Oleh:
1. dr. Krisnawati Intan S
2. dr. Atisomya Kinanthi
3. dr. Arizari Haj Rahmana
4. dr. Emma Ayu Lirani
5. dr. Ria Indah W
6. dr. Latifa Zulfa Shofiana
Pendamping :
dr. Danang Zulkifli
0
A. LATAR BELAKANG
dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di
c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang
nasional yang pada bulan September 2008 telah dikukuhkan melalui Kepmenkes
1
masyarakat. Pada tahun 2014, naungan hukum pelaksanaan STBM diperkuat
PERMENKES ini.
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki
peran aktif dalam aktivitas masyarakat.Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya
sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur
komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat
meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat.
Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar
untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat
2
menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di
Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga
Tangga yaitu :
3
penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki
B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
2018 mencapai 26,2%. Pada tahun ini setidaknya ada 12 kabupaten di Jawa
disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan
oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga
4
lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.
Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya
ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara
fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di
masa depan.
yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan
kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan
1) Pola Makan
dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.Istilah ''Isi
kehidupan sehari-hari. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh
sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati
2) Pola Asuh
5
Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang
kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai
dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal
kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan
berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya
Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan
adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman
penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan
6
Masyarakat dan para kader yang hadir kemudian dibagi menjadi beberapa
disatukan akan menjadi sebuah cerita sebab dan akibat. Permainan ini melatih
analisa para masyarakat dan kader bagaimana pola hidup bersih dan sehat yang
benar. Setelah permainan selesai, dilanjutkan dengan berdiskusi dan tanya jawab
yang ada di desa tersebut setiap 1x dalam 1 bulan serta mengadakan kegiatan
7
Nganjuk, 22 Juli
2019
Dokter Internsip Dokter
Pendamping
E. DOKUMENTASI KEGIATAN
9
10