Anda di halaman 1dari 4

RESUME

SISTEM SIRKULASIDANLUMPUR PEMBORAN

1) Fluida Pemboran (drilling fluid)


sub-komponen utama, yaitu :
Fungsi lumpur pemboran:
 Memberikan hydraulic horse power pada bit untuk membersihkan serbuk bor
(cutting) dari dasar lubang bor.
 Mengangkat cutting ke permukaan.
 Mengimbangidan menahan tekanan formasi.
 Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake.
 Mendinginkan dan melumasi bit dan rangkaian pipa bor.
 Membawa cutting dan material-material pemberat pada suspensi bila sirkulasi
dihentikan sementara.
 Menahan sebagian berat drill pipe dan casing (Boyancy effect)
 Media logging
 Desilter
Fluida pemboran merupakan suatu campuran (liquid) dari beberapa komponen yang
terdiri dari air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), bahan-bahan kimia (chemical
additives), gas, udara, busa maupun detergen. Di lapangan fluida pemboran dikenal
sebagai “lumpur” (mud).

Komposisi Lumpur Pemboran


Komposisi lumpur pemboran ditentukan oleh kondisi lubang bor dan jenis formasi yang
ditembus mata bor. Ada 2hal penting dalam penentuan komposisi lumpur pemboran,
yaitu:
1. Semakin ringan dan encer suatu lumpur pemboran, semakin besar laju perembesan
2. Semakin berat dan kental suatu Lumpur pemboran, semakin mudah untuk mengontrol
kondisi dibawah permukaan, seperti masuknya fluida formasi bertekanan tinggi (dikenal
sebagai “kick”). Bila keadaan ini tidak dapat diatasi akan menyebabkan terjadinya
semburan liar (blowout).
a. Water – Based Mud
Lumpur pemboran yang paling banyak digunakan adalah water-base mud (80%).
Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar atau air asin, clay dan chemical
additives. Komposisi ini ditentukan oleh kondisi lubang bor :
Pedoman operasional secara umum :
1. Surface drilling operations : digunakan lumpur biasa dengan sedikit additive.
2. Hard subsurface drilling operations : bila menembus formasi keras (porositas
tinggi) digunakan lumpur berat.
3. Soft subsurface drilling operations : bila menembus formasi bertekanan tinggi
(porositas tinggi), digunakan lumpur berat.
Water base mud merupakan jenis lumpur yang paling banyak umum digunakan
karena murah, mudah pengunaannya dan membentuk “filter cake” (kerak lumpur)
untuk mencegah runtuhnya dinding lubang bor.

b. Oil – Based Mud


Digunakan pada pemboran dalam, hotholes, formasi shale dan sebagainya. Lumpur
bor ini lebih mahal, tetapi akan mengurangi terjadinya korosi pada rangkaian pipa
bor.

c. Air or Gas – Based Mud


Keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat menghasilkan laju
pemboran yang lebih besar. Karena menggunakan kompresor, maka kebutuhan
peralatan dan ruang lebih sedikit.

2) Tempat Persiapan (Preparation area)


Ditempatkan pada tempat dimulainya sistem sirkulasi. Tempat persiapan lumpur
pemboran terdiri dari peralatan-peralatan yang diatur untuk memberikan fasilitas
persiapan atau “treatment” lumpur bor.
Preparation area ini meliputi :
 Mud house, merupakan gudang untuk menyimpan additives.
 Steel mud pits/tank, merupakan bak penampung lumpur di permukaan yang terbuat
dari baja.

 Mixing hopper, merupakan peralatan yang digunakan untuk menambah additives ke


dalam lumpur.
 Chemical mixing barrel, merupakan peralatan untuk menambahkan bahan-bahan
kimia (Chemicals) ke dalam lumpur.

 Bulk storage bin, merupakan bin yang berukuran besar digunakan untuk menambah
additives dalam jumlah banyak.

 Water tank, merupakan tangki penyimpan air yang digunakan pada tempat persiapan
lumpur.

 Reserve pit, merupakan kolam yang besar digunakan untuk menyimpan kelebihan
lumpur.

3) Peralatan sirkulasi (Circulation equipment)


Peralatan sirkulasi merupakan komponen utama dalam sistem sirkulasi. Peralatan ini
mengalirkan lumpur pemboran dari peralatan sirkulasi, turun ke rangkaian pipa bor
dan naik ke annulus mengangkat serbuk bor ke permukaan menuju conditioning
area sebelum kembali ke mud pits untuk sirkulasi kembali.
Peralatan sirkulasi terdiri dari beberapa komponen khusus, yaitu :
1. Mud Pit
2. Mud Pump
3. Pump Discharge and Return Lines
4. Stand Pipe
5. Rotary Hose

Ditempatkan pada tempat yang strategis disekitar rig (bisa disamping rig floor).
Peralatan sirkulasi ini meliputi :
 Discharge and return line
 Stand pipe
 Rotary house
 Mud pumps
 Special pumps and agitators
 Steel mud pits/tanks
 Reserve pit
4) Conditioning Area
Alat-alat ini ditempatkan di dekat rig.Area ini terdiri dari peralatan-peralatan khusus
yang digunakan untuk “Clean up” (pembersihan) lumpur bor setelah keluar dari
lubang bor. Fungsi utama peralatan-peralatan ini adalah untuk membersihkan lumpur
bor dari serbuk bor (cutting) dan gas-gas yang terikut.
Dua metode pokok untuk memisahkan cutting dan gas dari dalam lumpur bor,
yaitu :
1) Menggunakan prinsip gravitasi, dimana lumpur dialirkan melalui shale shaker dan
settling tanks
2) Secara mekanik, dimana peralatan-peralatan khusus yang dipasang pada mud pits
dapat memisahkan lumpur dan gas.

Peralatan Conditioning area terdiri dari :


 Settling tanks, merupakan bak terbuat dari baja digunakan untuk menampung
lumpur bor selama conditioning.
 Reserve pits, merupakan kolom besar yang digunakan untuk menampung
cutting dari dalam lubang bor dan kadang-kadang untuk menampung kelebihan
lumpur bor.
 Mud-Gas separator, merupakan suatu peralatan yang memisahkan gas yang
terlarut dalam lumpur bor dalam jumlah yang besar.
 Shale shaker, merupakan peralatan yang memisahkan cutting yang besar-besar
dari lumpur bor.Cutting yang telah dipisahkan diambil, dianalisa untuk mengetahui
formasi.
 Desander, merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir pasir dari
lumpur bor.
 Desilter, merupakan peralatan yang memisahkan partikel-partikel cutting yang
berukuran paling halus dari lumpur bor.
 Degasser, merupakan peralatan yang secara kontinue memisahkan gas terlarut
dari lumpur bor.

Anda mungkin juga menyukai