Anda di halaman 1dari 9

Klasifikasi Industri

Pada dasarnya pengklasifikasian industri berdasarkan pada kriteria yakni


berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pasar, modal atau pun jenis
teknologi yang digunakannya.

Selain dari faktor faktor tersebut, perkembangan dan juga pertumbuhan


ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri
negara itu. Semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus
dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya juga.

Adapun klasifikasi industri bisa di golongkan berdasarkan kriterianya masing


masing, yaitu sebagai berikut.

1. Klasifikasi industri berdasar bahan baku


Tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung dari apa
yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut.
a. Industri Ekstraktif, yakni bahan baku diperoleh langsung dari alam
b. Industri Nonekstraktif, yakni industri yang mengolah lebih lanjut hasil dari
industri lain.
c. Industri Fasilitatif, yaitu industri yang menjual jasa layanan untuk
keperluan orang lain.

2. Klasifikasi Industri berdasar tenaga kerja


Berdasar jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri bisa dibedakan
menjadi sebegai berikut :
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang hanya menggunakan tenaga
kerja kurang dari 4 orang.
b. Industri kecil, yakni industri yang tenga kerjanya berjumlah sekitar 5
hingga 19 orang.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
hingga 99 orang.

d. Industri besar, yakni industri dengan menggunakan tenaga kerja lebih dari
100 orang

3. Klasifikasi Industri berdasarkan produksi yang di hasilkan


Berdasarkan pada produksinya, industri bisa di klasifikasikan menjadi :
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang yang tidak
diperlukan pengolahan lebih lanjut lagi.
b. Industri sekunder, yaitu industri yang meghasilkan barang yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut lagi sebelum digunakan.
c. Industri tersier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang yang bisa
dinikmati atau digunakan secara langsung maupun tidak langsung melainkan
berupa jasa layanan yang bisa mempermudah atau membantu kebutuhan
masyarakat.

4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah


Berdasar bahan mentah yang digunakan suatu industri, bisa dibedakan
menjadi
a. Industri pertanian, yakni industri yang mengolah bahan mentah yang
diperoleh dari hasil kegiatan pertanian tersebut.
b. Industri pertambangan, yakni industri yang mengolah bahan mentah yang
berasal hasilnya dari pertambangan.
c. Industri Jasa, yakni industri yang mengolah jasa layanan yang bisa
mempermudah dan meringankan beban masyarakat tapi menguntungkan.
A. Defenisi Diagram Alir
1. Pengertian Diagram Alir
Diagram alir dipergunakan dalam industri manufacturing untuk
menggambarkan proses operasionalnya sehingga mudah dipahami dan
mudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke proses
lainnya. Selain itu, Diagram alir juga digunakan untuk Analisis
terhadap proses produksi sehingga dapat melakukan peningkatan atau
perbaikan proses yang berkesinambungan (secara terus meneurus).
Pada dasarnya, diagram alir adalah alat yang digunakan untuk
melakukan salah satu bagian perencanaan proses, analisis proses dan
mendokumentasi proses sabagai standar pedoman produksi.
Berikut enam langkah perencanaan proses (pabrik) kimia:

Konsepsi dan Definisi

Pengembangan Diagram
Alir (Flow Diagramme)

Desain Peralatan

Analisa Ekonomi

Optimasi

Pelaporan

1. Konsepsi dan defenisi


Merupakan suatu ide yang direncanakan dan diartikan dalam
suatu industri manufacturing yang berhubungan dengan :
- Bahan baku dan pendukung
Berhubungan dengan sumber, harga, jumlah, bentuk dan fungsi
dari bahan baku dan pendukung.
- Proses pengolahan (mesin dan peralatan)
Berhubungan dengan tahapan pengolahan proses manufacturing
dan menjelaskan perubahan fisik maupun kimia yang terjadi
pada bahan.
- Produk jadi dan setengah jadi
Berhubungan dengan jenis dan sifat produk yang akan
dihasilkan.
- Target produksi
Jumlah (kuantitas) atau kapasitas produksi yang ditetapkan.
- Sumber Daya Manusia
Berhubungan dengan kebutuhan jumlah tenaga kerja, jenjang
pendidikan tenaga kerja dan beban tenaga kerja.
2. Pengembangan diagram alir
Diagram alir ditetapkan sebagai standard pedoman
dokumentasi suatu tahapan pengolahan secara representatif agar
lebih mudah dipahami.
3. Tahapan desain mesin dan peralatan
Tahapan ini dilakukan dengan menetapkan dan merancang
jumlah mesin, kapasitas mesin dan peralatan pembantu mesin
yang dibutuhkan dalam proses pengolahan serta menetapkan tata
letak pabrikasi sesuatu urutan proses pengolahan yang dapat
diterjemahkan melalui diagram alir yang telah dbuat.
4. Analisa Ekonomi
Tahapan Analisa ekonomi berfungsi untuk mengetahui apakah
pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan
layak atau tidak layak jika didirikan.
Perhitungan evaluasi ekonomi meliputi:
a. Modal (Capital Invesment)
- Modal tetap (Fixed Capital Invesment) adalah
pengeluaran pokok untuk mendirikan fasilitas
produksi dan pembantunya
- Modal kerja (Working Capital Invesment) adalah
bagian yang diperlukan untuk menjalankan operasi
dari suatu pabrik selama waktu tertentu
b. Biaya Produksi (Manufacturing Cost)
- Biaya produksi langsung (Direct manufacturing
Cost) merupakan pengeluaran yang bersangkutan
khusus dalam pembuatan produk
- Biaya produksi tak langsung (Indirect
Manufacturing Cost) merupakan pengeluaran-
pengeluaran sebagai akibat tidak langsung dan
bukan langsung karena operasi pabrik. Dalam
perhitungan didapatkan kecenderungan kesulitan
menentukan batas antara direct cost dan indirect
cost
- Biaya tetap (Fixed Manufacturing Cost) merupakan
harga yang berkenaan dengan fixed capital dan
pengeluaran yang bersangkutan di mana harganya
tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat
produksi
c. Pengeluaran Umum (General Cost)
General expenses atau pengeluaran umum, meliputi
pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan dengan
fungsi-fungsi perusahaan yang tidak termasuk
manufacturing cost.
d. Analisa Kelayakan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh
tergolong besar atau tidak sehingga dapat
dikategorikan apakah pabrik tersebut potensional
didirikan atau tidak maka dilakukan analisis kelayakan.
a. Percent Return on Investment (ROI)
merupakan perkiraan laju keuntungan tiap tahun yang
dapat mengembalikan modal yang diiinvestasi
b. Pay Out Time ( POT )
adalah jumlah tahun yang telah berselang sebelum
didapatkan sesuatu penerimaan melebihi investasi awal
atau jumlah tahun yang diperlukan untuk kembalinya
capital investment dengan profit sebelum dikurangi
depresiasi
c. Break Even Point ( BEP )
adalah titik impas dimana tidak mempunyai suatu
keuntungan
d. Shut Down Point
adalah titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar
fixed cost sehingga pabrik harus tutup

5. Optimasi
Tahapan optimasi merupakan tahapan pengambilan keputusan
dalam memaksimalkan nilai pendapatan perusahaan serta
meminimalisasi pengeluaran (cost) untuk mencapai keuntungan
maksimal. Tahapan ini dilakukan umumnya setelah proses
pengolahan sudah berlangsung untuk waktu tertentu dan pada saat
evaluasi tahunan dilaksanakan. Pada umumnya optimasi
ekonominya dilakukan oleh middle dan Top Management .
6. Pelaporan
Tahapan pelaporan sebagai bahan dan sumber informasi yang
didokumentasikan sebagai alat evaluasi dan melaporkan hasil
pengolahan produksi terhadap atasan.
Jadi, Diagram alir (Flows Diagramme) merupakan alat (tool) dasar dan
mudah digunakan serta sangat bermanfaat bagi suatu perusahaan
manufacturing dalam mengidentifikasi proses operasionalnya terutama
untuk menjelaskan setiap langkah dalam menjalankan proses
operasionalnya.
2. Teknologi Proses
Kata teknologi mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan
(Scientific) yang digunakan dalam rangka untuk mempermudah kehidupan
manusia. Dengan kata lain ilmu pengetahuan barkaitan dalam membuat
sesuatu menjadi dapat dipahami (diketahui), sedangkan teknologi akan
membuat sesuatu tersebut dapat lebih bermanfaat.
Proses dapat diartikan secara umum, yakni suatu kondisi terjadinya
perubahan terhadap input (bahan baku dan bahan pendukung) dengan
melaksanakan pengolahan/perubahan (proses) sehingga terbentuk suatu
output ( produk jadi maupun produk setengah jadi).

Bahan Baku Proses Produk

Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses yaitu :


1. Input (Bahan Baku dan Pendukung)
2. Proses (Perubahan/pengolahan)
3. Output (produk jadi /setengah jadi)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Teknologi Proses merupakan
aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk perubahan untuk mengolah atau
mengubah suatu bahan baku (input) menjadi produk utama atau produk
setengah jadi yang yang memiliki nilai lebih. Perubahan pada proses
tersebut dapat berupa:
 Perubahan Fisik merupakan perubahan zat yang tidak
menghasilkan zat baru dan bersifat sementara, disebut juga
dengan satuan unit operasi (unit Operation).
Ciri-ciri perubahan fisika yaitu :
1) Perubahan zat hanya terjadi pada wujudnya, tetapi tidak pada
sifatnya
2) Zat hasil perubahan fisika dapat dikembalikan ke bentuk semula
3) Sifat zat yang dimiliki sebelum dan sesudah perubahan sama
Macam-macam perubahan Fisika :
1) Perubahan wujud zat, yang dipengaruhi oleh perubahan
temperatur/suhu lingkungan.
Gas

Padat Cair

2) Perubahan ukuran suatu Zat, yaitu perubahan secara mekanik


seperti dipecah, dipotong, digiling, dll.
3) Perubahan Volume dan temperatur, yaitu perubahan yang
disebabkan penyusutan metaru karena didinginkan
(temperatur/suhu) atau proses pemuaian karena dipanaskan.
4) Perubahan bentuk zat, yaitu perubahan yang diakibatkan
perlakukan dengan menggunakan alat bantu tertentu sehingga
menambah nilai fungsi, misalnya kayu jadi kursi, lemari dan
meja, dan tanah liat jadi guci, vas bunga, keramik, dll.
 Perubahan Kimia, merupakan perubahan suatu zat yang terjadi
karena reaksi kimia sehingga menghasilkan suatu zat baru dan
disebut dengan satuan proses (unit process).
Ciri-ciri perubahan kimia :
1. Terjadi perubahan susunan molekul:
CH3—CH—CH2—CH3 + Cl2 CH3—CH—CH—CH3 +H2O
OH Cl Cl
2. Terbentuk zat baru dengan sifat penyusunnya berbeda
CH3—CH—CH2—CH3 + Cl2 CH3—CH—CH—CH3 + H2O
OH Cl Cl
3. Perubahan zat bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke
bentuk semula secara alami)
Macam-macam perubahan kimia :
1) Perubahan yang menghasilkan perubahan suhu yakni:
 reaksi eksoterm yaitu reaksi kimia yang menghasilkan energi
panas, misal pembakaran petasan.
 Reaksi endoterm yaitu reaksi kimia yang memerlukan
(menyerap) energi panas. Misalnya garam dapur (NaCl) yang
dilarutkan dalam air.
2) Perubahan menghasilkan perubahan warna, misalnya
perubahan warna pada saat reaksi asam-basa.
3) Perubahan kimia yang dapat menghasilkan gas,
Contoh :
Zn(S) + H2SO4 (l) ZnSO4 (l) +H2(g)
4) Perubahan yang dapat menhasilkan endapan
Contoh :
AgNO3 (l) + NaCl(l) NaNO3 (l) +AgCl (s)

Anda mungkin juga menyukai