Buku Panduan HPHF4 2019 - 2 PDF
Buku Panduan HPHF4 2019 - 2 PDF
B. Latar Belakang
Revolusi Industri 4.0 adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat pesat dan memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Banyak
kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital. Layanan
menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan
sistem online. Era Industri 4.0 akan terus menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa
dibendung. Karena itu, ada urgensinya jika negara perlu berupaya maksimal dan lebih gencar
memberi pemahaman kepada semua elemen masyarakat tentang hakikat era Industri 4.0
dengan segala konsekuensi logisnya. Langkah ini penting karena belum banyak yang
berminat memahami Industri 4.0. Masyarakat memang sudah melakoni beberapa perubahan
itu, tetapi kepedulian pada tantangan di era digitalisasi dan otomasi sekarang ini pun terbilang
minim.
Dampak dari Revolusi Industri bagi kehidupan manusia sekarang masih mungkin
menjadi hal yang disenangi oleh manusia. Manusia merasa dengan adanya kemajuan
teknologi yang berkembang dengan pesat memudahkan untuk mendapat informasi dan
mengakses apapun dengan mudah. Namun, dampak Revolusi Industri 4.0 bagi kehidupan
manusia di masa yang akan datang tentu akan merugikan suatu negara apabila negara tidak
mempersiapkan Sumber Daya Manusia dengan baik.
Dampak Revolusi Industri terhadap Kesehatan Masyarakat akan membawa banyak
keuntungan dan kemudahan tersendiri. Revolusi Industri 4.0 juga berkaitan dengan data dan
jika setiap daerah memiliki data mengenai profil kesehatan masing-masing yang dapat
diakses dengan mudah dan kapan saja. Hal ini tentu akan memudahkan bagi para SKM untuk
membuat program promotif dan preventif dalam mengatasi masalah kesehatan serta program
kesehatan lainnya.
Mengutamakan upaya promotif dan preventif dalam pembangunan kesehatan adalah
amanat UU Kesehatan 36 Tahun 2009. Sebagian besar penyakit menular dan tidak menular
bisa dicegah dengan upaya penyuluhan dan pencegahan. Upaya promotif dan preventif harus
menjadi prioritas agar masyarakat Indonesia menjadi sehat. Permasalahan kesehatan di
Indonesia masih mengutamakan pada kebijakan berorientasi kuratif. Untuk mewujudkan
SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, pembangunan kesehatan diarahkan pada
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Derajat kesehatan merupakan
pilar utama bersama-sama dengan pendidikan dan ekonomi yang sangat erat dengan
peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga diharapkan akan tercipta sumber daya
manusia yang tangguh, produktif dan mampu bersaing untuk menghadapi semua tantangan
yang akan dihadapi.
Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaharuan, penemuan
baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (KBBI, 2016).
Pentingnya kita sebagai generasi milenial dan sebagai kaum akademisi dalam menciptakan
gagasan atau karya yang kreatif mengenai pembangunan kesehatan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di era revolusi industri 4.0. Hasil dari inovasi
pembangunan kesehatan tersebut, diharapkan dapat menurunkan permasalahan kesehatan
yang ada di Indonesia.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa masih diperlukan inovasi, strategi, dan upaya
untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang terjadi di era revolusi industri 4.0. Tentunya
diperlukan sebuah ide, konsep dan implementasi pembaharu yang bermanfaat bagi
masyarakat di Indonesia. Maka dari itu, melalui kegiatan HORAS PUBLIC HEALTHFest 4
2019 ini, kami memuat tema “Optimalisasi Peran Generasi Milenial Dalam Upaya
Promotif dan Preventif di Bidang Kesehatan Pada Era Revolusi Industri 4.0” sehingga
diharapkan kita sebagai generasi milenial dapat menciptakan inovasi berupa ide ataupun
gagasan yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di era
revolusi industri 4.0 melalui kegiatan karya tulis ilmiah dan seminar kesehatan nasional.
C. Tujuan
1. Menggalakkan misi campus research bagi mahasiswa Indonesia.
2. Mendorong mahasiswa untuk melakukan inovasi-inovasi di bidang Ekonomi
Kesehatan, Status Gizi dan Ketersediaan Pangan, Teknologi, dan Kesehatan
Lingkungan.
3. Mengembangkan potensi khusus mahasiswa untuk berkreativitas melalui hasil
penemuan atau inovasi yang bermanfaat di masyarakat khususnya di bidang Ekonomi
Kesehatan, Status Gizi dan Ketersediaan Pangan, Teknologi, dan Kesehatan
Lingkungan
4. Memotivasi mahasiswa agar peka dan kritis terhadap permasalahan kesehatan
khususnya di bidang Ekonomi Kesehatan, Status Gizi dan Ketersediaan Pangan,
Teknologi, dan Kesehatan Lingkungan. Sehingga mahasiswa dapat berperan aktif
melalui pemikiran-pemikiran ilmiah dalam lomba ini.
5. Memotivasi mahasiswa agar mampu menyampaikan ide atau inovasi mereka
tentang upaya promotif preventif di bidang kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
D. Sub Tema
1. Strategi Ekonomi dalam Upaya Promotif dan Preventif di Bidang Kesehatan
Pada Era Revolusi Industri 4.0
Hubungan antara kesehatan dan ekonomi adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kesehatan mempengaruhi ekonomi dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi
kesehatan. Aspek ekonomi seperti pendapatan merupakan syarat utama untuk dapat
menikmati fasilitas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Output dari
definisi kesehatan menurut Undang-Undang No.36 Tahun 2009 adalah setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Istilah instrumental kesehatan mempengaruhi
perkembangan ekonomi dengan sejumlah cara. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi perbaikan
ekonomi dalam upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan pada era revolusi industri
4.0. Sehingga dengan meningkatnya perekonomian masyarakat maka akan semakin mudah
masyarakat tersebut memperoleh fasilitas kesehatan.
2. Perbaikan Status Gizi dan Ketersediaan Pangan dalam Upaya Promotif dan
Preventif di Bidang Kesehatan Pada Era Revolusi Industri 4.0
Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam peningkatan
produktivitas nasional dan perbaikan kualitas hidup penduduk. Penyediaan pangan harus
memenuhi kebutuhan gizi, keamanan pangan dan terjangkau seluruh individu setiap saat.
Ketahanan pangan dan perbaikan gizi merupakan suatu kesatuan. Status gizi merupakan salah
satu indikator berhasilnya suatu negara dalam peningkatan derajat kesehatan serta
kesejahteraan dalam suatu negara. Gambaran prevalensi status gizi diperoleh dari hasil Riset
Kesehatan berupa prevalensi gizi kurang atau yang biasa disebut kekurangan gizi
(underweight) serta prevalensi pendek dan sangat pendek (stunting). Menurut WHO
diketahui masalah gizi buruk kurang sebesar 17,8%, masalah balita pendek sebesar 27,5%,
dan masalah balita kurus 11,1% (kesmas.go.id).
Tantangan ketahanan pangan yang sering muncul dari dalam negeri seperti
penyediaan lahan pertanian produktif, penyediaan infrastruktur pertanian yang memadai,
stabilisasi harga pangan dalam negeri, distribusi pangan yang merata dalam lingkup wilayah
geografis yang luas, dan menjamin sistem produksi pangan yang tahan terhadap gangguan
bencana alam. Sementara itu, di lingkungan global diwarnai oleh perubahan iklim yang
sangat drastis; konflik pemanfaatan global terhadap sumberdaya pertanian bagi penyediaan
pangan, pakan, dan energi; semakin protektifnya negara maju terhadap produk pangan dan
sektor pertanian; serta format perdagangan bebas melalui World Trade Organization (WTO).
Berdasarkan masalah tersebut upaya perbaikan status gizi dan ketersediaan pangan dalam
upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan pada era revolusi industri 4.0 bertujuan
untuk meningkatkan mutu gizi serta konsumsi pangan, sehingga berdampak pada perbaikan
keadaan status gizi buruk, mempertahankan keadaan status gizi baik, serta menstabilkan
ketersediaan pangan.
3. Inovasi Perkembangan Teknologi dalam Upaya Promotif dan Preventif di
Bidang Kesehatan Pada Era Revolusi Industri 4.0
Kesehatan adalah salah bidang yang dari masa ke masa semakin
dikembangkan soal pengobatan dan juga fasilitas medis yang sekarang ini berbasis
teknologi.Teknologi juga salah satu hal penting yang tidak mungkin terlepas dari keseharian
banyak orang di masa semodern sekarang ini.Dari sisi kesehatan, penggunaan teknologi akan
sangat baik jika itu membantu manusia untuk menjaga dan mengetahui informasi tentang
kesehatannya. Misalnya seperti aplikasi Halodoc yang membuat kita bisa berkonsultasi
langsung dengan dokter, melihat informasi-informasi kesehatan, dan dapat membeli obat
yang diperlukan sesuai resep dokter. Teknologi yang semakin canggih namun dengan cara
penggunaan yang sederhana, seperti toilet di panti wreda hasil kerja sama Amazon dan Apple
yang memiliki alat pendeteksi kesehatan, dapat memudahkan para tenaga kesehatan untuk
memecahkan masalah kesehatan di berbagai wilayah dalam satu aksi. Semakin bertambah
dan berkembangnya inovasi dibidang teknologi kesehatan harapannya dapat berpengaruh
dalam upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan pada era revolusi industri 4.0.
G. Mekanisme Pendaftaran
1. Peserta mendaftarkan diri atau tim dengan mengisi formulir pendaftaran yang
dapat diunduh di http://bit.ly/HPHF42019_FormPendaftaranLKTIN . Pendaftaran
dibuka mulai 01 Mei sampai dengan tanggal 24 Juni 2019.
2. Peserta mengirimkan abstrak disertai dengan lampiran formulir pendaftaran dan
scan KTM anggota yang dijadikan satu file dalam bentuk .rar. Abstrak dikirim ke
email horaspublichealthfest4@gmail.com dengan subjek Pengiriman
LKTIN_HPHF4_Judul Karya_Nama Ketua Tim_Asal Instansi_Sub Tema.
3. Batas pengiriman abstrak hingga tanggal 24 Juni 2019 maksimal pukul 23.59
WIB dan untuk pengiriman abstrak tidak dipungut biaya.
4. Setelah mengirimkan abstrak, diharapkan melakukan konfirmasi pendaftaran
melalui SMS/WhatsApp ke Nissa Sekar (081370479108) dengan format subjek yang
sama seperti pengiriman softcopy abstrak.
5. Peserta yang lolos abstrak maka selanjutnya mengirim karya tulis full paper. Karya
tulis dikirimkan dalam bentuk Softcopy dan Hardcopy. Pengiriman karya tulis full
paper paling lambat diterima panitia pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 23.59 WIB
yang selanjutnya akan diseleksi oleh dewan juri untuk mendapatkan 7 karya terbaik.
6. Peserta yang sudah lulus seleksi abstrak membayar biaya registrasi pembayaran
sebesar Rp. 150.000,- setiap karya dan mentransfernya ke nomor rekening 0266-01-
053904-50-8 (BRI) a.n Dinda Novianur Aisyah Putri, paling lambat tanggal 16
Agustus 2019 Pukul 23.59. Setelah melakukan pembayaran diwajibkan melakukan
konfrimasi via SMS/WhatsApp dengan format : LKTIN_HPHF4_Nama Ketua_Asal
Instansi_Tanggal Pembayaran_Jam Pembayaran ke Dinda Novianur
(082162187678)
7. Peserta akan diseleksi untuk menentukan finalis yang akan diumumkan melalui
SMS dan sosial media (web, facebook, dan instagram HPHF4) pada tanggal 07
September 2019.
8. Finalis wajib mempresentasikan karyanya di Universitas Sumatera Utara sebagai
penentuan juara I, II, dan III pada tanggal 27 September 2019.
2. Pengiriman Softcopy dijadikan satu folder dalam bentuk .rar dengan format nama
file LKTIN_HPHF4_Nama Ketua Tim_Asal Instansi_Judul karya Tulis_Sub
Tema.
I. Waktu Pelaksanaan
Pendaftaran dan Pengumpulan Abstrak : 01 Mei – 24 Juni 2019
Pengumuman Abstrak : 30 Juni 2019
Pengumpulan Full Paper : 01 Juli – 23 Agustus 2019
Pengumuman Finalis : 07 September 2019
Konfirmasi kehadiran Finalis : 09 – 14 September 2019
Registrasi ulang finalis : 15 – 21 September 2019
Technical Meeting : 26 September 2019
Presentasi : 27 September 2019
Seminar nasional dan pengumuman pemenang : 28 September 2019
Fieldtrip HPHF4 : 29 September 2019
b) Bagian Inti
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut :
• Perumusan masalah yang mencakup latar belakang tentang alasan mengapa
mengangkat masalah tersebut menjadi karya tulis dan penjelasan tentang makna
penting serta menariknya masalah tersebut untuk ditelaah. Latar belakang sebaiknya
didukung oleh informasi dan atau data yang terpercaya serta ditambahkan wacana
rencana pemecahan masalah.
• Uraian singkat mengenai identifikasi masalah yang akan diteliti atau perumusan
masalah.
• Tujuan penulisan diuraikan dengan jelas.
• Manfaat penulisan diuraikan dengan jelas.
2. Manfaat penulisan diuraikan dengan jelas. Tinjauan Pustaka yaitu uraian tentang
landasan teori, kerangka konseptual yang berisi batasan, konsep, teori yang
mendukung tulisan dan dapat diperoleh dari berbagai literatur yang bersifat relevan
terhadap masalah yang dikaji.
c) Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
• Daftar pustaka ditulis untuk memberikan informasi sehingga pembaca dapat dengan
mudah menemukan sumber-sumber yang dipakai dalam penulisan.
• Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku dimulai dengan menuliskan
nama pengarang, tahun terbit, judul buku, nama penerbit, dan tempat terbit atau
memakai sistem penulisan Harvard.
• Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal dimulai dengan menuliskan
nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama jurnal, volume dan nomor halaman.
• Penulisan daftar pustaka yang diperoleh dari internet dengan menuliskan alamat
website-nya.
• Penulisan daftar pustaka yang diperoleh dari media cetak dimulai dengan
menuliskan nama sumber media cetak, tanggal terbit, dan halaman.
C. Persyaratan Penulisan
1. Naskah ditulis 15-25 halaman. Jumlah halaman tidak termasuk cover, halaman
pengesahan, ringkasan, daftar isi/gambar/tabel serta lampiran-lampiran.
2. Jumlah halaman yang tidak sesuai dengan ketentuan jumlah halaman akan
mempengaruhi penilaian.
3. Karya tulis merupakan gagasan orisinil atau penelitian buatan peserta dan belum
pernah atau tidak sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis.
4. Bahasa Indonesia yang digunakan harus baku dan sesuai dengan KBBI dengan tata
bahasa dan ejaan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD).
H
c. Nomor halaman ditulis pada bagian kanan atas.
E. Mekanisme Penilaian
Penilaian karya tulis mahasiswa dilakukan oleh tim juri. Adapun kriteria dan jumlah
tim juri ditentukan oleh panitia. Penilaian terdiri dari :
• Komponen penilaian karya tulis :
a. Format (kesesuaian dengan format anjuran): 5%;
b. Kejelasan dan relevansi gagasan yang diajukan: 20%;
c. Mutu dan bobot referensi-relevansi yang digunakan: 10%;
d. Kejelasan kerangka berpikir dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah: 20%;
e. Kebaruan dan keaslian gagasan : 15%;
f. Kedalaman analisis dan kualitas argumentasi : 20%;
g. Penarikan kesimpulan dan rekomendasi : 10%.
• Pada waktu presentasi para finalis wajib menggunakan Microsoft Power Point
• Boleh menggunakan alat bantu seperti protoype atau video
Lampiran 1
CONTOH COVER KARYA TULIS ILMIAH HPHF 4
Kertas Bufalo warna HIJAU, ukuran A-4
…………………………………………………………………………
LOGO UNIVERSITAS
Diusulkan oleh:
KOTA
TAHUN
Lampiran 2
CONTOH HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN LKTIN HORAS PUBLIC HEALTH Fest 4
Kota,tanggal-bulan-tahun
(Nama Lengkap)
NIP.
Lampiran 3
FORMAT LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERNYATAAN
Meterai
Rp. 6000
(Nama lengkap)
NIM.
Lampiran 4
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA, BIODATA DOSEN PEMBIMBING
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat/Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
1 - -
1 - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Tempat,tanggal, bulan, tahun
Pengusul
(NAMA LENGKAP)
Lampiran 5
Skor
No Kriteria Penilaian Bobot Skor
Terbobot
Format Abstrak :
Implementasi Gagasan
(..............................................)