SKRIPSI
MEISA MARSALINA
G0006116
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Nama : Samigun, dr., SU., P.Fark
NIP : 19470707 197609 1 001 ......................................
Pembimbing Pendamping
Nama : Endang Sri Hardjanti, dr., P.Fark
NIP : 19471007 197611 2 001 ......................................
Penguji Utama
Nama : Setyo S Rahardjo, dr.,M.Kes
NIP : 19530805 198702 2 001 ......................................
Anggota Penguji
Nama : Yul Mariyah, dra., Apt., M.Si
NIP : 19510329 198303 2 001 ………………………..
Surakarta, ………………2010
ii
Ketua Tim Skripsi
ii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Meisa Marsalina
G0006116
PRAKATA
ii
3. Samigun, dr, SU, P.Fark, selaku Pembimbing Utama yang telah berkenan
meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran, dan motivasi.
4. Endang Sri Hadjanti, dr, P.Fark, selaku Pembimbing Pendamping atas segala
bimbingan, arahan, dan waktu yang telah beliau luangkan bagi penulis.
5. Setyo S. Rahardjo, dr, M.Kes, selaku Penguji Utama yang telah berkenan
menguji dan memberikan saran, bimbingan, nasihat untuk menyempurnakan
penulisan skripsi ini.
6. Yul Mariyah, dra, Apt, M.Si, selaku Anggota Penguji yang telah memberikan
saran dan nasihat untuk memperbaiki kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
7. Tim skripsi, Perpustakaan FK UNS, Perpustakaan Pusat UNS yang banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi dan sebagai salah satu tempat mencari
referensi.
8. Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,
para dosen beserta segenap staf.
9. Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM Yogyakarta.
10. Orangtuaku tercinta beserta kakak dan adikku tersayang atas doa dan
dukungannya.
11. Sahabat-sahabatku dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu
yang turut membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian dan
penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Meisa Marsalina
ii
DAFTAR ISI
PRAKARTA ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Perumusan Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. 7
A. Tinjauan Pustaka ...............................................................................7
B. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 29
C. Hipotesis ............................................................................................30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 31
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 31
B. Lokasi Penelitian .............................................................................. 31
C. Subjek Penelitian............................................................................... 31
D. Teknik Sampling ............................................................................... 31
E. Klasifikasi Variabel .......................................................................... 32
F. Definisi Operasional Variabel........................................................... 32
G. Rancangan Penelitian ....................................................................... 38
H. Bahan dan Instrumentasi penelitian ................................................. 39
I. Cara Kerja ........................................................................................ 40
J. Penentuan Dosis................................................................................ 43
K. Teknik Analisis Data ........................................................................ 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 46
A. Data Hasil Penelitian ......................................................................... 46
B. Analisis Data ..................................................................................... 52
BAB V PEMBAHASAN................................................................................... 57
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN................................................................ 60
A. Simpulan............................................................................................ 60
B. Saran .................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 62
LAMPIRAN ....................................................................................................... 67
ii
DAFTAR TABEL Hal.
ii
Gambar 1. Kerangka pemikiran 29
ii
Lampiran 1. Hasil pengukuran kadar kolesterol total darah 67
tikus putih
Lampiran 2. Hasil pengukuran berat badan tikus putih 68
ABSTRAK
ii
FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET,
SURAKARTA.
Metode penelitian : Penelitian eksperimental dengan rancangan pre and post test
controlled group design, menggunakan 30 ekor tikus putih jantan galur sprague-
dawley, usia sekitar 3 bulan, berat badan sekitar 250g, dibagi menjadi 5
kelompok; kontrol negatif (aquadest), kontrol positif (lovastatin 0,26mg/200g
BB/2ml), ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 1 (65mg/200g BB/2ml), dosis 2
(130mg/200g BB/2ml), dan dosis 3 (195mg/200g BB/2ml). Kadar kolesterol
diukur sebelum dan setelah perlakuan. Berat badan ditimbang setiap minggu. Data
hasil penelitian dianalisis dengan uji one-way ANOVA.
Simpulan Penelitian : Simpulan penelitian ini adalah ekstrak air kelopak bunga
rosela tidak berpengaruh signifikan dalam menurunkan kadar kolesterol total
darah dan berat badan tikus.
Kata kunci: Ekstrak air kelopak bunga rosela; kadar kolestetol total darah; berat
badan tikus.
ii
ABSTRACT
Conclusion : This study concludes that aqueous extract of roselle calyx have no
influence on lowering blood cholesterol level and body wieght in rats.
Keywords: aqueous extract of roselle calyx; blood cholesterol level; rats body
weight.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional sudah
mudah didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan pun memiliki
efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-
banyak yang belum diteliti, khususnya yang sebagian besar berasal dari bahan
kardiovaskuler yang sering kita jumpai saat ini. Di banyak negara maju
ii
kemudian tahun 1992, 1995 dan 2001 menjadi urutan pertama (Dinas
bila pengeluaran energi tidak lagi seimbang dengan asupan energi. Obesitas
mempunyai pengaruh yang besar pada morbiditas dan harapan hidup manusia
kelebihan berat badan epidemik ini akan semakin memburuk di masa depan
(York et al., 2007). Prevalensi obesitas di dunia meningkat dengan cepat pada
orang dewasa begitu juga pada anak-anak dan remaja dimana asupan
penimbunan lemak pada organ dalam tubuh, yang akan memicu terjadinya
obat dengan efek kuat menjadi suatu cara populer untuk mengatasi berat
badan yang berlebih. Akan tetapi banyaknya efek samping menjadi masalah
ii
yang akhirnya membatasi kegunaan dari obat itu sendiri (Amin, 2009). Tidak
adanya terapi yang efektif untuk kelebihan berat badan, selain operasi
bariatric, telah mendorong pencarian untuk menemukan obat baru yang lebih
efektif untuk menurunkan berat badan dan/ atau mencegah kenaikan berat
alternatif. Selain itu, rosela memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat
Kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) yang saat ini sedang
seperti α-tocopherol dan probucol dalam kelopak bunga rosela, telah diteliti
untuk demam, radang selaput lendir sistem pernafasan dan pencernaan, untuk
ii
Pada penelitian di Thailand disimpulkan bahwa ada hubungan antara
menurunkan kadar kolesterol total darah pada manusia secara optimal adalah
berupa teh kelopak bunga rosela yang pembuatannya dengan cara diseduh
(Maryani dan Kristiana, 2005). Penelitian tentang manfaat teh kelopak bunga
dengan dosis 36 mg/ hari dan 54 mg/ hari tidak dapat mencegah peningkatan
(Harindraputra, 2009).
ii
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin membuktikan
darah tikus putih dengan menggunakan metode lain, yaitu memakai ekstrak
air kelopak bunga rosela, dan dengan menggunakan obat penurun kolesterol
selain itu peneliti juga ingin mengetahui manfaat kelopak bunga rosela dalam
menurunkan peningkatan berat badan tikus putih yang diberi makanan tinggi
kolesterol.
B. Perumusan Masalah
(Rattus norvegicus)?
C. Tujuan Penelitian
sabdariffa L.) dalam menurunkan kadar kolesterol total darah tikus putih
(Rattus norvegicus).
ii
2. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak air kelopak bunga rosela (Hibiscus
sabdariffa L.) dalam menurunkan kenaikan berat badan tikus putih (Rattus
norvegicus).
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
rosela untuk menurunkan kadar kolesterol total darah dan kenaikan berat
2. Aspek Aplikatif
ii
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Rosela
a. Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
b. Nama umum/dagang
c. Nama daerah
d. Nama Asing
ii
Karkade. Meksiko: Flor de Jamaica. Malaysia: asam paya atau
e. Deskripsi
masih muda putih setelah tua abu – abu. Akar: tunggang, putih
f. Kandungan Gizi
ii
delphinidin-3-sambubioside. Sementara itu, flavonols terdiri dari
Zat gizi lain yang tak kalah penting terkandung dalam kelopak
ii
asam lambung), diuretik, purgatif, anthelmintic, refrigerant (efek
2009).
h. Cara pemakaian
(Wijayakusuma, 2008).
ii
kolesterolnya menurun sebanyak 26%. Penurunan juga terjadi pada
ii
merupakan suatu inhibitor dari citrate lyase. Oleh karena itu, (-)-
makan, tetapi ini hanya terjadi pada dosis tinggi ekstrak kelopak
2005).
2. Kolesterol
ii
ester kolesterol (Murray et al, 2003). Sekitar 70% kolesterol dalam
Fungsi kolesterol:
2006).
et al, 2003).
endogen adalah adalah kolesterol yang dibentuk dalam sel tubuh. Jumlah
Hall, 1997). Delapan puluh persen kolesterol dihasilkan dari dalam tubuh
ii
(kolesterol endogen) dan dua puluh persen sisanya dari luar tubuh
meningkat.
ii
kolesterol, sehingga konsentrasi kolesterol plasma akan menurun
A. Sumber kolesterol
ii
B. Pengangkutan kolesterol
ii
kolesterol sebagai prekursor untuk membentuk produk-produk
partikel LDL berikatan dengan salah satu reseptor membran, sel akan
ii
hati. Apabila jumlah kolesterol dari makanan meningkat, sintesis
C. Hipelipidemia
berlebih salah satu atau lebih lipid utama dalam plasma, sebagai
(Sherwood, 2003).
ii
melitus, gangguan tiroid, penyakit ginjal, serta obat-obatan (Sherwood,
2003) .
a. Vitamin C
antara larut air dan larut dalam lemak menyebabkan lebih mudahnya
tidak dapat disintesis sendiri di dalam tubuh. Oleh karena itu, perlu
ii
tidak berlaku. Jadi, vitamin C berperan menjaga keseimbangan
b. Niasin
ii
ambilan apoA-I di hati yang menyebabkan penundaan katabolisme
(Davidson, 2003).
c. Pektin
d. Senyawa fenolik
dan dapat larut dalam air serta memiliki fungsi antara lain sebagai
ii
senyawa polifenol yang juga berperan dalam menurunkan kadar
4. Lovastatin
a. Definisi
b. Farmakodinamik
ii
terjadi peningkatan sintesis reseptor LDL. Peningkatan jumlah
kolesterol darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL juga
ini diekstraksi paling banyak di dalam hati, efek utama obat ini
1997).
2007).
c. Farmakokinetik
ii
plasma terlihat 2-4 jam sesudah pemberian oral tunggal. Sesudah 3
d. Efek Samping
5. Ekstraksi
yang cocok, uapkan semua atau hampir semua dari pelarutnya dan sisa
1989).
ii
tergantung dari kelarutan bahan kandungan serta dari stabilitasnya.
berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat dan
dari obat. Sifat dari bahan mentah merupakan faktor utama yang harus
yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari,
ii
Penggolongan ekstrak menurut sifat-sifatnya:
Sediaan ini liat pada kondisi dingin dan tidak dapat dituang,
Dalam hal ini dapat diartikan sebagai ekstrak cair, yang dibuat
Flavonoid mudah larut dalam air. Oleh karena itu senyawa ini
6. Hewan Percobaan
penelitian yang lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh adanya siklus
ii
menstruasi dan kehamilan seperti pada tikus putih betina. Tikus putih
dan kondisi biologis tubuh yang lebih stabil dibanding tikus betina
(Sugiyanto, 1995).
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Subclassis : Placentalia
Ordo : Rodentia
Familia : Muridae
Genus : Rattus
terhadap infeksi dan sangat cerdas. Tikus putih tidak begitu bersifat
lain, yaitu bahwa tikus putih tidak dapat muntah karena struktur
ii
anatomi yang tidak lazim di tempat esofagus bermuara ke dalam
(Mangkoewidjojo, 1988).
ii
B. Kerangka Pemikiran
Pakan
hiperkolesterolemi
k
Kenaikan berat
badan tikus dapat
diturunkan Kolesterol total
darah tikus
menurun
ii
C. Hipotesis
(Rattus norvegicus).
norvegicus)
ii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
dan berat badan tikus putih akan dilakukan di Laboratorium Penelitian dan
C. Subjek Penelitian
normal, berumur sekitar 3 bulan dengan berat badan ± 250 gram sebanyak 30
D. Teknik Sampling
ii
t= banyaknya kelompok
(n-1) x 4 > 15
n – 1 > 3,75
n > 4,75
putih. Peneliti memilih untuk menggunakan 6 ekor tikus putih tiap kelompok
E. Klasifikasi Variabel
3. Variabel luar :
hormonal, stres
ii
pengering beku. Ekstrak yang diperoleh diperiksa kandungan kimianya
(Dosis 1), 130 mg/ 200 g BB (Dosis 2), dan 195 mg/ 200 g BB (Dosis 3).
Ekstrak diberikan dua kali sehari, pagi dan sore, secara peroral setelah
bunga rosela setelah subjek dipuasakan selama 12 jam dengan satuan mg/
darah tikus putih melalui sinus orbitalis dengan pipet mikro hematokrit,
3. Berat badan
ii
Pengukuran berat badan tiap-tiap tikus dilakukan seminggu
penimbangan berat badan tikus, yaitu minggu I, minggu II, minggu II,
ekstrak air kelopak bunga rosela yang digunakan, selain itu adanya
peningkatan berat badan tidak murni karena perlakuan. Berat badan dapat
yang beratnya 250 gram, dengan toleransi berat badan 200-300 gram.
skala rasio.
4. Makanan
a. Makanan hiperkolesterolemik
kolesterol 1%, kuning telur 5%, lipida hewan 10%, minyak goreng
ii
b. Makanan standar
5. Faktor Genetik
mutlak. Hal ini diatasi dengan pemilihan subyek penelitian yang berasal
6. Jenis kelamin
terhadap kadar kolesterol total darah (Shin et al, 2005). Dalam penelitian
7. Umur
ii
minimum pada umur 12 minggu, setelah itu meningkat lagi (Kritchevsky,
8. Kondisi psikologis
meningkatkan asam lemak bebas (Guyton and Hall, 1997). Pengaruh ini
9. Hormon
insulin yang memiliki sifat anti lipolisis (Guyton and Hall, 1997).
ii
Hormon tiroid dapat dikendalikan dengan menggunakan propiltiourasil
bunga rosela yang dikeringkan secara higienis dengan suhu yang terjaga
dan disimpan dalam tempat tertutup yang terlindung dari sinar matahari
secara langsung. Kelopak bunga rosela didapat dari kebun tanaman obat
ii
Merapi Farma, Sleman. Dikeringkan dan diekstraksi di Laboratorium
Yogyakarta (UGM).
G. Rancangan Penelitian
K1 C1 A C2
K2 C1 L C2
S A
K3 C1 R1 C2
K4 C1 R2 C2
K5 C1 R3 C2
Keterangan:
S = sampel
ii
AQ = pemberian aquadest
L = pemberian lovastatin
A = analisis data dengan uji statistik one-way ANOVA dan post hoc
tempat percobaan
8. Lovastatin : sebagai
kontrol positif
9. Ekstrak air kelopak bunga rosela : sebagai bahan untuk kelompok uji
ii
11. Pakan hiperkolesterolemi : untuk
hiperkolesterolemi
I. Cara Kerja
penelitian dan diberi makan standar untuk tikus yaitu pellet dan
perbedaan yang bermakna, maka dicari berat badan tikus yang jauh di
atas atau di bawah rerata dengan toleransi 20% (200-300 gram), untuk
dapat diganti dengan data berat badan tikus yang lain untuk mencapai
keadaan homogen.
mendapatkan data berat badan tikus secara teratur, yang nantinya akan
ii
5. Setelah 7 hari semua tikus diambil darahnya untuk pemeriksaan kadar
data kolesterol total yang jauh di atas atau di bawah rerata untuk dapat
diganti dengan data dari tikus yang lain untuk mencapai keadaan
yaitu:
ii
peroral melalui sonde. Pemberian pakan dua kali sehari, pada
pagi hari jam 07.00 WIB dan pada sore hari jam 15.00 WIB.
ditambah ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 130 mg/ 200 g
ditambah ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 195 mg/ 200 g
ii
8. Setelah hari ke-35, semua tikus diambil darahnya untuk pemeriksaan
spektrofotometrik.
satu dengan yang lain dan mengolah data hasil pemeriksaan kadar
kolesterol total darah tikus putih dan data hasil penimbangan berat
badan tikus.
K. Penentuan Dosis
Nurlaila, 1989).
ii
(BB) 70 kg pada tikus dengan BB 200 g adalah 0,018. Rata-rata orang
bertingkat:
= 65 mg/ 200 g BB
Kelompok uji III: Dosis tinggi/ dosis 3 = 1,5 x 130 mg/ 200 g BB
ii
ekstrak air kelopak bunga rosela.
2. Lovastatin
and Bersot, 2007). Rata-rata berat orang dewasa adalah 70 kg. Takaran
ii
L. Teknik Analisis Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN
rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap kadar kolesterol total darah dan berat
badan tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan tikus putih
positif (lovastatin). Kelompok III diberi perlakuan dengan ekstrak air kelopak
bunga rosela dosis 1 (65 mg/ 200 g BB/ 2 ml). Kelompok IV diberi perlakuan
dengan ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 2 (130 mg/ 200 g BB/ 2 ml).
Kelompok V diberi perlakuan dengan ekstrak air kelopak bunga rosela dosis
ii
Kelima kelompok tikus putih diukur kadar kolesterol total darahnya
kemudian dicari perubahan kadar kolesterol total darah dengan cara mencari
(posttest). Berat badan (BB) tikus putih diukur setiap minggu, mulai minggu
pengukuran berat badan tikus putih. Kemudian dicari selisih dari setiap
bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap kadar kolesterol total darah
dan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus) adalah sebagai berikut:
ii
Keterangan:
K2: Kelompok kontrol positif (lovastatin) (0,26 mg/ 200 g BB/ 2 ml peroral)
K3: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 1 (65 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
K4: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 2 (130 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
K5: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 3 (195 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
lo
re 16
ts )l 14
el d
/g 12
o Aquadest
k m
ra ( 10 Lovastatin
d
ak h
ar 6
8 Dosis 1
n ad Dosis 2
a
h la 4 Dosis 3
ab to 2
u t 0
re
P
ii
Tabel 2. Hasil Pengukuran Rerata Berat Badan Tikus Putih
Rerata Berat Badan Tikus Putih (gram)
No Kelompok
Perlakuan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Keterangan:
K3: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 1 (65 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
K4: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 2 (130 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
ii
K5: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 3 (195 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
masing kelompok.
Gambar 4. Rerata Berat Badan Tikus Putih dara Lima Kelompok Perlakuan
dihitung selisihnya untuk melihat perubahan kenaikan berat badan tikus putih
pengurangan BB tikus minggu III dengan BB tikus minggu II, dan selisih 3
ii
dari pengurangan BB tikus IV dengan BB tikus III. Hasil rerata perubahan
Keterangan:
K3: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 1 (65 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
K4: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 2 (130 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
K5: Kelompok ekstrak air kelopak bunga rosela dosis 3 (195 mg/ 200 g BB/ 2
ml peroral)
ii
B. Analisis Data
bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap kadar kolesterol total darah
1. Uji Normalitas
Tabel ini mengacu pada output SPSS 17.0 (dapat dilihat di lampiran 4)
ii
Hasil uji normalitas data perubahan kadar kolesterol total darah
data yang tidak normal. Hasil tes normalitas pada data hasil transformasi
Hasil uji normalitas data selisih berat badan (BB) tikus putih yaitu
selisih 1 dan selisih 2 menunjukkan nilai probabilitas p > 0,05 yang dapat
selisih 3 menunjukkan p < 0,05 yang berarti distribusi data tidak normal,
distribusi data yang tidak normal. Hasil tes normalitas pada data hasil
ii
2. Uji Homogenitas
populasi homogen atau tidak. Nilai signifikansi lebih dari 0,05 berarti
bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah homogen
(Priyanto, 2009).
Uji Homogenitas P
Selisih 1 .316
Selisih 2 .940
dengan cara cosinus, hasilnya ialah data dengan nama Trans perubahan 2
yang memiliki nilai p=0,86 (p > 0,05) untuk uji homogenitas. Hasil
ii
Hasil uji homogenitas data selisih berat badan (BB) tikus putih
yaitu selisih 1, selisih 2, dan trans selisih 3 menunjukkan nilai p > 0,05.
perbedaan rerata lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan
(Priyanto, 2009).
Tabel ini mengacu pada output SPSS 17.0 (dapat dilihat di lampiran 5)
putih dengan uji one-way ANOVA menunjukkan nilai p > 0,05 yang
berarti bahwa tidak ada perbedaan kadar kolesterol total darah tikus putih
yang signifikan. Oleh karena tidak signifikan, maka analisa statistik tidak
Analisa statistik data selisih berat badan (BB) tikus yaitu selisih 1,
ii
nilai p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan selisih berat badan
tikus putih yang signifikan. Oleh karena tidak signifikan, maka analisa
ii
BAB V
PEMBAHASAN
Hasil analisa data perubahan kadar kolesterol total darah tikus putih
menunjukkan tidak ada perbedaan rerata kadar kolesterol darah tikus putih yang
signifikan. Hasil analisa data selisih berat badan tikus yaitu selisih 1, selisih 2, dan
trans selisih 3 juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kenyataan ini dapat
terjadi karena:
zat, yaitu vitamin C, niasin, pektin, flavonoid dan polifenol, serta mengandung
asam hibiscin yang diduga berperan sebagai antiobesitas. Dalam penelitian ini
digunakan ekstrak air dari kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) agar
lebih mirip dengan cara penyajian kelopak bunga rosela yang umum di
kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) pada tikus yang diberi pakan
tinggi kolesterol, yaitu terjadinya penurunan kadar kolesterol total darah dan
ii
dengan sempurna sehingga pada akhirnya ekstrak air kelopak bunga rosela
hiperkolesterolemik setiap hari, akan tetapi tidak diukur jumlah pasti dari
pakan standar yang dikonsumsi oleh tiap tikus. Jumlah yang tidak teratur ini
dapat mempengaruhi kenaikan berat badan maupun kadar kolesterol dari tiap
tikus tersebut.
keseimbangan energi. Bila jumlah kalori yang diperoleh dari makanan lebih
negatif, maka simpanan endogen akan digunakan, sehingga orang yang banyak
makan, belum tentu lebih gemuk dari orang yang makan sedikit. Guyton and
hal ini, bila produksi hormon tiroid sangat meningkat maka hampir selalu
menurunkan berat badan, namun efek ini tidak selalu terjadi, oleh karena
(Haryanti, 1997).
ii
4. Faktor stres
Tikus satu dengan yang lain memiliki tingkat ketahanan terhadap stres
yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dalam waktu yang cukup lama, yaitu 4
Pada tikus yang sedang stres diketahui bahwa lemaknya meningkat dua kali
lipat dibandingkan dengan tikus yang tidak stres. Artinya, hormon stres
menyebabkan aktifnya gen dalam sel-sel lemak yang bisa memperbanyak diri
dan berkembang.
adalah rerata yang terendah diantara seluruh kelompok. Hal ini terjadi karena
Lovastatin menurunkan kadar kolesterol total darah tikus yang diberi pakan
tinggi kolesterol. Hal ini terjadi karena lovastatin menghambat enzim HMG
ii
BAB VI
A. Simpulan
sebagai berikut:
tikus putih.
B. Saran
kelopak bunga rosela yang lebih baik agar kandungan zat dalam kelopak
dapat dilihat adanya pengaruh ekstrak air kelopak bunga rosela dalam
ii
3. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan hewan coba yang
besar agar hasil yang didapat lebih bermakna secara statistik karena
semakin besar jumlah sampel yang diambil maka akan semakin tinggi pula
tingkat representativitasnya.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Amin, K., Nagy, M. Effect of Carnitine and herbal mixture extract on obesity
induced by high fat diet in rats. PubMed Central. 2009
Ansel H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UIPress, pp : 605-
19.
Bakti Husada. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 2. Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2008. Laporan Hasil Pemeriksaan Faktor
Risiko Penyakit Tidak Menular tertentu Pegawai Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah.
www.dinkesjatengprov.go.id/dinkes08/screening_dinkes.pdf (22
November 2009)
Faridah, D.N. 2008. Kualitas Rosela Dapat Diukur dari Warna Merah
Seduhannya. http://thibbunnabawl.wordpress.com/2008/04/10/kualitas-
rosela-bisa-diukur-dari-warna-merah-seduhannya/ (22 Oktober 2009)
ii
Farombi, E.O., Ige, O.O. 2007. Hypolipidemic and Antioxidant effects of
ethanolic extract from dried calyx of Hibiscus sabdariffa in alloxan-
induced diabetic rats.
http://pt.wkhealth.com/pt/re/fncp/abstract.00003837_200712000_00005.
htm;jsession=Kjyh3pTw5hzMYxs87nJ25y7sS5j49wi1Hvh1pM1w45yR
GbpL2zLW!-793513949!181195629!8091!-1 (11 Oktober 2009)
Ganong, W.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Hal: 1187-1201
Gropper, S. S., Smith, J. L., and Groff, J. L. 2005. Advanced Nutrition and Human
Metabolism. Fourth Edition. USA: Wardsworth, a division of Thomson
Learning. pp: 129-161
Haryanti. 1997. Pengaruh Infus Rimpang Temulawak terhadap Nafsu Makan dan
Perubahan Berat Badan Tikus Putih. Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
ii
Imono A.D., dan Nurlaila. 1989. Obat Tradisional dan Fitoterapi Uji Toksikologi.
Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM. Hal: 4-11
Maryani, H. dan Kristiana, L. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosela. Jakarta: PT.
Agromedia Pustaka. Hal: 3-7, 25-30
Maryanto dan Fatimah. 2004. Pengaruh pemberian jambu biji (Psidium guajava
L.) pada lipidemia serum tikus (Sprague Dawley) hiperkolesterolemia.
Media Medika Indonesia. 39: 105-111
Murray, R. K., Granner, D. K., Mayes, P. A., and Rodwell, V. W. 2003. Biokimia
Harper. Edisi 25. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 276-283
ii
Oppel, M. 2007. Hibiscus Tea May Have Cholesterol-lowering Effects. Herbclip.
http://www.herbalgram.org (11 Oktober 2009)
Priyanto, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS (Statistic Product and Service
Solution) untuk Analisis Data dan Uji Statistik Bagi Mahasiswa dan
Umum, Cet. 3. Yogyakarta: MediaKom
Shin, Y., Vaziri, N., Willekes, N., Kim, C. H., Joles, J. A. 2005. Effects of gender
on hepatic HMG CoA reductase, cholesterol 7α-hydroxylase and LDL
receptor in hereditary analbuminemia. AmJ Physiol Endocrinol metab.
289: E993-E998
Tee PL, Yusof S, Mohamed S, Umar NA. Mustapha, effect of roselle (Hibiscus
sabdariffa L.) on serum lipid of sprague dawley rats. Nutrition and Food
Science. 2002;32:190–196
ii
concentration and plasma cholesteryl ester transfer protein activity in
hamster. The J. Of Nutr. 128 (11): 1944-1949
York, D. A., Thomas, S., Greenway, F. Effect of an herbal extract Number Ten
(NT) on body weight in rats. PubMed Central. 2007
ii