Anda di halaman 1dari 34

Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 1

I. PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Umum


Setiap mahasiswa jurusan teknik sipil yang telah
menyelesaikan studi perkuliahan dengan syarat minimal 110
SKS, diwajibkan untuk Kerja Praktek lapangan. Dengan
Kerja Praktek lapangan diharapkan mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman visual dan pengenalan tentang
sesuatu yang menyangkut kegiatan fisik nyata dengan segala
aspeknya.
Penulisan laporan kerja praktek adalah suatu
kegiatan lapangan yang didokumentasikan dalam bentuk
tulisan sistematis yang dilakukan seseorang melalui kerja
praktek, sehingga dapat diperoleh gambaran realistis atas
kegiatan tersebut.
Kegitan praktek lapangan yang baik dapat dirusak
oleh sebuah laporan akhir atau penyajian yang buruk. Hasil
penulisan laporan itu dapat menggambarkan isi laporan yang
kurang baik yang akhirnya akan berpangaruh oleh kualitas
laporan tersebut. Laporan kerja praktek lapangan adalah
komunikasi satu arah yang autoritatif, penulisnya memikul
suatu kewajiban khusus untuk menjaga obyektivitas. Bahkan
jika temuan-temuan penulis tampak mengarah pada suatu
tindakan, penulis harus melakukan suatu pengendalian diri

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 2

dan kehati-hatian ketika menyarankan perlu adanya


perubahan tindakan tersebut.

1.2 Sitematika Penulisaan


Penulisan laporan bukan hanya mampu untuk
melakukan kegiatan ilmiah, tetapi juga mampu
menuliskannya secara ilmiah. Banyak para peneliti,
pengamat maupun teknisi praktek lapangan yang baik, tetapi
lemah dalam penulisan dan mengkomunikasikan hasil
kegiatan ilmiahnya.
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek
dapat diuraikan sebagai berikut.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 3

BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang (latar belakang dibangunnya proyek)
I.2 Tujuan Proyek (tujuan dibangunnya proyek)
I.3 Gambaran Umum Proyek
a. Dalam rangka apa dan urgensi apa yang menjadi
alasan dibuatnya sebuah bangunan proyek
dibangun.
b. Proyek yang sedang dibangun:
1) Nama proyek
2) Lokasi tempat Kerja Praktek lapangan
3) Pemilik Proyek
4) Jangka waktu pelaksanaan proyek
5) Sumber dana
6) Konsultan Perencana
7) Konsultan Supervisi
8) Kontraktor
c. Pelaksanaan pembangunan melalui (tender,
swaklola, dsb), dan
d. Hubungan pemilik proyek, pengelola, perencana
dan pengawas.

BAB 2. KRITERIA PERENCANAAN


2.1 Tinjauan Umum
Menjelaskan tentang:
JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 4

a. Pengertian proyek,
b. Tujuan perencanaan proyek secara umum,
c. Syarat-syarat perencanaan yang aman, nyaman,
efisien dan ekonomis.
2.2 Dasar-Dasar Perencanaan
Menjelaskan tentang Peraturan-peraturan yang
digunakan dalam perencanaan
2.3 Perencanaan Letak Konstruksi (fungsi bagunan dan
kondisi lingkungan), sangat berpengaruh perencanaan
konstruksi).
a. Survey lokasi dan lingkungan (menyangkut cut
and fill, fungsi tata letak, dsb)
b. Survey topografi (elevasi lantai, drainase, dsb)
c. Penyelidikan tanah (soil test, daya dukung dan
kedalaman tanah pendukung)
2.4 Perencanaan Arsitektur (fungsi ruangan, kenyamanan,
estetika/ keindahan, ekonomis, dampak lingkungan)
2.5 Perencanaan Struktur
a. Struktur bawah (pondasi cyclop, foot plate,
sumuran, tiang, dsb)
b. Struktur atas (pelat, kolom, balok, tangga, talud,
dinding, atap, dsb)

BAB 3. MANAJEMEN DAN SISTEM ORGANISASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 5

3.1 Pengertian Umum (manajemen konstruksi dan


organisasi proyek)
3.2 Unsur-Unsur Pokok Dalam Pelaksanaan Pembangunan
(mejelaskan tugas dan wewenan) dari;
a. Pemberi tugas atau pemilik proyek
b. Tim perencana
c. Tim pengawas
d. Tim pelaksana
3.3 Unsur-Unsur Organisasi (menjelaskan susunan
organisasi pelaksana, hubungan kerja antar unsur, dan
wewenang dan tanggung jawab antar unsur), sepereti;
a. Construction manager,
b. Office manager,
c. General Manager,
d. Control Engineer & Logistik,
e. Chief Engineer,
f. Keamanan,
g. Pelaksana Lapangan,
h. Sub kontraktor,
i. Tenaga Harian,
j. Bagian Gudang, dan
k. Drafter & Surveyor.
3.4 Waktu Kerja (menjelaskan tentang rencana
kerja/schidule, waktu kerja dan waktu lembur)

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 6

3.5 Upak Kerja (menjelaskan cara pembayaran upah tetap,


upah kerja borongan, upah kerja harian, dan upah kerja
lembur).
3.6 Administrasi Proyek
a. Laporan harian dan mingguan, progres
b. Berita acara rapat lapangan
c. Addendum
d. Termin dan cara pembayaran.
e. Shop drawing & Asbuit drawing.

BAB 4. MATERIAL, PERALATAN DAN TENAGA


KERJA
4.1. Material (menjelaskan tentang asal, mutu, jumlah,
cara meyimpanan di lapangan, dimensi, dsb)
A. Bahan Beton Bertulang
a. Agregat
b. Semen
c. Air
d. Baja tulangan
e. Beton Ready mix
f. Kawat pengikat (Bendrat)
B. Bahan Cetakan Beton
a. Scapolding
b. Kayu begisting
c. Bahan perancah

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 7

d. Multipleks, deking
e. Minyak pelumas begisting
4.2. Peralatan ( menjelaskan jumlah, fungsi, cara kerja,
kapasitas produksi)
a. Peralatan galian tanah (dumtruck, loader,
stamper, cangkul, linggis, ember, dsb)
b. Peralatan ukur (total station, teodolit,
water pass, slang, dsb)
c. Peralatan beton bertulang (concrete
mixer, ready mix truck, concrete pump
truck, bar cutter, kunci besi, bar bender,
concrete vibrator dsb)
d. Scaffolding
e. Tower crene
f. Alat pengujian (silinder beton, slump)
4.3. Tenaga Kerja
a. Asal, jenis keahlian, kualitas, kuantitas
tenaga kerja
b. Hubungan jumlah tenaga kerja dengan
volume dan kecepatan kerja

BAB 5. PELAKSANAAN PEKERJAAN (menjelaskan


tentang metode, teknik cara yang melibatkan keahlian, dan
kebutuhan tenaga kerja, serta peralatan. Lengkapi laporan
dengan foto-foto dukumentasi)

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 8

5.1 Metode pembersihan lokasi


5.2 Persiapan pekerjaan
5.3 Pengukuran dan pemasangan bowplank
5.4 Pekerjaan tanah
5.5 Pekerjaan begisting
5.6 Pekerjaan pembesian
5.7 Pekerjaan struktur beton bertulang
5.8 Pekerjaan pondasi, tie beam, kolom, floor beam, plat
lantai dan dag, pek kuda-kuda dan atap.

BAB 6. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


PROYEK
6.1 Pengawasan mutu bahan
6.2 Pengendalian kualitas bahan
6.3 Pengendalian waktu pelaksanaan
6.4 Pengendalian biaya
6.5 Pengendalian tenaga kerja

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 9

BAB 7. TINJAUAN KHUSUS


Pilih salah satu bidang pekerjaan dan dibahas secara men-
detai; Contoh
7.1 Proses pelelangan/tender
7.2 Merencanakan ulang penjadwalan
7.3 Menghitung kebutuhan peralatan kerja
7.4 Menghitung kebutuhan tenaga kerja
7.5 Membahas salah satu kwality control
7.6 Hitung jumlah besi dalam satu meter kubik beton
7.7 Membahas detail-detail dan sambungan konstruksi
7.8 Cara perencanaan pemotongan pembesian
7.9 Metode penggalian tanah (kisdam, retaining wall,
pondasi)
7.10Metode pekerjaan pembesian.
7.11Metode pemasangan begisting (form work)
7.12Metode pelaksanaan bangunan sementara/temporary
support.
7.13Metode pemasangan beton decking
7.14Metode kerja tower crane atau peralatan lainnya

PENUTUP

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 10

II. Latar belakang

Latar Belakang kerja praktek lebih ditekankan kepada


latar belakang dibangunnya proyek yang bersangkutan
sebagai objek kerja praktek. Latar belakang harus mencakup
aspek-adspek sebagai berikut ini:

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 11

1. Tema Sentral Masalah


2. Mekanisme proses Timbulnya Masalah
3. Motivasi yang Mengugah dalam kerja praktek
4. Yang Diharapkan dari kerja praktek

Dalam penulisan latar belakang dalam laporan kerja


praktek, sekurang-kurangnya harus menguraikan dan bisa
menyakinkan kepada pembaca mengenai hal-hal sebagai
berikut.
1. Uraian mengenai alasan yang mendorong
anda mengamati masalah tertentu.
2. Paparkan gejala-gejala aktual di lokasi
pelaksanaan pekerjaan.
3. Perkuat dengan acuan teoritik yang
menunjukkan bahwa gejala-gejala tersebut
merupakan bagian dari kinerja yang buruk atau
setidaknya kurang optimal.
4. Sajikan beberapa faktor atau variabel yang
menurut teori potensial mendorong terjadinya kinerja
yang buruk atau setidaknya kurang optimal.

Contoh,
PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK
UIR SELUAS 1200 M2

I. Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 12

1. Tuntutan kebutuhan gedung laboratorium/urgensi


apa yang menjadi alas an duibangunnya gedung
laboratorium ini.
2. Uraian tentang struktur bangunan dan metode
pelaksanaan konstruksi
3. Penting atau perlunya kerja praktek

III. Tujuan kerja praktek

Tujuan kerja praktek lebih ditekankan kepada tujuan


dibangunnya proyek yang bersangkutan sebagai objek kerja
praktek.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 13

Tujuan dari penulisan laporan sebagai publikasi,


artinya bagaimanapun hebatnya hasil penelitian, observasi
maupun praktek lapangan tidak akan lengkap tanpa
menghasilkan publikasi. Kegiatan penelitian, observasi,
percobaan dan praktek lapangan harus dipublikasikan, sebab
dengan demikian penulis laporan baik yang senior maupun
pemula dapat menilai atau membuktikan kemurnian atau
keasliannya (authenticty) data dan hasil penelitian, observasi
atau praktek lapangan (Sumarsono,2003).
Tujuan kerja praktek, dalam konteks penyusunan
laporan Kerja Praktek, bukanlah tujuan dalam artian untuk
kepentingan apa laporan tersebut dibuat – misalnya sebagai
persyaratan dalam kurikulum, melainkan terkait dengan
masalah apa yang akan diamati. Sehingga, tujuan laporan
KP harus sejalan dan sinkron dengan permasalahan

Contoh:
Adapun tujuan dari pelaksanaan proyek
pembangunan Jembatan Perawang di Kec. Tualang Kab.
Siak ini antara lain :
1. Pembangunan jembatan ini sangat berkaitan dengan
salah satu upaya pengembangan wilayah Kecamatan
Tualang Kabupaten Siak dalam mendukung
pengembangan berbagai sektor kegiatan ekonomi
seperti pertanian, perikanan, peternakan,

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 14

perkebunan, industri, pariwisata, pertambangan


serta pengembangan kegiatan sosial
kemasyarakatan, seperti kegiatan perdagangan
antar daerah, kegiatan administrasi
kepemerintahan, kegiatan sosial politik, dan
sebagainya.
2. Keberadaan jembatan ini akan memperpendek jarak
jalan Lintas Timur pada ruas Simpang Lago–Minas,
dibandingkan jika melewati kota Pekanbaru.
Disamping itu keberadaan jembatan ini juga akan
mengurangi kemacetan lalu lintas kendaraan berat
yang biasanya melewati kota Pekanbaru dan
mengurangi beban lalu lintas pada ruas jalan
Nasional Simpang Lago Pekanbaru serta jalan
dalam kota Pekanbaru. Dengan dibangunnya
jembatan ini akan mengurangi waktu tempuh jalan
Lintas Timur dari Simpang Lago menuju Dumai.

IV. Manfaat kerja praktek

Manfaat penelitian umumnya dipilah menjadi dua


kategori, yakni teoritis/akademik dan praktis/fragmatis.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 15

Manfaat teoritis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu


dari penyelengaraan penelitian terhadap perkembangan teori
dan ilmu pengetahuan serta dunia akademik.
Sedangkan manfaat praktis bertalian dengan kontribusi
praktis yang diberikan dari penyelenggaraan pengamatan
terhadap obyek, baik individu, kelompok, maupun
organisasi. Kontribusi praktis tersebut harus terkait dengan
bidang yang diamati

Contoh:
Manfaat dari pelaksanaan proyek pembangunan
Jembatan Perawang di Kec. Tualang Kab. Siak ini antara
lain:
1. Mengurangi biaya operasional kendaraan sehingga
mengurangi biaya transportasi yang mengakibatkan
harga bahan mentah maupun jadi juga akan
berjurang sehingga harga menjadi lebih kompetitif.
2. Memperbesar kesempatan pemasaran dari daerah
sekitas yang berakibat langsung kepada peningkatan
sosial dan ekonomi rakyat setempat.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 16

V. Administrasi dan organisasi


proyek

Pada bagian ini memuat gambar struktur organisasi


perusahaan/proyek berikut penjelasan tugas dan
tanggungjawab masing-masing bagian, serta persayaratan-

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 17

persyaratan administrasi lainnya, sepereti proses pelelangan,


dsb.
1. Prosedur tender (Prakualifikasi); data perusahaan,
pengalaman, tenaga ahli, peralatan. Pelelangan.
2. Bentuk dan Fungsi struktur organisasi proyek
3. Pemilik proyek
4. System pelaporan
5. Kontrak, Penjadwalan, sistem termin, negosiasi
harga dan addendum
6. Shop drawing, asbuilt drawing
7. Perizinan, jaminan, asurabsi, dsb.

VI. Gambaran umum proyek

Uraikan secara ringkas, sekurang-kurangnya


mencakup hal-hal sebagai berikut ini;

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 18

1. Nama pemilik, nilai kontrak, jangka waktu


pelaksanaan, perencana, pengawas
2. Lokasi pembangunan, jenis bangunan, luas
bangunan, jumlah lantai, GSB, KDB, KLB dsb.
3. Struktur Bangunan: jenis pondasi, kolom, balok
pelat, kuada-kuda & atap,
4. Arsitektur; finishing dinding, lantai, plafond, interior
& eksterior.

Contoh:

Proyek pembangunan Jembatan Perawang


merupakan proyek multy years yang berlokasi di Meredan,
Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Pemilik proyek ini
adalah Dinas Kimpraswil Prop. Riau dan Dinas PU
Kimpraswil Kab. Siak. Proyek dilaksanakan oleh PT.
Pembangunan Perumahan Cabang IX. Proyek ini di
rencanakan oleh PT. Pembangunan Perumahan Cabang IX
yang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan
Pemberdayaan Masyarakat Institut Teknoligi Bandung
(LPPM – ITB). Sebagai konsultan pengawas ditunjuk PT.
Dianrama Rekanusa dan PT. Rangge Consultant
Engineering sebagai Manajemen Konstruksinya. Sifat
kontrak proyek pembangunan Jembatan Perawang adalah
Unit Price pelaksanaan melalui lelang terbatas dengan nilai
kontrak sebesar Rp. 171.208.876.754,00 yang sumber

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 19

dananya berasal dari APBD Propinsi Riau dan APBD


Kabupaten Siak. Masa pelaksanaannya adalah 1460 hari
kalender dengan masa pemeliharaan selama 365 hari
kalender.Jembatan Perawang memiliki lebar sebesar 12,7
meter dengan panjang jembatan 1484 meter. Jembatan ini
menggunakan pondasi tiang pancang beton dan juga baja.
Lantai jembatan menggunakan perkerasan flexibel, struktur
atas antara lain menggunakan Box Girder dan I Girder.

VII. Material, peralatan dan


tenaga kerja

Pada bagian Material, Peralatan, dan Tenaga Kerja


ini sekurang-kurangnya mencakup keterangan-keterangan
tentang:

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 20

1. Kontrol material; apakah sesuai dengan spesifikasi


teknis, peraturan-peraturan umum.
2. Mix design, slump test, kubus/silinder, hammer test,
kelendering, loading test, PDA test dsb.
3. Kwantitas, kualitas, cara kerja, kapasitas, merk,
kecepatan kerja dari peralatan yg dipergunakan dsb.
4. Hubungan jumlah alat dengan volume pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
5. Asal, jenis keahlian, kualitas, kuantitas tenaga kerja.
6. Hubungan jumlah tenaga kerja dengan volume dan
kecepatan kerja

Contoh

Contoh tabel: Peralatan Yang Ditemui Dilapangan


N Jumlah
Jenis Peralatan Tipe/Merk Kapasitas
o (unit)
1 Mollen 1 Fukuda 0,15 m3
2 Crawler Crane 1 - 27900 lb
3 Truk Pengaduk Beton 2 - 8 m3
4 Ready Concrete 1 - 40 m3/jam
5 Pump Tuck 1 - -
6 Vibrator 1 Komatsu 2 m3
7 Loader 2 Mitsubish 34,1 m3
8 Dump Truk 1 i -
9 Pembengkok Baja 1 - -
10 Mekanik 1 - -
11 Pemotong Baja 1 - -
12 Scaffolding 1 - 1,6 m3
13 Alat Pemancang 5 Komatsu -

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 21

14 Tiang Pancang 5 - -
15 Backhoe Excavator 5 - -
16 Cangkul 2 - -
17 Sekop 2 Bosch -
Palu -
Machine Screw
Driver
Gergaji Kayu

viii. Metode pelaksanaan


konstruksi

Pada bagian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini,


sekurang-kurangnya menjelasakan tentang metode pekerjaan
pada obyek kerja praktek antara lain sebagai berikut ini.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 22

1. Metode pembersihan lokasi


2. Persiapan pekerjaan
3. Pengukuran dan pemasangan bowplank
4. Pekerjaan tanah
5. Pekerjaan begisting
6. Pekerjaan pembesian
7. Pekerjaan struktur beton bertulang
8. Pekerjaan pondasi, tie beam, kolom, floor beam, plat
lantai dan dag, pek kuda-kuda dan atap.

Contoh: Pekerjaan Pembuatan Sloof dan Pilecap

Untuk memikul beban satu kolom, tidak cukup jika hanya


digunakan satu buah pondasi bored pile. Oleh karena itu
perlu digunakan pilecap yang menggabungkan beberapa
pondasi bored pile dengan kolom. Pembuatan pilecap
dilakukan dengan memotong bored pile sampai kedalaman
yang dikehendaki, kemudian dibagian atasnya dipasang
tulangan pile cap. Sedangkan untuk menghubungkan
pilecap yang satu dengan yang lain dibuat suatu sloof.
tulangan pile cap. Sedangkan untuk menghubungkan
pilecap yang satu dengan yang lain dibuat suatu sloof.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 23

Gambar : Sambungan antara Pilecap, Sloof dan Kolom

ix. Pengawasan dan


pengendalian proyek

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 24

Pada bagian ini menjelaskan tentang fungsi-fungsi


pengawasan dan pengendalian mutu dan waktu pada obyek
observasi, antara lain sebagai berikut:

1. Fungsi pengawasan teknik (engineering)


2. Fungsi pengawasan administrasi
3. Pengendalian waktu
4. Pengendalian mutu
5. Pengendalian sumber daya manusia
6. Dan sebagainya.

Contoh : Pengujian Untuk Kelecakan (workability)


Pelaksanaan pengujian untuk kelecakan adalah dengan
melaksanakan pemeriksaan slump (slump test). Sebuah
pengujian slump, atau lebih harus dilaksanakan pada setiap
takaran beton yang dihasilkan, dan pengujian harus
dianggap belum dikerjakan terkecuali disaksikan oleh
Direksi Pekerjaan. Pemeriksaan Slump dilakukan menurut
syarat–syarat dalam SK SNI M–12–1989–F.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 25

Contoh Gambar Pemeriksaan Slump Beton

Contoh 2: Pengujian Kuat Tekan


Kontraktor harus melaksanakan tidak kurang dari satu
pengujian kuat tekan untuk setiap 60 meter kubik beton yang
dicor dan dalam segala hal tidak kurang dari satu
pengujian untuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis
komponen struktur yang dicor terpisah pada setiap hari
pengecoran. Setiap pengujian harus minimum mencakup
empat benda uji, yang pertama harus diuji pembebanan
kuat tekan sesudah 3 hari, yang kedua sesudah 7 hari,
yang ketiga sesudah 14 hari, dan yang keempat sesudah 28
hari. Pengujian Kuat tekan ini dapat dilihat pada gambar
6.2 di bawah ini.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 26

Contoh Gambar Pengujian Kuat Tekan Beton

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 27

x. Tinjauan khusus

Pada bagian ini, saudara dapat memilih salah satu


bidang pekerjaan dan dibahas secara men-detai; Contoh:

1. Proses pelelangan/tender
2. Merencanakan ulang penjadwalan
3. Menghitung kebutuhan peralatan kerja
4. Menghitung kebutuhan tenaga kerja
5. Membahas salah satu kwality control
6. Hitung jumlah besi dalam satu meter kubik beton
7. Membahas detail-detail dan sambungan konstruksi
8. Cara perencanaan pemotongan pembesian
9. Metode pelaksanaan dari salah satu komponen
struktrur pada obyek observasi
10. Metode pemasangan begisting, scapolding, decking,
dsb
11. Teknologi yang digunakan sebagai penunjang
pelaksanaan pekerjaan.
12. Dsb

Contoh 1.: Bar Bending Schedule (BBS) Drop Panel

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 28

Salah satu keunikan dari Proyek Kota Kasablanka


adalah digunakannya drop panel sebagai pengganti
balok untuk lantai basement.

Untuk membuat Bar Bending Schedule (BBS) dari


Drop Panel pertama dibuat dahulu gambar detail
dari gambar teknis yang sudah ada. Baru kemudian
dibuat Bar Bending Schedule (BBS) nya. Yang perlu
diperhatikan adalah adanya baja tulangan yang
ukurannya berlainan dan dipasang selang - seling.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 29

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 30

Contoh.2 : Bar Bending Schedule (BBS) Pelat Lantai

Bar Bending Schedule (BBS) pelat lantai terdiri dari dua


macam, yaitu Bar Bending Schedule (BBS) tulangan atas
dan Bar Bending Schedule (BBS) tulangan bawah. Yang
akan dibahas di sini adalah Bar Bending Schedule (BBS)
tulangan bawah. Pembuatan Bar Bending Schedule (BBS)
pelat dimulai dengan membuat gambar detail yang
berdasarkan gambar teknik dari konsultan. Kemudian dari
gambar detail ini dibuat Bar Bending Schedule (BBS) nya.

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 31

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 32

xi. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan harus mencakup;


1. Administrasi dan organisasi peroyek
2. Material, peralatan, dan tenaga kerja
3. Quality control
4. Metode pelaksanaan pekerjaan
5. Tinjauan khusus.

Saran harus sejalan dengan kesimpulan.


Contoh;
1. Karena terlambat perlu penambahan tenaga kerja,
peralatan
2. Metode pekerjaan yang ada perlu dirubah agar
mencapai terget tertentu
3. Perlu diadakan penolakan terhadap material yang
didatangkan
4. Dsb

Contoh :
Dari pengalaman kerja praktek kami ini di Proyek Kota
Kasablanka maka kami mencoba untuk menyimpulkan
beberapa hal:

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 33

1. Di dalam pelaksanaan suatu proyek perlu


diperhatikan masalah koordinasi antara semua
pihak agar semua jadwal yang telah tersusun dapat
tercapai.
2. Di dalam pelaksanaan suatu proyek perlu
diperhatikan masalah keselamatan, bukan hanya
masalah teknis konstruksi saja. Hal ini dapat dilihat
dari ketatnya peraturan dan pengawasan mengenai
keselamatan seperti penggunaan helm proyek, sabuk
keselamatan untuk pekerjaan di tempat yang tinggi,
adanya larangan-larangan untuk area tertentu yang
berbahaya serta adanya petunjuk-petunjuk mengenai
arah dan cara menyelamatkan diri jika terjadi
kecelakaan.
3. Dalam suatu pelaksaaan konstruksi masalah
gambar-gambar perencanaan sangat penting.
Gambar-gambar teknis dari pihak konsultan
hendaknya lengkap dan jelas serta benar. Hal ini
penting karena pernah terjadi kesalahan pada
gambar teknis yang memerlukan waktu untuk
menunggu perbaikan dari pihak konsultan. Selain itu
gambar-gambar detail dibuat lengkap, jelas dan
mudah dipahami untuk memudahkan para pelaksana
di lapangan yang mungkin kurang mengerti masalah
teknis.
4. Gambar-gambar detail disiapkan secepat mungkin
agar jika ada perubahan masih ada waktu yang

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Panduan Menyusun Laporan Kerja Praktek 34

cukup. Selain itu dengan adanya gambar-gambar


detail yang sudah siap, maka jadwal pelaksanaan
konstruksi tentunya tidak akan terganggu.
5. Adanya pengawasan yang ketat yang dilakukan dari
pihak pemberi tugas (owner) atas pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kesalahan konstruksi yang
membutuhkan waktu, tenaga dan biaya untuk
memperbaikinya.
6. Luasnya lahan tempat konstruksi memberikan
kemudahan untuk menaruh material yang
dibutuhkan. Tetapi walaupun demikian juga dibuat
suatu jadwal pemasukan material untuk mencegah
penumpukan

JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU

Anda mungkin juga menyukai