Manajemen Proyek
Manajemen Proyek
MANAJEMEN PROYEK
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Timbulnya Proyek:
- Pembangunan (Pemerintah)
- Permintaan Pasar
- Penelitian dan Pengembangan
- Perusahaan (Peningkatan Kualitas dan Kuantitas)
MANAJEMEN PROYEK
MANAJEMEN PROYEK
- Manajemen Klasik
- Pendekatan Sistem MANAJEMEN PROYEK
- Pendekatan Kontingensi (Mengelola kegiatan dinamis)
(Situasional)
1.9 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK:
Tujuan Perencanaan:
- Memberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi sumberdaya
untuk melaksanakan kegiatan
- Sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara proyek
- Dasar pengaturan alokasi sumberdaya
- Pendorong para perencana dan pelaksana melihat ke depan dan
menyadari pentingnya unsur waktu
- Pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian
Unsur-unsur Perencanaan:
a. Jadual
b. Prakiraan/peramalan
c. Sasaran
d. Kebijakan dan prosedur
e. Anggaran
Hirarki Perencanaan:
Menentukan tujaun dan sasaran
Kesimpulan:
- Kegiatan apa yang akan dilakukan
- Bagaimana kegiatan harus dikerjakan
- Siapa yang akan melakukan pekerjaan
- Kapan kegiatan dilakukan
Berdasarkan lingkupnya:
1. Perencanaan Strategis: Policy untuk mencapai sasaran dan
tujuan
2. Perencanaan Operasional: Rencana terinci yang menjabarkan
perencanaan strategi, terdiri atas:
Perencanaan lingkup kerja
Rancangan organisasi proyek
Rencana jadual kegiatan
Perkiraan biaya/anggaran
Proyeksi kebutuhan tenaga kerja
PERENCANAAN PROYEK:
1. Perencanaan Sumberdaya
2. Perencanaan Biaya
3. Perencanaan Kegiatan Kerja
Ditemukan oleh H.L. Gantt, sehingga disebut juga Gantt Bar Chart
Contoh:
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 waktu (hari)
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 waktu (hari)
Keterangan:
Garis pelaksanaan
Garis rencana
ANALISIS JARINGAN KERJA (NETWORK ANALYSIS)
1 A 2 B
3
1
C
2 D F
4 5
E
3
Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J, maka:
2 5
G I
4
H J
3
6
K M
2 5 7
L N
3 4 6
Jika kegiatan P,Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian
yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkan sbb:
1 Q 2
1 R
1
Tetapi:1
2 2 P
2
P Q
Q Atau 1 4
1 4
R R
3
3
Aturan Dasar Jaringan:
1. Diantara dua even yang sama hanya boleh digambarkan satu anak
panah, panjang dan kemiringannya tidak punya arti penting
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf/nomor event
3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke tinggi
4. Diagram hanya memiliki 1 initial event dan 1 terminal event
5. Sebelum aktivitas dimulai, maka seluruh aktivitas pendahulunya harus
sudah selesai.
f
3 6
b i
a d g j
1 2 7 8 9
c h
e
4 5
2. Estimasi Waktu Penyelesian Proyek
Te = (a + 4m + b)/ 6
Atau
Contoh:
Contoh:
Lintasan kritis:
1. A-D-H-J ; VADHJ = VA + VD + VH + VJ
= 0,39 + 1,56 + 9,77 + 9,77
= 21,49
3.B-F-K; VBFK = VB + VF + VK
= 0,39 + 1,56 + 9,77
= 11,72
1. Proyek hanya memiliki satu initial event dan satu terminal event
2. Saat tercepat terjadninya initial event adalah hari ke nol
3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adala TL=TE untuk event
ini.
a a
b c b c
EF (i1,J)
a
EF (i1,J)
b c
EF (i1,J)
a (i,j) a
b c b c
EF (i1,J)
a
EF (i1,J)
b c
EF (i1,J)
Saat paling lambat terajadinya sebuah event sama dengan nilai terkecil
dari saat-saat paling lambat untuk memulau aktivitas-aktivitas yang
bermula dari event tersebut.
Tim Proyek:
- Semua pihak yang secara aktif ikut menangani penyelenggaraan
proyek.
- Tim inti dan organisasi fungsional pendukung proyek yang dipimpin
secara vertikal oleh manajer fungsional dan dikoordinasikan secara
horizontal oleh manajer proyek yang bertugas mengurus dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan di
kantor pusat proyek.
Tim Inti Proyek: Organisasi yang dibentuk khusus untuk secara penuh
bertugas menyelenggarakan pekerjaan proyek yang
dipimpin oleh manajer/ pimpinan proyek.
TUJUAN:
Mempercepat waktu proyek pada lintasan kritis dengan perubahan ongkos
sekecil mungkin.
Cc – Cn
Kemiringan:
Dn – Dc
Dimana:
Cc = Biaya dipercepat
Cn = Biaya normal
Dc = Ongkos dipercepat
Dn = Ongkos normal
CONTOH KASUS
2
8 8 10
8
2
5
1 18 18
0 0 SF=5
SF=0 3
4
4
SF=1 10 15
3
5
4 10
Aktivitas (i,j) Normal Dipercepat
Durasi Ongkos Durasi Ongkos
(1,2) 8 100 6 200
(1,3) 4 150 2 350
(2,4) 2 50 1 90
(2,5) 10 100 5 400
(3,4) 5 100 1 200
(4,5) 3 80 1 100
Cc – Cn
Dn – Dc
Aktivitas Kemiringan
(1,2) 50
(1,3) 100
(2,4) 40
(2,5) 60
(3,4) 25
(4,5) 10
Compressing Tahap 1:
7
2
5
1 17 17
0 0 SF=5
SF=0 3
4
4
SF=0 9 14
3
5
4 9
Compressing Tahap 2:
6
2
5
1 16 16
0 0 SF=4
SF=0 3
4
4
SF=0 9 13
3
5
4 8
Compressing Tahap 3:
6
2
5
SF=1
1 12 12
0 0 SF=0
SF=0 3
4
4
SF=0 9 9
3
5
4 4
Compressing Tahap 4:
6
2
5
SF=1
1 11 11
0 0 SF=0
SF=0 3
4
4
SF=0 9 9
3
5
4 4
Karena lintasan keritis tetap (1,2,5) dan (1,3,4,5) dan crash time telah
tercapai, maka waktu tidak dapat dikurangi lagi.
IV PENGENDALIAN PROYEK
Tugas: Buat network untuk data di atas dan tentukan lintasan kritis-
nya.
UNIVERSITAS GUNADARMA
SK No.92/Dikti/Kep/1996
Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,
Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra
1. Instansi atau badan usaha yang non-project oriented yang beroperasi dengan struktur
fungsional, suatu ketika mempunyai proyek. Implementasi fisik proyek diserahkan kepada
kontarktor sedangkan instansi tersebut sebagai pemilik membentuk tim proyek untuk
mementau dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontraktor. Berdasarkan ilustrasi
terdahulu, lakukan analisis untuk menentukan struktur organisasi yang tepat bagi proyek
tersebut.