, atau
kualitas hidup.
e. Efek samping
Berikut ini yang akan terjadi pada tubuh laki-laki setelah menggunakan steroid
secara berlebihan:
1. Tumbuh payudara
5. Berisiko infertilitas
6. Berisiko impoten
Efek samping steroid pada perempuan:
1. Beberapa perempuan juga ada yang memakai steroid, berikut ini efek yang
akan ditimbulkan:
STEROID Anabolic steroids merangsang sel otot dan tulang untuk membuat
protein baru. Mereka meningkatkan kekuatan otot dan mendorong pertumbuhan
otot baru, meniru pengaruh dari hormon seks laki-laki testosteron. Atlet bisa
berlatih lebih keras dalam periode yang lebih lama dan pulih lebih cepat dari
cedera. Obat-obat itu sah digunakan dalam kondisi tertentu seperti osteoporosis,
beberapa bentuk anemia dan untuk mendukung pemulihan setelah operasi besar
dan sakit yang serius.
g. Cara mendeteksi
Yaitu dengan menguji coba dilaboratorium seperti yang dilakukan oleh seorang
ilmuan pada tahun 1930-an, yang menggunakan anabolik steroid untuk
mengembangkan pertumbuhan otot rangka pada hewan.
Cabang olahraga yang sering menggunakan anabolik steroid adalah balap dan
binaraga, karena digunakan sebagai obat perangsang.
Kasus penggunaan steroid ini pernah terjadi pada Marion Jones di atlet cabang
olahraga atletik pada tahun 2009. Marion Jones menggunakan steroid sebelum
memulai kompetisi. Pada tahun 2000 ia memenangkan 3 medali emas pada salah
satu turnamen bergengsi di Sydney. Sejak saat itu namanya mulai dikenal publik.
Tetapi pada tahun 2009 Marion Jones mengaku bahwa ia menggunakan steroid di
setiap turnamen yang ia ikuti, setelah itu Marion Jones mendapat larangan untuk
mengikuti turnamen oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), tak sampai situ
saja, seluruh gelar dan prestasi Jones pun dicabut.
Badan Anti Doping Dunia (WADA) pada tahun 2015 menetapkan larangan
tanding selama empat tahun jika atlet ketahuan memakai doping dan tambahan
larangan tanding seumur hidup jika atlet yang bersangkutan ketahuan memakai
doping lagi secara berturut-turut, yang mana anabolik steroid termasuk kedalam
salah satu doping yang dilarang oleh WADA.
3. CLENBUTEROL
a. Defenisi
Clenbuterol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala sesak napas yang
biasanya dialami oleh penderita asma. Obat ini masuk ke dalam golongan agonis
beta-2 yang berfungsi sebagai bronkodilator, yaitu melebarkan otot-otot bronkus
(saluran pernapasan), sehingga bernapas menjadi lebih mudah.
b. Bentuk sediaan
c. Mekanisme kerja
e. Efek samping
Beberapa efek samping yang mungkin Anda alami dari obat clenbuterol adalah:
2. Jantung berdebar-debar
3. Tegang saraf
4. Sakit kepala
7. Reaksi hipersensitivitas
g. Cara mendeteksi
Petinju kelas menenagah asal Meksiko Saul "Canelo" Alvarez dinyatakan doping
karena kedapatan clenbuterol setelah dia mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi, demikian dikatakan promotor Golden Boy pada Senin waktu
setempat.
Clenbuterol adalah jenis doping baru yang masuk keluarga steroid, oleh sebab itu
clenbuterol dilarang pemakaiannya oleh WADA pada saat berolahraga. Tetapi
pesepak bola yang positif clenbuterol saat mengikuti turnamen FIFA di Meksiko
diampuni. WADA beralasan, di Meksiko kasus daging terkontaminasi clenbuterol
memang sangat tinggi. Sehingga, alibi para pesepakbola tadi bisa diterima.
4. ERITROPOETIN
a. Defenisi
b. Bentuk sediaan
Bentuk sediaannya adalah cair .Obat ini diberikan dengan suntikan di bawah kulit
atau ke dalam vena dam biasanya diberikan 1 hingga 3 kali seminggu atau seperti
yang diarahkan oleh dokter Anda. Khusus bagi pasien hemodialisis, mereka harus
menerima suntikan obat ini ke pembuluh darah.
c. Mekanisme kerja
Sintesis dominan EPO terjadi pada sel di area interstitial peri-tubular di dalam
ginjal, selain hati dan otak. Sintesis EPO diregulasi oleh konsentrasi oksigen di
dalam darah, meskipun mekanisme yang mendalam masih belum dimengerti.
EPO hasil sekresi dan beredar dalam sirkulasi darah akan meregulasi eritropoiesis
pada sumsum tulang melalui pencerap Epo yang masih tergolong sebagai
pencerap sitokina, dan mekanisme transduksi sinyal seluler melalui beberapa
kinase termasuk lintasan JAK/STAT dan Ras/MAP. Lintasan ini memelihara dan
menstimulasi mitosis dan kematangan sel, meningkatkan sintesis hemoglobin.
Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati anemia pada pasien dengan
penyakit ginjal parah jangka panjang (gagal ginjal kronis), pasien penggunaan
AZT untuk mengobati HIV, dan pasien yang melakukan kemoterapi untuk kanker
jenis tertentu (kanker non-myeloid). Obat ini juga dapat diberikan pada pasien
anemia untuk mengurangi kebutuhan transfusi darah sebelum operasi tertentu
yang memiliki risiko kehilangan banyak darah (biasanya dikombinasikan dengan
pengencer darah, warfarin). Obat ini bekerja dengan memberi sinyal bagi sumsum
tulang untuk membuat lebih banyak sel darah merah. Obat ini sangat mirip dengan
zat alami dalam tubuh Anda, erythropoietin, yang mencegah anemia.
e. Efek samping
4. mudah memar, perdarahan yang tidak biasa dari hidung, mulut, vagina,
atau dubur, bintik-bintik ungu atau merah di bawah kulit Anda
6. kalium rendah (kebingungan, denyut jantung tidak teratur, rasa haus yang
ekstrim, peningkatan buang air kecil, rasa tidak nyaman di kaki, kelemahan otot
atau perasaan lemas)
Atlet yang mengkonsumsinya bertujuan agar suplai oksigen dan jumlah sel darah
merah mencukupi pada saat bertanding. Sebat jika suplai O2 cukup dan suplai
darah bagus maka akan memacu pada daya tahan yang bagus contohnya olahraga
maraton yang memerlukan daya tahan yang bagus
g. Cara mendeteksi
Cara mendeteksinya adalah mengambil tes darahnya agar di cek apakah darahnya
mengandung erotropoietin atau tidak.dengan itu di cek bagaimana kandungan
phnya
Marion Jones, peraih lima medali emas Olimpiade ini terbukti mengonsumsi
erythropoietin (EPO) pada 2006. Kasus yang menimpa pelari sprint sontak
mengejutkan dunia olahraga AS. Pasalnya, Jones adalah pelari andalan Negeri
Paman Sam di ajang internasional. Akibat insiden ini, Jones dijatuhi hukuman
larangan berkompetisi seumur hidup. Ia bahkan jatuh bangkrut dan terpaksa
menjual rumah sang ibunda demi meneruskan hidup.
j. Aturan WADA terhadap zat tersebut
Obat-obatan yang dilarang oleh WADA berdasarkan World Anti Doping Code
(WADC) tahun 2014 dimasukkan dalam sembilan kategori. Salah satunya adalah
hormon peptida dimana salah satu jenisnya adalah EPO.
1. Peptides Hormones
Hormon peptida adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh dan setelah
beredar melalui darah, zat ini dapat mempengaruhi organ-organ dan jaringan lain
untuk mengubah fungsi tubuh. Atlet menggunakannya untuk merangsang
produksi hormon alami, meningkatkan pertumbuhan otot dan kekuatan, dan
menambah produksi sel darah merah yang bisa meningkatkan kemampuan darah
untuk membawa oksigen. Contoh dari zat hormon peptida adalah erythropoiesis-
stimulating agents (seperti erythropoietin/EPO dan peginesatide/hematide),
chorionic gonadotrophin (CG) dan Luteinizing hormon (LH), Corticotrophins, dan
growth hormons (seperti fibroblast growth factors/FGFs)
a. Definisi
b. Bentuk sedian
c. Mekanisme kerja
HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama – tama mengalir melelui
pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH diubah menjadi IGF
1 ( insulinlike growth factor ). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan
keseluruh organ – organ yang ada ditubuh manusia. IGF 1 inilah yang
bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ – organ didalam tubuh
manusia. Oleh karena terpeliharanya organ – organ di dalam tubuh manusia, maka
system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara.
Untuk mengobati perawakan pendek dari penyebab yang tidak diketahui serta
pertumbuhan yang buruk.
Untuk mengobati sindrom usus pendek : suatu kondisi dimana nutrisi tidak
diserap dengan baik karena penyakit usus yang parah atau operasi pengangkatan
sebagian besar usus kecil.
7. Sakit jantung
8. Cacat
9. Lemahnya otot
Agar dapat merangsang hati dan jaringan lain untuk mensekresikan insulin serta
merangsang produksi sel – sel tulang rawan, sehingga dapat membantu
menumbuhkan otot guna meningkatkan kinerja olahraga pada saat pertandingan.
g. Cara mendeteksi
Cara mendeteksinya adalah dengan cara melakukan tes, dan mengambil sampel
darah agar di cek apakah hormon pertumbuhan anda normal atau tidaknya.
Olahraga atletik seperti lari jarak jauh, lari jarak pendek dan sprint
Obat-obatan yang dilarang oleh WADA berdasarkan World Anti Doping Code
(WADC) tahun 2014 dimasukkan dalam sembilan kategori. Salah satunya adalah
hormon peptida dimana salah satu jenisnya adalah growth hormone.
• Growth hormeno
a. Defenisi
Bentuk sediaan glukokortikoid ini berupa obat tablet, kaplet atau sediaan sistemik.
Glukokortikoid sintetik digunakan pada pengobatan nyeri sendi, arteritis temporal,
dermatitis, reaksi alergi, asma, hepatitis, systemic lupus erythematosus,
inflammatory bowel disease, serta sarcoidosis. Selain sediaan oral, terdapat pula
sediaan dalam bentuk obat luar untuk pengobatan kulit, mata, dan juga
inflammatory bowel disease. Kortikosteroid juga digunakan sebagai terapi
penunjang untuk mengobati mual, dikombinasikan dengan antagonis 5-HT3
(misalnya ondansetron).
c. Mekanisme kerja
Mekanisme yang terjadi pada jaringan akibat pengaruh GC masih belum jelas
benar, namun dosis kronis dapat mengakibatkan atrofi pada jaringan limfatik,
jaringan otot, osteoporosis dan penipisan kulit. GC juga merupakan hormon
steroid dari kelas kortikosteroid, yang memiliki kapasitas untuk membinasakan
limfosit, mengembangkan timosit dan menginduksi apoptosis, sehingga sering
digunakan untuk penanganan peradangan seperti artritis, collagen vascular
diseases, radang paru dan asma, beberapa jenis radang hati, beberapa penyakit
kulit dan granulomatous diseases, sub-akut tiroiditis dan amiodarone-associated
thyroiditis.
Agar dapat merangsang hati dan jaringan lain untuk mensekresikan insulin serta
merangsang produksi sel – sel tulang rawan, sehingga dapat membantu
menumbuhkan otot guna meningkatkan kinerja olahraga pada saat pertandingan.
g. Cara mendeteksi
1. Tes darah
4. Pencitraan
Pada kasus yang dialami Lee Chong Wei, hasil tes urin sampel A dan sampel B
dinyatakan positif mengandung dexamethasone. Di dunia medis, dexamethasone
bukanlah obat terlarang. WHO bahkan memasukkan salah satu ‘anggota’
glukokortikoid ini ke dalam daftar obat esensial. Dexamethasone digunakan
sebagai antiinflamasi, antialergi, dan untuk penyakit-penyakit atau keadaan yang
membutuhkan terapi dengan obat tersebut. Dalam terapi asma, dexamethasone
merupakan salah satu obat lini pertama untuk mencegah kambuhnya asma.
7. ALKOHOL
a. Defenisi
Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus
fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol merupakan salah satu
zat yang penting dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe
senyawa lainnya.
b. Bentuk sediaan
Alkohol biasanya dapat disediakan dalam bentuk minuman seperti: bir, anggur,
dan minuman keras seperti vodka dan wiski.
c. Mekanisme kerja
1. Sirotonin
1. Sebagai Pelarut
Alkohol banyak digunakan sebagai bahan pelarut. Alkohol ini digunakan untuk
melarutkan kosmetik berupa astringent dalam bentuk bedak yang cair.
2. Sebagai Antiseptik
Ternyata alkohol juga memiliki kandungan antiseptik yang bisa digunakan untuk
mensterilisasi dari kuman. Ketika anak anda luka lecet anda bisa meneteskan
beberapa tetes alkohol ke kapas kemudian dioleskan ke bagian luka. Alkohol
tersebut mampu mensterilkan kuman yang ada di luka anak anda. Dunia medis
banya menggunakan alkohol untuk mensterilkan alat-alat kedokteran yang
digunakan.
e. Efek samping
g. Cara mendeteksi
Cara mendeteksi alkohol yaitu dengan mrnggunakan alat yaitu alcohol detector.
Alcohol detector merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk skrinning
alkohol hanya dengan memanfaatkan hembusan nafas seseorang yang akan
diketahui kadar alkohol di dalam tubuhnya.
Cabang olahraga yang sering mengkonsumsi alkohol yaitu sepak bola, renang,
menyelam, ski air, panahan, karate, dan perahu motor.
8. CANNABINOID
a. Definisi
Cannabinoid atau Ganja adalah tanaman yang terdiri dari biji, bunga, daun, batang
dari cannabis sativa yang dikeringkan. Ganja juga diistilahkan dengan aunt mary,
bc bud, blunts, boom, chronic, dope,gangster, grass, hash, herb, hydro, indo, joint,
kif, mary jane, mota, pot, reefer, sinsemilla,skunk, smoke, weed, dan yerba. Ganja
merupakan salah satu narkotika yang sering digunakan di dunia. ini disebabkan
oleh efek dari Delta-9-Tetrahydrocannabinol (THC) yang tergolong cepat,
sehingga dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, ganja merupakan jenis
narkotika yang dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan. Ganja
hanya digunakan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Bentuk Sediaan
2. Ganja herbal terdiri dari bunga dan daun dari tanaman cannabis sativa
yang dikeringkan.(Gambar 2).Ganja herbal mengandung kadar THC yang rendah
yaitu0.5-5%.Cara penggunaan ganja herbal adalah dihisap melalui lintingan ganja
seperti rokok tembakau. Lintingan ganja dikenal dengan sebutan joint atau spliff.
Lintingan ganja biasanya berisi 0,5–1 gram ganja. Ganja herbal juga dapat dihirup
menggunakan berbagai jenis pipa. Pipa yang paling sering digunakan adalah pipa
air (bong).
4. Ganja resin dibuat dari bahan resin tanaman ganja yang dikeringkan dan
dipadatkan menjadi bola, blok atau lembaran (Gambar 3). Ganja resin berwarna
dari coklat muda ke hijau tua sampai hitam.Ganja resin mengandung kadar THC
yang medium yaitu 2-20%.Cara penggunaan ganja resin adalah dilinting menjadi
rokok dengan daun ganja atau tembakau. Ganja resin juga dapat digunakan
dengan cara dibuat sebagai minuman teh dan dicampur dengan makanan.
6. Minyak ganja adalah minyak kental yang diperoleh dari ekstraksi ganja
resin. Minyak ganja diekstraksi menggunakan larutan seperti aseton, isopropanol
atau methanol. Minyak ganja berwarna dari kuning ke coklat gelap (Gambar 4).
Minyak ganja mengandung kadar THC yang tinggi yaitu 15-50%. Minyak ganja
digunakan dengan meneteskan 1-2 tetes pada rokok tembakau atau diusapkan
pada kertas pembungkus rokoknya dan dihisap seperti rokok. Minyak ganja juga
dapat diteteskan pada logam panas dan dihirup uapnya.
c. Mekanisme Kerja
e. Efek Samping
• Pelupa
Tidak dapat didefinisikan cabang olahraga mana yang sering menggunakan zat
ini,namur ada kasus yang mengenai atlet judo yang di keluarkan karena positif
mengkonsumsi zat ini.
Kasus yang pernah terjadi Dikeluarkannya atlet yudo Amerika Nick Delpopolo
dari Olimpiade London 2012 pada Senin (6/8) setelah hasil tesnya positif
mengkonsumsi kanabinoid.
a. Defenisi
Beta blocker adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi
klinis, terutama terkait dengan sistem kardiovaskular. Sifat farmakologis dari beta
blocker, seperti mengurangi kecemasan dan mengurangi tremor tangan, digunakan
oleh beberapa atlet meningkatkan kinerja.
b. Bentuk sediaan
• Obat Berbentuk Pil Jenis obat berbentuk pil ini adalah bentuk obat yang
berbentuk bundar (bulat) padat kecil yang mengandung bahan atau zat obat.
• Obat Berbentuk Kapsul Obat jenis kapsul ini terdiri dari bahan obat yang
dibungkus dengan bahan padat.
• Obat Berbentuk Kaple Jenis obat kaplet ini merupakan jenis obat yang
bentuknya penggabungan dari bentuk tablet dan kapsul tapi Kaplet ini tidak
memakai pembungkus.
c. Mekanisme kerja
Mekanisme kerja beta blocker dijantung dengan cara menghambat reseptor beta
sehingga menurunkan denyut jantung, menurunkan kecepatan konduksi, dan
menurunkan kontraktilitas. Sedangkan mekanisme kerja di ginjal dengan
menghambat reseptor beta sehingga mencegah pelepasan renin dan menurunkan
resistensi perifer pembuluh darah.
Beta blocker adalah kelas obat yang digunakan untuk mengatur ritme jantung
abnormal dan menjaga jantung dari serangan jantung berulang setelah serangan
jantung pertama. Dalam dunia medis beta blokers digunakan untuk mengobati
darah tinggi, walaupun tidak lagi jadi pilihan utama.
e. Efek samping
Efek samping beta blocker, Efek samping umum yang terkait dengan beta blocker
adalah kelelahan, karena berkurangnya curah jantung dan penurunan perfusi otot
dalam olahraga, rasa dingin di ekstremitas (tangan dan kaki) karena vasokonstriksi
perifer dan gangguan tidur (Cruickshank, 1981).
Beta blocker biasanya digunakan oleh atlet sebagai agen anti-kecemasan dalam
olahraga karena mereka menghasilkan efek mereka secara perifer daripada
terpusat dan tidak memiliki sifat adiktif benzodiazepin. Efek anti-kecemasan
perifer mereka pada prinsipnya terkait dengan blokade-adren oceptors di jantung
di mana mereka mengurangi stres takikardia dan oleh reduksi tremor ekstremitas
melalui blokade.
g. Cara mendeteksi
Beta blocker memiliki tingkat kelarutan yang bervariasi antara fase lipid dan air.
Atenolol,celiprolol, nadolol dan sotalol adalah yang paling larut dalam air.
Properti ini membatasi kemampuan mereka untuk melewati sawar darah otak, dan
karenanya mengurangi efek samping yang dimediasi oleh pusat (Turner, 1983).
Aksi dan penggunaan beta blocker dalam olahragaPenggunaan beta blocker dalam
olahraga Stres dan kecemasan adalah respons umum terhadap olahraga kompetitif.
• Panahan (WA) *
• Mobil (FIA)
• Panah (WDF)
• Golf (IGF)
• Olah raga bawah air (CMAS) dalam apnea berat konstan dengan atau
tanpa sirip, apnea dinamis.
i. Kasus yang pernah terjadi
Studi kasus yang berkaitan dengan beta blocker Ada beberapa kasus yang relatif
melibatkan beta blocker. Kotak 22.1 Kim Jong-Su (2008) Selama Olimpiade
Beijing 2008, penembak Korea Utara, Kim Jong-Su adalah dilucuti dari dua
medali dan dikeluarkan dari Olimpiade ketika ia dinyatakan positif beta blocker,
propranolol (Wendt, 2009).
Beta blocker dan Daftar Terlarang WADA Peraturan WADA sehubungan dengan
beta blocker Daftar larangan beta kelas WADA 2017 beta blocker di bawah “zat
terlarang khususnya olahraga ”(Tabel 22.4). Untuk sebagian besar olahraga ini,
pemblokir beta dilarang hanya dalam kompetisi. Namun, dalam olahraga Panahan
dan Menembak, beta blocker juga dilarang di luar kompetisi. Daftar olahraga
mencerminkan potensi manfaat penghambat beta dalam memproduksi anti-
kecemasan dan efek anti-tremor. Prevalensi temuan yang merugikan untuk beta
blocker Statistik tahunan dari laboratorium terakreditasi WADA menunjukkan
bahwa ada beberapa analitik yang merugikan Temuan (AAF) untuk beta blocker
(Tabel 22.5).
10. NON STEROID ANTIINFLAMASI
a. Definisi
b. Bentuk Sediaan
Obat antiinfamasi nonsteroid tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, krim, atau
suppositoria (obat padat berbentuk peluru yang dipakai dengan cara dimasukkan
ke dalam anus), dan suntik.
c. Mekanisme Kerja
NSAIDs atau non steroid antiinflamasi bekerja dengan cara menghambat enzim
siklooksigenase (COX 1 dan 2) untuk menghentikan stimulasi hormon
prostalglandin, karena hormon tersebut yang memicu peradangan dan menguatkan
impuls listrik yang terkirim dari saraf ke otak sehingga meningkatkan rasa nyeri.
Dengan menggunakan obat ini, peradangan, nyeri, atau demam yang sedang
terjadi dapat berkurang.
e. Efek Samping
Obat AINS yang dapat diperoleh tanpa resep umumnya memiliki efek samping
lebih sedikit daripada obat AINS yang diperoleh dengan resep. Beberapa efek
samping yang umumnya muncul setelah penggunaan obat AINS, yaitu: Mual
Muntah Diare Konstipasi Nyeri perut seperti maag, Penurunan nafsu makan
,Kemerahan pada kulit, Pusing atau sakit kepala Rasakantuk,Reaksialergi
g. Cara mendeteksi
Belum ada kasus yang menyebabkan kematian terhadap pengguna non steroid
antiinflamasi, karena obat tersebut dinyatakan tidak terlalu berbahaya, hanya saja
bagi orang yang mengkonsumsinya terlalu berlebihan bisa menimbulkan efek
yang buruk.
Tidak ada atauran dari WADA terhadap penggunaan obat non steroid
antiinflamasi dikalangan olahraga.
11. DIURETIK
a. Defenisi
Diuretik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat
atau penyebab naiknya laju urinasi. Diuretik ialah obat yang dapat menambah
kecepatan pembentukan urin.
1. Diuretik tiazid adalah diuretik yang paling sering diresepkan oleh dokter.
Obat ini paling sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Obat-
obatan ini tidak hanya mengurangi cairan dalam tubuh Anda, tetapi juga
menyebabkan pembuluh darah Anda menjadi rileks sehingga tekanan darah
menurun. Contoh diuretik tiazid yaitu:
chlorothiazide,chlorthalidone,hydrochlorothiazide,metolazone .indapamide.
Diuretik hemat kalium bekerja pada tubulus pengumpul ginjal untuk mencegah
penyerapan kembali ion natrium dan pengeluaran ion kalium. Obat golongan ini
lebh sering digunakan untuk mengobati hipertensi, dan sering dikombinasikan
dengan diuretik tiazid. Sangat penting memonitor kadar kalium dalam darah pada
pasien yang mengkonsumsi obat ini. Spironolactone merupakan obat dari
golongan ini yang sering digunakan.
d. Efek Samping
Terhadap cabang binaraga dapat menemukan bahwa diuretik diklaim sebagai obat
yang dapat menurunkan berat badan.
f. Cara Medeteksi
Adapun di antara kasus doping yang terjadi pada pra-Olimpiade adalah Mariem
Alaoui Selsouli asal Maroko. Salah satu favorit peraih medali emas untuk nomor
atletik 1.500 meter putri ini gagal melewati tes doping karena hasil tes terhadap
dirinya mengandung diuretic terlarang. Secara keseluruhan, sebanyak 15 atlet
kedapatan menggunakan doping pada Olimpiade Beijing 2008, dan angka itu
merupakan jumlah terbanyak pada Olimpiade Musim Panas sejak IOC mulai
memberantas obat-obatan pada edisi 1968 di Mexico City.