TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka pada bab ini akan memaparkan tinjauan teori, landasan
A. Tinjauan Teori
2012):
nefropati;
amyloidosis;
c. Anatomi Ginjal
kedua sisi columna vertebralis (Price & Wilson, 2012). Kedua ginjal
kanan dan sisi kiri columna vertebralis setinggi vertebra T12 sampai
vertebra L3. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah daripada ginjal
memiliki facies anterior dan facies posterior, margo medialis dan margo
2013).
cm, lebarnya 6 cm, tebalnya 2,5 cm dan beratnya sekitar 150 g (Price
dan Wilson, 2012). Ginjal dibungkus oleh jaringan fibrosa tipis dan
mengkilat yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan di luar kapsul ini
terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proksimal, tubulus
darah dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari aorta
bermuara ke dalam vena kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah end
d. Fisiologi Ginjal
Menurut Guyton dan Hall (2014), ginjal adalah organ utama untuk
tubuh. Produk-produk ini meliputi urea, kreatin asam urat, produk akhir
Na+, Cl-, K+,HCO3-, Ca2+, Mg2+, SO4 2-, PO4 2-, dan H+.
dokter. Semakin parah CKD yang dialami, maka nilai GFR akan
serum dan kadar blood urea nitrogen (BUN) (Price & Wilson, 2012).
1) Gejala dan tanda penyakit ginjal kronis stadium awal (Arici, 2014):
a) Lemah;
c) Nokturia, poliuria;
e) Urin berbuih;
f) Sakit pinggang;
g) Edema;
i) Kulit pucat.
2) Gejala dan tanda penyakit ginjal kronis stadium lanjut (Arici, 2014);
lung);
ensefalopati, koma);
pada bagian ginjal yang sakit. Sampai fungsi ginjal turun kurang dari
karena nefron-nefron sisa yang sehat mengambil alih fungsi nefron yang
zat terlarut dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron meskipun GFR
untuk seluruh massa nefron yang terdapat dalam ginjal turun di bawah
nilai normal. Sekitar 75% massa nefron sudah hancur, maka kecepatan
filtrasi dan beban zat terlarut bagi setiap nefron demikian tinggi
atau mengencerkan urine menyebabkan berat jenis urine tetap pada nilai
1,010 atau 285 mOsm (yaitu sama dengan plasma) dan merupakan
Tartrate (Lopressor);
Sulfanat;
hidroksida;
fenitonin (dilantin).
dialisa.
7) Transplantasi ginjal.
2. Hemodialisis
a. Definisi Hemodialisis
b. Indikasi Hemodialisis
2) Hiperkalemia;
5) Kelebihan cairan;
c. Komplikasi Intradialisis
koma. Berikut ini akan menguraikan meliputi hipotensi, kram, mual dan
1) Hipotensi Intradialisis
anti hipertensi.
2) Kram Otot
biasa terjadi pada ekstrimitas bawah (Holley et al, 2010). Kram otot
adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh otot atau
3) Pusing (headache)
dan tension headache adalah dua tipe sakit kepala yang dialami oleh
4) Nyeri Dada
5) Pruritus (Gatal)
6) Hipertensi Intradialisis
pembuluh darah arteri, vena dan kapiler. Pembuluh darah arteri dan
besar, sedang dan kecil. Pembuluh darah arteri yang juga disebut
arteri.
3. Hipertensi Intradialisis
komorbid seperti gagal jantung dan terapi obat hipertensi yang banyak
endotel yang lazim pada usia lanjut, maka usia lanjut lebih berpotensi
pada pasien dengan lama hemodialisis panjang (Chazot & Jean, 2010).
berikutnya.
2010).
antihipertensi
2009).
&Hulter, 2009).
hipertensi intradialisis.
1) Usia
dan adanya disfungsi endotel yang lazim pada usia lanjut, maka usia
pasien dengan SBP 10 mmHg, dan 3,05 (±1,81) pada pasien dengan
3) Lama hemodialisis
B. Landasan Teori
Usia
Volume
Interdialytic Overload
Weight Gain
Overaktivitas
Sistem Saraf
Lama
Simpatis
Hemodialisa
Stimulasi
Jumlah Obat Hipertensi Renin
Anti Intradialitik Angiotensin
Hipertensi System (RAS)
Ureum Perubahan
Reduction Kadar
Ratio Elektrolit
Disfungsi
Residual
Endotel
Renal
Function Terapi ESAs
Intravena
Gambar 2.2 Kerangka Teori
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antar variabel.
lebih konkret dan dapat diukur. Pada penelitian ini mencari hubungan antara
usia, Interdialytic Weight Gain, lama hemodialisis, dan jumlah obat anti
sebagai berikut:
Usia
Interdialytic
Weight Gain
Hipertensi
Intradialitik
Lama
Hemodialisa
Jumlah Obat
Anti
Hipertensi
renal unit RS …