Senin 22 Juli 2019, Rapat Dengar Pendapat Umum Bersama Komisi X DPR RI.
Ketua Majelis Kolegium Kedokteran
lndonesia (MKKI)/Chariman of Board of lndonesian Tujuh puluh empat tahun Indonesia merdek4 namun hak-hak warga negara
Medical Collegium :
terhadap p€layanan kesehatan yang berkualitas dari dokter Indonesia belum tercapai
Prof. DR.Dr, David S Perdanakusuma,Sp.BP.RE (K)
sepenuhnya. Padahal jumlah fakultas kedokteran sebanyak 9l dan fakultas
kedokteran gigi sebanyak 38 dengan produksi dokter setahun mencapai 13 ribu
Ketua Maielis Pengembangan dokter umum dan Dokter gigi per tahun. Hal ini menjadi masalah besar karena
Pelayanan Keprofesian (MPPK)/Chairman of Board
of Development of Medical Services :
bangsa Indonesia telah berkomitmen dalam Universal Health Cavetage (UHC) yang
Dr. Poedjo Hartono,Sp.0G (K) saat ini dijalankan dalam bentuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Agar IIHC
berjalan dengan baik diperlukan ketersediaan tenaga kesehatan termasuk dokter
yang berkualitas diseluruh fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer. Saat ini, dari
Wakil Ketua Umum I / Ketua Terpilih data Kemenkes RI, masih cukup banyak Puskesmas yang kekurangan dokter. Selain
itu dengan JKN, pelayanan kesehatan bergeser dari berbasis komunitas I puskesmas
Vice President I / President Elect
Dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.0T
Selain kondisi diatas IDI menyampaikan bahwa saat ini, negara berada dalam
pusaran globalisasi dunia yang cepat bergerak, telah terjadi ledakan IPTEKDOK
pada revolusi industri 4.0 bahkan sudah mulai masuk era 5.0 yang celakanya tidak
Sekretaris Jenderal/General Secretary
meledak di Indonesia. Sehingga telah teriadi gap teknologi kedokteran yang
:
Kami Ikatan Dokter lndonesia (IDI) lahir dari Boedi Oetomo*, organisasi pematik
lahirnya sumpah pemuda dari sekelompok dokter dan mahasiswa kedokteran yang
keluar masuk kampung untuk menyadarkan rakyat bahwa nasib anak jajahan sangat
tergantung dari persatuan bersama melawan kolonial dan berjuang menjadi bangsa
merdeka.
PENGURUS BESAR
IKATAN DOKTER INDONESIA
THE INDONESIAN MEDICAL ASSOCIATION
GENTRAL EXECUTIVE BOARD
Jt. Dr. G.S.S.Y Ratulangie No.29 Jakarta 10350 Telp 021-3'150679 -3900277 Fax: 3900473
Email : pbidi@idionline.org - Website : www.idionline.org
Tanggal :22Juti2019
Masa Bakti 2018 - 2021 Halaman .2
Kami telah memahami sepenuhnya konstitusi NKRI pasal 28 UtlD 45 bahwa semua
rakyat Indonesia berhak mendapatkan pelayanar kesehatan yang layak dan UU
Ketua Umum/President
Dr. Daeng M Faqih,SH,MH
Kesehatan No. 36/2009 Pasal 4 tentang hak warga negara atas kesehatan, atas
&manat luhur tersebut maka penyelengaraan pendidikan kedokteran ditujukan
Ketua Majelis Kehormatan
untuk menghssilkan dokter untuk melaksanakar pembangunan kesehatan di
Etik Kedokteran (MKEK)/Chairman of Honorary
Board of Medical Ethics: tanah air dalaro kerangka sistem kesehatan nasional sebagai pondasi sistem
Dr Broto Wasisto,DTM&H,MPH
ketahanan nasional. Pendidikan Kedokteran yang harus ada di Indonesia adalah
Pendidikan kedoktemn yang minimal dapat memenuhi kebutuhan hak warga negara
Ketua Majelis Kolegium Kedokteran
dalam konstitusi, serta menghadapi ledakan IPTEKDOK dalam revolusi Industri 4.0
lndonesia (MKKI)/Chariman of Board of lndonesian dan sejalan dengan cita-cita lt*rur (Jniversal Health Coverage dalam Jaminan
Kesehatan Nasional. Satu-satunya jalan pintas untuk meraih hal diatas hanyalah
Medical Collegium :
Prof. DR.Dr. David S Perdanakusuma,Sp.BP.RE (K)
dengan membuat regulasi obyektif dengan menganti UU Pendidikan Kedokteran
yang ada menjadi Undang-Undang yang lebih atraktif-akomodatif yang merupakan
Ketua Majelis Pengembangan
Pelayanan Keprofesian (MPPK)iChairman of Board
formula mujarab untuk mengatasi era disrupsi ini.
of Development of Medical Services :
Dr. Poedjo Hartono,Sp.0G (K)
Berdasarkan evidence based dari hrbagai negara, perubahan sistem pelayanan
kesehatan akan berpengaruh terhadap sistem Pendidikan Kedokteran, begitu pula
sebaliknya (Health professionals for a new cenhfly: ffansforming educotion to
Wakil Ketua Umum I / Ketua Terpilih strengthen health systems in an interdependent world, The Lsncet Yol 376
Vice President I / President Elect
Dr, Moh. Adib Khumaidi, Sp.0T December 4, 2010). Pendidikan Kedokteran adalah hal yang fundamental dalam
menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, karena dokter adalah
pelaksana pembangunan kesehatan. UU No 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran awalnya ditujukan untuk memperbaiki mutu pendidikan dokter. Akan
Wakil Ketua lJmum ll / Vice President ll tetapi upaya ini bisa terkendala oleh karena ada beberapa isu yang mempengaruhi
Dr Slamet Budiarto,SH,MH.Kes
mutu pendidikan dokter yang belum terakomodasi pada UU tersebut selain hadirnya
beberapa pasal subyektif.
Ketua Umum/President
Dr. Daeng M Faqih,SH,MH
yang banyak kurangnya menjadikan Indonesia menjadi negara kekuasaan (macth
staat), karena yang terjadi pembukaan Fakultas Kedokteran melalui dislcesi Menteri
(lnvestigasi Tempo: "Obral lzin Sekolah Do " di Maialah Tempo Edisi 19-24
Ketua Majelis Kehormatan Desember 2Alq.
Etik KedoKeran (MKEK)/Chairman of Honorary
Board of Medical Ethics:
Dr. Broto Wasisto,DTM&H,MPH
Undang-undang Pendidikan kedokteran No 20 tahun 2013 telah di implementasikan
dan menuai kekacauan pada sistem Pendidikan. Sedikitnya ada 8 kelemahan UU
Ketua Majelis Kolegium Kedokteran
Dikdok kareaa bertentangan dengan kepentingan masyarakat:
lndonesia (MKKI)/Chariman of Board of lndonesian
Medical Collegium:
Prof. DR.DI David S Perdanakusuma,Sp,BP.RE (K) 1. Tidak mengatur pembukaan dan penutupan FK sehingga diduga banyak
terjadi penyimpangan dalam pembukaan FK baru.
2- Pengaturan Rumah Sakit pendidikan bertentangan dengan kaidah-kaidah
Ketua Majelis Pengembangan pendidikan itu sendiri serta bertentangan dengan pelayanan JKN
Pelayanan Keprofesian (MPPK)/Chairman of Board
of Development of Medical Services : setidaknya tidak mendukung operasional BPJS.
Dr. Poedjo Hartono,Sp.OG (K)
3. Didalam UU Dikdok tidak ada pasal yang mengatur tentang
pengawasan fungsional FK sehingga terjadi celah yang menganga dalam
dispalitas kualitas pendidikan
Wakil Ketua Umum I / Ketua Terpilih
Vice President I / President Elecl
4. UU ini tidak mengakomodasi subsistem pemerataan distribusi dokter di
Dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.0T Indonesia sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan akses pelayanan
kesehatan. Fakta lapangan menunjukkan ada sekitar 3000 puskesmas
yarg tidak ada dokter padahal produksi dokter telah mencapai 10-13
ribu orang pertahun
Wakil Ketua Umum ll / Vice President ll 5. UU dikdok juga tidak mendukung konsep komperehensif kesehatan
Dr. Slamet Budiarto,SH,MH.Kes
wilayah
6. Tidak sesuai dengan filosofi pendidikan kedokteran yang dianut
oleh 3000 FK yang terhimpun dalam World Federation Of Medical
Wakil Ketua Umum lll i Vice President lll
Education (WFME), yang terdiri dari Basic Medical Education,
Dr. Prasetyo Widhi Buwono,Sp.PD-KH0M Postgraduate Medical Education dan continuing Professional
Development Of Medical Doctors (CPD) atau Pendidikan dan Pelatihan
Kedokteran Berkelanjutan (P2KB) dan Post Graduade Education (PGE)
atau Pendidikan Specialis belum diatur di dalam UU Dikdok.
Ketua Purna/lmmediate Past President
Prof,Dr. l. 0etama Marsis,Sp,0G
:
7. UU ini tidak memperhatikan potensi dan peran serta pemerintah daerah
dalam pengembangan FK, sehingga Pemda dan FK bedalan sendiri
sendiri.
L Pendidikan Specialis tidak diatur di dalam UU Dikdok sehingga
Sekretaris Jenderal/General Secretary :
menghambat dinamika pengembangan.
0R. Dr. Henry Salim Siregar,Sp.0G (K)
Ketua [Jmum/President
Dr. Daeng M Faqih,SH,MH
2. DLP yang dilaksanakan di FK Unpad, ternyata dijalankan tanpa didahului
dengan standar kompetensi dan standar pendidikan yang disahkan oleh KKI
Ketua Majelis Kehormatan sebagaimana diperintahkan UU No 29 tahun 2004 tentang Praktek
Etik Kedokteran (MKEK)/Chairman of Honorary
Board of Medical Ethics: Kedokteran.
Dr. Brolo Wasisto,DTM&H,MPH
3. DLP kemudian diakalin dengan menjalankan sistem Rekognisi
Pembelajaran Lampau (RPL). Padahal ini pembohongan yang keliru dan
Ketua Majelis Kolegium Kedokteran
menyesatkan karena sejatinya KKI tidak melakukan rekognisi dalam bentuk
lndonesia (MKKI)/Chariman of Board of lndonesian sTR dan Serkom pada satupun dokter yang dalam kesehariannya
melakukan pekerjaan dokter di luar kompetensi keilmuan. Sehingga sangat
Medical Collegium:
Prof. DR.Dr. David S Perdanakusuma,Sp.BP'RE (K)
mustahil ada dokter yang bisa di rekognisi masa lalunyc melakukan
pekerjaan dokter yang di klaim sebagai kompetensi DLP sehingga layak
Ketua Majelis Pengembangan
ol Board
direkognisi dan diberi gelar DLP hanya dengan penambahan modul-modul
Pelayanan Keprolesian (MPPK)/Chairman
of Development of Medical Services : selama 6 bulan. Semua masa lalu pekerjaan dokter harus dalam koridor
Dr. Poedjo Hartono,Sp,0G (K)
skndar kompetensi yang telah diberikan. Bekerja di luar standar kompetensi
adalah pelanggaran UU.
Pendidikan kedokteran pada prodi DLP atau prodi apapun yang
Wakil Ketua umum I / Ketua Terpilih diselenggarakan tanpa ada standar kompetensi yang telah disahkan adalah
Vice President I / President Elect
Dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.0T bentuk pslanggaran UU. Pengesahan ini diperlukan agar dapat dihindari
tumpang tindih keilmuan, dan logika pendidikan yang ngawur dan tidak
bertanggung jawab.
4. Pokja DLP saat akan mengimplemtasikan DLP gagal menghadirkan standar
Wakil Ketua Umum ll / Vice President ll kompetensi DLP karena standar yg dimohonkan ke KKI telah di tolak
Dr. Slamet Budiarto,SH,MH.Kes
sebanyak 4 kali karena menjiplak dan tumpang tindih dengan Standard
Kompetensi Dokter lndonesia (SKDI) 2012 sertastandar kompetensi Dokter
keluarga. Pokja DLP gagal menghadirkan 70% kebaruan Ilmu DLP sebagai
syarat hadirnya sebuah prodilkeilmuan baru. Apa yang diklaim sebagai
Wakil Ketua Umum lll i Vice President lll
Dr. Prasetyo Widhi Buwono,Sp.PD.KH0M standar kompetensi DLP ternyata TIDAK adq dan tumpang tindih dengan
sKDI yang telah diterima dan disahkan sejak tahun Zafi yang selama ini
menjadi acuarl kompetensi pendidikan dokter di Indonesia.
5. Lulusan Prodi DLP yg dihasilkan tsb tidak dapat melakukan praktik DLP
Ketua Purna/lmmediate Past President : karena tdk mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) sesuai dgn ketentuan UU
Prof.Dr. l. Oetama Marsis,Sp.0G
Pradok.
6- Saat ini Pendidikan DLP yang sudah menghabiskan APBN yang besar
tidak berlanjut dan berpotensi merugikan negarq karena banyaknya ketidak
harmonisan dalam sistem perundangan'
Sekretaris JenderaliGeneral Secretary :
IDI telah melakukan kajian bahwa kebutuhan mefldasar dari sistem Pendidikan
kedokteran tanah air adalah bukan menambah masa studi setelah dokter umum
hanya untuk ditempatkan dilayanan primer, karena Standard Kompetensi Dokter
Bendahara Umum / General Treasurer Indonesia (SIOD 2012 saja sudah mencangkup semua kompetensi dilayanan
Dr. Nusye E Zamsiat MS, Sp.0k
primer, Dokter Umum Indonesia cakap dan mampu bertugas dilayanan
primer, DLP hanya pemborosan.
specialis dan dokter umum juga peuanaman modal asing di fasilitas kesehatan
dengan investasi bisa mencapai 60% kepemilikan asing. Dapat dibayangkan jika RS
Ketua Majelis Kehormatan lnteraasional Asing berdiri di Indonesiq dokter Indonesia yang tidak memenuhi
Etik Kedokteran (MKEK)/Chairman of Honorary
Board of Medical Ethics: kualifikasi tidak dapat memenuhi kualifikasi dokter yang dibutuhkan untuk
Dr. Broto Wasisto,DTM&H,MPH
berpraktek di negara nya sendiri, dan mereka dapat meraup dana sebesar 2-3x APBN
kesehatan yang selama ini dibelanjakan di luar negeri-
Ketua Majelis Kolegium Kedokteran
lndonesia (MKKI)/Chariman of Board of lndonesian (Riset UGM pada tahun 2At4 ketika APBN Kesehatan kita 56,43 Trrbun, belattia
Medical Collegium :
Prof, DR.Dr. David S Perdanakusuma,Sp.BP'RE (K) kesehatan mesyarakat Indonesia ke Luar Negri mencapai 100 Trilyun pertahun).
Belum lagi tndonesia akan menerapkan 50 Kawasan Ekonomi Khusus yang akan
Ketua Majelis Pengembangan
of Board
ditambah lagi 3 wilayah. KEK menerapkar investasi penanaman modal asing dalam
Pelayanan Keprofesian (MPPK)/Chairman
of Development of Medical Services : berbagai bidang usaha tflmasuk juga RS dan Perguruan tinggi. Kawasan Ekonomi
Dr. Poedjo Hartono,Sp.0G (K)
Khusus mendapatkan perlakuan khusus dalam pajak, SDM dan hal lairmya. KEK
sejalan dengan globalisasi dan agenda MEA, tetapi merupakan ancaman besar bagi
dokter Indonesia karena levelnya tidak memenuhi AQRF, bisa jadi dokter Indonesia
Wakil Ketua Umum I / Ketua Terpilih hanya menjadi penonton globalisasi dinegaranya sendiri.
Vice President I / President Elect
Dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.0T
semestinya, diperkirakan ada banyak dana dari pesefia ujian yang sukar
dipertanggun g jawabkan akuntabilitasnya.
Ketua Puma/lmmediate Past President : Uji Kompetensi dokter dipasal 36 UU Dikdok juga tumpang tindih dengan [.lii
Kompetensi pasal 29 UU Pradoh dan sesrmgguhnya Mahkamah Konstitusi telah
Prof.Dr. l. Oetama Marsis,Sp.OG
meluruskan disharmoni pasal ini sebanyak dua kali Putusan MK Nomor 10/PW-
*tl20I7 dan Putusan MK Nomor 80iPUU-XVV20L8 yang intinya uji kompetensi
Sekretaris Jendelal/Gencral Secretary :
kembali seperti apa yang diamanatkan UU Pradok. Putusan MK tentang Uji
DR. Dr. Henry Salim Siregar,Sp.0G (K) Kompetensi Dolcter sebagai syarat praktik kedok;teran (licensing exam), bukan syarat
kelulusan (exit exam), diselengarakan sesudah mendapatkan ijazah sebagai syarat
mendapatkan STR untuk Praktik Kedokteran. Perlu diketahui Uii Kompetensi
Doktei dalam putusan MK adalah sama dengan standard global WFME. Akan
Bendahara Umum / General Treasurer tetapi sampai hari ini Uji Kompetensi Dokter diialani sebagai syarat kelulusan, tidak
mengikuti putusan MK. Dampak dari pelanggamn ini dirasakan oleh sedikitnya
Dr. Nusye E Zamsiar, MS, Sp.0k
3000 dokter muda yang tidak dapat praktik karena tidak mendapatkan ljazah.
Ketua Umum/President
Dr, Daeng M Faqih,SH,MH Pendidikan kedokteran di dunia semua mengikuti standard global WFME, tidak ada
yang neko-neko seperti Indonesia yang ujungnya telah sangat merugikan
masyarakat. Ketertinggalan yang kita alami telah jauh, didunia pengaplikasian
Ketua Majelis Kehormatan
artificial intelligence (AI) menawarkan kesempatan untuk memp€rbaiki pelayanan
Etik Kedokteran (MKEK)/Chairman of Honorary
Board of Medical Ethics: kesehatan dan mengubah cara pelayanannya. Pada penelitiar yang dilakukan di
Dr. Broto Wasisto,DTM&H,MPH
Harvard Medieal Sclnol, pemeriksaan gabungan antara deep learning dan
pemeriksaan patologi oleh ahli, terdapat angka keberhasilan sebesar 99.5%.
Ketua Majelis Kolegium Kedokteran
lndonesia (MKKI)/Chariman of Board of lndonesian Untuk mengikuti perkembangan era revolusi industi 4.0 cara pandang tentang
konsep perdidikan harus diubah. P21 (Parnershtp for 2lst Century Learning)
Medical Collegium:
Prof. DR.Dr. David S Perdanakusuma,Sp.BP.RE (K)
mengembangkan kerangka kerja pembelajaran di abad 21, yai1lu life ond coreer
skills, learning and innovatian slitrls dan infarmation media and teclmologt skills,
Ketua Majelis Pengembangan
Pelayanan Keprofesian (MPPK)/Chairman of Board
kita harus mengejar kearah sana.
of Development of Medical Services :
Dr. Poedjo Ha(ono,Sp.oc (K)
Ikatan Dokter lndonesia (IDI) telah lama berjuang untuk perubahan ini dan sebanyak
dua kali menghadap Presiden RI Ir. Joko Widodo di Istana Negara dan satu kali
dalam acara IDI yakni Muktamar Ikatan Dokter lndonesia menyampaikan tentang
Wakil Ketua Umum I i Ketua Terpilih UU Dikdok. Presiden Joko 'tVidodo merespon dengan
Rancangan Pergantian
tegas bahwa beliau mendukung RUU Dikdoh, Presiden juga secara resmi
Vice President I / President Elect
Dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.OT
mengeluarkan Surat Presiden (SUPRES) terkait trLUU Usulan DPR RI yang disahkan
pada tanggal 2 Oktober 2018. Akan tetapi Menteri Ristek Dikti sampai saat ini
terhitung setelah turun Supres selama tujuh bulan belum menurunkan Daftar
Wakil Ketua Umum Il / Vice President ll Inventaris Masalah (DIM) sehingga pembahasan RUU Dikdok tidak dapat
Dr. Slamet Budiarto,SH,MH.Kes
dilaksanakan, padahal DPR RI tinggal memiliki satu masa sidang terakhir dimasa
jabatannya.
A.IDI :44.416
PENGURUS BESAR
IKATAN DOKTER INDONESIA
THE INDONESIAN MEDIGAL ASSOGIATION
GENTRAL EXECUTIVE BOARD
Jl. Dr. G.S.S.Y Ratulangie No. 29 Jakarta 10350 Telp 021-3150679 - 3900277 Fax: 3900473
Email : pbidi@idionline.org - Website : www.idionline.org