PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari gout astritis?
2. Apa etiologi dari gout artrithis ?
3. Apa patofisiologi dari gout artrithis ?
4. Apa gejala klinis dari gout arthritis?
5. Apa pemeriksaan diagnose dari gout arthritis?
6. Apa penatalaksanaan dari gout arthrithis?
7. Bagaimana Asuhan keperawatan keluarga gout artrithis ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari gout astritis?
2. Untuk mengetahui etiologi dari gout artrithis ?
3. Untuk megetahui patofisiologi dari gout artrithis ?
4. Untuk mengetahui gejala klinis dari gout arthritis?
5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnose dari gout arthritis?
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari gout arthrithis?
7. Untuk mengetahui Bagaimana Asuhan keperawatan keluarga gout artrithis ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Gout atau gout artritis atau artritis pirai
2.2 Etiologi
Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat
regenerasi sel. Beberapa orang yang menderita gout membentuk lebih
banyak asam urat dalam tubuhnya dan tubuh tidak efektif dalam
membuang asam urat melalui air seni, sehingga asam urat menumpuk
dalam darah. Genetik, jenis kelamin dan nutrisi (peminum alkohol,
obesitas) memegang peranan penting dalam pembentukan penyakit
gout.
Oleh karena itu penyebab gout adalah hiperurisemia umum. Asam
urat, urin produk degradasi, disintesis terutama di hati. 2 / 3 dari total asam
saraf diekskresi oleh ginjal, dan sisanya disekresi ke dalam usus.
Menyebabkan hiperurisemia dapat dibagi menjadi sebagai akibat dari
gangguan atas produksi dan gangguan akibat penurunan klirens saraf di
ginjal. Sebagian besar kasus gout (90%) berasal dari saraf sekresi asam
menurun. 5% dari pasien mengalami over produksi asam sebagai akibat
3
dari defek enzim otot yang diturunkan (fosforibosiltransferase adenin
defisiensi hipoksantin-guanin (juga dikenal sebagai sindrom
Penyebab timbulnya gejala artritis akut adalah reaksi inflamasi
jaringan terhadap pembentukan kristal monosium urat monohidrat.
Sehingga dari penyebabnya, penyakit ini digolongan sebagai kelainan
metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat
yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena 2:
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan.
a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam urat
yang berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia, terutama bila
diobati dengan sitostatika, psoriasis,polisitemia vera, dan
mielofibrosis.
3. Perombakan dalam usus yang berkurang, namun secara klinis hal ini
tidak begitu penting.
2.3 Patofisiologi
4
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur
penghematan (salvage pathway).
Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang
diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam
inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh
serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim
yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP)
sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu
mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk,
yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui
basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan.
Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa
purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP
untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini
dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase
(HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
5
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di
nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.
Diet purin
Purin
Asam urat
Urikolisis
intestinal
Ekskresi Renal
6
beberapa pasien gout atau hiperurisemia asimptomatik, kristal MSU
ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan lutut yang sebelumnya tidak
pernah mendapat serangan akut. Penurunan temperatur, pH, dan kelarutan
urat juga berpengaruh dalam timbulnya serangan gout akut. Menurunnya
kelarutan sodium urat pada temperatur lebih rendah pada sendi perifer
seperti kaki dan tangan dapat menjelaskan mengapa kristal MSU
diendapkan pada kedua tempat tersebut.. Predileksi untuk pengendapan
kristal MSU pada metatarsofalangeal I (MTP I) juga berhubungan dengan
trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah tersebut.
8
Mungkin terdapat demam dan peningkatan jumlah sel darah putih.
Serangan gout akan biasanya pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat
memakan waktu 10-14 hari.
9
Bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri
terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi
makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.10
Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin :
Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800
mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru,
lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak
daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam
kaleng.
Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150
mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk
golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan
kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun
singkong, daun pepaya, kangkung.
Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-
50 mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran
lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat
melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan
golongan A dan membatasi diri untuk mengonsumsi bahan
makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak
serta disarankan untuk banyak minum air putih.
Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala
peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat,
cepat tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena
sekali menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus
berlanjut.
Medikamentosa
10
Gout tidak dapat disembuhkan, namun dapat diobati dan dikontrol.
Gejala-gejala dalam 24 jam biasanya akan hilang setelah mulai
pengobatan. Gout secara umum diobati dengan obat anti inflamasi. Yang
termasuk di dalamnya adalah :
Sumber : http://mha5an.wordpress.com/2008/10/19/gejala-dan-
komplikasi-asam-urat/
NSAIDs, seperti ibuprofen atau naproxen, secara umum diberikan
untuk mengobati serangan berat dan mendadak, obat ini biasanya
menurunkan peradangan dan nyeri dalam beberapa jam.
Kortikosteroid, dapat diberikan pada orang yang tidak dapat
menggunakan NSAIDs. Steroid bekerja sebagai anti peradangan.
Steroid dapat diberikan dengan suntikan langsung pada sendi yang
terkena atau diminum dalam bentuk tablet.
Colchicine sering juga digunakan untuk mengobati peradangan pada
penyakit gout. Obat ini memberi hasil cukup baik bila pemberiannya
pada permulaan serangan. Sebaliknya kurang memuaskan bila diberikan
sesudah beberapa hari serangan pertama. Cara pemberian colchicines:
Intravena
11
Cara ini diberikan untuk menghindari gangguan GTT. Dosis yang
diberikan tunggal 3 mg, dosis kumulatif tidak boleh melebihi 4 mg
dalam 24 jam.
Pemberian oral\
Dosis yang biasa diberikan sebagai dosisin itia l adalah 1 mg kemudian
diikuti dengan dosis 0.5 mg setiap 2 jam sampai timbul gejala
intioksikasi berupa diare. Jumlah dosis colchicine total biasanya antara
4-8 mg
Allupurinol dapat menurunkan kadar asam urat dengan cara menekan
produksi asam urat. Obat ini bekerja pada metabolisme asam urat
dengan mencegah perubahan zat purine dalam makanan menjadi asam
urat. Pengobatan ini tidak dianjurkan untuk orang dengan fungsi ginjal
yang kurang, selain itu dapat menimbulkan efek samping seperti
kemerahan dan kerusakan hati.
Indometasin
Pemberian oral
Dosis initial 50 mg dan diulang setiap 6-8 jam tergantung beratnya
serangan akut. Dosis dikurangi 25 mg tiap 8 jam sesudah serangan akut
menghilang. Efek samping yang paling sering adalah gastric intolerance
dan eksaserbasi ulkus peptikum.
Pemakaian melalui rektal
Indometasin diabsorpsi baik melalui rektum. Tablet supositoria
mengandung 100 mg indometasin. Cara ini dapat dipakai pada serangan
gout akut yang sedang maupun yang berat, biasanya pada penderita
yang tidak dapat diberikan secara oral.
12
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Identitias Umum :
1. Identitas Kepala Keluarga :
a. Nama : Tn. L
b. Umur : 40 thn
c. Agama : Islam
d. Suku : Dayak
e. Pendidikan : SMP
f. Pekerjaan : Swasta
g. Alamat : Marabahan, Ulu Benteng RT : 18
2. Komposisi keluarga
Keadaan
Ket
No Nama Umur L/P Agama Pendidikan Pekerjaan Fisik
(Penyakit)
Sehat Sakit
40 Swasta
1 Tn. L L Islam SMP √
thn
3 An. 13
P Islam SD Pelajar √
N thn
3. Genogram :
13
4. Tipe Keluarga :
a. Jenis Tipe Keluarga.
Keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami istri dan
anak
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut.
Keluarga Tn.L jarang berlibur ketempat rekreasi dikarena kan
sibuk dan di keluarga tersebut
14
Ny M untuk kebutuhan makan dan lain nya sudah
terpenuhi oleh suami
15
Pendapatan keluarga Tn. L perbulan rata-rata Rp. 250.000 – Rp.
500.000/bulan. Tn. L tinggal dirumahnya bersaman istri dan ketiga
anaknya serta 2 orang menantunya yang sudah menikah.
Hubungan klien dengan masyarakat baik, klien aktif dalam kegiatan
masyarakat seperti kegiatan gotong royong dan suami Ny.M atau
kepala keluaraga Tn.L merupakan ketua RT di lingkungan tmpat
merek tingal.
16
Dahulu Tn.L bekerja sebagai tukang bangunan sampai dengan
sekarang dan Ny.M tidak bekerja hanya sebagai IRT. Ny.M
mengatakan dahulu dikeluarganya tidak ada yang pernah menderita
penyakit hipertensi. Hanya menderita asam urat itupun hanya
sesekali rkeluhan tidak kunjung hilang atau berkurang baru berobat
ke tenaga kesehatan.
Imunisasi Tindakan
Keadaan
N 3. S (BCG/Polio/D Masalah yang telah
Nama Umur BB Kesehata
o. u PT/HB/Campa kesehatan dilakukan
n
m k)
1. b
e
2.
r
3.
17
listrik, terdapat 2 pintu di bagian depan pintu utama dan di
belakang pintu dapur. Di rumah klien hanya terdapat 3 jendela ,
satu di lantai dasar di dekat ruang tamu dan 2 dilantai atas rumah
klien. Jendela di lantai dasar rumah klien jarang dibuka dan
hampir tidak pernah sehingga udara hanya masuk melalui pintu
depan dan belakang rumah klien. Dan untuk jendela yang berada
di lantai 2 setiap pagi di buka. Rumah keluarga Tn.L memiliki 2
kamar tidur yang terletak di lantai atas rumah yang di diami oleh
kedua anaknya yang sudh berkeluarga, 1 dapur, 1 ruang tamu yang
sering di gunakan Tn.L dan Ny.M untuk tidur. Lantai rumah klien
terbuat dari kayu/papan.
Denah Rumah 1 :
18
konsumsi untuk minum maupun untuk keperluan sehari-hari baik
mandi ataupun memasak tidak berbau dan berasa akan tetapi
terdapat endapan.
c. Tempat Penampunagan Air
Tempat penampungan air sementara berupa ember, dengan
kondisi tempat penampungan air terbuka, kondisi air sungai pada
tempat penampungan tidak berwarna, tidak berbau dan berasa,
akan tetapi terdapat endapan. Untuk pengurasan tempat
penampungan air dilakukan secara berkala setiap 2 hari sekali.
d. Sistem Pembuangan Sampah
Kebiasaan keluarga membuang sampah di sungai, karena tidak ada
tempat khusus penampungan sampah, jarak tempat pembuangan
sampah dengan rumah lebih dari 5 meter dan jarak pembuangan
sampah dari sumber air bersih kurang dari 5 meter.
e. Pembuangan Kotoran Rumah Tangga
Kebiasaan keluarga buang air besar di jamban cemplung terbuka
yang tidak berventilasi yang terhubung langsung ke sumber air
yaitu sungai. Sedangkan kebiasaan keluarga untuk membuang
limbah/sampah masih sembarang tempat/sungai. Keluarga tidak
memanfaatkan sampah limbah yang organik maupun non organik.
f. Hewan Peliharaan
Keluarga tidak memiliki hewan peliharaan.
g. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah keluarga Tn.L berdekatan denga tetangga, dan hubungan
keluarga Tn.L dengan tetangga baik, Tn.L merupakan ketua RT
setempat ,dan selalu aktif dalam kegitan masyarakat. Bila ada
kegiatan di lingkungan rumahnya Tn.L dan Ny.M selalu hadir dan
berperan aktif.
h. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.L dan Ny.M menetap bertempat tinggal, tidak
berpindah-pindah. Bila ada kesempatan sesekali keluarga
bersilahturahmi ke rumah keluarga.
19
i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.L sering berinteraksi dengan masyarakat/warga.
j. Sistem pendukung keluarga
Saat pengkajian kondisi Tn.L, dan An.N dalam keadaan sehat.
Hanya Ny.M yang sedang menderita penyakit asam urat dan
hipertensi. Bila ada anggota keluarga yang membutuhkan
perawatan keluarga membawa ke bidan praktik atau kepuskesmas
tanpa menggunakan jaminan kesehatan (umum).
k. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Cara berkomunikasi antar anggota keluarga baik, menggunaka
jenis komunikasi terbuka dengan menggunakan bahasa sehari-
hari yaitu bahasa daerah bakumpai, dan setiap hari komunikasi
keluarga berjalan dengan baik.
c. Struktur peran
Tn.L bereperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah
untuk keluarganya dan berperan sebagai ayah bagi anak-
anaknya, Ny.M berperan sebagai ibu rumah tangga yang
mengurus keperluan rumah tangga dan mengurus anak-
anaknya.
d. Nilai-nilai keluarga
Keluarga Tn.L menganut agama islam , tidak ada kepercayaan
yang bertenyangan dengan kesehatan.
l. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
20
Keluarga Tn.L memiliki sikap dan hubungan baik, keluarga
juga selalu memberikan kasih sayang pada keluarganya dan
juga mengajarkan untuk saling menghargai sesama.
b. Fungsi sosialisasi
Ny.M mengatakan hubungan dengan saudaranya, sosialisasi
dengan tetangga juga baik. Ny.M mengatakan dalam
bersosialisasi tidak memilih-milih dalam bersosialisasi.
2) Mengambil keputusan
Menurut Tn.L bila ada salah satu keluarga yang sakit tapi
tidak parah, maka mereka biasanya membeli obat di
warung. Namun bila sakitnya tidak sembuh-sembuh
mereka membawanya ke tenaga kesehatan yaitu bidan
praktik.
21
Ny.m mengatakan rumahnya dibersihkan ketika merasa
sudah banyak debu atau kotoran, mungkin seminggu sekali
atau lebih. Jendela rumah tidak pernah dibuka, keadaan
rumah cukup bersih dan cukup rapi, pencahayaan di rumah
kurang.
n. Harapan keluarga
22
Sumber pendanaan kesehatan klien umum, tempat berobat keluarga
adalah bidan praktik, kebiasaan klien sebelum berobat ke pelayanan
kesehatan biasanya klien beli obat di warung. Penyakit yang sering
diderita klien dalam 1 tahun terakhir batuk pilek, Rematik/gangguan
sendi, darah tinggi.
2. Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Ibu Menyusui
a. PUS
Terdapat 1 pasang PUS yaitu Tn.L dan Ny.M
b. PUS ikut KB
Klien mengatakan ikut program KB, dan Tn.L mendukung
program KB yang di lakukan oleh Ny.M
4. Persalinan
Klien mengatakan persalinan anak terakhir di bantu oleh dukun
beranak. Alasan klien meminta bantuan persalinan oleh dukun
beranak karena dulu pada saat melahirkan seumber fasilitas jauh dan
tidak lengkap serta tidak adanya petugas kesehatan yang ada di
lingkungan sekitar tempat tinggal klien. Klien mengatakan saat
persalinan kondisi bayinya lahir dengan selamat / lahir hidup.
5. Ibu menyusi
Tidak terdapat ibu menyusui di keluarga klien saat ini.
6. Balita
Di keluarga klien tidak terdapat anak yang berusia 0-1 tahun
7. Remaja
Terdapat 1 orang remaja di kluarga klien yaitu An.N berusia 13
tahun. Kegiatan remaja di luar sekolah adalah berolahraga dan di
23
waktu senggang atau waktu luang klien menghabiskan waktu dengan
menonton televisi serta bermain dengan temannya.
F. Pemeriksaan Fisik
Tanda – Tanda Vital :
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 86 x/mnt
Respirasi : 22 x/mnt
Temperatur : 36,6 ‘C
UA : 8,7 g/dl
1. Kulit
Kebersihan kulit terlihat bersih, kulit terlihat kuning langsat, turgor
kulit baik kurang 2 detik, tidak terlihat adanya penyakit kulit atau
kelainan pada kulit.
24
klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran
klien baik.
Palpasi :
Perkusi: :
Pada saat perkusi dinding dada suara yang terdengar adalah sonor
Auskultasi :
8. Abdomen
Inspeksi :
Palpasi :
25
Pada saat dilakukan perabaan tidak terdapat nyeri tekan ataupun
pembesaran abdomen atau asites, tidak teraba pembesaran hepar,
tidak terdapat keluhan paa saat melakukan perabaan.
Perkusi :
Auskultasi :
9. Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, klien merupakan seorang ibu
rumah tangga yang memiliki 3 orang anak. 2 orang anak laki-laki
yang sudah berkeluarga dan 1 orang anak permpuan yang masih
bersekolah berusia 13 tahun.
10. Ektermitas
Pada saat pengkajian anggota gerak ekstremitas klien lengkap, kedua
kaki dan tangan klien terlihat simetris, tidak ada luka, tidak ada
kelemahan pada ektermitas atas dan bawah akan tetapi klien sering
mengeluh nyeri pada persendian pada seluruh tubuhnya terutama
sendi-sendi kaki dan tangan. Terlihat klien meringis kesakitan dan
sering memegangi kakinya terutama di bagian sendi. Terdapat nyeri
tekan pada daerah sendi kaki dan tangan. Dan pada saat dilakukan
pengukuran kadar asam urat nilai asam urat klien tinggi yaitu 8,7
g/dl. Klien juga mengatakan bahwa 1 tahun terkhir memang
menderita penyakit asam urat dan sebelumnya pernah mendapat
pengobatan dan mengkonsumsi obat penurun asam urat.
26
Klien mengatakan biasanya tidur ± 6-8 jam perhari, pada malam
hari dan terkadang juga tidur pada siang hari. Klien mengeluh
susah tidur ketika nyeri sendinya kumat, terkadang saat
kumat/kambuh klien mengatakan tidurnya sangat tidak nyenyak
dan terganggu dan pada malam hari sering terbangun di tengah
malam.
b. Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan klien 3-4 kali sehari dengan variasi lauk pauk
yang cukup beragam seperti ayam, telur, ikan dan sayur-sayuran.
Klien mengatakan menu favorite klien makan untuk sayur adalah
pucuk jawaw dan untuk lauknya adalah iwak wadi dan klien
sangat suka makanan yang bersantan dan ikan kering. Klien
mengeluh ketika sehabis makan makanan favoritenya badannya
terasa sakit terutama pada ekstremitas di sendi-sendi kedua kaki
dan tangannya, serta kepalanya terasa tegang di bagian belakang
ketika makan ikan kering/asin (wadi) banyak.
c. Personal Hygine
Klien mengatakan mandi 2-3 kali dalam sehari menggunakan
sabun mandi dan shampo untuk keramas, klien mandi
menggunakan air sungai klien mengatakan menggosok gigi setiap
kali mandi dengan mengunakan pasta gigi.
d. BAB/BAK
Klien BAB 1-2 kali dalam sehari, bahkan lebih dan BAK 3-4 kali
dalam sehari. Keluarga BAB/BAK di sungai dengan
menggunakan WC jenis cemplung terbuka
I. ANALISA DATA
Kemungkinan
No Data Masalah Keperawatan
Penyebab
27
1. DS : Nyeri Ketidakmampuan
keluarga didalam
1. Ny.M sering mengeluh (ekstrimitas)
merawat anggota
nyeri pada persendian
keluarga yang sakit
pada seluruh tubuhnya
(asam urat)
terutama sendi-sendi
kaki dan tangannya.
2. Ny.M juga
mengatakan bahwa 1
tahun terkhir memang
menderita penyakit
asam urat dan
sebelumnya pernah
mendapat pengobatan
dan mengkonsumsi
obat penurun asam urat
3. mengatakan menu
favorite klien makan
untuk sayur adalah
pucuk jawaw dan untuk
lauknya adalah iwak
wadi dan klien sangat
suka makanan yang
bersantan dan ikan
kering.
4. Tn.L dan Ny.M
mengatakan untuk
masalah asam urat dan
hipertensi yang
dideritanya sekarang
tidak merasa perlu
untuk berobat
kefasilitas kesehatan,
28
karen sakitnya belum
parah.
5. Tn.L juga mengatakan
bahwa belum punya
waktu menemani sang
istri untuk pergi
berobat ke pelayanan
kesehatan karena sibuk
bekerja.
DO :
29
2. DS : Ketidak mampuan klien Kurang informasi
dan keluarga memelihara tentang pentingnya
1. Klien mengatakan
lingkungan yang sehat hygiene sanitasi dan
jendela di lantai dasar
kebersihan lingkungan
rumah klien jarang
dibuka dan hampir tidak
pernah sehingga udara
hanya masuk melalui
pintu depan dan
belakang rumah klien.
2. Ny.m mengatakan
rumahnya jarang
dibersihkan, ketika
merasa sudah banyak
debu atau kotoran,
mungkin seminggu
sekali atau lebih baru
dibersihkan. Jendela
rumah tidak pernah
dibuka.
3. Keluarga mengatakan
sering membuang
sampah di sungai, karena
tidak ada tempat khusus
penampungan sampah.
DO :
1. Jarak pembuangan
kotoran dengan sumber
air kurang dari 10
meter.
30
2. Air yang digunakan
untuk mandi dan
mencuci adalah air
sungai yang mana jarak
pembuangan kotoran
dengan sumber air
kurang dari 10 meter.
3. Keadaan rumah cukup
bersih dan cukup rapi,
pencahayaan di rumah
kurang.
4. Kebiasaan keluarga
buang air besar di
jamban cemplung
terbuka yang tidak
berventilasi yang
terhubung langsung ke
sumber air yaitu
sungai.
5. Jarak pembuangan
sampah dari sumber air
bersih kurang dari 5
meter.
6. Keluarga tidak
memiliki tempat
pembuangan sampah
sementara.
7. Keluarga juga
mencampur sampah
serta membuang
sampah di sembarang
31
tempat.
DS :
DO :
32
1. Sumber pendanaa
kesehatan klien umum.
2. Tempat berobat
keluarga adalah bidan
praktik, kebiasaan klien
sebelum berobat ke
pelayanan kesehatan
biasanya klien beli
obat di warung.
3. Penyakit yang sering
diderita klien dalam 1
tahun terakhir batuk
pilek, Rematik /
gangguan sendi, darah
tinggi.
4. Saat ini walaupun tahu
di keluarga ada yang
menderita asam urat
dan hipertensi keluarga
tidak berobat atau
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
5. TD : 140/80 mmHg
UA : 8,7 g/dl
33
1. Nyeri (ekstremitas ) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga merawat keluarga yang sakit (asam urat)
2. Ketidakmampuan keluarga Menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat berhubungan dengan Kurang informasi
tentang manfaat / keuntungan yang diperoleh dari fasilitas
kesehatan
3. Ketidak mampuan klien dan keluarga memelihara lingkungan yang
sehat berhubungan dengan Kurang informasi tentang manfaat /
keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan.
34
di tangani
Total Skor 4 ½
35
3. Ketidak mampuan klien dan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
berhubungan dengan Kurang informasi tentang manfaat / keuntungan
yang diperoleh dari fasilitas kesehatan.
36
masalah harus yang ada dan tidak
segera ditangani mengetahui masalah
yang terjadi
Total Skor 3
Prioritas Masalah :
IV. Intervensi
37
keluarga dapat keluarga mampu : sedang sakit karakteristik
merawat anggota dan keluhan
1. Merawat
keluarga yang nyeri yang di
anggota 2. Keluarga
sakit dengan alami Ny.M
keluarga yang dapat
kriteria : 3. Lakukan
sakit menyebutkan
pengukuran
- Keluarga 2. Keluhan yang komplikasi
TTV
mengetahui dirasakan yang mungkin
(TD,N,R,T,UA
bagaimana cara Ny.M terjadi jika
4. Kaji
merawat dan berkurang atau tidak segera di
pengetahuan
mengatasi menghilang tangani
keluarga
anggota 3. Mengambil
tentang
keluarga yang keputusan
penyakit yang
sakit dalam untuk merawat
dideritanya
keluarga. keluarga yang
5. Ajarkan
sakit.
teknik rileksasi
/ distraksi
6. Anjurkan
pada keluarga
untuk diet
rendah purin
7. Berikan
penyuluhan
kesehatan
tentang asam
urat
8. Berikan
penyuluhan
kesehatan
tentang diet
rendah purin.
9. Jelaskan
38
pada keluarga
cara merawat
anggota
keluarga yang
sakit
10. Berikan
motivasi
kepada klien
dan keluarga
39
kesehatan yang 5. Jelaskan
ada di manfaat dari
lingkungan penggunaan
sekitar sarana dan
masyarakat fasilitas
dengan baik kesehatan yang
dan benar ada di
masyarakat
6. Jelaskan
kerugian tidak
memanfaatkan
saran dan
fasilitas
kesehatan yang
ada di
masyaraka.
7. Berikan
motivasi kepada
klien dan
keluarga untuk
memanfaatkan
sarana dan
fasilitas
kesehatan
8. Berikan
penyuluhan
kesehatan
tentang
hipertensi
40
3. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon 1. Keluarga 1. Kaji data
asuhan tindakan Verbal mampu lingkungan
keperawatan keperawatan : menjelaskan fisik
selama 8 kali cara mengelola lingkungan
1. Keluarga
kunjungan sampah atau (perumahan,
mangerti
diharapkan limbah rumah sumber
pentingnya
keluarga mampu tangga yang airbersih,
lingkungan
mengerti dan ada tempat
rumah yang
menjelaskan 2. Keluarga penampngan
bersih dan
tentang mampu air,
sehat
pentingnya menjelaskan pembuangan
2. Keluarga
kebersihan keuntungan dan sampah,
mengerti
lingkungan kerugian dari pembuangan
dampak negatif
dengan kriteria : pengelolaan kotoran rumah
dari
sampah atau tangga, dan
- Keluarga pengolahan
limbah yang hewan
mampu limbah rumah
benar dan peliharaan)
Memelihara tangga yang
pengelolaan 2. Kaji
lingkungan tidak benar
limbah / pengetahua
rumah yang 3. Keluarga
sampah yang keluarga
sehat mampu
salah tentang
mengelola
3. Keluarga lingkungan
limbah rumah
mampu rumah yang
tangga secara
memelihara sehat
benar
lingkungan
yang sehat
41
berprilaku perilaku hidup keluarga
hidup bersih bersih dan sehat tentang
dan sehat pengelolaan
limbah atau
sampah rumah
tangga
4. Berikan
penyuluhan
keshatan
tentang (PHBS
: pengelolaan
air dan limbah
rumah tangga)
5. Berika motivasi
pada keluarga
untuk
berprilaku
hideup bersih
dan sehat
V. Implementasi
No Par
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx af
42
I Rabu 2 September 1. Membina Rabu 2 September 2015.
2015. hubungan saling Pukul.16.10 wita
percaya dengan
Pukul. 16.00 wita S :
keluarga
2. Mengukur TTV - Tn.L dan Ny.M
O :
- TD : 140/80 mmHg
AU : 8,7 g/dl
P : Intervensi dilanjutkan
43
I Kamis 3 September 1. Mengkaji Tanggal 03 September
2015. karakteristik dan 2015. Pukul. 16.25 wita
keluhan nyeri
Pukul. 16.00 wita S:
yang di alami
Ny.M - Ny.M sering mengeluh
nyeri pada persendian
44
(TD,N,R,T,UA) - Ny.M juga
mengatakan bahwa 1
tahun terkhir memang
3. Mengkaji menderita penyakit
pengetahuan asam urat dan
keluarga tentang sebelumnya pernah
penyakit yang mendapat pengobatan
dideritanya dan mengkonsumsi
obat penurun asam urat
4. Mengajarkan - mengatakan menu
teknik rileksasi / favorite klien makan
distraksi untuk sayur adalah
pucuk jawaw dan untuk
5. Menganjurkan lauknya adalah iwak
pada keluarga wadi dan klien sangat
untuk diet rendah suka makanan yang
purin bersantan dan ikan
kering.
- Tn.L dan Ny.M
mengatakan untuk
masalah asam urat dan
hipertensi yang
dideritanya sekarang
tidak merasa perlu
untuk berobat
kefasilitas kesehatan,
karen sakitnya belum
parah.
- Tn.L juga mengatakan
bahwa belum punya
waktu menemani sang
istri untuk pergi
45
berobat ke pelayanan
kesehatan karena sibuk
bekerja.
O:
- TD : 140/80 mmHg
N : 86x/menit
R : 22x/menit
T : 36,6oC
P : Intervensi dilanjutkan
Jum’at,
3 04 1. Memberikan Jum’at, 04 September 2015
September 2015 penyuluhan Pukul.16.40 wita
46
I Pukul.16.00 wita kesehatan tentang S :
asam urat
- Keluarga Tn.L
2. Mengukur TTV
mengatakan sekarang
(TD, AU)
tambah mengerti tentang
pengertian penyebab,
tanda dan gejala,
komplikasi dari asam
urat
- Ny.M mengatakan
sekarang tambah
mengerti tentang penykit
asam urat yang
dideritanya
O :
- Keluarga
P : Intervensi dilanjutkan
1. Beritahu cara
pembuangan sampah
dan limbah yang benar
2. Jelaskan pada klien
cara pengeleloan
sampah yang benar
3. Jelaskan akibat sanitasi
47
lingkungan yang jelek /
tidak sehat
4. Jelaskan tentang
Pembuatan WC standar
VI. Evaluasi
N NO.
Tanggal Evaluasi Paraf
O DIAGNOSA
1 S :
O :
P : Intervensi dilanjutkan
Tanggal 02-September-2015
48
2 Rabu 2 S :
September
- klien mengatakan membuang sampah
2015.
dan limbah di sungai karena letak rumah
berada di pinggir sungai
O :
49
membuang sampah sembarangan
P : Intervensi dilanjutkan
Tanggal 02-September-2015
O :
P : Intervensi dilanjutkan
50
Tanggal 04-September-2015
1. Menjelaskan pertolongan
pertama pada saat terjadinya
serangan asma
2. Memberi Motivasi dan Penkes
Asma.
Jum’at 4 S :
II
Septmber
4 - klien mengatakan membuang sampah
2015.
dan limbah di sungai karena letak rumah
berada di pinggir sungai dan tidak
memiliki alternatif pembuangan sampah
yang lain
O :
P : Intervensi dilanjutkan
Tanggal 04-September-2015
51
1. Jelaskan akibat sanitasi lingkungan
yang jelek / tidak sehat
2. Jelaskan tentang Pembuatan WC
standar
5 Minggu 6 S :
September I
- Ny. T mengatakan sudah bisa
2015.
mengatasi bila terjadi serangan asma
O :
P : Intervensi dilanjutkan
Tanggal 06-September-2015
52
6 Minggu 6 S :
September
- klien mengatakan membuang sampah
2015.
dan limbah di sungai karena letak rumah
berada di pinggir sungai dan tidak
memiliki alternatif pembuangan sampah
yang lain
O :
II
P : Intervensi dilanjutkan
Tanggal 06-September-2015
53
7 Selasa 8 S :
I
September
- Ny. T mengatakan sudah memahami
2015.
tentang penyakit asma dan pertolongan
pertama bila terjadi serangan asma
O :
II
S :
54
menerapkan karena masalah ekonomi.
O :
A: Masalah teratasi
55
56
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gout atau gout artritis atau artritis pirai Suatu penyakit yang ditandai dengan
serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena
adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai
akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena 2: Pembentukan asam urat yang
berlebihan. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah.
Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam urat yang
berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia, terutama bila diobati dengan
sitostatika, psoriasis,polisitemia vera, dan mielofibrosis. Kurangnya pengeluaran
asam urat melalui ginjal. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi
asam urat di tubuli distal ginjal yang sehat. Gout sekunder renal, disebabkan oleh
kerusakan ginjal, misalnya gagal ginjal kronik. Perombakan dalam usus yang
berkurang, namun secara klinis hal ini tidak begitu penting.
57
DAFTAR PUSTAKA
online(https://idslide.net/view-doc.html?utm_source=asuhan-keperawatan-pada-
keluarga-tn-p-dengan-masalah-utama-asam-urat-gout-pada-tn-p-di-desa-mayang-
gatak-sukoharjo&utm_campaign=download) di akses pd tgl 08/05/2019
online (https://www.scribd.com/doc/315672549/ASKEP-INDIVIDU-KELUARGA-
ASAM-URAT-docx) di akses pd tgl 08/05/2019
online (https://fdokumen.com/document/askep-keluarga-55c38d62a7453.html) di
akses pd tgl 08/05/2019
online( https://www.scribd.com/document/380864490/Askep-Keluarga-Gout-
Astritis) di akses pd tgl 08/05/2019
online (http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0022.pdf)
di akses pd tgl 08/05/2019
58