Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Ananda Fadila
(P07131217043)
Gigi adalah bagian keras yang terdapat didalam mulut dari banyak
vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka
untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan
mengunyah makanan. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur
pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi.
Pulpa dalam gigi menciut dan dentin terdeposit didalamnya.
Gigi adalah alat yang digunakan untuk mengolah makanan saat kita
makan. Dengan adanya gigi, kita dapat mengigit, memotong, mengunyah, sobek,
dan menghaluskan makanan yang kita makan. Proses dan cara kerja yang
dilakukan gigi dinamakan mencerna makanan secara mekanik. Gigi berfungsi
untuk mengunyah makanan menjadi halus. Hal ini sangat membantu kinerja
enzim untuk mencerna makanan secara cepat dan efisien.
B. STRUKTUR GIGI
1. Email, adalah bagian mahkota gigi dilapisi oleh lapisan atau jaringan
keras yang mengandung kalsium dan berfungsi untuk melindungi
tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada dibagian paling
luar gigi manusia.
2. Tulang dentin, merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah
email yang dibentuk dari zat kapur. Berupa jaringan berwarna kuning.
Dentin merupakan bagian yang terluas dari struktur gigi, meliputi
seluruh panjang gigi mulai dari mahkota hingga akar.
3. Pulpa atau rongga gigi. Pada bagian ini terdapat pembuluh darah untuk
memelihara seluruh gigi, dan serabut-serabut saraf yang mendeteksi
tekanan, panas, dingin, dan sakit. Pembuluh darah dan saraf tersebut
menjulur hingga akar gigi.
4. Sementum, yaitu lapisan keras, jaringan semacam tulang yang
memiliki konstruksi yang kuat melapisi akar gigi. Sementum
merupakan bagian dari akar gigi yang berdampingan atau berbatasan
langsung dengan tulang rahang dimana gigi manusia tumbuh.
C. MACAM-MACAM BENTUK GIGI MANUSIA SERTA FUNGSINYA
Gigi seri (identis insisivus) adalah gigi yang terdiri satu akar yang
berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.
Gigi seri berada pada bagian depan dengan bentuk yang tegak dan tepi
yang tajam. Seperti sekop atau tatah.
Gigi taring (identis kaninus) adalah gigi yang terdiri satu akar yang
berfungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya. Bentuk dari gigi
taring adalah tinggi dan runcing.
Gigi geraham kecil (pramolar) adalah gigi yang terdiri dari dua akar yang
berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya.
Bentuk gigi gerahan depan adalah lebih rendah dan lebih rata dengan
benjolan-benjolan kecil.
Gigi geraham besar (molar) adalah gigi yang terdiri dari tiga akar yang
berfungsi untuk melumat, menghancurkan, menghaluskan dan mengunyah
makanan atau benda-benda lainnya.
Mineral
Peran atau fungsi dari mineral umumnya menyusun struktur dasar tulang
dan gigi. Berikut fungsi beberapa mineral yang penting bagi kesehatan gigi dan
mulut :
Kalsium
Membantu dalam pembentukan serta memperkuat gigi dan tulang.
Kalsium banyak terdapat pada susu, keju, telur, dan sayuran berwarna hijau tua.
Fosfor
Diperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat terutama pada
pembentukan dan pertumbuhan rahang, dan pola erupsi gigi. Fosfor banyak
terdapat pada Susu, keju, daging, biji-bijian, telur, dan kacang-kacangan.
Magnesium
Mencegah terjadinya hipoplasia enamel dan membantu dalam proses
mineralisasi tulang dan gigi. Magnesium banyak terdapat pada kacang kedelai,
kerang dan gandum.
Besi
Berperan penting dalam pemeliharaan kesehatan gusi dan lidah serat
jaringan mukosa mulut. Mineral ini banyak terdapat pada daging, bayam, dan
sayuran berwarna hijau.
Flour
Mempertahankan tulang dan gigi yang kuat sehingga mencegah terjadinya
karies gigi, selain itu flour juga berfungsi mengatur pH asam-basa dalam rongga
mulut. Flour banyak terdapat pada teh, brokoli, dagaing ayam dan air floridasi.
Seng
Berperan besar dalam penyembuhan luka pada mukosa mulut. Seng
banyak terdapat pada seafood, hati, daging, dan sereal gandum.
Karbohidrat
Meskipun banyak penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat sebagai
penyebab timbulnya berbagai penyakit gigi dan mulut, namun dari fungsinya
sebagai katalis dalam proses metabolisme terhadap zat gizi lain ( mineral, vitamin,
dan lemak ) dan meningkatkan konsumsi zat gizi lain serta peran sebagai
imunopolisakarida dalam menangkal infeksi,berperan penting pada masa pra
erupsi dan pasca erupsi, maka karbohidrat juga memegang peranan penting dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Lemak
Lemak berperan sebagai pengangkut vitamin yang memiliki peran dalam
menjaga kesehatan gigi yang mulut. Salah satu jenis lemak adalah lemak jenuh.
Lemak ini memainkan peranan penting terhadap kesehatan tulang dan gigi. Agar
kalsium dapat bersatu dengan struktur tulang kerangka dan gigi secara efektif,
sedikitnya 50 persen lemak makanan seharusnya mengandung lemak jenuh.
Protein
Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan
termasuk perkembangan gigi sejak awal pertumbuhannya. Selain itu protein
berperan dalam pembentukan antibodi yang melindungi seluruh jaringan termasuk
mukosa mulut dan darerah sekitarnya terutama dari infeksi yang mungkin
menyerang jaringan periodontal serta mencegah terjadinya angular cheilitis.
Vitamin
Vitamin A
Diperlukan untuk kesehatan gingiva. Penting untuk menjaga selaput lendir
mulut dan jaringan mukosa mulut. Memelihara jaringan epitel, membantu
perkembangan gigi serta pertahanan terhadap infeksi. Vitamin A banyak terdapat
pada sayuran yang berwarna hijau atau kuning, buah dengan warna yang
mencolok, susu, telur dan minyak ikan.
Vitamin D
Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat yang sangat berperan pada
pembentukan dan pertahanan gigi. Absorpsi ini berlangsung di usus halus. Selain
itu berperan penting pada pembentukan rahang. Vitamin ini paling banyak
terdapat pada susu, minyak ikan dan sereal.
Vitamin E
Mencegah pertumbuhan bercak putih tebal di mulut (leukoplakia).
Mencegah kanker oral selain itu vitamin E juga berperan sebagai anti oksidan.
Vitamin E banyak terdapat pada telur, susu, daging, dan kacang-kacangan.
Vitamin K
Berperan dalam proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya
pendarahan spontan dalam rongga mulut. Vitamin K banyak terdapat pada
sayuran berwarna hijau.
Vitamin C
Diperlukan untuk kesehatan periodontal dan gingiva, faktor dalam
penyembuhan luka. Diperlukan untuk produksi kolagen. Dan mencegah
perdarahan gingival. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran hijau
dan tomat.
Vitamin B kompleks
Membantu struktur wajah berkembang dengan benar sehingga wanita
hamil perlu mengkonsumsi vitamin ini untuk perkembangan janinnya. Selain itu
fungsi vitamin B kompleks adalah mencegah timbulnya rasa sakit,warna
kemerahan dan pendarahan givival, keretakan dan luka di sudut mulut dan lidah.
Vitamin ini banyak terdapat pada kacang-kacngan, ragi, sayuran hijau, hati, susu,
beras, jagung dan lain-lain.
Defisiensi mineral
Defisiensi mineral yang bermanifestasi dalam rongga mulut adalah
defisiensi kalsium, fosfor, magnesium, besi dan flour.
Defisiensi kalsium
Manifestasi defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi
tulang rahang yang merata dan destruksi ligamentum periodontal dan
berkurangnya kekuatan gigi.
Defisiensi fosfor
Manifestasi defisiensi fosfor dalam rongga mulut adalah terjadinya
gangguan pertumbuhan rahang dan erupsi gigi. Juga adanya pertumbuhan kondili
yang lambat disertai maloklusi.
Defisiensi magnesium
Defisiensi magnesium dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi hipoplasia
enamel.
Defisiensi besi
Manifestasi defisiensi besi dalam rongga mulut adalah terjadinya glossitis
yang merupakan penyakit pada lidah, di mana lidah tampak merah dan sakit.
Defisiensi flour
Manifestasi Defisiensi flour dalam rongga mulut yang paling utama
adalah kerentakan gigi terhadap terjadinya karies gigi.
Defisiensi protein
Protein banyak terdapat pada daging, telur, susu, ikan dan jagung.
Manifestasi defisiensi protein dalam rongga mulut adalah lidah tampak berwarna
merah karena hilangnya papila, terjadi angular cheilitis dan fissura bibir atau bibir
pecah-pecah. Selain itu rongga mulut terasa kering dan nampak kotor. Resistensi
terhadap infeksi mengalami penurunan sehingga mudah terjadi infeksi pada
jaringan periodontal.
Defisiensi vitamin
Defisiensi vitamin A
Defisiensi vitamin A menyebabkan terjadinya gingivitis, hiperplasia
gingiva serta penyakit periodontal dan hipoplasia enamel.
Defisiensi vitamin D
Defisiensi vitamin D menyebabkan terjadinya hipoplasia enamel yang
melibatkan gigi insisivus dan molar permanen yang umumnya terdapat pada
penderita rhiketsia.
Defisiensi vitamin E
Defisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya pendarahan gingival,
keluarnya pus dari poket dan penyakit periodontal serta leukoplakia.
Defisiensi vitamin K
Defisiensi vitamin K menyebabkan terjadinya pendarahan spontan pada
gingival atau setelah menggosok gigi
Defisiensi vitamin C
Defisiensi vitamin C menyebabkan rentannya gingival terhadap iritasi
lokal sehingga terjadi hiperplasia gingival, mudah berdarah dan dapat terjadi
ulserasi yang biasa disebut Scurvy.
Defisiensi vitamin B kompleks
Tiamin ( B 1 )
Defisiensi Tiamin menyebabkan terjadinya pembesaran papila
fungiformis pada perifer lidah, adanya retakan pada bibir dan sensitifitaspada gigi
dan mukosa mulut meningkat.
Ribofavin ( B 2 )
Defisiensi ribofavin menyebabkan terjadinya angular cheilitis dan
atrofi papilla fungiformis.
Asam nikotinat ( B 5 )
Defisiensi Asam Nikotinat menyebabkan terjadinya atrofi papilla di
mana lidah tampak merah, gingivitis kronis dan periodontitis.
Peridoksin ( B 6 )
Defisiensi Peridoksin menyebabkan terjadinya angular cheilitis,
glossis, serta rasa tidak enak pada mulut.
Asam Pentotenat
Defisiensi Asam Pentotenat menyebabkan terjadinya angular cheilitis,
ulserasi, dan nekrosis pada gingiva. Terlihat juga mukosa mulut dan bibir warna
merah mengkilat.
Asam Folat
Manifestasi defisiensinya adalah pembengkakan pada lidah, gingivitis,
angular cheilitis dan ulkus pada lidah.
Sianokobalamin ( B 12 )
Manifestasi defisiensinya adalah gingival nampak pucat dan mudah
terjadi ulserasi. Lidah tampak merah licin dan mengkilat serta lebih sensitiv (
glositis hurteri )
J. PENCEGAHAN DINI
Kerusakan gigi umumnya banyak terjadi pada anak-anak, tetapi orang
dewasa dapat pula mengalami kerusakan gigi jika faktor predisposisi diabaikan
dan sering mengkonsumsi makanan yang tidak mendukung kesehatan gigi.
Pemeliharaan kesehatan gigi sudah dapat dimulai sejak dini, yaitu sejak usia bayi
sebelum tumbuh gigi. Caranya dengan mencegah kebersihan gigi dan mulut bayi
ketika telah selesai menyusui, yaitu dengan cara mengelap gigi dan mulut bayi
dengan kain yang bersih. Selain itu yang perlu diperhatikan zat gizi tertentu untuk
menjaga kesehatan gigi, yaitu:
1. Tindakan pra-erupsi
Mengkonsumsi vitamin dan mineral dalam cukup terutama vitamin A,
C, dan D, serta mineral terutama Ca, F, P, dan Mg.
2. Tindakan pasca-erupsi
Menjaga kebersihan mulut dan gigi
Pemeriksaan berkala
Makanan yang menguatkan gigi dan gusi
DAFTAR PUSTAKA
http ://www.erabaru.or.id/featured-news/manfaat-lemak-jenuh.html
http ://www.find-pdf.com/gambaran-konsumsi-makan-dan-status-gizi-pada-anak-
penderita-karies-gigi/pdf
http ://www.generalnealthtopics.com/semuanya-anda-harus-tahu-tentang-fungsi-
lemak-dalam-makanan/translate by google
http ;//www.kumpulanblogger.com/peran-nutrisi-pada-kesehatan-anak
http ://www.scrib.com/karbohidrat
http://www.surabaya-ehealth.org/setiap-makanan-mengandung-nutrien-yang-
berbeda
http://www.toothsmart.com/vitamin-mineral-mempengaruhi-kesehatan-
lisan/translate by google