Anda di halaman 1dari 6

Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No. 1, Januari 2018 Tira dkk.

: Evaluasi efektifitas effective microorganism-4 (EM-


p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 4) dalam menaikan volume produksi biogas

Dinamika Teknik Mesin 8 (2018) 40-44

Evaluasi efektifitas effective microorganism-4 (EM-4) dalam


menaikkan volume produksi biogas
H.S. Tira*, Syahrul, E.G. Umbara
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram, Jln. Majapahit No. 62 Mataram Nusa Tenggara
Barat Kode Pos : 83125, Telp. (0370) 636087; 636126; ext 128 Fax (0370) 636087.
*Email: hendrytira@unram.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article History: Anaerobic digestion process of cow dung was observed


Received 29 September 2017 over 30 days with addition of effective microorganism – 4
Accepted 1 November 2017 in regard to improve biogas production volume.
Available online 1 january 2018 Temperature for biogas production was kept constant and
was conducted at mesophilic mode. It was found that EM-
4 addition effectively increased the biogas yields
Keywords: production. The improvement of biogas volume was
EM-4 recorded as high as 87.8% which was achieved in 10%
Biogas volume v/v EM-4 addition. However, the solution concentration
Anaerobic digestion should be limited in certain amount. With these
experiments, the results showed that the addition of EM-4
into the digester resulted in a gradual decrease in the
volume of biogas. The most influential factor of the result
may be attributed by the alteration of digestate pH from
netral to more acidic. This acidic condition hampered
microorganism to do anaerobic process well.

PENDAHULUAN energi alternatif. Tujuan yang ingin dicapai melalui


Permasalahan ketersedian energi yang usaha tersebut adalah untuk mengurangi
cukup telah dihadapi oleh Indonesia sejak ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan
beberapa dekade terakhir. Beberapa hal yang sekaligus menciptakan energi yang murah, mudah
menjadi pemicunya antara lain adalah diperoleh dan ramah lingkungan. Salah satu
pertumbuhan jumlah penduduk dan industri yang sumber energi terbarukan tersebut adalah biogas.
pesat tetapi tidak diimbangi dengan penyediaan Biogas adalah bentuk energi terbarukan yang yang
energi yang cukup. Ketergantungan terhadap berasal dari proses fermentasi limbah organik baik
bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, yang berasal dari tumbuhan maupun hewan.
dan gas alam sangat besar. Selain itu di pedesaan Biogas terdiri dari gas metana (CH4) sebesar
dan daerah terpencil masih ditemukan 49%, karbon dioksida (CO2) sebesar 45%,
penggunaan kayu sebagai bahan bakar. Pola hidrogen (H2) sebesar 1-5%, oksigen (O2) sebesar
pemakaian bahan bakar tersebut telah 0,1-0,5%, hidrogen sulfida (H2S) sebesar 0-3%,
menimbulkan berbagai efek buruk seperti dan impuritas lain (Fadli, 2013).
meningkatnya polusi lingkungan dan rusaknya Dalam berbagai upaya untuk menghasilkan
lingkungan hidup. biogas terdapat sebuah kendala yaitu rendahnya
Dalam mengatasi dampak buruk tersebut kuantitas volume biogas yang dihasilkan. Masalah
maka telah dilakukan berbagai usaha seperti ini menyebabkan upaya memproduksi dan
mencari dan mengembangkan berbagai sumber mengenalkan biogas ke masyarakat sedikit

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i1.40
40
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No. 1, Januari 2018 Tira dkk. : Evaluasi efektifitas effective microorganism-4 (EM-
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 4) dalam menaikan volume produksi biogas

terhambat karena jumlah volume biogas yang untuk penampungan sementara biogas yang
akan digunakan lebih besar dari pada yang dihasilkan sebelum dialirkan ke dalam ruang
diproduksi oleh digester. penampung guna pengukuran volume. Digester
Penelitian ini dilakukan untuk dapat juga diisolasi menggunakan tanah untuk menjaga
meningkatkan produksi biogas. Penelitian temperatur selama fermentasi relatif konstan. Hal
dilakukan dengan menambahkan effective ini untuk menghindari pengaruh temperatur
microoragnism-4 (EM-4) yang biasa digunakan terhadap proses perkembangbiakan bakteri dalam
untuk membantu proses penyerapan atau menghasilkan biogas. Skema digester yang
persediaan unsur hara dalam tanah. Kandungan digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.
mikroorganisme yang terdapat di dalam EM-4 Proses digestifikasi anaerob dilaksanakan
diharapkan membantu bakteri saccharomyces selama 30 hari dan selama itu pula beberapa
cerevisiae untuk menghasilkan biogas yang lebih pengamatan dan pengukuran dilakukan seperti:
banyak. temperatur digester, pH substrat sebelum dan
sesudah fermentasi, dan volume biogas yang
METODE PENELITIAN dihasilkan. Pengukuran volume biogas dilakukan
Sebelum melakukan penelitian semua alat dengan menggunakan metode perpindahan
dan bahan dikumpulkan. Sebelum kotoran sapi volume (volume displacement method). Adapun
dimasukkan ke dalam digester, terlebih dahulu rancangan alat pengukur volume tersebut
kotoran sapi dicampur dengan air kemudian ditunjukkan pada Gambar 2. Biogas akan
ditambahkan dengan EM-4 dengan persentasi dimasukkan ke dalam pipa 1 sementara pipa 2
sebesar 0, 5, 10, 15, 20, dan 40% basis volume diisi dengan air. Perbedaan ketinggian antara pipa
terhadap jumlah air yang digunakan. Variabel merupakan volume dari biogas yang diukur. Pada
tersebut kemudian disebut V1, V2, V3, V4, dan V5. pipa 1 dipasang katrol untuk mengangkat pipa
Adapun volume air yang digunakan sebesar 13 tersebut agar biogas dengan mudah masuk ke
liter. Setiap substrat yang telah disiapkan dalam pipa.
kemudian dimasukkan ke dalam 5 buah digester
yang berbeda. Digester yang digunakan terbuat
dari jerigen plastik bervolume 35 liter. Dengan
demikian masih terdapat setengah ruang kosong

Penampung
Gas

Stop kran

Sok drat dalam 1

Stop kran

Digester Sok drat dalam 2


Sok drat luar 1
Input kotoran sapi

Gambar 1. Desain alat penelitian

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i1.40
41
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No. 1, Januari 2018 Tira dkk. : Evaluasi efektifitas effective microorganism-4 (EM-
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 4) dalam menaikan volume produksi biogas

Gambar 2. Rangkaian alat ukur

- 8,5 dan biogas akan menghentikan produksinya


HASIL DAN PEMBAHASAN bila substrat dalam keadaan asam berlebih
dengan nilai pH dibawah 5 (Perdana, 2009).
Pengaruh EM-4 Terhadap pH
Penurunan pH yang terjadi menunjukkan
Penelitian ini diawali dengan pencampuran
adanya proses degradasi senyawa organik. Pada
bahan baku sesuai variabel, kemudian
awal proses fermentasi pH akan selalu turun
memasukkannya kedalam digester untuk
karena sejumlah mikroorganisme tertentu akan
mengalami proses fermentasi secara anaerob.
mengubah sampah organik menjadi asam-asam
Sebelum dimasukkan ke dalam digester, substrat
organik (Astutii, 2013). Selain itu, komposisi bahan
(bahan baku) terlebih dahulu diukur nilai pHnya.
yang digunakan dapat mempengaruhi nilai pH.
Kemudian setelah 30 hari kembali dilakukan
Demikian pula semakin lama waktu fermentasi,
pengukuran niai pH kembali, untuk mengetahui
nilai pH larutan meningkat kembali (Amaru, 2004).
nilai pH akhir setelah substrat mengalami proses
fermentasi anaerob. Hasil Pengukuran pH dapat
Pengaruh Kondisi Operasi Reaktor Terhadap
dilihat pada Gambar 3.
Temperature Biogas
Hasil yang diperoleh menunjukkan pengaruh EM-4
Kondisi operasi reaktor menjadi salah satu
dapat menurunkan pH substrat. Penurunan
hal yang penting dalam proses fermentasi. Reaktor
tersebut dikarenakan EM-4 memiliki nilai pH
yang bagus harus mampu memberikan kondisi
sebesar 3,73 sehingga semakin banyak
operasi yang stabil dan tidak terpengaruh oleh
penambahan EM-4 pada substrat, maka nilai
lingkungannya (Megawati, 2014).
pHnya akan menurun. Pada Substrat V6 memiliki
Temperatur tersebut merupakan kondisi
nilai pH yang sangat rendah yaitu 5,5. Tapi pada
mikroorganisme tumbuh dan berkembang secara
kasus ini, biogas masih dapat berproduksi
optimal. Temperatur juga dapat mempengaruhi
dikarenakan kisaran pH produksi biogas antara 5,5
pertumbuhan dari bakteri methanogen (Darmanto,

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i1.40
42
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No. 1, Januari 2018 Tira dkk. : Evaluasi efektifitas effective microorganism-4 (EM-
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 4) dalam menaikan volume produksi biogas

2012). Temperatur berperan penting dalam h = Perubahan ketinggian pada pipa 1


mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi Berdasarkan variasi penambahan EM-4
bakteri. Temperatur yang lebih tinggi dari diperoleh volume biogas terbesar pada variabel V3,
temperatur yang dapat ditoleransi akan yaitu pada hari ke 15 yaitu sebesar 4,79 liter
menyebabkan protein dan komponen esensial (Gambar 4). Hasil penelitian ini menunjukkan
lainnya rusak sehingga sel akan mati. Demikian bahwa penambahan EM-4 dapat menaikkan
pula bila temperatur berada di bawah batas volume biogas yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
toleransi, transportasi nutrisi akan terhambat dan karena aktifitas EM-4 yang terdiri atas
proses kehidupan sel akan terhenti. Oleh karena Lactobacillus, Actinomycetes dan jamur. Fungsi
itu, temperatur sangat berpengaruh terhadap mikroorganisme diduga melakukan delignifikasi,
pertumbuhan bakteri methanogen. Bakteri menurunkan derajat polimerisasi selulosa dan
methanogen yang termasuk bakteri mesofil yaitu hidrolisis hemiselilosa. Penambahan EM-4
bakteri yang dapat hidup dalam suhu optimum mempercepat degradasi selulosa dan hemiselilosa
yang berkisar pada suhu 20-40oC. dan lignin menjadi senyawa yang dibutuhkan oleh
senyawa penghasil biogas, sehingga produksi
biogas meningkat (Herawati, 2010).
Penambahan EM-4 dapat mempercepat
proses fermentasi sehingga dapat mempercepat
pembentukan biogas. Sedangkan variabel V1 tanpa
penambahan EM-4 yang mencapai puncak
produksinya lebih lama, yaitu pada hari ke 24
dengan volume yang dihasilkan sebesar 2,10 liter.
Biogas kotoran ternak sapi (tanpa penambahan
EM-4) mencapai puncak produksinya pada hari ke
20-25. Selanjutnya diikuti dengan variabel V2, V4,
V5, dan V6.
Variabel V6 menghasilkan biogas yang
rendah oleh karena oleh nilai pH substrat yang
sangat rendah yaitu 5,5. Pada umumnya bakteri
penghasil metan sensitif terhadap perubahan pH
dan mempunyai kisaran pH optimum antara 6,5-
Gambar 3. Kurva perbandingan pH awal dan pH
8,5. Dibawah pH ini penguraian dapat berjalan
akhir
tetapi efisiensi penguraian akan turun dengan
cepat dan akan menghasilkan kondisi asam yang
Suhu dalam reaktor cenderung mengalami
akan menghambat pertumbuhan bakteri
fluktuasi. Fluktuasi ini disebabkan karena pada
metanogenetik. Jika pertumbuhan bakteri metan
proses dekomposisi bahan organik menghasilkan
terhambat, laju penguraian asam volatil akan
air yang dapat menurunkan suhu. Sedangkan
berkurang sehingga akan terjadi akumulasi asam
kenaikan suhu dikarenakan proses dekomposisi
volatil (Sumady, 2015).
bahan organik bersifat eksoterm. Meningkatnya
Selain itu, ketersediaan unsur mikronutrien
suhu menandakan bahwa telah terjadi proses
dan makronutrien yang tinggi pada substrat V6,
dekomposisi bahan organik. Penguraian bahan
disebabkan oleh penambahan EM-4 yang terlalu
organik akan menghasilkan gas metan, CO2,
banyak menyebabkan hambatan dan gangguan
sejumlah trace gas, dan panas. Temperatur
dalam proses fermentasi anaerob, yang
merupakan faktor lingkungan yang penting dalam
berdampak pada menurunnya produksi biogas.
akitivitas mikroorganisme pada proses biologis
Mikronutrien (trace elements) seperti besi, nikel,
secara anaerob. Oleh karena itu hasil pengukuran
kobal, selenium, molibdenum atau tungsten dan
terhadap temperatur, cenderung mengikuti
o makronutrient seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan
temperatur lingkungan berkisar antara 27-30 C
belerang berguna untuk pertumbuhan dan
(Haryati, 2006).
kelangsungan hidup mikroorganisme anaerobik.
Bila ketersediaannya terlalu banyak akan
Pengaruh EM-4 Terhadap Volume Biogas
menghambat dan mengganggu dalam proses
Volume biogas yang terbentuk dihitung
pencernaan digester anaerob (Aji, 2015).
menggunakan persamaan sebagai berikut:

Dimana V = 1/4 . π . D2 . h (1)


V = Volume biogas
Π = 3,14
D = Dimeter pipa 1 (7,62 cm)

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i1.40
43
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No. 1, Januari 2018 Tira dkk. : Evaluasi efektifitas effective microorganism-4 (EM-
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 4) dalam menaikan volume produksi biogas

terbentuk setiap harinya pada masing-masing


tabung digester. Laju pembentukan biogas dapat
dihitung menggunakan rumus:
V = V/ hari (2)
Dimana:
V = Laju pembentukan biogas
V = Volume biogas yang terbentuk
Hari = 3

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat setelah
melakukan penelitian tentang pengaruh
penambahan effective mikroorganisme-4 (EM-4)
pada pembuatan biogas kotoran ternak sapi
adalah sebagai berikut :
1. Penambahan EM-4 dapat menurunkan nilai pH
substrat.
2. Volume terbesar dihasilkan pada variabel V3
Gambar 4. Kurva volume biogas penambahan EM-4 10% sebesar 4,79 liter.
Sedangkan variabel V1 tanpa penambahan EM-
Laju Pembentukan Biogas 4 volume terbesar yang dihasilkan yaitu
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa Effective sebesar 3,10 liter. Akan tetapi, penambahan
Mikroorganisme-4 memegang peranan penting EM-4 yang terlalu banyak pada variabel V6
dalam proses fermentasi biogas. Dari kurva (penambahan EM-4 40%) justru mampu
didapatkan rata-rata laju pembentukan biogas menurunkan produksi biogas.
tertinggi pada variabel EM-4 V3 yaitu 0,87 liter/hari 3. Penambahan EM-4 pada kotoran ternak sapi
sedangkan pada variabel tanpa penambahan EM- dapat mempercepat proses fermentasi
4, V1, yang hanya memiliki rata-rata laju sehingga dapat mempercepat proses
pembentukan biogas 0,64 liter/hari. Namun untuk pembentukan biogas, dengan hasil terbaik pada
penambahan EM-4 yang cukup tinggi pada Variabel V3 (penambahan EM-4 10%) yang
variabel EM-4 V6, rata-rata laju pembentukan mencapai puncak produksinya pada hari ke-15.
biogasnya cukup rendah yaitu 0,42 liter/hari. Hal Sedangkan variabel V1 mencapai puncak
ini sesuai dengan pernyataan Siboro (2013) yaitu produksinya pada hari ke-24.
penggunaan EM-4 yang cukup banyak dapat 4. Rata-rata laju pembentukan biogas per hari
menurunkan kualitas biogas yang dihasilkan. tertinggi dihasilkan oleh variabel V3
(penambahan EM-4 10%) yaitu 0,87 liter/hari
dan rata-rata laju pembentukan biogas perhari
terrendah dihasilkan oleh variabel V6 yaitu 0,42
liter/hari.

DAFTAR PUSTAKA
Aji K.W., 2015, Pengaruh penambahan EM-4
(effective microoragism-4) pada pembuatan
biogas dari eceng gondok dan rumen sapi,
Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Amaru K., 2004, Rancang bangun dan uji kinerja
biodigester plastic polyethylene skala kecil,
Fakultas pertanian, Universitas padjajaran.
Astuti, Farida K., 2013, Teknologi fermentasi
pembuatan pakan alternatif dari lumpur
organik unit gas bio dengan penambahan
EM-4 dan air, Tugas Akhir, Universitas
Gambar 5. Kurva rata-rata laju pembentukan Brawijaya.
biogas Darmanto A., 2012, Pengaruh kondisi temperatur
mesophilic (35oC) dan thermophilic (55oC)
Perhitungan laju pembentukan biogas anaerob digester kotorann kuda terhadap
bertujuan untuk mengetahui volume biogas yang

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i1.40
44
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 8, No. 1, Januari 2018 Tira dkk. : Evaluasi efektifitas effective microorganism-4 (EM-
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 4) dalam menaikan volume produksi biogas

produksi biogas, Fakultas Teknik, pembuatan biogas dari eceng gondok dan
Universitas Brawijaya, Malang. rumen sapi, Univesitas Negeri Semarang.
Fadli, Dian, 2013, Kaji eksperimental sistem Perdana A., 2009. Sumber energi non fosil,
penyimpanan biogas dengan metode Tersedia di:https:// perdanaangga.
pengkompresian dan pendinginan pada Wordpress .com /2009/07/10/sumber-
tabung gas sebagai bahan bakar penggaanti energi-alternatif-non-fosil/. Akses 10 juli
gas LPG, Fakultas Teknik, Universitas 2009.
Mataram, Mataram. Siboro E.S., 2013, Pembuatan pupuk cair dan
Haryati T., 2006, Biogas: limbah peternakan yang biogas dari campuran limbah sayuran,
menjadi sumber energi alternatif, Balai Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penelitian Ternak, Bogor. Sumady D.R., 2015, Pengaruh suhu, rasio C/N
Herawati D.A., 2010, pengaruh pretreatment dan penambahan bioaktivator EM-4
jerami padi pada produksi biogas dari jerami terhadap produksi biogas dari sampah
padi dan sampah sayur sawi hijau secara buah-buahan, Tugas akhir, Universitas
batch, Tugas Akhir, Universitas Setia Budi. Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Megawati, Aji K.W., 2014, Pengaruh penambahan
EM-4 (effective microoragism-4) pada

https://doi.org/10.29303/dtm.v8i1.40
45

Anda mungkin juga menyukai