Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaiakan makalah yang berjudul“PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM
SEBUAH PERUSAHAAN” Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya,
tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen sistem informasi manajemen yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada teman-teman atas makalah yang kami buat
ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................i


DAFTAR ISI .....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................

1.1.Latar Belakang ..................................................................


1.2. Perumusan Masalah ...........................................................
1.3. Tujuan…………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ..............................................................................
Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja
bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama
lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan
informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang
sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi
yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya
informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis
sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak
bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat
penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus
dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-
tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-
tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang
menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan
keputusan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Peranan teknologi informasi bagi perusahaan ?


2. Peranan teknologi informasi bagi perusahaan KFC ?
3. Teknologi yang di implementasikan ?
4. Bagaimana teknologi meningkatkan performa perusahaan?
1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui peranan teknologi informasi bagi perusahaan


2. Untuk mengetahui peranan teknologi informasi bagi perusahaan KFC
3. Untuk mengetahui teknologi yang di implementasikan
4. Untuk mengetahui bagaimana teknologi meningkatkan performa perusahaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi


Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja
bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien dan Marakas 2009). Sistem informasi dalam
suatu pemahaman yang sederhana dapatdidefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007). Sistem
informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data,
prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi,
menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang
ada di dalam atau di lingkungan sekitarorganisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data
yang telahdiolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapatdigunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-faktayang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang
terjadiatau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapatlangsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input),
pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang
dibutuhkanorganisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisispermasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukanberperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data),
baik yangdiperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan
untuk mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas yang akan
menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi
dan perbaikan ditahap input berikutnya(Sutono, 2007).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya
terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri
dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri
dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk
pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.

2.2 Sistem Informasi Manajemen


Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen adalah: menyediakan
informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

2.3 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnyakomputer. Sebelum pertengahan
abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada
aplikasiakuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.Namun demikian para
pengguna – khususnya dilingkungan perusahaan -masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para
manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan dataelektronik
(PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang menggunakan silicon chip
circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer
tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sisteminformasi manajemen dengan tujuan utama yaitu
aplikasi komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas
bahwa komputer mampu mengisi kesenjanganakan alat bantu yang mampu menyediakan informasi
manajemen.Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan
anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada
tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat
menengah – atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam
aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:
• kekurang pahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
danperan manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara
lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of
Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision
SupportSystems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah
tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office automation -
OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas paramanajer dan staf
kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep
dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak
manusia.Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu
aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE,
SM, OA, DSS, EIS, maupun AImerupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan
komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
(Sutono, 2007).

2.4 Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi
bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis, pengambilan
keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet
untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan
membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses bisnis,
e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan
stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai
secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya
berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1)
memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier
mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi,
koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin
menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa
sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang
mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan
halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service providers
dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer
networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik
atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer
dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli, memasarkan dan
memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer yang bermacam-
macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya
untuk mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan
customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran
yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk
website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar,
dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer
relationship management.

2.5 Internetworking
Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan menggunakan sarana
teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk internet, ekstranet dan
intranet. O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin
padainternetworking adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja
komputer (computer network) berbentuk intranet, ekstranet dan internet. Intranet adalah jaringan
komputer yang penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam perusahaan.
Jaringan ini memungkinkan karyawan dalam suatu perusahaan dapat saling berkomunikasi, berbagi
informasi, bekerja sama dan melakukan aktivitas lainnya yang dapat mendukung proses bisnis.
Keseluruhan implementasi jaringan tersebut merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam
perusahaan maupun dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi internet, yang hanya sebatas
menghubungkan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari perusahaan tersebut. Jadi,
ekstranet memungkinkan mitra bisnis suatu perusahaan untuk mengakses situs web intranet tertentu dan
database perusahaan.
Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang dapat menjangkau ke
seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya memanfaatkan jaringan ini untuk pemasaran,
penjualan dan semua aplikasi yang berhubungan dengan pelanggan. Aplikasi yang paling sering
digunakan adalah situs website. Nugroho (2004) berpendapat, website merupakan sekumpulan halaman
(webpages), yang dimulai dengan halaman depan (homepage), yang memberikan berbagai informasi,
iklan dan program interaksi.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan menggunakan internetworkingperusahaan sebagai
internetworked enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain:

§ Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service yang lebih baik dengan
mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash
flow sebab pembayaran sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama
dengan perusahaan perbankan. Mendapatkanrevenue baru dari penjualan on line.
§ Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis jaringan, informasi yang
dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat
dilakukan pada saat itu juga dalam hitungan detik.
§ Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines partner (customer dan
supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet
dan internet. Karena komunikasi yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para pekerja
berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang dihasilkan dapat lebih baik. Pada
akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru, karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis
web yang dapat diakses secara global.
§ Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk mecapai keunggulan yang
kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce website maka pelaksanaan transaksi
terhadap supplier dancustomer dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak
langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan supplier melalui
peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai contoh baik supplier,customer ataupun
pekerja sekalipun dapat dengan mudah menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan
kenyamanan pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya hambatan
struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan distribusi yang lebih luas.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan


Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi . sistem informasi
memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan
keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu
perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung
standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para
sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui
browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang
diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor
biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan
mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan
strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian,
agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan
melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin
luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi
informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi
kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan
sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk
meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi
yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun
tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan
mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk
mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi
yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, kita harus dapat memberikan jasa atau
produk yang inovatif, harga kompetitif dan menguntungkan perusahaan. Menyangkut harga yang
kompetitif dan menguntungkan perusahaan ini sering berlawanan satu dengan yang lain. Jika harga
kompetitif maka perusahaan bisa rugi, atau jika mau menguntungkan perusahaan maka harga sulit
menjadi kompetitif.
Untuk dapat melakukan keduanya (harga kompetitif dan menguntungkan perusahaan) kita harus
memperoleh informasi yang akurat mengenai kinerja perusahaan. Secara praktis pertanyaannya dengan
harga minimal berapa perusahaan mulai untung untuk setiap produk atau jasa yang akan diberikan ?
Pertanyaan yang sederhana ini memerlukan banyak data untuk menjawabnya. Menggunakan sistem
manual untuk menjawab ini akan memerlukan waktu berhari-hari dan mungkin juga jawabannya tidak
akurat. Dengan menggunakan teknologi informasi, informasi bisa didapatkan dalam hitungan detik.
Perusahaan yang menggunakan teknologi informasi secara menyeluruh akan mempunyai catatan
secara otomatis pada setiap proses produksi, pembelian, penerimaan barang, penjualan, pengiriman
pengeluaran uang, penerimaan pembayaran dan semua transaksi keuangan langsung terjurnal otomatis.
Dari informasi yang sudah menyatu inilah, kita dapat memperoleh hasil analisa yang cepat dan
mengambil keputusan bisnis dengan cepat.
Dengan penjelasan di atas, peranan teknologi informasi (IT) sangat penting bagi perusahaan
untuk dapat mengambil keputusan bisnis secara tepat dan cepat.
Peranan Teknologi Informasi Bagi Perusahaan KFC.
A. Profil Perusahaan
KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari
Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col.
Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket.
Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin,
Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu
jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu
dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran
Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut).
Sanders menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah dijual
kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam divisi
perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun
1997, Tricon terpisah dari PepsiCo.

B. Teknlogi yang diimplementasikan


Proses bisnis yang digunakan dalam mengimplementasikan teknologi pada KFC yaitu replikasi.

C. Bagaimana Teknologi Maningkatkan Performa Perusahaan KFC


Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database
dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi
data dapat terjamin. Dengan menggunakan teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang
berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet. Replikasi juga memungkinkan untuk
mendukung kinerja aplikasi, penyebaran data fisik sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan
transaksi online dan DSS (Desiscion Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui
beberapa server. KFC dalam penerapan operasional transaksinya transactional replication,maka diantara
KFC pusat dan KFC di tiap cabangdapat saling mengirimkan data untuk senantiasa menjaga ketersediaan
data yang terbaru.
Penggunaan Teknologi Informasi di suatu perusahaan sangat vital untuk memberikan kontribusi positif
bagi pengembangan dan kelangsungan perusahaan baik untuk efisiensi, efektivitas dan produktivitas
perusahaan. Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan
kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah
perusahaan, yaitu:
- Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih
fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi
organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai
supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
- Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di levell manajerial embedded di dalam setiap
fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control
atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan
terkait.
- Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih
strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan
sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk
mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya
memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau
pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
- Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi
moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu
perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
- Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh
semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan
dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi
informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning
membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit
teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan
pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi
informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.

Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan
atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait
dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Perusahaan yang menggunakan teknologi informasi secara menyeluruh akan mempunyai catatan
secara otomatis pada setiap proses produksi, pembelian, penerimaan barang, penjualan, pengiriman
pengeluaran uang, penerimaan pembayaran dan semua transaksi keuangan langsung terjurnal otomatis.
Dari informasi yang sudah menyatu inilah, kita dapat memperoleh hasil analisa yang cepat dan
mengambil keputusan bisnis dengan cepat.

SARAN

Teknologi informasi di dunia sudah semakin canggih, dengan begitu kita bisa memanfaatkannya.
Melalui media – media sosial kita bisa menawarkan barang atupun jasa, banyak online shop atau situs –
situs jual beli resmi jadi kita bisa memasarkan barang tanpa menjejerkan dagangan kita. Kreatifitas dan
inovatif dalam kemasan bisa menambah nilai jual, kita cukup menawarkan sesuatu yang berbeda, maka
pembelipun akan tertarik dengan apa yang kita tawarkan.

Anda mungkin juga menyukai