Anda di halaman 1dari 2

KOMUNIKASI EFEKTIF

LEWAT TELEPON
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RUMAH SAKIT
SPO-15-BIDYAN- 00 1 dari 2
KHUSUS DAERAH
RSKDDS
DUREN SAWIT

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur,


STANDAR 24 Maret 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Julaga HC Lumban Tobing, MARS
NIP 195910071989031001
PENGERTIAN Suatu proses komunikasi case manager, dokter ruangan, perawat
kepada seorang dokter konsulen untuk melapokan kondisi pasien
melalui telepon.
TUJUAN Case manager, dokter ruangan, perawat dapat menyampaikan
informasi kondisi pasien yang tepat dan akurat kepada dokter.
KEBIJAKAN 1. Sesuai dengan SK Direktur Nomor 201 Tahun 2015, tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit
Nomor 19 mengenai Komunikasi Efektif yang isinya:
a. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah
atau hasil pemeriksaan tersebut.
b. Perintah lisan dan melalui telepon atau hasil pemeriksaan
secara lengkap dibacakan kembali oleh penerima perintah atau
hasil pemeriksaan tersebut.
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu
yang memberi perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
2. Sesuai dengan SK Direktur RSKD Duren Sawit Nomor 154
Tahun 2016 tentang Panduan Komunikasi Efektif menyebutkan “
dalam memberikan komunikasi antar pemberi layanan
menggunakan metoda SBAR“.
PROSEDUR 1. Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan pengecekkan kelengkapan identitas pasien yang
akan di laporkan kepada Dokter Penangung Jawab Pasien.
KOMUNIKASI EFEKTIF
LEWAT TELEPON
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RUMAH SAKIT
SPO-15-BIDYAN- 00 2 dari 2
KHUSUS DAERAH
RSKDDS
DUREN SAWIT
b. Membaca kembali diagnosis awal, perjalanan penyakit pasien
dan hasil pemeriksaan penunjang (bila ada).
c. Membaca kembali catatan perkembangan kondisi terakhir
2. Tahap Interaksi

Memberikan salam kepada:


“ Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi /siang /malam Dokter, nama
Saya (perawat)……..dari ruang ……... Saya akan melaporkan kondisi
pasien ……..(sesuai identitas), dengan diagnosis awal (……..), kondisi
pasien saat ini (kesadaran, keadaan fisik), terapi yang sudah dilakukan
(……..), pemeriksaan penunjang dan hasil (thorax, CT Scan, pemeriksaan
laboratorium, USG, atau pemeriksaan penunjang yang mendukung
diagnosis), mohon advice yang terbaik untuk pasien tersebut terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi/ siang /malam Dokter.

3. Tahap Terminasi
a. Dokumentasikan advise Dokter Penangung Jawab Pasien dan
dilanjutkan dengan menulis di rekam medis (tanggal, jam, terapi
yang akan diberikan, nama dokter konsulan, nama dan paraf petugas
atau perawat yang melaporkan)
b. Membacakan ulang hasil konsultasi tersebut kepada dokter.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Setelah selesai diberikan stempel konfirmasi dan diparaf serta
nama jelas
2. DPJP melakukan kunjungan ke pasien maka stempel konfirmasi
diberi paraf dan nama jelas.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai