PDF KDR
PDF KDR
No
Apakah hasilnya disajikan secara Komentar :
obyektif? √ Yes Hasilnya disajikan secara
objektif di jurnal
No
Apakah hasil dari semua studi Komentar :
termasuk ditampilkan dengan √ Yes Peneliti menampilkan
jelas? hasil studi dengan jelas,
Apakah hasilnya serupa dengan terbukti bahwa di dalam
yang ditemukan oleh penelitian jurnal tersebut Peneliti
lain pada topik yang sama? mencantumkan bahwa
terapi tertawa dapat
mempengaruhi
penurunan tingkat stres
akademik pada
mahasiswa
No
Apakah kesimpulan penulis Komentar :
dibenarkan? √ Yes Dalam jurnal peneliti
Apakah ada hasil konklusif? menuliskan hasil
Apakah ada hasil numerik? penetelitiannya dalam
Jurnal Supardi Unisa tujuan dari Pre Mahasiswa Penelitian Terdapat Peneliti Penelitian ini Sebaikny
2 “Pengaruh Yogyakar penelitian Eksperime ini Pengaruh menyebut tidak a peneliti
Terapi ta ini adalah ntal menggunak terapi kan berapa dijelaskan menjelas
Tertawa untuk dengan an tertawa lama SOP terapi kan
Terhadap mengetahu rancangan pendekatan terhadap waktu tertawa prosedur
Penurunan i pengaruh One kuantitatif. penurunan untuk terapi
Tingkat terapi Group Pre tingkat melakukan tertawa.
Stres tertawa test-Post stres pada terapi
Dalam terhadap test mahasiswa tersebut
Menyusun penurunan design. fisioterapi dan
Skripsi tingkat semester menjabark
Pada stress pada akhir di an
Mahasisw mahasiswa Universita hasilnyna
a fisioterapi s dalam
Fisioterapi semester „Aisyiyah bentuk
Semester akhir Yogyakart tabel
Akhir a.
Di
Universita
s
„Aisyiyah
Yogyakart
a”
5. Kerangka Konseptual (Teori yang diadaptasi)
Stres
Penatalaksanaan Non-
Farmakologi:
Terapi
1. Terapi Kognitif
Tertawa
2. Terapi berbasis
paparan
3. Hipnoterapi
Keterangan :
: Di teliti
: Tidak diteliti
6. Temuan Hasil Studi Pendahuluan di Lapangan (FENOMENA)
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan kepada 7 orang
mahasiswa tingkat 1 universitas bhakti kencana bandung yang di wawancara,
terdapat 6 orang mahasiswa yang menunjukan tanda gejala stres karena sistem
akademik.
7. Latar Belakang Masalah Penelitian :
Mahasiswa didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu
di tingkat perguruan tinggi, baik negri maupun swasta atau lembaga lain yang
setingkat dengan perguruan tinggi.
Govaerst dan Gregoire (2004) mengemukakan bahwa stres akademik
dapat diartikan sebagai suatu keadaan individu ketika mengalami tekanan
sebagai hasil persepsi dan penilaian individu tentang stresor akademik, yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan di perguruan tinggi. Salah
satu intervensi yang bisa diberikan sebagai bentuk terapi bagi mahasiswa yang
mengalami stres akademik adalah Terapi Tawa.
Tertawa 1 menit ternyata sebanding dengan bersepeda selama 15
menit. Hal ini membuat tekanan darah menurun, terjadi peningkatan oksigen
pada darah yang akan mempercepat penyembuhan. Tertawa juga melatih otot
dada, pernafasan, wajah, kaki, dan punggung.Selain fisik, tertawa juga
berpengaruh terhadap kesehatan mental terbukti memperbaiki suasana hati
dalam konteks sosial (Mangoenprasodjo & Hidayati, 2005).
Desinta dan Ramadhani (2013) mengemukakan bahwa terapi tawa
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mencapai suatu kondisi
rileks. Terapi tawa juga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah baik
dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental.
8. Judul Penelitian Yang Akan Diajukan :
Pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tingkat stres akademik
mahasiswa tingkat 1 Universitas Bhakti Kencana
9. Variable Penelitian, Definisi Konseptual dan Operasional:
a. Variabel Penelitian
1) Variabel Dependen
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya
ditendtukan oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai
akibat dari manipulasi variabel-variabel (Nursalam,2017) variabel
dependen pada penelitian ini adalah stres.
2) Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
nilainya menentukan variabel lain. Kegiatan yang dimanipulasi oleh
peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Variabel
bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui
hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam,
2017). Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah terapi
tertawa
b. Definisi Konseptual
1. Stres
Menurut Richard (2010) stres adalah suatu proses yang menilai
suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, ataupun
membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level
fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku.
Agolla dan Ongori (2009) menemukan efek stres terhadap
mahasiswa diantaranya 88% mahasiswa mengalami masalah
pencernaan, 75% mengalami kecemasan di rumah atau di kampus,
32% makan, minum atau merokok berlebihan untuk mengurangi
kecemasan, 77% merasakan ketegangan atau nyeri di leher atau bahu,
sakit kepala, atau sesak nafas, 85% tidak dapat berhenti berpikir
mengenai permasalahan mereka atau tidak dapat merasa tenang, 88%
memiliki masalah dalam berkonsentrasi karena selalu
mengkhawatirkan hal lain dan 61% mahasiswa memerlukan obat
untuk menenangkan diri.
Damanik (2006) mengemukakan bahwa stres akademik
merupakan segala sesuatu yang memiliki hubungan dengan reaksi
fisiologis, perilaku, dan kognitif yang terjadi akibat adanya tuntutan
yang berkaitan dengan masalah akademik. Hal tersebut dilakukan
untuk memenuhi tuntutan yang akhirnya menimbulkan ketegangan
ataupun tekanan yang tidak menyenangkan. Sehingga individu akan
merasa terancam dengan tuntutan tersebut.
2. Terapi Tertawa
Alvionita (2014) mengemukakan bahwa terapi tawa merupakan
terapi relaksasi yang berguna untuk memperlancar peredaran darah
sehingga dapat mencegah penyakit yang ada di dalam tubuh,
memelihara kesehatan dan menghilangkan stres. Dengan melakukan
terapi tawa, individu akan dilatih untuk memunculkan respon relaksasi
sehingga dapat mencapai keadaan tenang dan dapat memberikan
pemijatan halus pada kelenjar- kelenjar dalam tubuh, menurunkan
produksi kortisol dalam darah serta mengembalikan pengeluaran
hormon secukupnya. Terapi tawa dapat digunakan untuk membantu
individu dalam mencapai kondisi rileks.
2 Nilai Ilmiah
Penelitian ini memenuhi standar nilai ilmiah, minimal terdapat
satu diantara 5 (lima) nilai berikut ini
2.1 Disain penelitian mengikuti logika ilmiah, yang √
menjelaskan secara rinci (perlu seperti ini, atau diserahkan
kepada pemahaman dan keputusan pereview?), meliputi :
a. Desain penelitian;
b. Tempat dan waktu penelitian
c. Jenis sampel, Tatacara pengambilan sampel, Besar sampel,
kriteria inklusi dan eksklusi;
d. Variabel penelitian dan definisi operasional;
e. Instrument penelitian/alat untuk mengambil data/bahan
penelitian ;
f. Prosedur penelitian
g. intervensi yang diberikan/dilakukan (dlm uraian rinci
langkah-langkah yang akan dilakukan)/cara pengumpulan
data (uraikan secara detail);
h. Cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping
dan komplikasi bila ada;
i. i) Rencana analisis data
2.2 Menghasilkan informasi yang valid dan handal
2.3 Terdapat uraian tentang penelitian lanjutan yang dapat V
dilakukan dari hasil penelitian yang sekarang
2.4 Hasil penelitian menyajikan data & informasi yang dapat √
dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan klinis/sosial
2.5 Relevansinya bermakna dengan masalah kesehatan √
2.6 Kontribusinya terhadap penciptaan atau evaluasi intervensi, √
a. Kesimpulan
Setelah melakukan penilaian dari beberapa pertanyaan sesuai dengan “7
STANDAR KELAYAKAN ETIK PENELITIAN (lihat CIOMS 2016)”
penulis menyimpulkan bahwa hasil tersebut dirasa layak untuk dilakukan.
b. Saran
Untuk peneliti,
- Saat dilakukan penelitian secara mengimplementasikan “7 STANDAR
KELAYAKAN ETIK PENELITIAN” (lihat CIOMS 2016) dan menjaga
kode etik penelitian sehingga tidak terjadi pelanggaran etik yang
dilakukan pada responden oleh peneliti
- Lakukan penelitian dengan baik dan lebih teliti.
2 Penggunaan Kepustakaan : 1
a. Relevansi kepustakaan
b. Komprehensivitas
c. Keterkinian (up to date) bahan
pustaka
d. Kesesuaian telaahan jurnal
3 Metodologi Penelitian 1
a. Desain Penelitian
b. Populasi dan sample
c. Metode statistic dan/atau metode
analisis data yang digunakan
d. Alasan pemilihan metode
Jumlah 5