Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Artritis pirai (gout) adalah kelompok penyakit heterogen sebagai akibat
deposisi kristal monosodium urat (MSU) pada jaringan atau akibat supersaturasi
asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Penyakit ini sering menyerang pria paruh
baya hingga manula dan wanita postmenopause. Manifestasi klinik deposisi urat
meliputi artritis gout akut dan kronik yang episodik, akumulasi kristal pada
jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan nefropati gout. Gangguan
metabolisme yang mendasari gout adalah hiperurisemia (peninggian kadar urat
lebih dari 7,0 ml/dl pada pria dan 6,0 mg/dl pada wanita).
Sejak tahun 1960-an telah diterima konsep bahwa timbunan kristal urat pada
persendian adalah sebagai penyebab artritis gout.Arthritis gout lebih sering
terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan, puncaknya pada dekade ke-5. Di
Indonesia, arthritis gout terjadi pada usia yang lebih muda, sekitar 32% pada pria
berusia kurang dari 34 tahun. Pada wanita, kadar asam urat umumnya rendah dan
meningkat setelah usia menopause. Prevalensi arthritis gout di Bandungan, Jawa
Tengah, prevalensi pada kelompok usia 15-45 tahun sebesar 0,8%; meliputi pria
1,7% dan wanita 0,05%. Di Minahasa (2003), proporsi kejadian arthritis gout
sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang sekitar 50% penderita
rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah keadaan menjadi lebih
parah.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari gout astritis?
2. Apa etiologi dari gout artrithis ?
3. Apa patofisiologi dari gout artrithis ?
4. Apa gejala klinis dari gout arthritis?
5. Apa pemeriksaan diagnose dari gout arthritis?
6. Apa penatalaksanaan dari gout arthrithis?
7. Bagaimana Asuhan keperawatan keluarga gout artrithis ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari gout astritis?
2. Untuk mengetahui etiologi dari gout artrithis ?
3. Untuk megetahui patofisiologi dari gout artrithis ?
4. Untuk mengetahui gejala klinis dari gout arthritis?
5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnose dari gout arthritis?
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari gout arthrithis?
7. Untuk mengetahui Bagaimana Asuhan keperawatan keluarga gout artrithis ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Gout atau gout artritis atau artritis pirai

 Suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang


dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari
tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
(www. Medicastrore.com)

 Suatu kelainan metabolik yang mana laki-laki delapan sampai sembilan


kali lebih sering terkena daripada wanita.
(Perawatan Medikal Bedah 2. hal 351, Barbara C. Long)

2.2 Etiologi
Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat
regenerasi sel. Beberapa orang yang menderita gout membentuk lebih
banyak asam urat dalam tubuhnya dan tubuh tidak efektif dalam
membuang asam urat melalui air seni, sehingga asam urat menumpuk
dalam darah. Genetik, jenis kelamin dan nutrisi (peminum alkohol,
obesitas) memegang peranan penting dalam pembentukan penyakit
gout.
Oleh karena itu penyebab gout adalah hiperurisemia umum. Asam
urat, urin produk degradasi, disintesis terutama di hati. 2 / 3 dari total asam
saraf diekskresi oleh ginjal, dan sisanya disekresi ke dalam usus.
Menyebabkan hiperurisemia dapat dibagi menjadi sebagai akibat dari
gangguan atas produksi dan gangguan akibat penurunan klirens saraf di
ginjal. Sebagian besar kasus gout (90%) berasal dari saraf sekresi asam
menurun. 5% dari pasien mengalami over produksi asam sebagai akibat

3
dari defek enzim otot yang diturunkan (fosforibosiltransferase adenin
defisiensi hipoksantin-guanin (juga dikenal sebagai sindrom
Penyebab timbulnya gejala artritis akut adalah reaksi inflamasi
jaringan terhadap pembentukan kristal monosium urat monohidrat.
Sehingga dari penyebabnya, penyakit ini digolongan sebagai kelainan
metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat
yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena 2:
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan.
a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam urat
yang berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia, terutama bila
diobati dengan sitostatika, psoriasis,polisitemia vera, dan
mielofibrosis.

2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.


a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di
tubuli distal ginjal yang sehat.
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya
gagal ginjal kronik.

3. Perombakan dalam usus yang berkurang, namun secara klinis hal ini
tidak begitu penting.

2.3 Patofisiologi

Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh


pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun
keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Secara
normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai
berikut:

4
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur
penghematan (salvage pathway).

 Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang
diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam
inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh
serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim
yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP)
sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu
mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk,
yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
 Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui
basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan.
Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa
purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP
untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini
dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase
(HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).

5
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di
nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.

Onset serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar


asam urat serum, meninggi ataupun menurun. Pada kadar urat serum yang
stabil, jarang terjadi serangan. Pada manusia, asam urat diekskresikan
sebagai produk akhir metabolisme purin. Dalam tubuh manusia terdapat
hanya sedikit enzim urikase yang mengkatalisis degradasi asam urat
menjadi allantoin. Purin dalam tubuh didapat dari konsumsi diet purin dan
sintesis purin endogen. Purin yang dihasilkan ini akan menjadi bagian dari
asam nukleat. Dalam katabolisme, purin akan didegradasi menjadi asam
urat dengan perantaraan enzim xantin oksidase.

Sintesis purin Nukleotida purin As.Nukleat


dalam tubuh Jaringan

Diet purin
Purin

Asam urat
Urikolisis
intestinal

Ekskresi Renal

Penurunan kadar urat dalam serum juga dapat mencetuskan


pelepasan kristal MSU dari depositnya dalam tofi (crystall shedding). Pada

6
beberapa pasien gout atau hiperurisemia asimptomatik, kristal MSU
ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan lutut yang sebelumnya tidak
pernah mendapat serangan akut. Penurunan temperatur, pH, dan kelarutan
urat juga berpengaruh dalam timbulnya serangan gout akut. Menurunnya
kelarutan sodium urat pada temperatur lebih rendah pada sendi perifer
seperti kaki dan tangan dapat menjelaskan mengapa kristal MSU
diendapkan pada kedua tempat tersebut.. Predileksi untuk pengendapan
kristal MSU pada metatarsofalangeal I (MTP I) juga berhubungan dengan
trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah tersebut.

Kecepatan difusi molekul urat dari ruang sinovial ke dalam


plasma hanya setengah dari kecepatan difusi air. Dengan demikian,
konsentrasi urat dalam cairan sendi seperti MTP I menjadi seimbang
dengan urat dalam plasma pada siang hari selanjutnya bila cairan sendi
diresorbsi waktu berbaring, akan terjadi peningkatan kadar urat lokal.
Fenomena ini dapat menerangkan terjadinya awitan gout akut pada malam
hari.

Inflamasi merupakan reaksi penting pada artritis gout. Reaksi


ini adalah pertahanan tubuh non-spesifik untuk menghindari
kerusakan jaringan akibat agen penyebab. Tujuan dari proses inflamasi
adalah:

- menetralisir agen penyebab


- mencegah perluasan dari agen penyebab ke jaringan yang
lebih luas.
Inflamasi pada artritis gout akut adalah akibat penumpukan agen
penyebab yaitu kristal MSU pada sendi. Mekanisme ini diduga disebabkan
oleh mediator kimia dan selular. Pengeluaran berbagai mediator
peradangan akibat aktivasi melalui berbagai jalur, antara lain aktivasi
komplemen dan selular.

Faktor primer Faktor sekunder


- Pembentukan asam urat tubuh - Akibat proses penyakit lain (misalnya
yang lebih / akibat penurunan penyakit kanker darah)
ekresi asam urat - Obat-obat tertentu (aspirin dosis rendah,
kebanyakan diuresik, levodopa, dia
ziksid, asam nikotinat, aseta zolamid,
etambutol) 7
- Alkohol
- Diet tinggi purin
Kadar asam urat  dalam darah (hiperurisemia)

Kristalisasi dalam jaringan

Fagositosis kristal oleh sel darah putih

Peradangan dan kerusakan jaringan

2.4 Gejala klinis


Terdapat empat tahap, dari perjalanan klinis penyakit gout yang tidak
diobati, yaitu :

- Tahap pertama adalah hiperurisemia


Dalam tahap ini penderita tidak menunjukkan gejala-gejala selain dari
peningkatan asam urat serum. Hanya 20% dari penderita hiperurisemia
asimtomatik yang berlanjut menjadi serangan gout akut.

- Tahap kedua adalah artritis gout akut


Pada tahap ini terjadi awitan mendadak pembengkakan dan nyeri luar
biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan metatorsofalangcal. Artritis
bersifat monoartikular dan menunjukkan tanda-tanda peradangan lokal.

8
Mungkin terdapat demam dan peningkatan jumlah sel darah putih.
Serangan gout akan biasanya pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat
memakan waktu 10-14 hari.

- Tahap ketiga adalah tahap interkritis


Tidak terdapat gejala-gejala pada masa ini, yang dapat berlangsung dari
beberapa bulan sampai tahun.

- Tahap keempat adalah gout kronik


Di mana timbunan urat terus bertambah dalam beberapa tahun jika
pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam
urat mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku, juga pembesaran dan
penonjolan dari sendi yang bengkok. Serangan akut dari artritis gout
dapat terjadi dalam tahap ini. Awitan dan ukaran tofi secara proporsional
mungkin berkaitan dengan kadar asam urat. Bursa olekranon, tendon
Archilles, permukaan ekstensor lengan bawah, bursa infrapatelar, dan
heliks telinga adalah tempat-tempat yang sering dihinggapi tofi.

2.5 Pemeriksaan diagnostic


1. Gambaran Radiologis
2. USG
3. Computed Tomografi
4. MRI
2.6 Penatalaksanaan
Setiap stadium gout yaitu stadium akut dan interkritikal memerlukan
pengobatan agar tidak menimbulkan komplikasi. Tujuan pengobatan
adalah :

 Secepatnya menghilangkan rasa nyeri karena artritis akut.


 Mencegah serangan ulang.
 Mencegah destruksi sendi dan pembentukan tofi.
 Mencegah pembentukan batu ginjal dan timbulnya mikrotofi pada
parenkim ginjal.
Non Medikamentosa

9
Bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri
terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi
makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.10
Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin :
 Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800
mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru,
lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak
daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam
kaleng.
 Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150
mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk
golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan
kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun
singkong, daun pepaya, kangkung.
 Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-
50 mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran
lain, buah-buahan.
 Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat
melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan
golongan A dan membatasi diri untuk mengonsumsi bahan
makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak
serta disarankan untuk banyak minum air putih.
 Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala
peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
 Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat,
cepat tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena
sekali menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus
berlanjut.

Medikamentosa

10
Gout tidak dapat disembuhkan, namun dapat diobati dan dikontrol.
Gejala-gejala dalam 24 jam biasanya akan hilang setelah mulai
pengobatan. Gout secara umum diobati dengan obat anti inflamasi. Yang
termasuk di dalamnya adalah :

Sumber : http://mha5an.wordpress.com/2008/10/19/gejala-dan-
komplikasi-asam-urat/
NSAIDs, seperti ibuprofen atau naproxen, secara umum diberikan
untuk mengobati serangan berat dan mendadak, obat ini biasanya
menurunkan peradangan dan nyeri dalam beberapa jam.
Kortikosteroid, dapat diberikan pada orang yang tidak dapat
menggunakan NSAIDs. Steroid bekerja sebagai anti peradangan.
Steroid dapat diberikan dengan suntikan langsung pada sendi yang
terkena atau diminum dalam bentuk tablet.
Colchicine sering juga digunakan untuk mengobati peradangan pada
penyakit gout. Obat ini memberi hasil cukup baik bila pemberiannya
pada permulaan serangan. Sebaliknya kurang memuaskan bila diberikan
sesudah beberapa hari serangan pertama. Cara pemberian colchicines:
Intravena

11
Cara ini diberikan untuk menghindari gangguan GTT. Dosis yang
diberikan tunggal 3 mg, dosis kumulatif tidak boleh melebihi 4 mg
dalam 24 jam.
Pemberian oral\
Dosis yang biasa diberikan sebagai dosisin itia l adalah 1 mg kemudian
diikuti dengan dosis 0.5 mg setiap 2 jam sampai timbul gejala
intioksikasi berupa diare. Jumlah dosis colchicine total biasanya antara
4-8 mg
Allupurinol dapat menurunkan kadar asam urat dengan cara menekan
produksi asam urat. Obat ini bekerja pada metabolisme asam urat
dengan mencegah perubahan zat purine dalam makanan menjadi asam
urat. Pengobatan ini tidak dianjurkan untuk orang dengan fungsi ginjal
yang kurang, selain itu dapat menimbulkan efek samping seperti
kemerahan dan kerusakan hati.
Indometasin
Pemberian oral
Dosis initial 50 mg dan diulang setiap 6-8 jam tergantung beratnya
serangan akut. Dosis dikurangi 25 mg tiap 8 jam sesudah serangan akut
menghilang. Efek samping yang paling sering adalah gastric intolerance
dan eksaserbasi ulkus peptikum.
Pemakaian melalui rektal
Indometasin diabsorpsi baik melalui rektum. Tablet supositoria
mengandung 100 mg indometasin. Cara ini dapat dipakai pada serangan
gout akut yang sedang maupun yang berat, biasanya pada penderita
yang tidak dapat diberikan secara oral.

12
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Identitias Umum :
1. Identitas Kepala Keluarga :
a. Nama : Tn. L
b. Umur : 40 thn
c. Agama : Islam
d. Suku : Dayak
e. Pendidikan : SMP
f. Pekerjaan : Swasta
g. Alamat : Marabahan, Ulu Benteng RT : 18

2. Komposisi keluarga
Keadaan
Ket
No Nama Umur L/P Agama Pendidikan Pekerjaan Fisik
(Penyakit)
Sehat Sakit

40 Swasta
1 Tn. L L Islam SMP √
thn

2 Ny. 30 Tidak Asam


P Islam IRT √
M thn Sekolah Urat

3 An. 13
P Islam SD Pelajar √
N thn

3. Genogram :

13
4. Tipe Keluarga :
a. Jenis Tipe Keluarga.
 Keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami istri dan
anak
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut.
 Keluarga Tn.L jarang berlibur ketempat rekreasi dikarena kan
sibuk dan di keluarga tersebut

5. Suku atau bangsa


a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota Keluarga
Semua keluarga berasal dari suku bakumpai
b. Tempat tinggal keluarga
Rumah berbentuk sederhana
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan sosial, budaya rekreasi,
pendidikan.
 Anggota keluarga sering mengikuti kegiatan keagamaan
yang diselenggarakan di daerah tersebut
 Sosial keluarga ini juga jarang bersosial
 Keluarga Tn L kadang kadang pergi berlibur bersama
disela waktu liburan

d. Kebiasaan-kebiasaan diet dan busana

14
 Ny M untuk kebutuhan makan dan lain nya sudah
terpenuhi oleh suami

e. Struktur kekuasaan keluarga


 Dalam keluarga Tn L berkewajiban sebagai kepala
keluarga dan Ny M menjalankan peran nya sebagai
seorang ibu dan juga istri yang baik

f. Bahasa yang digunakan dirumah


 Dayak

g. Penggunaan jasa-jasa keperawatan dan praktisi


 Tn L dan Ny M selalu pergi kepuskesmas atau pergi
kedokter terdekat dengan rumahnya
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan.
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktek keyakinan
beragamaan mereka.
 Keluarga Tn L semua menganut agama islam dan tidak ada
yang beragama lain nya

b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama


atau organisasi keagamaan.
 Keluarga Tn L selalu mengikuti kegiatn keagamaan dengan
istri dan juga anak anaknya

c. Kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam


kehidupan keluarga terutama dalam kesehatann.
 Tn A dan Ny i rajin beribadah ke masjid

7. Satus Sosial dan Ekonomi Keluarga.

15
Pendapatan keluarga Tn. L perbulan rata-rata Rp. 250.000 – Rp.
500.000/bulan. Tn. L tinggal dirumahnya bersaman istri dan ketiga
anaknya serta 2 orang menantunya yang sudah menikah.
Hubungan klien dengan masyarakat baik, klien aktif dalam kegiatan
masyarakat seperti kegiatan gotong royong dan suami Ny.M atau
kepala keluaraga Tn.L merupakan ketua RT di lingkungan tmpat
merek tingal.

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga.


Saat ini Ny I ingin sekali pergi berwisata bersama bersama
keluarganya kalau saat liburan sekolah Ny.M mengatakan waktu
luang yang ada kebanyakan di habiskan klien dan keluarga di rumah
dengan beristirahat ataupun menonton TV.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Saat ini keluarga Tn.L berada pada fase Nuclear Family (Keluarga
Inti)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn.L sudah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk makan,
akan tetapi penghasilan kepala keluarga yang tidak menentu
menyebabkan ada beberapa kebutuhan keluarga yang belum
sepenuhnya terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti
Ny.M mengatakan bahwa dirinya menderita asam urat dan
hipertensi sejak lama dan sering mengeluh kaki dan tangan serta
sendi-sendinya nyeri, dan belakang kepalanya terasa berat disertai
tekanan darah yang tinggi. Biasanya Ny.M membeli obat di warung
dan jika tak kunjung sembuh klien berobat ke tenaga kesehatan
seperti bidan praktik.
4. Riwayat keluarga dahulu

16
Dahulu Tn.L bekerja sebagai tukang bangunan sampai dengan
sekarang dan Ny.M tidak bekerja hanya sebagai IRT. Ny.M
mengatakan dahulu dikeluarganya tidak ada yang pernah menderita
penyakit hipertensi. Hanya menderita asam urat itupun hanya
sesekali rkeluhan tidak kunjung hilang atau berkurang baru berobat
ke tenaga kesehatan.

C. Riwayat kesehatan keluarga inti


1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga.
Riwayat keluarga sebelumnya
keluarga Tn A yg menderita penyakit saat ini adalah An F
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Imunisasi Tindakan
Keadaan
N 3. S (BCG/Polio/D Masalah yang telah
Nama Umur BB Kesehata
o. u PT/HB/Campa kesehatan dilakukan
n
m k)

1. b
e
2.
r
3.

pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Pelayanan masyarakat puskesmas
D. Pengkajian lingkungan
1. Perumahan.
a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn.L merupakan jenis bangunan kayu Non-
permanen dengan luas bangunan 5x10 M2 dengan luas pekarangan
3 M yang di jadikan warung oleh keluarga Tn.L. Status
kepemilikan rumah merupakan milik sendiri, penerangan dan
pencahayaan rumah gelap, pada malam hari menggunakan lampu

17
listrik, terdapat 2 pintu di bagian depan pintu utama dan di
belakang pintu dapur. Di rumah klien hanya terdapat 3 jendela ,
satu di lantai dasar di dekat ruang tamu dan 2 dilantai atas rumah
klien. Jendela di lantai dasar rumah klien jarang dibuka dan
hampir tidak pernah sehingga udara hanya masuk melalui pintu
depan dan belakang rumah klien. Dan untuk jendela yang berada
di lantai 2 setiap pagi di buka. Rumah keluarga Tn.L memiliki 2
kamar tidur yang terletak di lantai atas rumah yang di diami oleh
kedua anaknya yang sudh berkeluarga, 1 dapur, 1 ruang tamu yang
sering di gunakan Tn.L dan Ny.M untuk tidur. Lantai rumah klien
terbuat dari kayu/papan.

Denah Rumah 1 :

b. Sumber Air Bersih


Sumber air untuk memasak dan minum berasal dari air sungai, dan
air sungai juga di manfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti
mencuci dan mandi. Kebiasaan mengelola air minum yang berasal
dari sungai untuk di konsumsi tidak dimasak hanya menggunakan
tawas sebagai pembersih air. Air yang digunakan untuk mandi dan
mencuci adalah air sungai yang mana jarak pembuangan kotoran
dengan sumber air kurang dari 10 meter, kondisi air yang di

18
konsumsi untuk minum maupun untuk keperluan sehari-hari baik
mandi ataupun memasak tidak berbau dan berasa akan tetapi
terdapat endapan.
c. Tempat Penampunagan Air
Tempat penampungan air sementara berupa ember, dengan
kondisi tempat penampungan air terbuka, kondisi air sungai pada
tempat penampungan tidak berwarna, tidak berbau dan berasa,
akan tetapi terdapat endapan. Untuk pengurasan tempat
penampungan air dilakukan secara berkala setiap 2 hari sekali.
d. Sistem Pembuangan Sampah
Kebiasaan keluarga membuang sampah di sungai, karena tidak ada
tempat khusus penampungan sampah, jarak tempat pembuangan
sampah dengan rumah lebih dari 5 meter dan jarak pembuangan
sampah dari sumber air bersih kurang dari 5 meter.
e. Pembuangan Kotoran Rumah Tangga
Kebiasaan keluarga buang air besar di jamban cemplung terbuka
yang tidak berventilasi yang terhubung langsung ke sumber air
yaitu sungai. Sedangkan kebiasaan keluarga untuk membuang
limbah/sampah masih sembarang tempat/sungai. Keluarga tidak
memanfaatkan sampah limbah yang organik maupun non organik.
f. Hewan Peliharaan
Keluarga tidak memiliki hewan peliharaan.
g. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah keluarga Tn.L berdekatan denga tetangga, dan hubungan
keluarga Tn.L dengan tetangga baik, Tn.L merupakan ketua RT
setempat ,dan selalu aktif dalam kegitan masyarakat. Bila ada
kegiatan di lingkungan rumahnya Tn.L dan Ny.M selalu hadir dan
berperan aktif.
h. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.L dan Ny.M menetap bertempat tinggal, tidak
berpindah-pindah. Bila ada kesempatan sesekali keluarga
bersilahturahmi ke rumah keluarga.

19
i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.L sering berinteraksi dengan masyarakat/warga.
j. Sistem pendukung keluarga
Saat pengkajian kondisi Tn.L, dan An.N dalam keadaan sehat.
Hanya Ny.M yang sedang menderita penyakit asam urat dan
hipertensi. Bila ada anggota keluarga yang membutuhkan
perawatan keluarga membawa ke bidan praktik atau kepuskesmas
tanpa menggunakan jaminan kesehatan (umum).
k. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Cara berkomunikasi antar anggota keluarga baik, menggunaka
jenis komunikasi terbuka dengan menggunakan bahasa sehari-
hari yaitu bahasa daerah bakumpai, dan setiap hari komunikasi
keluarga berjalan dengan baik.

b. Struktur kekuatan keluarga


Tn.L sebagai kepala keluarga yang berperan sebagai kepala
keluarga didalam mengambil keputusan untuk keluarganya,
setiap keputusan yang diambil di musyawarahkan dengan
anggota keluarga.

c. Struktur peran
Tn.L bereperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah
untuk keluarganya dan berperan sebagai ayah bagi anak-
anaknya, Ny.M berperan sebagai ibu rumah tangga yang
mengurus keperluan rumah tangga dan mengurus anak-
anaknya.

d. Nilai-nilai keluarga
Keluarga Tn.L menganut agama islam , tidak ada kepercayaan
yang bertenyangan dengan kesehatan.

l. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif

20
Keluarga Tn.L memiliki sikap dan hubungan baik, keluarga
juga selalu memberikan kasih sayang pada keluarganya dan
juga mengajarkan untuk saling menghargai sesama.

b. Fungsi sosialisasi
Ny.M mengatakan hubungan dengan saudaranya, sosialisasi
dengan tetangga juga baik. Ny.M mengatakan dalam
bersosialisasi tidak memilih-milih dalam bersosialisasi.

c. Fungsi perawatan keluarga


1) Mengenal masalah
Tn.L mengetahui bahwa istrinya menderita penyakit asam
urat dan hipertensi begitu juga dengan Ny.M sudah
mengerti akan penyakit yang dideritanya. Saat di tanya
tentang pengertian asam urat Tn.L dan Ny.M mengetahui
pengertian, penyebab, tanda gejala tentang asam urat.

2) Mengambil keputusan
Menurut Tn.L bila ada salah satu keluarga yang sakit tapi
tidak parah, maka mereka biasanya membeli obat di
warung. Namun bila sakitnya tidak sembuh-sembuh
mereka membawanya ke tenaga kesehatan yaitu bidan
praktik.

3) Merawat keluarga yang sakit


Menurut Tn.L ketika sakitnya tidak parah maka keluarga di
rawat di rumah di obati sendiri dengan membeli obat di
warung. Apabila parah dan obat warung tidak berhasil
maka keluarga yang sakit dibawa ke tenaga kesehatan
seperti bidan praktik. Keluarga mengatakan kurang
mengerti akan penanganan dan pencegahan asam urat.

4) Memodifikasi lingkungan/memelihara lingkungan rumah


yang sehat.

21
Ny.m mengatakan rumahnya dibersihkan ketika merasa
sudah banyak debu atau kotoran, mungkin seminggu sekali
atau lebih. Jendela rumah tidak pernah dibuka, keadaan
rumah cukup bersih dan cukup rapi, pencahayaan di rumah
kurang.

5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan


Tn.L mengetahui fasilitas kesehatan yang terdekat adalah
posyandu lansia dan bidan praktik. Bila ada anggota yang
sakit biasanya di bawa ke bidan praktik. Tn.L dan Ny.M
mengatakan untuk masalah asam urat dan hipertensi yang
dideritanya sekarang tidak merasa perlu untuk berobat
kefasilitas kesehatan, karen sakitnya belum parah. Dan
Tn.L juga mengatakan bahwa belum punya waktu
menemani sang istri untuk pergi berobat ke pelayanan
kesehatan karena sibuk bekerja.

m. Stress dan koping keluarga

Tn.L mengatakan sedikit merasa khawatir dengan kondisi istrinya


Ny.M saat ini dan selalu berdoa dan menyerahkan semuanya
kepada Allah SWT.

n. Harapan keluarga

Tn.L berharap dan selalu berdoa agar keluarganya di jauhkan dari


segala macam penyakit dan yang sakit segera disembuhkan dan
diangkat penyakitnya.

E. Kondisi Kesehatan Umum


1. Pelayanan Kesehatan

22
Sumber pendanaan kesehatan klien umum, tempat berobat keluarga
adalah bidan praktik, kebiasaan klien sebelum berobat ke pelayanan
kesehatan biasanya klien beli obat di warung. Penyakit yang sering
diderita klien dalam 1 tahun terakhir batuk pilek, Rematik/gangguan
sendi, darah tinggi.

2. Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Ibu Menyusui
a. PUS
Terdapat 1 pasang PUS yaitu Tn.L dan Ny.M

b. PUS ikut KB
Klien mengatakan ikut program KB, dan Tn.L mendukung
program KB yang di lakukan oleh Ny.M

c. Kontrasepsi yang digunakan


Jenis kontrasepsi yang digunakan oleh Ny.M adalah KB pil
3. Ibu Hamil
Tidak ada ibu hamil keluarga klien saat ini

4. Persalinan
Klien mengatakan persalinan anak terakhir di bantu oleh dukun
beranak. Alasan klien meminta bantuan persalinan oleh dukun
beranak karena dulu pada saat melahirkan seumber fasilitas jauh dan
tidak lengkap serta tidak adanya petugas kesehatan yang ada di
lingkungan sekitar tempat tinggal klien. Klien mengatakan saat
persalinan kondisi bayinya lahir dengan selamat / lahir hidup.

5. Ibu menyusi
Tidak terdapat ibu menyusui di keluarga klien saat ini.

6. Balita
Di keluarga klien tidak terdapat anak yang berusia 0-1 tahun

7. Remaja
Terdapat 1 orang remaja di kluarga klien yaitu An.N berusia 13
tahun. Kegiatan remaja di luar sekolah adalah berolahraga dan di

23
waktu senggang atau waktu luang klien menghabiskan waktu dengan
menonton televisi serta bermain dengan temannya.

F. Pemeriksaan Fisik
Tanda – Tanda Vital :
Tekanan Darah : 140/80 mmHg

Nadi : 86 x/mnt

Respirasi : 22 x/mnt

Temperatur : 36,6 ‘C

UA : 8,7 g/dl

1. Kulit
Kebersihan kulit terlihat bersih, kulit terlihat kuning langsat, turgor
kulit baik kurang 2 detik, tidak terlihat adanya penyakit kulit atau
kelainan pada kulit.

2. Kepala dan Leher


Rambut klien berwarna hitam sedikit beruban, bentuk kepala bulat,
tidak ada lesi ataupun terba benjolan di kepala dan leher,
pertumbuhan rambut merata dan menyeluruh, tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid.

3. Penglihatan dan Mata


Fungsi penglihatan normal, kebersihanan mata cukup bersih,
konjungtiva sedikit anemis, pergerakan bola mata simetris, tidak
terdapat kelain pada kedua mata ataupun fungsi penglihatan.

4. Penciuman dan Hidung


Struktur hidung klien terlihat simetris, kebersihan hidung cukup
bersih, tidak ada perdarahan atau peradangan, fungsi penciuman baik.

5. Pendengaran dan Telinga


Struktur bentuk telinga kiri dan kanan simetris, kebersihan telinga
cukup bersih, tidak terlihat adanya lesi atau peradangan pada telinga,

24
klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran
klien baik.

6. Mulut dan Gigi


Kebersihan mulut dan gigi cukup bersih . Mukosa bibir klien lembab,
tidak terdapat adanya stomatitis. Saat ini klien mengatakan tidak
menderita penyakit pada gigi dan mulut ataupun lainnya.

7. Dada, pernapasan dan sirkulsi


Inspeksi :

Pada saat inspeksi perkembangan dinding dada simtris , tidak terlihat


retraksi dinding dada, akral terlihat merah muda, bentuk dada simetris
tidak terdapat kelainan pada bentuk dada klien, pola nafas klien
teratur dan tidak terlihat pernafasan cuping hidung.

Palpasi :

Pada saat perabaan perkembangan dinding dada simetris, taktil


fremitus normal, tidak teraba adanya benjolan atau pembesaran
jantung, akral teraba hangat, tidak teraba adanya nyeri tekan pada
daerah dada dan sekitarnya.

Perkusi: :

Pada saat perkusi dinding dada suara yang terdengar adalah sonor

Auskultasi :

Tidak terdengar bunyi suara nafas tambahan, ronkhi, wheezing, suara


nafas vesikuler, tidak terdengar bunyi suara nafas tambahan dan
bunyi jantung S1 , S2 tunggal.

8. Abdomen
Inspeksi :

Pada saat inspeksi abdomen terlihat simetris, tidak terlihat adanya


pembesaran seperti asites , tidak terlihat adanya perlukaan ataupun
lessi. Abdomen terlihat normal.

Palpasi :

25
Pada saat dilakukan perabaan tidak terdapat nyeri tekan ataupun
pembesaran abdomen atau asites, tidak teraba pembesaran hepar,
tidak terdapat keluhan paa saat melakukan perabaan.

Perkusi :

Pada saat dilakukan perkusi suara abdomen terdengar timpani.

Auskultasi :

Pada saat dilakukan auskultasi pada abdomen bising usus terdengar


teratur dengan frekuensi 8 x/menit.

9. Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, klien merupakan seorang ibu
rumah tangga yang memiliki 3 orang anak. 2 orang anak laki-laki
yang sudah berkeluarga dan 1 orang anak permpuan yang masih
bersekolah berusia 13 tahun.

10. Ektermitas
Pada saat pengkajian anggota gerak ekstremitas klien lengkap, kedua
kaki dan tangan klien terlihat simetris, tidak ada luka, tidak ada
kelemahan pada ektermitas atas dan bawah akan tetapi klien sering
mengeluh nyeri pada persendian pada seluruh tubuhnya terutama
sendi-sendi kaki dan tangan. Terlihat klien meringis kesakitan dan
sering memegangi kakinya terutama di bagian sendi. Terdapat nyeri
tekan pada daerah sendi kaki dan tangan. Dan pada saat dilakukan
pengukuran kadar asam urat nilai asam urat klien tinggi yaitu 8,7
g/dl. Klien juga mengatakan bahwa 1 tahun terkhir memang
menderita penyakit asam urat dan sebelumnya pernah mendapat
pengobatan dan mengkonsumsi obat penurun asam urat.

11. Kebiasaan Pola Hidup Sehari-hari


a. Istirahat dan Tidur

26
Klien mengatakan biasanya tidur ± 6-8 jam perhari, pada malam
hari dan terkadang juga tidur pada siang hari. Klien mengeluh
susah tidur ketika nyeri sendinya kumat, terkadang saat
kumat/kambuh klien mengatakan tidurnya sangat tidak nyenyak
dan terganggu dan pada malam hari sering terbangun di tengah
malam.

b. Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan klien 3-4 kali sehari dengan variasi lauk pauk
yang cukup beragam seperti ayam, telur, ikan dan sayur-sayuran.
Klien mengatakan menu favorite klien makan untuk sayur adalah
pucuk jawaw dan untuk lauknya adalah iwak wadi dan klien
sangat suka makanan yang bersantan dan ikan kering. Klien
mengeluh ketika sehabis makan makanan favoritenya badannya
terasa sakit terutama pada ekstremitas di sendi-sendi kedua kaki
dan tangannya, serta kepalanya terasa tegang di bagian belakang
ketika makan ikan kering/asin (wadi) banyak.

c. Personal Hygine
Klien mengatakan mandi 2-3 kali dalam sehari menggunakan
sabun mandi dan shampo untuk keramas, klien mandi
menggunakan air sungai klien mengatakan menggosok gigi setiap
kali mandi dengan mengunakan pasta gigi.

d. BAB/BAK
Klien BAB 1-2 kali dalam sehari, bahkan lebih dan BAK 3-4 kali
dalam sehari. Keluarga BAB/BAK di sungai dengan
menggunakan WC jenis cemplung terbuka

I. ANALISA DATA

Kemungkinan
No Data Masalah Keperawatan
Penyebab

27
1. DS : Nyeri Ketidakmampuan
keluarga didalam
1. Ny.M sering mengeluh (ekstrimitas)
merawat anggota
nyeri pada persendian
keluarga yang sakit
pada seluruh tubuhnya
(asam urat)
terutama sendi-sendi
kaki dan tangannya.
2. Ny.M juga
mengatakan bahwa 1
tahun terkhir memang
menderita penyakit
asam urat dan
sebelumnya pernah
mendapat pengobatan
dan mengkonsumsi
obat penurun asam urat
3. mengatakan menu
favorite klien makan
untuk sayur adalah
pucuk jawaw dan untuk
lauknya adalah iwak
wadi dan klien sangat
suka makanan yang
bersantan dan ikan
kering.
4. Tn.L dan Ny.M
mengatakan untuk
masalah asam urat dan
hipertensi yang
dideritanya sekarang
tidak merasa perlu
untuk berobat
kefasilitas kesehatan,

28
karen sakitnya belum
parah.
5. Tn.L juga mengatakan
bahwa belum punya
waktu menemani sang
istri untuk pergi
berobat ke pelayanan
kesehatan karena sibuk
bekerja.
DO :

1. Keadan umu klien baik,


terlihat sering meringis
kesakitan dan sering
memegangi kakinya
terutama di bagian
sendi.
2. Terdapat nyeri tekan
pada daerah sendi kaki
dan tangan.
3. Pada saat dilakukan
pengukuran kadar asam
urat nilai asam urat klien
tinggi yaitu 8,7 g/dl.
4. TD : 140/80 mmHg
N : 86x/menit
R : 22x/menit
T : 36,6oC

29
2. DS : Ketidak mampuan klien Kurang informasi
dan keluarga memelihara tentang pentingnya
1. Klien mengatakan
lingkungan yang sehat hygiene sanitasi dan
jendela di lantai dasar
kebersihan lingkungan
rumah klien jarang
dibuka dan hampir tidak
pernah sehingga udara
hanya masuk melalui
pintu depan dan
belakang rumah klien.
2. Ny.m mengatakan
rumahnya jarang
dibersihkan, ketika
merasa sudah banyak
debu atau kotoran,
mungkin seminggu
sekali atau lebih baru
dibersihkan. Jendela
rumah tidak pernah
dibuka.
3. Keluarga mengatakan
sering membuang
sampah di sungai, karena
tidak ada tempat khusus
penampungan sampah.

DO :

1. Jarak pembuangan
kotoran dengan sumber
air kurang dari 10
meter.

30
2. Air yang digunakan
untuk mandi dan
mencuci adalah air
sungai yang mana jarak
pembuangan kotoran
dengan sumber air
kurang dari 10 meter.
3. Keadaan rumah cukup
bersih dan cukup rapi,
pencahayaan di rumah
kurang.
4. Kebiasaan keluarga
buang air besar di
jamban cemplung
terbuka yang tidak
berventilasi yang
terhubung langsung ke
sumber air yaitu
sungai.
5. Jarak pembuangan
sampah dari sumber air
bersih kurang dari 5
meter.
6. Keluarga tidak
memiliki tempat
pembuangan sampah
sementara.
7. Keluarga juga
mencampur sampah
serta membuang
sampah di sembarang

31
tempat.
DS :

1. Menurut Tn.L ketika


sakitnya tidak parah
maka keluarga di hanya
rawat di rumah di obati
sendiri dengan
membeli obat di
warung.
2. Tn.L dan Ny.M
mengatakan untuk
masalah asam urat dan
hipertensi yang
dideritanya sekarang
tidak merasa perlu
untuk berobat
kefasilitas kesehatan,
karen sakitnya belum
3. Ketidakmampuan Kurang informasi
parah.
keluarga Menggunakan tentang manfaat /
3. Tn.L juga mengatakan
fasilitas atau pelayanan keuntungan yang
bahwa belum punya
kesehatan di masyarakat diperoleh dari fasilitas
waktu menemani sang
kesehatan
istri untuk pergi
berobat ke pelayanan
kesehatan karena sibuk
bekerja.

DO :

32
1. Sumber pendanaa
kesehatan klien umum.
2. Tempat berobat
keluarga adalah bidan
praktik, kebiasaan klien
sebelum berobat ke
pelayanan kesehatan
biasanya klien beli
obat di warung.
3. Penyakit yang sering
diderita klien dalam 1
tahun terakhir batuk
pilek, Rematik /
gangguan sendi, darah
tinggi.
4. Saat ini walaupun tahu
di keluarga ada yang
menderita asam urat
dan hipertensi keluarga
tidak berobat atau
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
5. TD : 140/80 mmHg
UA : 8,7 g/dl

II. Diagnosa keperawatan

33
1. Nyeri (ekstremitas ) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga merawat keluarga yang sakit (asam urat)
2. Ketidakmampuan keluarga Menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat berhubungan dengan Kurang informasi
tentang manfaat / keuntungan yang diperoleh dari fasilitas
kesehatan
3. Ketidak mampuan klien dan keluarga memelihara lingkungan yang
sehat berhubungan dengan Kurang informasi tentang manfaat /
keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan.

III. Skoring prioritas masalah

1. Nyeri (ekstremitas ) berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga


merawat keluarga yang sakit (asam urat)
No Kriteria Score Bobot Skoring Pembenaran

1. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah ada


tidak/kurang selanjutnya
sehat intervensi dan
implementasi

2. Kemungkinan 2 2 2/2 x 2= 2 Masalah mudah


masalah dapat untuk dicegah
diubah : dengan karena tidak banyak
mudah memerlukan biaya

3. Potensi masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah mudah


untuk dicegah : untuk dicegah
tinggi dengan memperbaiki
perilaku hidup sehat

4. Menonjolnya 1 1 ½x1=½ Adanya masalah


masalah : ada tetapi tidak perlu
masalah, tetapi segera ditangani
tidak perlu segera

34
di tangani
Total Skor 4 ½

2. Ketidakmampuan keluarga Menggunakan fasilitas atau pelayanan


kesehatan di masyarakat berhubungan dengan Kurang informasi tentang
manfaat / keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan

No Kriteria Score Bobot Skoring Pembenaran

1. Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah adalah


ancaman kurang / tidak sehat
dan memerlukan
tindakan yang tepat

2. Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Sumber daya klien


masalah dapat untuk mengatasi
diubah : hanya masalah kebiasaan
sebagian yang kurang sehat
ada tetapi perlu
waktu yang lama

3. Potensial 3 1 3/3 x 1 = 1 Kemungkinan


masalah untuk pendidika klien yang
diubah : tinggi rendah,sehingga
klien kurang
mengerti arti penting
dari kesehatan
lingkungan

4. Menonjolnya 2 2 2/2 x 1 = 1 Klien tidak


masalah : merasakan masalah
masalah harus yang ada dan tidak
segera ditangani mengetahui masalah
yang terjadi

Total Skor 3 2/3

35
3. Ketidak mampuan klien dan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
berhubungan dengan Kurang informasi tentang manfaat / keuntungan
yang diperoleh dari fasilitas kesehatan.

No Kriteria Score Bobot Skoring Pembenaran

1. Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah adalah


ancaman kurang / tidak sehat
dan memerlukan
tindakan yang tepat

2. Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Sumber daya klien


masalah dapat untuk mengatasi
diubah : hanya masalah kebiasaan
sebagian yang kurang sehat
ada tetapi perlu
waktu yang lama

3. Potensial 1 1 1/3 x 1 = 1/3 Kemungkinan


masalah untuk pendidika klien yang
diubah : Rendah rendah,sehingga
klien kurang
mengerti arti penting
dari kesehatan
lingkungan

4. Menonjolnya 2 2 2/2 x 1 = 1 Klien tidak


masalah : merasakan masalah

36
masalah harus yang ada dan tidak
segera ditangani mengetahui masalah
yang terjadi

Total Skor 3

Prioritas Masalah :

1. Nyeri (ekstremitas ) berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga


merawat keluarga yang sakit (asam urat)
2. Ketidakmampuan keluarga Menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat berhubungan dengan Kurang informasi
tentang manfaat / keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan
3. Ketidak mampuan klien dan keluarga memelihara lingkungan yang
sehat berhubungan dengan Kurang informasi tentang manfaat /
keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan.

IV. Intervensi

No Tujuan Kriteria Evaluasi


Intervensi
Dx
Jangka Panjang Jangka Pendek Kriteria Standar

1. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon 1. Keluarga 1. Bina


asuhan 8 kali kunjungan, Verbal dapat hubungan
keperawatan selama menyebutkan saling percaya
selama 8 kali pengkajian cara merawat dengan
kunjungan sampai anggota keluarga
diharapkan implementasi keluarga yang 2. Kaji

37
keluarga dapat keluarga mampu : sedang sakit karakteristik
merawat anggota dan keluhan
1. Merawat
keluarga yang nyeri yang di
anggota 2. Keluarga
sakit dengan alami Ny.M
keluarga yang dapat
kriteria : 3. Lakukan
sakit menyebutkan
pengukuran
- Keluarga 2. Keluhan yang komplikasi
TTV
mengetahui dirasakan yang mungkin
(TD,N,R,T,UA
bagaimana cara Ny.M terjadi jika
4. Kaji
merawat dan berkurang atau tidak segera di
pengetahuan
mengatasi menghilang tangani
keluarga
anggota 3. Mengambil
tentang
keluarga yang keputusan
penyakit yang
sakit dalam untuk merawat
dideritanya
keluarga. keluarga yang
5. Ajarkan
sakit.
teknik rileksasi
/ distraksi
6. Anjurkan
pada keluarga
untuk diet
rendah purin
7. Berikan
penyuluhan
kesehatan
tentang asam
urat
8. Berikan
penyuluhan
kesehatan
tentang diet
rendah purin.
9. Jelaskan

38
pada keluarga
cara merawat
anggota
keluarga yang
sakit
10. Berikan
motivasi
kepada klien
dan keluarga

2. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon 1. Keluarga 1. Kaji


asuhan tindakan Verbal mengungkapka tingkat
keperawatan keperawatan : n keinginan pendidikan
selama 8 kali untuk keluarga
1. Keluarga
kunjungan memanfaatkan 2. Kaji
mampu
diharapkan sarana dan pengetahuan
memanfaatkan
keluarga dapat fasilitas keluarga
saran a
memanfaatkan kesehatan yang tentang
fasilitas
atau ada pemanfaatn
kesehatan
menggunakan 2. Keluarga fasilitas
yang ada di
fasilitas atau mengungkapka kesehatan
msyarakat
pelayanan n keinginan 3. Kaji
2. Keluarga
kesehatan di untuk tidak sumber
mengerti dan
masyarakat membeli pendanaan
memahami
dengan baik sembarang kesehatan klien
manfaat
dengan kriteria : obat atau dan keluarga
menggunakan
berobat di 4. Kaji
- Keluarga fasilitas dan
sembarang alasan klien
mampu sarana
tempat tidak
memanfaatkan kesehatan
menggunakaan
sarana dan yang ada di
fasilitas
fasilitas masyarakat.
kesehatan

39
kesehatan yang 5. Jelaskan
ada di manfaat dari
lingkungan penggunaan
sekitar sarana dan
masyarakat fasilitas
dengan baik kesehatan yang
dan benar ada di
masyarakat
6. Jelaskan
kerugian tidak
memanfaatkan
saran dan
fasilitas
kesehatan yang
ada di
masyaraka.
7. Berikan
motivasi kepada
klien dan
keluarga untuk
memanfaatkan
sarana dan
fasilitas
kesehatan
8. Berikan
penyuluhan
kesehatan
tentang
hipertensi

40
3. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon 1. Keluarga 1. Kaji data
asuhan tindakan Verbal mampu lingkungan
keperawatan keperawatan : menjelaskan fisik
selama 8 kali cara mengelola lingkungan
1. Keluarga
kunjungan sampah atau (perumahan,
mangerti
diharapkan limbah rumah sumber
pentingnya
keluarga mampu tangga yang airbersih,
lingkungan
mengerti dan ada tempat
rumah yang
menjelaskan 2. Keluarga penampngan
bersih dan
tentang mampu air,
sehat
pentingnya menjelaskan pembuangan
2. Keluarga
kebersihan keuntungan dan sampah,
mengerti
lingkungan kerugian dari pembuangan
dampak negatif
dengan kriteria : pengelolaan kotoran rumah
dari
sampah atau tangga, dan
- Keluarga pengolahan
limbah yang hewan
mampu limbah rumah
benar dan peliharaan)
Memelihara tangga yang
pengelolaan 2. Kaji
lingkungan tidak benar
limbah / pengetahua
rumah yang 3. Keluarga
sampah yang keluarga
sehat mampu
salah tentang
mengelola
3. Keluarga lingkungan
limbah rumah
mampu rumah yang
tangga secara
memelihara sehat
benar
lingkungan
yang sehat

4. dan keluarga 4. Keluarga


mengerti mampu 3. Kaji
keuntungan menerapkan pengetahuan

41
berprilaku perilaku hidup keluarga
hidup bersih bersih dan sehat tentang
dan sehat pengelolaan
limbah atau
sampah rumah
tangga
4. Berikan
penyuluhan
keshatan
tentang (PHBS
: pengelolaan
air dan limbah
rumah tangga)
5. Berika motivasi
pada keluarga
untuk
berprilaku
hideup bersih
dan sehat

V. Implementasi

No Par
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx af

42
I Rabu 2 September 1. Membina Rabu 2 September 2015.
2015. hubungan saling Pukul.16.10 wita
percaya dengan
Pukul. 16.00 wita S :
keluarga
2. Mengukur TTV - Tn.L dan Ny.M

(TD, AU) mengatakan bersedia


menjadi keuarga binaan,
dan bersedia menerima
perawatan.

O :

- klien terlihat kooperatif


saat melakukan kontrak
dengan perawat

- Klien terlihat antusias


ketika perawat datang

- Klien terlihat ramah dan


menyambut hangat
kedatangan peawat

- TD : 140/80 mmHg

AU : 8,7 g/dl

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

43
I Kamis 3 September 1. Mengkaji Tanggal 03 September
2015. karakteristik dan 2015. Pukul. 16.25 wita
keluhan nyeri
Pukul. 16.00 wita S:
yang di alami
Ny.M - Ny.M sering mengeluh
nyeri pada persendian

2. Melakukan pada seluruh tubuhnya

pengukuran TTV terutama sendi-sendi


kaki dan tangannya.\

44
(TD,N,R,T,UA) - Ny.M juga
mengatakan bahwa 1
tahun terkhir memang
3. Mengkaji menderita penyakit
pengetahuan asam urat dan
keluarga tentang sebelumnya pernah
penyakit yang mendapat pengobatan
dideritanya dan mengkonsumsi
obat penurun asam urat
4. Mengajarkan - mengatakan menu
teknik rileksasi / favorite klien makan
distraksi untuk sayur adalah
pucuk jawaw dan untuk
5. Menganjurkan lauknya adalah iwak
pada keluarga wadi dan klien sangat
untuk diet rendah suka makanan yang
purin bersantan dan ikan
kering.
- Tn.L dan Ny.M
mengatakan untuk
masalah asam urat dan
hipertensi yang
dideritanya sekarang
tidak merasa perlu
untuk berobat
kefasilitas kesehatan,
karen sakitnya belum
parah.
- Tn.L juga mengatakan
bahwa belum punya
waktu menemani sang
istri untuk pergi

45
berobat ke pelayanan
kesehatan karena sibuk
bekerja.

O:

- Keadaan umum klien


baik, terlihat sering
meringis kesakitan dan
sering memegangi
kakinya terutama di
bagian sendi.
- Terdapat nyeri tekan
pada daerah sendi kaki
dan tangan.
- Pada saat dilakukan
pengukuran kadar asam
urat nilai asam urat
klien tinggi yaitu 8,6
g/dl.

- TD : 140/80 mmHg
N : 86x/menit
R : 22x/menit
T : 36,6oC

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Jum’at,
3 04 1. Memberikan Jum’at, 04 September 2015
September 2015 penyuluhan Pukul.16.40 wita

46
I Pukul.16.00 wita kesehatan tentang S :
asam urat
- Keluarga Tn.L
2. Mengukur TTV
mengatakan sekarang
(TD, AU)
tambah mengerti tentang
pengertian penyebab,
tanda dan gejala,
komplikasi dari asam
urat

- Ny.M mengatakan
sekarang tambah
mengerti tentang penykit
asam urat yang
dideritanya

O :

- Keluarga Tn.L terlihat


antusias ketika perawat
memberikan penyuluhan

- Keluarga

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

1. Beritahu cara
pembuangan sampah
dan limbah yang benar
2. Jelaskan pada klien
cara pengeleloan
sampah yang benar
3. Jelaskan akibat sanitasi

47
lingkungan yang jelek /
tidak sehat
4. Jelaskan tentang
Pembuatan WC standar

VI. Evaluasi

N NO.
Tanggal Evaluasi Paraf
O DIAGNOSA

1 S :

Rabu 2 - Ny.T mengatakan masih bingung dan


I
September kurang memahami penjelasan yang
2015. diberikan tentang penyakit asma dan
pembatasan aktifitas.

O :

-klien hanya dapat menyebutkan


sebagian dari penjelasan yang
diberikan

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Tanggal 02-September-2015

1. Menjelaskan pertolongan pertama


pada saat terjadinya serangan asma
2. Memberi Motivasi dan Penkes
Asma.

48
2 Rabu 2 S :
September
- klien mengatakan membuang sampah
2015.
dan limbah di sungai karena letak rumah
berada di pinggir sungai

- klien mengatakan kurang memahami


II
akibat membuang sampah dan limbah ke
sungai

O :

- rumah terletak dipinggir sungai

- klien tampak masih bingung dan masih


terus bertanya tentang akibat

49
membuang sampah sembarangan

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Tanggal 02-September-2015

1. Jelaskan pada klien cara pengeleloan


sampah yang benar
2. Jelaskan akibat sanitasi lingkungan
yang jelek / tidak sehat
3. Jelaskan tentang Pembuatan WC
standar
3 Jum’at 4 S :
September I
- Ny.T mengatakan sudah memahami
2015.
tentang penyakit asma dan tanda gelaja
tetapi belum paham tentang apa yang
harus dilakukan untuk pertolongan
pertama saat terserang asma

O :

- klien hanya dapat menyebutkan


tentang pengertian dan tanda gejala
penyakit asma

- klien masih tampak bingung apa ya ng


harus dilakukan apabila serangan asma
kumat.

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

50
Tanggal 04-September-2015

1. Menjelaskan pertolongan
pertama pada saat terjadinya
serangan asma
2. Memberi Motivasi dan Penkes
Asma.

Jum’at 4 S :
II
Septmber
4 - klien mengatakan membuang sampah
2015.
dan limbah di sungai karena letak rumah
berada di pinggir sungai dan tidak
memiliki alternatif pembuangan sampah
yang lain

- klien mengatakan memahami akibat


membuang sampah dan limbah ke sungai
tetapi belum bisa menerapakannya.

O :

- rumah terletak dipinggir sungai

- klien tampak sudah memahami tentang


pengelolaan sampah yang baik dan
benar

A: Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Tanggal 04-September-2015

51
1. Jelaskan akibat sanitasi lingkungan
yang jelek / tidak sehat
2. Jelaskan tentang Pembuatan WC
standar

5 Minggu 6 S :
September I
- Ny. T mengatakan sudah bisa
2015.
mengatasi bila terjadi serangan asma

O :

-klien tampak menjelaskan cara


mengatasi bila terjadi serangan asma

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Tanggal 06-September-2015

1. Memberi Motivasi dan Penkes


Asma.

52
6 Minggu 6 S :
September
- klien mengatakan membuang sampah
2015.
dan limbah di sungai karena letak rumah
berada di pinggir sungai dan tidak
memiliki alternatif pembuangan sampah
yang lain

- klien mengatakan mulai memahami


perlunya udara keluar masuk dirumah

O :
II

- rumah terletak dipinggir sungai

- klien tampak membuka jendela-jendela


di rumah.

A: Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

Tanggal 06-September-2015

Jelaskan tentang Pembuatan WC standar

53
7 Selasa 8 S :
I
September
- Ny. T mengatakan sudah memahami
2015.
tentang penyakit asma dan pertolongan
pertama bila terjadi serangan asma

O :

- klien dapat menjelaskan tentang


penyakit asma dan pertolongan pertama
bila terjadi serangan asma

- klien memahami tentang penyuluhan


kesehatan yang diberikan

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dihentikan mahasiswa


sudah menyelesaikan tugas PKMD

II
S :

- klien mengatakan masih membuang


sampah dan limbah di sungai karena
letak rumah berada di pinggir sungai dan
tidak memiliki alternatif pembuangan
sampah yang lain

- klien memahami tentang WC yang


sesuai standar kesehatan tapi tidak

54
menerapkan karena masalah ekonomi.

O :

- rumah terletak dipinggir sungai

- klien tampak membuka jendela-jendela


di rumah.

A: Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan mahasiswa


sudah menyelesaikan tugas PKMD

55
56
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gout atau gout artritis atau artritis pirai Suatu penyakit yang ditandai dengan
serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena
adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai
akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena 2: Pembentukan asam urat yang
berlebihan. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah.
Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam urat yang
berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia, terutama bila diobati dengan
sitostatika, psoriasis,polisitemia vera, dan mielofibrosis. Kurangnya pengeluaran
asam urat melalui ginjal. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi
asam urat di tubuli distal ginjal yang sehat. Gout sekunder renal, disebabkan oleh
kerusakan ginjal, misalnya gagal ginjal kronik. Perombakan dalam usus yang
berkurang, namun secara klinis hal ini tidak begitu penting.

57
DAFTAR PUSTAKA
online(https://idslide.net/view-doc.html?utm_source=asuhan-keperawatan-pada-
keluarga-tn-p-dengan-masalah-utama-asam-urat-gout-pada-tn-p-di-desa-mayang-
gatak-sukoharjo&utm_campaign=download) di akses pd tgl 08/05/2019
online (https://www.scribd.com/doc/315672549/ASKEP-INDIVIDU-KELUARGA-
ASAM-URAT-docx) di akses pd tgl 08/05/2019
online (https://fdokumen.com/document/askep-keluarga-55c38d62a7453.html) di
akses pd tgl 08/05/2019
online( https://www.scribd.com/document/380864490/Askep-Keluarga-Gout-
Astritis) di akses pd tgl 08/05/2019
online (http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0022.pdf)
di akses pd tgl 08/05/2019

58

Anda mungkin juga menyukai