KeluhanUtama
Pasien perempuan usia 50 tahun datang dengan keluhan gigi belakang bawah kanan
berlubang, namun pasien tidak mengeluhkan adanya rasa sakit pada gigi tersebut. Pada
pemeriksaan klinis terlihat pada gigi 46 karies pada bagian proksimal. Tinggi dari mahkota cusp
bukal 6 mm, tinggi lingual 6,5 mm, tebal bagian bukal 2 mm, dan tebal bagian lingual 4 mm,
bagian mesial 1 mm. Pada pemeriksaan radiograf gigi 46 terlihat kamar pulpa normal, lamina
dura utuh dan apeks yang belum tertutup sempurna.
KeluhanSubjektif
Sakit (-)
Ketidaknyamanan (-)
Pembengkakan (-)
PemeriksaanObjektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis secara intraoral terlihat pada gigi 46 terdapat karies
pada bagian proksimal. Jaringan gingiva pada sekitar gigi 46 tidak udem, tidak hiperemi dan
tidak ditemukan fistula. Pada pemeriksaan palpasi dan perkusi memberikan respon negatif.
A. Foto Klinis
Gambar 1. Foto klinis gigi 46 bagian oklusal Gambar 2. Foto klinis gigi 46 bagian bukal
Gambar 3. Foto klinis gigi 46 oklusi (unilateral) Gambar 3. Foto klinis gigi 46 bagian lingual
Pemeriksaan Radiograf
Pada pemeriksaan radiograf terlihat radiolusensi mencapai dentin pada bagian proksimal.
Jaringan periodonsium normal, saluran akar mesial dan distal lurus dan akar yang sudah tertutup
sempurna.
Gambar 5. Foto radiografi gigi 46
Gambar 6. Foto model studi gigi 46 bagian oklusal Gambar 7. Foto model studi gigi 46 bagian
bukal
Gambar 8. Foto model studi gigi 46 bagian lingual Gambar 9. Foto model studi ( oklusi)
Gambar 10.Foto model studi bagian kanan oklusi Gambar 11.Foto model studi bagian kiri
oklusi
2. Persiapan Bahan
- Double impression (Flexitime)
- Wax
- GIC Luting
- Kapas butir
- Kapas gulung
TAHAPAN KERJA
6. Try in Inlay
Sebelum inlay dicobakan didalam mulut pasien, terlebih dahulu dicek perlekatan
mekanik inlay pada model dengan cara membolak-balikkan model inlay. Jika restorasi
yang didapatkan baik, maka inlay tidak jatuh saat dibolak-balikkan. Baru kemudian,
dilakukan pencobaan restorasi inlay yang telah selesai ke dalam mulut pasien.
Inlay harus pas masuk ke dalam bagian restorasi yang telah dibuat sebelumnya.
Dilakukan pengecekan artikulasi dan oklusi pada pasien dengan menggunakan
articulating paper untuk melihat apakah ada keganjalan saat dilakukan pemasangan
inlay.
Jika terdapat keganjalan, dapat menyebabkan gigitan open pada mulut pasien,
sehingga harus dilakukan pengasahan terhadap gigi antagonisnya.
Jika sudah tidak mengganjal dan pas barulah dilakukan sementasi inlay.
7. Sementasi Inlay
Kavitas dibersihkan dengan air dan ditinggalkan dalam keadaan lembab
GIC tipe 1 Luting (Medicem) diaduk dengan takaran sesuai aturan pabrik sampai
konsistensi kental.
Bagian dalam inlay dan kavitas dilapisi dengan semen GIC
Inlay ditempatkan kedalam kavitas dan ditekan hingga kelebihan semen keluar dan
inlay sudah pas.
Kelebihan semen segera dibersihkan dengan cotton pellet sebelum mengeras.
Sementasi dianggap baik bila kelebihan semen keluar dari seluruh tepi restorasi,
dimana seluruh permukaan restorasi yang menghadap kavitas telah terisi semen.