Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang
dilimpahkan kepada kelompok sehingga makalah tentang “ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai penyempurna tugas pada mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Makalah ini disusun juga sebagai bahan acuan dan tambahan pengetahuan kita tentang askep
lansia dengan gangguan sistem pencernaan.
Terimakasih.
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
BAB II ............................................................................................................................... 5
TINJAUAN TEORI .......................................................................................................... 5
A. Konsep Menua ....................................................................................................... 5
B. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Sistem Endokrin Pada Lansia ......................... 5
C. Masalah-Masalah Dalam Perubahan Sistem Endokrin Pada Lansia ...................... 6
BAB III ........................................................................................................................... 11
ASUHAN KEPERAWATAN ......................................................................................... 11
BAB IV ........................................................................................................................... 17
PENUTUP ....................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menua (menjadi tua = aging) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Menurut Constantinides
(1994, dalam Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono, 1999.
Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan
terhadap infeksi dan akan menuntut makin banyak distorsi metabolik dan
struktural yang disebut sebagai penyakit degeneratif yang akan menyebabkan
kita menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang dramatic.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum:
Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan sistem endokrin.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Menua
a) Definisi
Menua didefinisikan sebagai proses yang mengubah seorang dewasa sehat
menjadi seorang yang rentan dengan berkurangnya sebagian besar cadangan
sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan
kematian.
Menua juga didefinisikan sebagai penurunan fungsi tubuh seiring waktu
yang terjadi pada sebagian besar makhluk hidup, ditandai kelemahan,
meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan,
hilangnya mobilitas dan ketangkasan serta perubahan fisiologis yang terkait
usia.
Definisi lansia menurut UU No.13 tahun 1998 tentang kesejahteraan
lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut WHO
2007, lansia mempunyai batasan usia, seperti berikut:
1) Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun
2) Lanjut usia (elderly) : 60-74 tahun
3) Lanjut usia tua (old) : 75-90 tahun
4) Usia sangat tua (very old) : >90 tahun
Umur yang relatif terjadi perubahan pada struktur dan fungsi dan
kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :
5
a) Kelenjar thiroid mengalami derajat yang sama dengan atropfi, fibrosis dan
nodularity.
b) Hormon thiroid mengalami level penurunan dan hypoparatiroidisme
biasanya sering pada orang dewasa.
c) Kelenjar adrenal kehilangan beberapa berat badan dan menjadi makin
buruk, fibrotik.
d) Pada bagian anterior, kelenjar pituitary mengalami penurunan ukuran dan
menjadi mati/fibrotik.
8
turun perlahan-lahan, sehingga membuat definisi andropouse pada laki-
laki sedikit sulit. Kadar hormon testosteron sampai dengan usia 55-60
tahun relatif stabil dan baru setelah usia 60 tahun terjadi penurunan yang
berarti.
Meskipun kadar testosteron darah turun, keluhan tidak segera
muncul. Keluhan dapat muncul setelah beberapa tahun kemudian. Oleh
karena itu, para ahli berpendapat bahwa tidak ada hubungan langsung
antara keluhan dengan kadar hormon. Meskipun sudah lanjut usia, orang
laki-laki masih saja aktif baik secara fisik maupun seksual, bahakan tidak
jarang masih dapat mendapatkan keturunan.
b. Gejala
Dalam Baziad (2003), testosteron adalah hormon laki-laki yang
menjadikan laki-laki berfungsi menjadi seorang laki-laki.
Gejala klinis andropouse antara lain:
Gejala vasomotorik, berupa gejolak panas, berkeringat, susah tidur,
gelisah, dan takut.
Gejala yang berkaitan dengan aspek virilitas, berupa kurang tenaga,
berkurangnya massa otot, bulu-bulu rambut seksual berkurang,
penumpukan lemak di perut, dan osteoporosis.
Gejala yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan suasana hati,
berupa mudah lelah, menurunnya aktivitas tubuh, rendahnya
motivasi, berkurangnya ketajaman mental/intuisi, depresi hilangnya
rasa percaya diri dan menghargai dirinya sendiri.
Gejala yang berhubungan dengan masalah seksual, berupa turunnya
libido, menurunnya aktivitas seksual, kualitas orgasme menurun,
berkurangnya kemampuan ereksi, dan berkurangnya volume
ejakulasi.
3) Diabetes Melitus
a. Konsep
Pada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang
berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus
pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor
tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di
dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan
9
penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif
untuk menstimulasi pengambilan glukosa.
Seiring pertambahan usia, sel-sel tubuh menjadi lebih resistant
terhadap insulin, yang mengurangi kemampuan lansia untuk
memetabolisme glukosa. Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta
pankreas berkurang dan melambat. Hasil dari kombinasi proses ini
adalah hiperglikemia. Pada lansia, konsentrasi glukosa yang mendadak
dapat meningkatkan dan lebih memperpanjang hiperglikemia. Diabetes
tipe 2 pada lansia disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak normal,
resistansi terhadap kerja insulin pada jaringan target, dan kegagalan
glukoneogenesis hepatic. Penyebab utama hiperglikemia pada lansia
adalah peningkatan resistansi insulin pada jaringan perifer. Meskipun
jumlah reseptor insulin sebenarnya sedikit menurun seiring pertambahan
usia, resistansi dipercaya terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor
tersebut. Selain itu, sel-sel beta pulau Langerhans kurang sensitif
terhadap kadar glukosa yang tinggi, yang memperlambat produksi
glukosa di hati (http://aqies.wordpress.com, 2009).
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan pada lansia dengan gangguan sistem
endokrin, sebagai berikut :
1) Health Perception - Health Management
a. Uraikan tentang status kesehatan secara keseluruhan.
b. Uraikan masalah-masalah endokrin yang didapatkan masalah (pituitary
thyroid), paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium. testes). Bagaimana
masalah ini diatasi? Apakah dengan obat-obatan, pembedahan,
penggantian hormone, diet? Apa yang menentukan mengenai pengobatan
yang anda lakukan?
c. Apakah anda merokok/menghisap tobako? Jika ya, berapa banyak
perhari dan berapa lama?
d. Apakah anda sudah merasakan tinggi atau rendahnya kadar gula darah?
e. Apakah anda minum alkohol? Jika ya, berapa banyak dan jenis apa?
f. Uraikan bagaimana anda merawat kesehatan anda?
g. Kapan terakhir anda melakukan latihan fisik ?
2) Metabolik – Nutrisi
a. Uraikan kebiasaan diet anda..
b. Uraikan berapa banyak air yang diminum selama 24 jam.
c. Dapatkah anda mencatat bahwa anda merasa kehausan yang sangat dan
yang biasanya?
d. Apakah anda mengalami perubahan selera makan? Jika ya, uraikan!
e. Apakah anda mengalami perubahan berat badan? Jika ya, berapa
banyak? Berapa jarak periodenya?
f. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan pada kebiasaan dalam
intoleransi antara panas atau dingin?
g. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menelan? Jelaskan!
11
3) Eliminasi
a. Uraikan kebiasaan pola berkemih selama peroide 24 jam. Apakah ada
perubahan? Jika ya, uraikan!
b. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap warna dan bau
dari urine anda? Jika ya, uraikan!
c. Apakah anda sering terbangun pada malam hari untuk berkemih?
Seberapa seringkah?
d. Apakah anda pernah menderita batu ginjal? Jika ya, bagaimana cara
mengatasinya/pengobatannya?
e. Apakah anda pernah mengalami perubahan kebiasaan eliminasi?
Jelaskan!
4) Aktivitas – Latihan
a. Uraikan kebiasan aktivitas selama periode 24 jam.
b. Aktivitas apa yang biasa anda lakukan sehingga anda bernapas pendek
(seperti sesak) atau kelelahan? Jelaskan!
c. Apakah anda mengalami perubahan pada kebiasaan perawatan diri anda
berhubungan dengan masalah endokrin? Jika ya, uraikan!
d. Apakah tingkat energi mengalami peningkatan atau penurunan? Jika ya,
jelaskan!
5) Tidur – Istirahat
a. Apakah terjadi gangguan terhadap tidur malam?
b. Apakah anda merasa gugup atau tidak mampu istirahaf?
6) Kognitif – Persepsi
a. Apakah anda merasakan kelelahan, menarik diri atau bingung?
b. Dapatkah anda mencatat adanya suara parau atau perubahan terhadap
suara anda?
c. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap perubahan
warna dan kondisi kulit anda, seperti warna kulit menjadi lebih gelap,
kulit menjadi kering, berminyak atau memar.
d. Apakah anda pernah mengalami palpitasi jantung (berdebar-debar)?
e. Apakah anda pernah mengalami nyeri abdominal?
12
f. Apakah anda. mengalami sakit kepala, hilang ingatan, perubahan sensasi
atau depresi?
g. Apakah anda pernah mengalami kekakuan otot atau sendi?
7) Konsep Diri
a. Bagaimana perasaan anda tentang masalah kesehatan ini?
b. Bagaimana perasaan anda setelah mendapati masalah ini terhadap diri
anda dan masa depan anda?
c. Bagaimana perasaan anda mengenai pengobatan untuk selama istirahat
dalam hidup anda?
13
b. Apa atau siapa yang sangat membantu dalam koping terhadap masalah
kesehatan ini?
c. Uraikan apa yang biasanya anda lakukan untuk mengatasi stress!
Beberapa variasi yang normal dibandingkan dengan yang tidak, dapat menjadi
bingung dengan penemuan abnormal pada endokrin adalah sebagai berikut :
1. Pikun, beberapa kecil coklat, flat macula dapal dilihat pada lengan dan dorsal
pada tangan.
2. Penebalan pada area pigmentasi, dapat dilihat pada wajah dan tangan.
3. Pertumbuhan rambut yang lambat.
4. Kuku semakin tebal, brittle, dan kuning.
5. Kulit wajah menjadi longgar dan tulang menjadi lebih menonjol.
6. Penurunan terhadap sensasi perabaan.
7. Penurunan refleks tendon.
8. Penurunan tinggi badan.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan fungsi,
perubahan biopsikososial seksualitas.
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas, takut, stres psikologis.
3) Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan.
4) Gangguan harga diri berhubungan dengan gangguan psikologis; malu, cemas.
3. Intervensi Keperawatan
Dalam Wilkinson (2006), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dari
diagnosa keperawatan adalah :
1) Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan fungsi,
perubahan biopsikososial seksualitas.
14
Batasan karakteristik : Perubahan dalam penerimaan kepuasan seksual, perubahan
terhadap diri sendiri dan orang lain, ketidakmampuan untuk mencapai kepuasan
yang diharapkan.
Kriteria hasil : Menunjukkan adanya keinginan untuk mendiskusikan perubahan
pada fungsi seksusl, beradaptasi terhadap model pengungkapan seksual yang
berhubungan dengan usia dan perubahan fisik.
Intervensi :
a. Pantau adanya indikator resolusi dari disfungsi seksual.
b. Berikan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi seksual
(misalnya konseling yang difokuskan pada bimbingan antisipatorik)
c. Diskusikan keadaan kesehatan terhadap seksualitas (misalnya efek samping
pengobatan; aspek normal penuaan)
d. Berikan informasi faktual tentang mitos seksual dan kesalahan informasi yang
pasien kemukakan.
e. Berikan konsultasi/rujukan pada anggota tim pelayanan kesehatan lainnya.
f. Rujuk pasien kepada ahli terapi seks.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta
memperbaiki kerusakan yang diderita. Menurut Constantinides (1994, dalam
Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono, 1999.
Menua juga didefinisikan sebagai penurunan fungsi tubuh seiring waktu
yang terjadi pada sebagian besar makhluk hidup, ditandai kelemahan,
meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan,
hilangnya mobilitas dan ketangkasan serta perubahan fisiologis yang terkait
usia.
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia. Efek dan usia pada sistem
endokrin sedikit lebih sulit untuk mendeteksi dengan organ tubuh lain.
Walaupun demikian gangguan endokrin lebih banyak pada usia 40 tahun. Pada
wanita, produksi hormon meningkat dibanding dengan menopause.
penyakit metabolik pada lanjut usia terutama disebabkan oleh karena
menurunnya produksi hormon dari kelenjar-kelenjar hormon. Pria dan wanita
pada akhir masa dewasa memasuki apa yang dinamakan kimakterium;
perubahan-perubahan dalam keseimbangan hormonal yang menyebabkan
berkurangnya kekurangan hormon seks.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dalam sistematika penulisan maupun dari isi makalah, oleh
karena itu untuk memperbaiki makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya
kami berharap saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dimasa yang
akan datang.
17
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/9181676/ASUHAN_KEPERAWATAN_LANSIA_DENGAN_PE
RUBAHAN_SISTEM_ENDOKRIN
http://eprints.undip.ac.id/44208/3/bab_II_Yulia_G2A009018.pdf
https://id.scribd.com/doc/33764525/Perubahan-Sistem-Endokrin-Pada-Lansia
18