Furunkel Pada Hidung
Furunkel Pada Hidung
No Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Mulai
Berlaku :
PUSKESMAS Asnawi, S.KM, M.Kes
PAKJO Halaman :
NIP.196312091992032003
1. Pengertian Furunkel adalah infeksi dari kelenjar sebasea atau folikel rambut yang melibatkan
jaringan subkutan. Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Penyakit ini
memiliki insidensi yang rendah. Belum terdapat data spesifik yang menunjukkan
prevalensi furunkel. Furunkel umumnya terjadi paling banyak pada anak-anak,
remaja sampai dewasa muda.
2.Tujuan Menegakkan diagnosis furunkel pada hidung dan memberikan tata laksana yang
tepat
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan adanya bisul di dalam hidung.
Gejala adanya bisul di dalam hidung kadang disertai rasa nyeri dan perasaan tidak
nyaman. Kadang dapat disertai gejala rhinitis.
Faktor Risiko
a. Sosio ekonomi rendah
b. Higiene personal yang jelek
c. Rhinitis kronis, akibat iritasi dari sekret rongga hidung.
d. Kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung.
Komplikasi
a. Furunkel pada hidung potensial berbahaya karena infeksi dapat menyebar
ke vena fasialis, vena oftalmika, lalu ke sinus kavernosus sehingga
menyebabkan tromboflebitis sinus kavernosus.
b. Abses.
c. Vestibulitis.
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Kompres hangat dapat meredakan perasaan tidak nyaman.
b. Jangan memencet atau melakukan insisi pada furunkel.
c. Pemberian antibiotik topikal, seperti pemberian salep antibiotik bacitrasin
dan polmiksin B serta antibiotik oral karena lokasi furunkel yang
berpotensial menjadi bahaya. Antibiotik diberikan dalam 7-10 hari,
dengan pemberian Amoxicilin 500 mg, 3x/hari, Cephalexin 250 – 500
mg, 4x/hari, atau Eritromisin 250 – 500 mg, 4x/hari.
d. Insisi dilakukan jika sudah timbul abses.