Anda di halaman 1dari 39

Kode Modul : D-8

MENGELOLA KARTU UTANG


( AK-JS-006A;AK-DG-007A;AK-MN-007A)

1. Mempersiapkan pengelolaan kartu utang


2. Mengidentifikasi dan membukukan data mutasi utang ke kartu utang
3. Melakukan pengecekan saldo utang dan membuat laporan utang

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU


KEJURUAN BISNIS DAN MANAJEMEN
2006
KATA PENGANTAR

Dalam upaya meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) bidang Bisnis dan
Manajemen menyelenggarakan beberapa program pendidikan dan praktek kerja dunia usaha dan dunia
industri bagi peserta diklat.

Guna mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) tersebut,perlu disiapkan materi atau
bahan berupa modul atau bahan ajar tentang mengelola kartu utang yang relevan dengan program
pendidikan dan pelatihan.

Materi/bahan pendidikan dan diklat akuntansi keuangan dengan judul “ MENGELOLA KARTU
UTANG “ yang disusun oleh kelompok V peserta diklat akuntansi angkatan II tanggal 6 Februari sampai
dengan 10 Februari 2006 merupakan komponen pendidikan dan pelatihan sebagai bentuk kegiatan nyata
peningkatan kualitas pemelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) bidang Bisnis dan
Manajemen.

Diharapkan materi ini dapat pula di sajikan referensi bagi guru – guru Akuntansi Keuangan di dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari – hari di sekolah.

Bandar Lampung, 23 Februari 2006


Penulis,

Kelompok XII
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Halaman Francis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peta Kedudukan Modul
Glosarium
1. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prasarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Siswa
2. Peran Guru Antara Lain
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi
F. Cek kemampuan
II. PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
b. Uraian Materi
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
f. Kunci Jawaban Formatif
2. Kegiatan Belajar 2
3. Kegiatan Belajar n
III. EVALUASI
1. Kognitif Skill
2. Psikomotor Skill
3. Attitude Skill
4. Produk / Benda Kerja sesuai kriteria standar
5. Batasan waktu yang telah di tetapkan
6. Kunci Jawaban
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
PETA MODUL

A1 A2 A3

B1

B2

C1

C2

C.3.1

C.3.2

D1 D3 D7 D9 D11 D13 D14

D2 D4 D8 D10 D12

D5

D6

D15 D18

D16

D17

E1
GLOSARIUM

Kredit : Cara menjual barang dengan pembayaran secara tidak tunai ( Pembayaran di
tangguhkan atau di angsur ).
Bilyet : Kertas berharga seperti yang di keluarkan oleh Bank.
Giro : Simpanan kepada bank yang penarikannya dapat di lakukan setiap saat dengan
menggunakan cek atau surat perintah pembayaran lain.
Premi : Jumlah yang harus di bayarkan pada waktu tertentu kepada asuransi sosial.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang akan datang yang
di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu badan usaha yang akan di penuhi
dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai
akibat dari transaksi – transaksi yang sudah lalu.

Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian, pengelompokan dan membukukan data
mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas pencatatan akuntansi untuk mengelola utang adalah kartu
utang, jurnal pembelian dan pengeluaran kas.

Modul ini di harapkan memberikan pemahaman tentang Mengelola Kartu Utang, oleh sebab itu modul
ini harus di kuasai secara mendalam karena penguasaan terhadap modul ini akan memberikan landasan
yang kuat untuk mempelajari modul – modul berikutnya.

B. PRASYARAT

1. Perlu pengetahuan Akuntansi yang mendasar tentang mengelola administrasi pembelian kredit.
2. Pemahaman tentang jurnal pengeluaran kas

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Penjelasan bagi siswa :


1. Bacalah baik-baik dan pahami dengan benar apa tujuan mempelajari modul ini.
2. Baca dan pahami lembar informasi yang berisi teori, konsep prosedur dan lain sebagainya.
3. Bertanyalah pada guru untuk memperjelas materi lembar informasi.
4. Baca dan pahami ilustrasi dan contoh langkah kerja untuk melatih keterampilan
anda.
5. Jawablah soal-soal yang ada.
6. Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban jika masih banyak yang salah
ulangi lagi membaca lembar informasi.
7. Bertanyalah kepada guru apabila soal latihan masih belum jelas menurut anda.
8. Apabila anda sudah merasa yakin bahwa semua kegiatan belajar dalam modul ini telah anda
pahami semua lapor pada guru yang membimbing dan minta untuk dievaluasi.

2. Peran guru antara lain :

1. Memberikan penjelasan singkat tentang mengelola kartu hutang.


2. Memberikan penjelasan tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh setiap kelompok.
3. Menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi kelompok.

D. TUJUAN AKHIR

1. Peserta diklat mampu menunjukkan kompetensi mengelola kartu hutang.


2. Peserta diklat mampu menuangkan kompetensi tersebut kedalam bahan ajar (modul) untuk
pelaksanaan kurikulum SMK 2004 Program Keahlian Akuntansi.

E. KOMPETENSI

Terlampir

F. CEK KEMAMPUAN

Berilah Tanda Cek ( x ) apabila peserta diklat telah menguasai sub kompetensi berikut ini:

NO. Sub Kompetensi Ya Tidak


1. Dapatkah anda mempersiapkan pengelolaan
kartu hutang ?
2. Dapatkah anda mengidentifikasi dan
membukukan data mutasi hutang ke kartu
hutang ?
3. Dapatkah anda melakukan pengecekkan saldo
hutang dan membuat laporan hutang ?
BAB II
PEMELAJARAN SISWA YANG AKTIF

A. RENCANA BELAJAR SISWA

Kompetensi : Mengelola Kartu Hutang


Sub Kompetensi : 1. Mempersiapkan pengelolaan kartu hutang
2. Mengidentifikasi data mutasi hutang
3. Membukukan data mutasi hutang ke kartu hutang
4. Melakukan pengecekkan saldo hutang
5. Membuat laporan hutang

NO JENIS TANGGAL WAKTU TEMPAT ALASAN TTD


KEGIATAN PENCAPAIAN PERUBAHAN GURU
1. Mempersiapkan
kartu hutang
2. Mengidentifikasi
data mutasi
hutang
3. Membukukan
data mutasi
hutang ke kartu
hutang
4. Melakukan
pengecekkan
saldo hutang
5. Membuat laporan
hutang
B. KEGIATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar 1 : Mempersiapkan pengelolaan kartu utang


a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran I
Peserta diklat mampu :
1. Menguraikan prosedur penanganan utang
2. Mengelompokan utang

Ada dua metode pencatatan utang yaitu account payable procedure dan voucher payable procedure.
Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang yang di selenggarakan untuk
tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang,
jumlah pembayaran, dan saldo utang. Dalam voucher payable procedure, tidak diselengarakan kartu
utang, namun di gunakan asip voucher (bukti kas keluar) yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau
menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.

Dokumen yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :


1. Faktur dari pemasok
2. Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat
pemberitahuan yang di kirim ke pemasok, yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut
di lakukan.
Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :
1. Kartu utang,digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap kreditur
2. Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
3. Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan pengeluaran
kas yang lain.

Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut:
Pada saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar
1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting kedalam kartu utang yang di
selenggarakan untuk setiap kreditur.
Pada saat jumlah dalam faktur di bayar
3. Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas
4. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran hutang di
posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur pencatatan hutang dengan account payable
prosedure

CATATAN HUTANG DENGAN ACCOUNT PAYABLE PROCEDURE

Pencatatan transaksi
timbulnya hutang

Faktur dari pemasok Jurnal pembelian

Jurnal Pengeluaran Kas

Kuitansi dari pemasok Jurnal Pengeluaran kas


Pencatan transaksi
pembayaran hutang

Voucher Payable Prosedure


Jika dalam account payable procedure, pencatatan utang melalui 4 tahap, sedangkan dalam voucher
payable procedure, pencatatan utang melalui dua tahap dalam register bukti kas keluar dan jurnal
pengeluaran kas.
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure adalah :
Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar ini merupakan formulir
pokok dalam voucher payable procedure.

Dimana bukti kas keluar ini , mempunyai tiga fungsi yaitu :


1. Sebagai surat perintah kepada bagian kassa untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah yang
tercantum di dalamnya.
2. Sebagai pemberitahuan kepada kreditor mengenai tujuan pembayarannya.
3. Sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan.
Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan pun di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu
hutang lancar dan hutang jangka panjang. Utang lancar adalah hutang – hutang yang harus dilunasi
dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun. Termasuk hutang jangka pendek:
1. Hutang dagang yakni hutang yang terjadi karena pembelian barang di lakukan secara
kredit. Hutang dagang biasanya tidak di jamin dengan surat perjanjian, terjadi karena
semata – mata karena atas dasar kepercayaan.
2. Utang wesel ( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian khusus dalam
bentuk wesel yang di atur dengan undang – undang.
3. Beban – beban yang masih harus di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang sudah
terjadi dan harus di catat, tetapi pada saat menyusun neraca belum di bayar. Termasuk
kelompok ini : utang bunga, utang sewa dan utang gaji
4. Utang pajak yaitu pajak yang belum di setor kekas negara
5. Pendapatan diterima dimuka yaitu penerimaan – penerimaan dari pihak lain untuk jasa
yang belum di serahkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga diterima dimuka atau
sewa diterima dimuka.

Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang jatuh tempo pelunasan lebih dari satu
tahun. Termasuk kelompok hutang jangka panajang :
1. Hutang oblgasi ( Bond payable ) yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di keluarkan oleh
perusahan
2. Hutang hipotik ( mortage notes payable ) yaitu hutang parusahaan yang di jamindengan benda –
benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung dan sebagainya.
C. Rangkuman

Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang akan datang yang
di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu badan usaha yang akan di penuhi
dengan memberikan jasa maupun menstransfer aktiva kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai
akibat dari transaksi – transaksi yang sudah lalu.

Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian, pengelompokan dan membukukan data
mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas pencatatan akuntansi untuk mengelola utang adalah kartu
utang, jurnal pembelian dan pengeluaran kas
D. Tugas

Siswa disuruh mengamati treansaksi yang ada ditoko, kemudian mencatat bagaimana mencatat
pembayaran hutang!

E. Tes formatif

1. Jelaskan apa yang dimaksud account payable procedure dan voucher payable procedure
2. Dokumen apa yang digunakan dalam account payable procedure
3. Bagaimana procedure pencatatan utang dengan account payable procedure
4. Dokumen apa yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure
5. Sebutkan pembagian hutang dalam neraca
2. Kegiatan belajar 2 : 1. Mengidentifikasi data dan mutasi utang
2. Membukukan data mutasi utang kekartu utang
a. Tujuan kegiatan pemelajaran 2
Peserta diklat mampu :
1. Menghitung mutasi utang
2. Mencocokan mutasi utang dengan buktinya

b. Uraian Materi

Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu
merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita
ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian dan
jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan
yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening
kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing –
masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu kreditur, satu buku pembantu hutang ( kartu
hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran
kas.

Adapun bentuk dari kartu hutang tersebut adalah :

Nama :
Alamat :
File:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit

Amati buku besar pembatu diatas. Setiap perkiraan diberi kode file dengan huruf pertama dari nama
kreditur yang bersangkutan misalnya : Nama kreditur Toko Mawar dengan kode file M, kode tersebut
menunjukkan bukti (dokumen). Pencatatan transaksi yang bersangkutan ada difile dengan kode M
disusun demikian untuk memudahkan mencari dokumen bersangkutan. Jika diperlukan lajur referensi
diisi dengan nomor halaman jurnal pembelian. Tanda tersebut menunjukkan bahwa catatan yang
bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal pembelian halaman satu . Catatan dlam jurnal
pembelian dalam buku besar pembantu utang berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian.
Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang
sederhana hanya memiliki stu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan akan tetapi jurnal
pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan ( tidak hanya mencatat
pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian adalah sbb:

Perkiraan Debet Kredit


Tanggal No yang dikredit Ref Pembelian Perlk toko Serba-serbi Utang dagang
Perk Ref Jml

Keterangan :
1. Lajur tanggal di isi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian
2. Lajur ini di faktur di isi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga nomor dalam
lajur ini tidak berurut
3. Lajur perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang bersangkutan
dibuka dalam buku besar pembantu utang
4. Lajur referansi dengan tanda (check mark) setelah data yang bersangkutan dicatat dalam buku
besar pembantu, pada perkiraan penjual yang bersangkutan.
5. Lajur pembelian diisi dengan jumlah pembelian
6. Lajur perlengkapan toko diisi dengan jumlah (harga) perlengkapan toko yang dibeli secara
kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi lajur ini tidak perlu disediakan tersendiri,
cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi yaitu dengan menuliskan “perlengkapan toko”
dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat
diposting ke buku besar
7. Lajur hutang dagang diisi dengan jumlah hutang yang terjadi akibat terjadinya transaksi yang
bersangkutan.

Berikut contoh:
PD. Rima Melati selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai berikut:
Juni 5 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 1.200.000 dengan faktur No. Mo 1 Syarat
n/30

Juni 8 : Dibeli perlengkapan toko dari UD Laksana Rp 600.000 faktur No. L 15


Juni 12 : Dibeli barang dagangan dari UD Mekar faktur No. 25 syarat 2/10, n/30 seharga Rp
2.000.000
Juni 15 : Dibeli dari Toko Mawar perlengkapan toko Rp 600.000 no. faktur No. 204
Juni 22 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 2.300.000 faktur No. M 35 syaat 2/10, n/30
Juni 24 : Dibeli dari PT Eka barang dagangan Rp 3.000.000 syarat 2/10, n/30 faktur No. E 065
Juni 28 : Dibeli dari UD Laksana perlengkapan toko Rp 400.000 faktur No. L 065
Juli 1 : Dikeluarkan cek untuk gaji karyawan Rp 2.800.000
Juli 5 : Dibayar tunai premi asuransi Rp 90.000
Juli 27 : Dibayar kepada UD Laksana faktur No. L0075 dan diserahkan cek No. 053 Rp 600.000
Juli 30 : Dibayar kepada UD Maju faktur No. M35 dengan penilaian
Jumlah faktur Rp 2.300.000,00
Potongan 2% Rp ( 46.000,00)
Diserahkan Cek No. C093 Rp 2.254.000,00

Dari transaksi diatas, apabila dicatat dalam jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas maka
nampak sebagai berikut :
PD. RIMA MELATI
Jurnal Pembelian
No. Akun yang DEBET KREDIT
Tgl Faktur dikredit Ref Serba/I Hutang
Pembelian Perlk Tk
Akun Ref Jumlah dagang
2004
Juni 5 M 01 UD Maju 1.200.000 1200000
Juni 8 L 15 UD Laksana - 600000 600000
Juni 12 025 UD Mekar 2.000.000 2000000
Juni 15 204 Toko Mawar - 600000 600000
Juni 22 M 35 UD Maju 2.300.000 2300000
Juni 24 E 065 PT Eka 3.000.000 3000000
Juni 28 L 065 UD Laksana - 400000 400000
8.500.000 1600000 10100000
511 117 211

PD. RIMA MELATI


jurnal pengeluaran kas
Nomor Keterangan DEBET KREDIT
Tgl Cek Ref Hutang Serba- serbi Potongan
Pembelian Kas
dagang Akun Ref Jumlah Pembelian
2004
Juli 1 B. Gaji 601 2.800.000 2.800.000
Juli 5 B. Ass 602 90000 90000
Juli 27 053 UD Laksana 600000 600000
Juli 30 093 UD Maju 2300000 46000 2254000

2900000 2890000 46000 5744000


211 512 101

Dari jurnal diatas diposting ke akun buku besar sebagai berikut :

Perlengkapan Toko No. 117


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 1600000 1600000

Pembelian No. 511


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 8500000 8500000

Hutang dagang No. 211


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 10100000 10100000
Juli 31 JPLK 01 2900000 7200000

Dalam buku besar ini buku besar hutang dagang menunjukan saldo kredit Rp. 7.200.000 jumlah tersebut
adalah seluruh hutang PD.Rima Melati yang di catat secara kolektif ( gabungan ) dalam perkiraan hutang
dagang. Dengan demikian dalam buku besar umum tidak terdaoat informasi mengenai besarnya hutang
kepada setiap kreditur.
Untuk kepentingan informasi mengenai kepada siapa perusahaan mempunyai hutang dan berapa
besarnya, perusahaan harus menyediakan buku besar pembantu untuk hutang yang berfungsi sebagai
tempat mencatat perubahan hutang kepada setiap kreditur. Sehingga setiap kali transaksi pembelian
kredit, faktur yang di terima dari penjual akan di catat sbb:
1. Dalam jurnal pembelian, untuk keperluan posting ke perkiraan pembelian dan perkiraan hutang
2. Dalam buuku besar pembantu hutang, pada perk kreditur yang bersangkutan

Kegiatan posting dari bulan jurnal pembelian ke perk pembelian dan hutang dilakukan setiap akhir
periode tertentu, sedang dalampencatatan buku besar pembantu hutang di lakukan setiap terjadi transaksi
yang mengakibatkan perubahan hutang. Dari contoh diatas, maka buku besar pembantunya akan tampak
sbb:
PT EKA
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 24 3000000 3000000

UD MAJU
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 5 JPB 1200000 1200000
Juni 22 JPB 2300000 3500000
Juli 31 JKK 2300000 1200000

UD Laksana
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 27 JPB 600000 600000
Juni 28 JPB 400000 1000000
Juli 27 JKK 600000 400000

UD. MEKAR
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 12 JPB 2000000 2000000
Toko Mawar
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 15 JPB 600000 600000

Untuk mengecek kesamaan antara total saldo perkiraan – perkiraan kreditur dlam buku besar hutang
dengan saldo perkiraan hutang dagang, pada tanggal 31 juli dari buku besar hutang di buat daftar saldo
hutang sbb:

PD RIMA MELATI
REKAPITULASI HUTANG
Nomor Nama Kreditur Saldo hutang
1 PT Eka 3000000
2 UD Laksana 400000
3 UD Maju 1200000
4 UD Mekar 2000000
5 Toko Mawar 600000
7200000

Saldo perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum harus sama dengan total saldo perkiraan-
perkiraan kreditur dalam buku besar pembantu hutang. Jika terjadi perkiraan menunjukkan adanya
kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan dapat terjadi pada saat mencatat transaksi dalam jurnal
pembelian atau terjadi pada saat mencatat dalam buku besar pembantu hutang. Untuk mencek persamaan
antara saldo perkiraan hutang dagang dengan total saldo buku besar pembantu huatng disusun daftar
saldo hutang. Dalam hubungannya dengan buku besar pembantu hutang, perkiraan hutang dagang dalam
buku besar umum berfungsi sebagai perkiraan pengendali atau perkiraaan kontrol.

Dari contoh soal diatas yang termasuk dalam jurnal pengeluaran kas adalah transaksi
tanggal 1,5,27,30 Juli.

C. Rangkuman
Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu
merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita
ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian dan
jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan
yang menunjukan hutang pada masing – masing kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening
kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing –
masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu kreditur, satu buku pembantu hutang ( kartu
hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran
kas.
D. TUGAS

1. Lakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi apakah perusahaan tersebut
melakukan pencatatan utang sebagaimana yang telah dijelaskan.

2. Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan transaksi utang perusahaan

3. Buatlah bagan yang menunjukkan kesesuaian proses pencatatan uayng menurut uraian yang telaah
dijelaskan dengan yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Apabila terdapat perbedaan proses pencatatan diskuksikan dengan teman saudara penyebeb
perbedaan tersebut.

5. Laporkan hasil diskusi tersebut dengan guru.

E. TES FORMATIF

1. Buku besar pembantu utang, berfungsi sebagai kontrol terhadap


a. Pihak yang berhutang
b. Buku besar
c. Kelengkapan catatan
d. Pihak perusahaan
e. Manager
2. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu, akan di lakukan cara
a. Harian
b. Jika utang sudah terkumpul
c. Bulanan
d. Secara tahunan
e. Jika di butuhkan
3. Untuk mengecek saldo terutang dengan sldo buku besar pembantu dapat di lakukan dengan cara
a. Membuat rekapitulasi saldo hutang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai hutang
c. Mengecek barang dagangan
d. Membuat barang dagangan
e. Membuat buku besar
4. Berikut ini transaksi pembelian kredit barang dagang yang terjadi selama bulan januari 2004 di toko
simpang lima Semarang:
Januari 4 : Dibeli dari UD ABADI pakaian wanita seharga Rp.800.000 Faktur No.065
Januari 8 : Diterima faktur No. 215 dari toko Anita untuk barang yang di pesan tanggal 3
Januari 2004 sebesar Rp. 600.000
Januari 10 : Dibeli dari perusahaan Garmen “ Pusaka “ 200 potong kemeja seharga Rp. 1200000
di tambah biaya angkut Rp. 50000 dengan faktur No. 116
Januari 18 : Diterima dari UD Citra Busana barang yang dipesan tanggal 10 Januari berupa
seratus potong celana Jeans seharga Rp. 750.000 ditambah biaya angkut Rp.
25000 Faktur No. 425
Januari 22 : Di beli dari toko Pioner peralatan kantor dengan faktur No. C. 300 sebesar Rp.
400.000
Januari 25 : Dibeli dari Jono Co. macam – macam kaos Rp. 700.000
Januari 27 : Diterima faktur dari PD Sekawan untuk barang yang di pesan tanggal 20 Januari 50
jaket seharga Rp. 400.000 dengan faktur 117
Januari 28 : Dibeli dari toko ABC perlengkapan toko Rp. 300.000 dengan faktur No. 378
Januari 30 : Diterima dari UD Abadi barang yang di pesan tanggal 26 Januari berupa pakaian
wanita Rp. 700.000 faktur No. 138
Januari 31 : Diterima garment dari Garment pusaka untuk 300 potong kemeja yang di pesan
tanggal 24 Januari seharga Rp. 1.800.000 ditambah biaya angkut Rp. 600.000 No.
faktur 285

Diminta : Catatlah transaksi kedalam jurnal pembelian toko Simpang Lima Semarang, dengan kolom
tanggal, No. faktur, Perkiraan yang di kredit, ref, debet yang berisi pembelian, serba – serbi ( per. Ref
jumlah ) , kredit utang dagang.

F. KUNCI JAWABAN (Terlampir)


3. Kegiatan Belajar 3: 1. Melakukan pengecekkan saldo hutang
2. Membuat lapoan hutang

a. Tujuan kegiatan pembelajaran 3:

Peserta diklat mampu :


1. Menguraikan prosedur pengecekkan saldo hutang
2. Menjelaskan syarat pembayaran
3. Menentukan status hutang

Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan pada
tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar bagi akuntansi yang
pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan mengalami kesulitan jika
masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui
saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah.
Informasi saldo hutang untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan
sehingga dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.

Rekening hutang usaha


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 1 Pembelian CV. Anita 3000000 K 3000000
Januari 4 Pelunasan CV. Anita 500000 K 2500000
Januari 8 Pembelian CV. Gema 1000000 K 3500000
Januari 15 Pelunasan CV. Anita 2000000 K 1500000
Januari 17 Pembelian CV. Anita 3000000 K 4500000
Januari 20 Pembelian CV. Anita 800000 K 5300000
Januari 22 Pembelian CV. Anita 500000 K 5800000
Januari 25 Pelunasan CV. Anita 1000000 K 4800000
Januari 30 Pelunasan CV. Anita 2000000 K 2800000
Januari 31 Pelunasan CV. Anita 200000 K 2600000

Jika dibuatkan rekening untuk masing-masing kreditur nampak sebagai berikut


Rekening hutang usaha CV. Anita
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 1 Pembelian 3000000 K 3000000
Januari 4 Pelunasan 500000 K 2500000
Januari 15 Pelunasan 2000000 K 500000
Januari 20 Pembelian 800000 K 1300000
Januari 25 Pelunasan 1000000 K 300000

Rekening hutang usaha CV.Gema


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari Pembelian 1000000 K 1000000

Rekening hutang usaha CV. Angkasa


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 17 Pembelian 3000000 K 3000000
Januari 30 Pelunasan 2000000 K 1000000

Rekening hutang usaha CV. Nusa


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 22 Pembelian 500000 K 500000
Januari 31 Pelunasan 200000 K 300000

Utang merupakan kewajiban kepada para pemasok atas barang dan jasa yang diberikannya. Utang
menunjukan perjanjian kredit dengan para pemasok dan umumnya melibatkan hubungan dengan
berkelanjutan antara pemasok ( penjual ) dengan pembeli. Pemasok umumnya mengirimkan faktur yang
menetapkan jumlah terutang barang dan jasa yang di berikan kepada perusahaan hal ini mengakibatkan
jumlah utang dngaj mudah dpat di tentukan karena di dasarkan pada faktur yang diterima dari para
pemasok atau kreditur. Jumlah utang umumnya akan jatuh tempo dalam periode waktu yang cukup
singkat ( terutama untuk hutang lancar ) dan umumnya akan jatuh tempo kurang dari satu periode
akuntansi atau satu tahun
Jika pembelian di lakukan secara kredit maka srat pembayaran harus di tentukan secara jelas, sehingga
kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual mengetahui jumlah yang harus di lunasi pada saat jatuh
tempo dan saat atau kapan pembayaran harus dilakukan. Syarat pembelian umumnya di cantumkan
dalam faktur pembelian dan merupakan bagian dari perjanjian pembelian. Dalam perusahaan tertentu,
kadang kala diinginkan agar pembeli segera menyelesaikan kewajibannya secara cepat. Syarat
pembelian tersebut misalnya dinyatakan dengan symbol n/30, yang artinya keseluruhan harga faktur
harus di bayar oleh pembeli dalam waktu 30 hari setelah tanggal faktur syarat pembelian yang lain dlam
faktur pembelian yang di tetapkan oleh penjual, misalnya n, 15/EOM ( EOM artinya end of mounth atau
bulan ). Hal ini berarti faktur pembelian tersebut menyatakan bahwa hutang harus dibayar dalam waktu
15 hari setelah akhir bulan, dihitung daribulan yang tertuang pada faktur dimaksud.

Apabila jangka waktu kredit yang diberikan oleh penjual cukup lama, maka penjual umumnya
menawarkan potongan tunai agar pembeli mau melunasi hutang nya secepat mungkin. Potongan tunai
yang di tawarkan oleh penjual kepada pembeli di cantumkan dalam faktur dengan berbagai cara,
misalnya, 2/10, n/30 atau 2/EOM, n/90dan sebagainya.
Syarat pembelian 2/10, n/30 berarti, jika pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperolah potongan 2 % dari harga faktur bruto, apa bila pembayaran di lakukan dalam waktu
10 hari setelah tanggal faktur
2. Menunda dan membayar secara penuh separuh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di
kehendaki setelah lewat 10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
Sedangkan syarat 2/EOM, N/60 bahwa pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto jika ia membayar tidak melewati akhir bulan
2. Atau menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu yang di
kehendaki setelah akhir bulan namun tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal faktur.

Pada saat terjadi transaksi pembelian. Pmbelian akan mencatat jumlah pembelian sebsar harga faktur
bruto dan pencatatan potongan ( jika ada ) di catat tertunda sampai pem,beli melakukan pembayaran.
Misalnya pada tanggal 1 oktober PT. MAKMUR membeli barang dagangan dari PT ASIA seharga
Rp.12000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10, n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah :
1 Okt. Pembelian Rp. 12.000.000
Utang dagang Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30 )

Syarat pembelian tersebut bahwa pembeli alkan memperoleh potongan 2%.Jika melakukan
pelunasan tidak melewati tanggal 30 oktober atau pembeli harus membangun penuh jika
pembayaran di lakukan setelah tanggal 10 oktober, tetapi tidak lewat tanggal 30 Oktober jika
pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 30 Oktober ( masih dalam periode potongan ) maka
jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang adalah sebagi berikut :

10 Okt. Utang dagang Rp. 12.000.000


Potongan pembelian Rp. 240.000
Kas Rp. 11.760.000
(Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dengan memperoleh potongan sebesar 20 % )

Andaikata membeli melakukan pengembalian barang ( retur pembelian ) sebelum pembayaran di


lakukan maka potongan pembelian hanya di kenakan pada harga barang yang di beli ( tidak di
kembalikan ). Sebagai contoh pembelian barang tersebut diatas dari PT ASIA sebesar Rp.
12.000.000 pada tanggal 1 oktober syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 5 Oktober pembeli
mengembalikan barang karena rusak di jalan senilai Rp.2.000.000 maka harga faktur bruto atas
barang yang di beli adalah sebesar Rp. 10.000.000 ( Rp. 12.000.000 – Rp. 2.000.000 ).

Dengan demikian potongan tunai harus di hitung atas dasar harga Rp. 10.000.000.Misalnya PT
MAKMUR melakukan pembayaran pada tanggal 9 Oktober, maka PT MAKMUR akan memperoleh
potongan sebesar Rp. 200.000 ( 2% x Rp. 10.000.000 ). Jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan
utang tesebut adalah :

9 Okt. Utang dagang Rp. 10.000.000


Kas Rp. 9.800.000
Potongan pembelian Rp. 200.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dagang di kurangi potongan 2 % )

Jika pembeli tidak memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh potongan yang di tawarkan oleh
penjual, maka PT MAKMUR harus membayar penuh sebesar harga faktur bruto.

Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran atau pelunasan utang pad tanggal 12 Oktober,
maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pelunasan utang adalah sebagi berikut:

12 Okt. Utang Dagang Rp. 12.000.000


Kas Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang tanpa memperoleh potongan dan selam pembelian tidak ada
retur pembelian )

C. RANGKUMAN
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan pada
tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah mendasar bagi akunatnsi yang
pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo hutang akan mengalami kesulitan jika
masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui
saldo hutang yang setiap saat maka dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah.
Informasi saldo hutang untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan
sehingga dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.

D. TUGAS

Amati suatu usaha, katakanlah usaha pertokoan dan tanyakan kepada pemilik toko bagai mana
menangani masalah hutang
E. TES FORMATIF

1. Apakah yang di maksud dengan syarat pembayaran tunai


2. Jelaskan maksud dari syarat pembayaran 2/10, n/30
3. Apakah artinya n/ EOM dalam pembelian kredit
4. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang pembeli
5. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang penjual

F. KUNCI JAWABAN

Kunci jawaban Terlampir


BAB III
EVALUASI

KOGNITIF SKILL

Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c,
d atau e!

1. Dalam pencatatan utang ada dua yaitu account payable procedure dan voucher payable
procedure. Dalam accuont payable procedure pencatatan utang berupa :
a. Kartu utang
b. Kartu kredit
c. Voucher register
d. Cek register
e. Memo

2. Dalam voucher payable procedure pencatatan utang di gunakan :


a. Kartu utang
b. Kartu kredit
c. Voucher register
d. Cek register
e. Memo

3. Dalam account payable procedure yang di pakai sebagai alat distribusi debet transaksi pembelian
adalah:
a. Jurnal pembelian
b. Faktur dari pemasok
c. Register bukti kas keluar
d. Register cek
e. Semuanya salah

4. Dalam account payable procedure, bagian utang akan mencatat kewajiban perusahaan di dalam
buku pembantu utang, jika dokumen pendukung berikut ini telah di terimanya:
a. Tembusan surat order pembelian
b. Tembusan laporan penerimaan barang
c. Faktur dari pemasok
d. Jawaban a, b, c, benar
e. Jawaban a, b, c, salah

5. Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure :


a. Kartu utang
b. Jurnal pembelian
c. Jurnal pengeluaran kas
d. Jawaban a, b, c, benar
e. Jawaban a, b, c, salah
6. Timbulnya utang karena adanya :
a. Pembelian secara kredit
b. Penerimaan utang
c. Pembayaran utang
d. Pembelian tunai
e. Semua salah

7. Sebagai dasar di dalam pencatatan utang dalam kartu utang adalah :


a. Jurnal pembelian dan jurnal penjualan
b. Jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas
c. Jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas
d. Jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum
e. Jurnal penerimaan kas dan jurnal umum

8. Dalam kartu utang ada kolom reff, kolom ini di gunakan untuk :
a. Mencatat nomor rekening
b. Tanda bahwa jurnal tersebut telah di posting
c. Mencatat nama akun
d. Mencatat dari mana data tersebut di peroleh
e. Mencatat jurnal pembelian

9. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu akan di lakukan secara :


a. Harian
b. Jika utang sudah terkumpul
c. Bulanan
d. Tahunan
e. Jika di butuhkan

10. Untuk mengecek saldo utang dengan saldo buku besar pembantu dapat di gunakan dengan cara;
a. Membuat rekapitulasi saldo utang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai utang
c. Mengecek barang dagangan
d. Menjual barang dagangan
e. Membuat buku besar

PSIKOMOTOR SKILL

1. Tuliskan fungsi prosedure utang dagang / utang voucher!


2. Jelaskan fungsi kartu utang
3. Kapankah dilakukannya pencatatan pada kartu utang
4. Jelaskan oranisasi fungsi utang pada perusahaan kecil dan perusahaan besar
5. Jelaskan mekanisme procedur utang ( tulis tangan )
ATTITUDE SKILL

Berikut adalah data sehubungan dengan pencatatan utang secara konvensional pada CV. AKASIA JAYA
yang beralamat di jalan mawar no. 33 Jakarta

Tanggal Bukti Transaksi


1-2-2005 F.11-05 Dibeli 10000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju
Cianjur dengan harga Rp. 900/kg, syarat 2/10; n/30

2-2-2005 F-9-05 Dibeli 20000 kg beras pandan wangi dari UD. Rezeki
Karawang dengan harga Rp. 850,00 / kg, syarat 2/10,
n/30.
3-2-05 Dikirimkan nota debet kepada UD Rezeki atas
penembalian 1000 kg beras Pandan Wangi karena rusak

5-2-2005 F-15-05 Dibeli 15000 kg beras Cisadane dari Koperasi Tani


Mandiri dengan harga Rp 800,00/kg, syarat 2/10 n/30.

11-2-05 BKK 01/02/05 Dibayar kepada CV. Tani Maju atas pembelian beras
tanggal 1 Peberuari 2005
.
12-2-05 BKK 02/02/05 Dibayar kepada UD. Rezeki atas pembelian beras
tanggal 2 Pebruari 2005.

13-2-05 F.25-05 Dibeli 15000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju Rp.
900/kg, syarat 1/10 n/30

15-2-05 F.27-05 Dibeli 18000 kg beras dari UD Rezeki Krawang dengan


harga Rp. 800/kg, syarat 1/10, n/30

25-2-05 BKK 03/02/05 Dibayar pelunasan atas pembelian beras tanggal 5


Peberuari 2005 kepada Koperasi Tani Mandiri

Diminta :
1. Catat transaksi di atas dalam jurnal !
2. Catat transaksi di atas ke dalam kartu utang !
3. Buat Akun Buku Brsar dan Daftar Sakdo Utang !
Kunci Jawaban:

KOGNITIF

1. C 6. A
2. A 7. B
3. A 8. B
4. D 9. A
5. B 10. A

PSIKOMOTOR

1. Fungsi Menjaga agar utang kepada Prosedur Utang adalah :

a. pemasok dikelola sebaik-baiknya dan apabila uatng telah jatuh tempo, segera dapat dilakukan
pembayaran
b. Melakukan verifikasi sedemikian rupa, sehingga dapat dijamin bahwa pembeyaran-
pembayaran dilakukan dengan benar.

2. Fungsi Kartu Utang adalah, adalah sebagai alat kontrol, dan untuk mengetahui berapa besar utang
kepada setiap pemasok.

3. Pencatatan transaksi pada kartu utang dilakukan setiap hari, saat terjadinya transaksi utang agar saldo
utang pada masing-masing pemasok dapat berubah sesuai dengan terjadinya transaksi.

4. Organisasi funghsi utang dalam perusahaan kecil :


 Dalam perusahaan kecil fungsi utang dapat diarangkap oleh kepala bagian keuangan ( dengan
dibantu satu orang staf )
 Dalam perusahaan besar, fungsi ini dilakukan oleh pejabt dengan beberapa staf yang khusus
menangani masalah tersebut.

5. Mekanisme prosedur utang ( tulis tangan ) adalah :

 Saat faktur dari pemesok disetujui untuk di bayar :


a. Mencatat faktur kedalam jumlah jurnal pembelian
b. Memindah bukukan dari jurnal pembelian ke akun buku besar serta akun buku pembantu
masing – masing pemasok
 Saat jumlah dalam faktur di bayar
a. Membukukan pembayaran ke jurnal pengeluaran kas
b. Memindah bukukan dari jurnal pembelian ke akun buku besarserta akun
buku pembantu masing – masing pemasok

ATTITUDE
JURNAL PEMBELIAN
NO. R SERBA SERBI
TGL FAKT AKUN YG DI DEBET E UTANG (K) PEMBELIAN (D)
AKUN JUMLAH
UR F
½ CV Tani Maju 9000000 9000000
2/2 UD Rejeki 17000000 17000000
5/2 Koperasi Tani Mandiri 12000000 12000000
13/2 CV Tani Maju 13500000 13500000
15/2 UD Rejeki 14400000 14400000
65900000 65900000

JURNAL PENGELUARAN KAS

AKUN DI DEBET KREDIT


NO RE
TGL KETERANGAN SERBA/I POT
BUKTI F UTANG PEMBELIAN KAS
AKUN JUMLAH PEM
11/2 Cv Tani Maju 9000000 180000 8820000
12/1 UD Rejeki 16150000 323000 15827000
25/2 Kop Tani
Mandiri 12000000 12000000
37150000 503000 36647000

JURNAL UMUM
NO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
BKT
3/2 Utang Dagang 850000
Retur Pembelian 850000
850000 850000
BUKU BESAR

UTANG DAGANG
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
28/2 JPB 65900000 65900000
28/2 JU 850000 65050000
28/2 BKK 37150000 27900000

KARTU UTANG

CV TANI MAJU, CIANJUR


SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1/2 Pembelian JPB 9000000 9000000
11/2 Pelunasan JKK 9000000
13/2 Pembelian JPB 13500000 13500000

UD. REZEKI
SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
2/2 Pembelian JPB 17000000 17000000
3/2 Retur Pembelian JU 850000 16150000
12/2 Pelunasan JKK 16150000
15/2 Pembelian JPB 14400000 14400000

KOPERASI TANI MANDIRI


SALDO
TGL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
5/2 Pembelian JPB 12000000 12000000
25/2 Pelunasan JKK 12000000
DAFTAR SALDO UTANG

No Keterangan Saldo
1 CV. Tani Maju, Cianjur Rp 13.500.000,00
2. UD. Rezeki Rp. 14.400.000,00
3. Koperasi Tani Mandiri Rp -
Jumlah Rp 27.900.000,00

KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 1

1. Acconut Payable Procedure atau catatn utang adalah berupa kartu utang yang diselenggarakan untuk
tiap kreditur yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok jumlah yang
terutang, jumlah pembayaran saldo utang
Voucher payable procedure adalah tidak di selenggarakan kartu utang namun di gunakan arsip
voucher ( bukti kas keluar ). Yang di simpan dalam arsip menurut abzad atau menurut tanggal jatuh
temponya arsip bukti kas ini berfungsi sebagai catatan utang.

2. Dokumen yang digunakan dalam account payable procedure yaitu :


1) Faktur dari pemasok
2) Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat
pemberitahuan yang dikirim ke pemasok yang berisi ketetrangan untuk apa pembayaran
tersebut dilakukan

3. Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure yaitu :


 Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar :
1) Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2) Informasi dalam jurnal pembelian kemudian diposting ke dalam kartu
utang yang diselenggarakan untuk setiap kreditur
 Pada saat jumlah dalam faktur dibayar :
3) Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
4) Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran utang
diposting ke dalam kartu utang

4. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher Payable Procedure yaitu, Bukti Kas keluar
dan cek bukti kas keluar ini merupakan formulir pokok dalam voucher payable procedure.

5. Utang perusahaan di bagi menjadi dua kelompok yaitu :


1. Utang lancar adalah utang – utang yang harus di lunasi dalam jangka
pendek atau tidak lebih dari satu tahun
Contoh: Hutang dagang, hutang wesel, beban – beban yang masih harus dibayar,
hutang pajak,dan pendapatan diterima dimuka.
2. Utang jangka panjang adalah utang yang jatuh tempo pelunasan lebih dari satu tahun
Contoh : hutang hipotik, hutang obligasi

KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR II

Akun Yang di Debet Akun di


No
Tgl Keterangan Serba-serbi Kredit
Faktur Pembelian
Akun Ref Jumlah UtangDagang
2004 4 085 UD Abadi 800.000 800.000
Jan 8 215 Toko Anita 600.000 600.000
10 116 Garmen 1.200.000 Beban 50.000
Pusaka angkut 1.250.000
18 425 UD Citra 75.000.000 Beban 25.000
Busana Angkut 75.025.000
22 C.300 Toko
Pionir Jono
Co 700.000 700.000
25 PD.
Sekawan 400.000 400.000
28 378 Toko ABC Perlengk 300.000 300.000
took
30 138 UD Abadi 700.000 700.000
31 285 Garmen Beban
Pusaka 1.800.000 Angkut 60.000 1.860.000

KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 3

1. Syarat pembayaran tunai yaitu pembayaran dilakukan oleh pembeli pada saat transaksi terjadi
2. Syarat pembayaran 2/10, n/30 yaitu pembeli pembeli dimungkinkan untuk :
1) Pembeli memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto, apabila pembayaran dilakukan dalam
waktu 10 hari setelah tanggal faktur.
2) Menunda dan membayar secara penuh separoh harga faktur bruto pada setiap waktu yang
dikehendaki setelah lewat 10 hari tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
3. Ongkos angkut barang mulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli ditanggung oleh pembeli
4. Ongkos angkut barang mulai dari gudang pembeli sampai gudang penjual ditanggung oleh pembeli
BAB IV
PENUTUP

Setelah mempelajari Modul mengelola Kartu Utang secara tuntas, maka peserta diklat mampu
melakukan kegiatan mempersiapkan penelolaan kartu utang mengenai identifikasi dan membukukan
data mutasi utang ke kartu utang dan melakukan pengecekan saldo utang dan membuat laporan utang
secara baik dan benar.

Dengan demikian peserta diklat dapat melanjutkan ke modul berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

1. KRISMIAJI, 2002, SIA YOGYAKARTA; UPP AMP YKPN.

2. MUHAMMAD FAKHRI HUSEIN, 2004, SIA YOGYAKARTA; UPP AMP YKPN

3. MULYADI, UGM, 2001, SISTEM AKUNTANSI, JAKARTA, PENERBIT SALEMBA EMPAT

4. NARKO, 2002, SISTEM AKUNTANSI, YOGYAKARTA, YAYASAN PUSTAKA

NUSANTARA

5. WILKINSON, J.W. 1995, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI EDISI KE TIGA, JILID 1 & 2

JAKARTA, BINA RUPA AKSARA

6. MODUL ENAM UNTUK SMK, PENERBIT MEDIATAMA ; SRI RAHAYU, 2004

7. Drs. NARKO, MM, AKT 2004 SISEM AKUNTANSI DILENGKAPI DENGAN SOAL JAWAB,

YOGYAKARTA YAYASAN PUSTAKA NUSANTARA

Anda mungkin juga menyukai