Anda di halaman 1dari 7

49

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan

3.1.1 Penggunaan Wilayah Kabupaten Pemalang

Sumber keuangan yang sangat berpotensi adalah Pajak Daerah karena

begitu banyaknya jenis pajak yang dapat dipungut dan dapat memberikan

keleluasaan bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber

penerimaanya. Salah satu jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

Kabupaten Pemalang yaitu Pajak Bumi dan Bangunan. Dapat dilihat pada tabel

dibawah ini tentang penggunaan luas Tanah dan Bangunan di salah satu

Kecamatan yang ada di Kabupaten Pemalang.

Tabel 3.1

Penggunaan Wilayah Kecamatan Pemalang

Tahun 2017

No Kelurahan Wajib Pajak Luas Tanah Luas Bangunan

1 Bojongbata 4.800 1.586.614 257.284

2 Kebondalem 4.783 3.283.398 243.097

3 Mulyoharjo 6.873 1.900.336 512.289

4 Paduraksa 2.307 1.766.684 103.609


50

5 Pelutan 7.124 3.595.709 352.479

6 Sugiwaras 4.367 2.140.563 241.029

7 Widuri 2.590 1.674.740 125.298

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah

Berdasarkan data diatas luas tanah terbesar berada dikelurahan Pelutan seluas

3.595.709 dan luas Bangunan terbesar berada dikelurahan Mulyoharjo sebesar

512.289, sedangkan tanah terkecil terletak pada kelurahan Bojongbata seluas

1.586.614 dan bangunan terkecil berada dikelurahan Paduraksa sebesar 103.609.

3.1.2 Mekanisme Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari menghimpun

data objek dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai

kegiatan penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasan setorannya.

Sistem Pemungutan Pajak dibagi dalam tiga bagian, yaitu:

1. Official Assesment System

Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh Wajib

Pajak menurut perundang-undangan yang berlaku.

Ciri-ciri Official Assesment System :

1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus

2) Wajib Pajak bersifat pasif

3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh

fiskus.
51

2. Sel Assesment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak

untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Wajib Pajak

menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya

pajak yang harus dibayar.

3. With Holding System

Sistem pemungutan pajak memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan

fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya

pajak terutang oleh Wajib Pajak.

Pajak Bumi dan Bangunan memiliki sistem pemungutan Official

Assesment System, hal ini berarti yang menentukan besarnya Pajak Bumi dan

Bangunan yang terhutang ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah

Daerah akan memberikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) kepada

Perangkat Daerah, biasanya SPPT akan diberikan BAPENDA kepada Kepala

Lingkungan, lalu Kepala Lingkungan akan membagikan SPPT tersebut kepada

warganya yang dalam hal ini adalah Wajib Pajak.

Cara Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

1. Pembayaran Via Bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah

Dalam hal ini pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten

Pemalang

dapat dilakukan di Bank Jateng.

2. Pembayaran di Kantor Badan Pengelolan Pendapatan Daerah (BAPENDA)


52

Wajib Pajak dapat membayar Pajak Bumi dan Bangunan di BAPENDA

Kabupaten Pemalang. Adapun cara pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di

BAPENDA ialah Wajib Pajak membawa SPPT ke BAPENDA, lalu

memberikan uang sesuai dengan jumlah Pajak Bumi dan Bangunan yang

terhutang kepada bendahara, lalu bndahara akan memberikan bukti lunas

kepada Wajib Pajak sebagai tanda bahwa telah membayar Pajak Bumi dan

Bangunannya.

3. Pembayaran Via ATM

Wajib Pajak dapat membayar Pajak Bumi dan Bangunan melalui ATM.

Dalam Penagihan PBB Bupati dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah

(STPD) jika :

a. Pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar


b. Wajib pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga dan/atau

denda

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) yang tidak atau kurang dibayar

setelah jatuh tempo pembayaran dikenakan sanksi administratif berupa bunga

sebesar 2% sebulan dan ditagih melalui Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD).

Pajak yang terutang berdasarkan SPPT, SKPD, STPD, Surat Keputusan

Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang tidak atau

kurang bayar oleh wajib pajak pada waktunya dapat ditagih dengan Surat Paksa

yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Perundang – undangan.


53

3.1.3 Cara Manghitung Pajak Bumi dan Bangunan

Cara menghitung Pajak Bumi dan Bangunan sebagai berikut :

Contoh : Suwarno mempunyai tanah dan bangunan di Tembilahan dengan luas

tanah seluruhnya 1400 m2 dan bangunan rumah seluas 600 m2. Lokasi tanah

tersebut termasuk kelas 10, per m2 dihargai sebesar Rp 1.000.000,- dan

bangunan rumah termasuk kelas 9 dengan dihargai Rp 2.000.000,- per m2,

besarnya NJOPTKP di daerah itu adalah sebesar Rp. 10.000.000,-. Perhitungan

PBB atas tanah dan bangunan tersebut adalah :

Jawab : NJOP bumi adalah 1400 x Rp 1.000.000,- = Rp 1.400.000.000,-

NJOP bangunan adalah 600 x Rp 2.000.000,- = Rp 1.200.000.000,- +

NJOP dasar pengenaan PBB = Rp 2.600.000.000,-

NJOPTKP = Rp (10.000.000,-) –

NJOP untuk perhitungan PBB = Rp 2.590.000.000,-

NJKP 20% X Rp 2.590.000.000,- = Rp 518.000.000,-

PBB terutang 0,3% x Rp 518.000.000,- = Rp 1.554.000,-

3.2 Kendala dan Upaya dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten

Pemalang
54

1. Dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan BAPENDA

mendapat kendala-kendala sebagai berikut :

a. Tingkat partisipasi aktif dari kecamatan dan kelurahan yang masih rendah.

b. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pendaftaran objek pajaknya.

c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajiban membayar

pajak.

d. Wajib pajak yang tidak mau membayar PBB dengan alasan mereka bukan

pemilik objek pajak tetapi mereka hanya mengontrak atau penerima gadai

yang menguasai atas sawah/tanah yang telah digadaikan oleh pemiliknya.

e. Struktur Jarak Tempuh WP dengan unit layanan

Jauhnya jarak tempuh Wajib Pajak dengan Unit Layanan menyebabkan

Wajib Pajak malas untuk membayarkan Pajak Bumi dan Bangunan.

Banyaknya wajib pajak yang memiliki objek Pajak Bumi dan Bangunan

seperti rumah, sawah,dll di daerah terpencil dan tidak memiliki akses yang

maksimal untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan. sedangkan unit

layanan seperti perbankan yang bisa untuk membayar Pajak Bumi dan

Bangunan masih belum merata keberadaannya.

2. Upaya meningkatkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten

Pemalang adalah :

a. Rutin melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Wajib Pajak.

b. Monitoring terhadap pemungutan pembayaran PBB.

c. BAPENDA Kabupaten Pemalang melakukan inventarisir SPPT PBB yang

bermasalah sesuai dengan permasalahannya dan diperbaiki.


55

d. Memberikan himbauan dengan cara mengumpulkan masyarakat di balai-

balai kecamatan untuk melaksanakan pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan.

e. Membuat kesepahaman dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

bahwa setiap kepengurusan administrasi kependudukan wajib

melampirkan tanda bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan.

Anda mungkin juga menyukai