275 781 1 PB PDF
275 781 1 PB PDF
Abstrak
PT. Sumber Sawit Makmur merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan kelapa sawit yang tidak
lepas dari masalah yang berhubungan dengan mutu hasil pengolahan TBS menjadi Minyak kelapa sawit yang
diakibatkan oleh tidak sesuainya dengan standar kualitas/mutu. Hal ini dapat terlihat dengan frekuensi
kecacatan yang terjadi pada produksi kelapa sawit akibat kerusakan tersebut target produksi tidak tercapa
peningkatan mutu Minyak Kelapa sawit pada perusahaan ini adalah dengan melakukan identifikasi faktor-
faktor yangberpengaruh terhadap Mutu Minyak Kelapa sawit dengan menggunakan metode Taguchi untuk
mengetahui faktor yang paling berpengaruh dan meningkatkan Mutu Minyak Kelapa sawit. Dari hasil
penelitian yang telah diselesaikan rata-rata dari setiap faktor yang memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadapMutu Minyak Kelapa sawit. Dimana nilai G1 (Unit Klarifikasi) sebesar 19.75. D1 (Tekanan pada
perebusan) sebesar 26 dan B2 (Lama penimbunan pada loading ramp) sebesar 25,5. Dari pengolahan data
dan analisa dapat diketahui bahwa pengaruh kualitas disebabkan tiga faktor utama yaitu unit klarifikasi,
tekanan pada perebusan dan lama penimbunan pada loading Ramp).
2) Melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang pada tahap desain proses produksi. Taguchi
paling berpengaruh Mutu minyak kelapa sawit. mengartikan bahwa produk yang memiliki
karakteristik mutu yang hanya memenuhi
1.4 Batasan Masalah spesifikasi toleransi tidak cukup sebagai hasil
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah produk yang ideal.
sebagai berikut: Metode Taguchi mengunakan pendekatan
1) Karakteristik mutu yang diteliti dibatasi hanya desain eksperimen yang berguna untuk:
untuk karakteristik mutu yang berlaku di 1. Merancang suatu produk sehingga mutu kokoh
perusahaan. terhadap kondisilingkungan.
2) Penelitian tidak berhubungan dengan biaya. 2. Mengembangkan produk sehingga mutu
3) Syarat mutu yang diteliti adalah kadar asam terhadap variasi komponen.
lemak bebas, kadar air dan kadarkotoran. 3. Meminimalkan variasi disekitar target.
seperdelapan dari percobaan faktorial penuh. Berdasarkan Tabel 1, untuk L₈(2⁷) dijelakan bahwa
Orthogonal Array adalah desain eksperimen A,B,C,D,dan E merupakan faktor dalam
khusus yang merupakan desain faktorial. eksperimen, serta masing–masing faktor
Orthogonalberati efek dari tiap – tiap faktor secara mempunyai 2 level yaitu level 1 dan level 2.
matematis yang ditaksir secara independen dari Pemilihan jumlah level penting artinya untuk
efek faktor yang lain. Tabel OrthogonalArray ketelitian hasil eksperimen makin banyak level
terdiri dari kolom dan baris dimana jumlah baris yang diteliti maka hasil eksperimen akan lebih teliti
menentukan jumlah eksperimen yang akan karena data yang diperoleh lebih banyak. Tetapi
dilakukan sedangkan jumlah kolom menentukan banyaknya level akan meningkatkan jumlah
jumlah faktor yang akan mati. pengamatan sehingga menaikkan biaya
Orthogonal yang sesuai dengan eksperimen, eksperimen. Pada Tabel 1 juga dijelaskan
prosedurnya adalah : keterangan dari faktor A dan interaksi antara faktor
1. Definisikan jumlah faktor dan levelnya A dan B dan interaksi faktor B dan C.
Tahap pendefinisian jumlah faktor dan levelnya ₁+ ₂+ ₃+ ₄
₁=
dilakukan oleh sebuah tim dari bagian 4
penelitian dan pengembangan. Dalam tahap ini ₅+ ₆+ ₇+ ₈
₂=
melakukan pengamatan terhadap parameter – 4
parameter yang terdapat dalam suatu proses DST...
produksi. Dari parameter – parameter diketahui, ₁+ ₄+ ₆+ ₇
₁=
dilakukan penentuan level pengamatan untuk 4
₂+ ₃+ ₅+ ₈
tiap faktor yang ada. ₂=
2. Tentukan derajat kebebasan 4
Derajat kebebasan adalah sebuah konsep yang
mendeskripsikan seberapa besar eksperimen 2.3 Taguchi Loss Function
yang mesti dilakukan dan seberpa banyak Fungsi loss function (fungsi kerugian) terhadap
informasi yang dapat dari eksperimen tersebut. produk timbul akibat adanya penyimpangan
Bentuk persamaan umum dari derajat spesifikasi produk dari target yang telah ditetapkan,
kebebasan matriks orthogonal (Orthogonal yang pada akhirnya kerugian ditanggung oleh
Array),dalam menentukan jumlah ekperimen masyarakat (produsen dan konsumen) selama
yang akan diamati adalah : penggunaan produk.
VOA= (banyaknya eksperimen – 1) Taguchi mendefinisikan mutu sebagai kerugian
Derajat kebebasan suatu faktor (Vft)digunakan dalam suatu masyarakat mulai dari pengiriman
untuk menghitung jumlah level harus diuji atau suatu produk. Kerugian mencakup pengeluaran,
diadakan pengamatan pada sebuah faktor, limbah, dan kesempatan yang hilang karena ketidak
bentuk persamaannya adalah : tepatan produk terhadap nilai target.
Vft = (banyaknya level – 1) Menurut Belavendram (1995) ada empat
Persamaan derajat kebebasan untuk mengetahui penggolongan fungsi kuadrat menurut Taguchi
derajat kebebasan dari sebuah matriks dalam menentukan karakteristik kualitas, yaitu
ekperimen atau total derajat kebebasan adalah : fungsi kerugian Nominal the best, Smaller the
Total Vft = (banyak faktot). (Vft) better, dan larger the better.
3. Memilih Tabel Matriks Orthogonal 1. Fungsi kerugian Nominal the best
Dalam memilih tabel Matriks Orthogonal yang Fungsi ini digunakan apabila karakteristik
sesuai, diperlukan suatu persamaan dari matriks mutu mempunyai nilai target tertentu,biasanya
Orthogonal tersebut yang mempresentasikan bukan nol (0) dan kerugian mutu simetrik
jumlah faktor, jumlah level dan jumlah pada kedua sisi target. Fungsi ini mengunakan
pengamatan yang akan dilakukan. formulasi sebagai berikut:
a. Untuk perunit produk
ₒ
Tabel 1 Matriks Orthogonalitas L₈(2⁷) Dan =
∆²
Matriks Orthogonalitas L₈(2⁷) b. Untuk sampel produk
Eksperimen A B C D E F G ( ) = | + ( − ) | dan
1 1 1 1 1 1 1 1 ∑( − )
2 1 1 1 2 2 2 2 =
3 1 2 2 1 1 2 2 2. Fungsi Kerugian Smaller The Better
4 1 2 2 2 2 1 1 Fungsi ini digunakan apabila target
5 2 1 2 1 2 1 2
karakteristik kualitas adalah nol (0), yang
6 2 1 2 2 1 2 1 berati bahwa nilai kualitas semakin jelek
7 2 2 1 1 2 2 1 jika fungsi kerugian semakin jauh dari nol.
8 2 2 1 2 1 1 2 Fungsi ini digunakan formulasi sebagai
berikut :
a.
Untuk per unit produk rasio F untuk kriteria ujia hipotesa. Taguchi
L ( y ) = k . y² membagi karakteristik kualitas menjadi 3 kategori,
b. Untuk sample produk yaitu:
( ) = ( ² + ²) 1. Nominal the better
3. Fungsi Kerugian Larger The Better Suatu produk dikatakan baik apabila pada
Fungsi ini digunakan apabila karakteristik karakteristik kualitas tertentu, nilainya
kualitas yang dituju bertambah besar nilai mendekati nilai target yang telah ditentukan.
kuakitasnya semakin baik. Fungsi ini Nilai S/N untuk Nominal the better adalah:
menggunakan formulasi sebagai berikut: ²
a. Untuk perunit produk / ᵀ = 10
²
( )= dan = ₀. ∆² Dengan ² = ∑ ˌ²
²
b. Untuk sampel produk
1
( )= [ ] ²= ( ˌ− )²
Dan −1
3 ² 2. Larger the better
( )= 1+ Suatu produk memiliki yang baik apabila
² ²
memiliki nilai yang semakin tinggi pada
4. Fungsi Kerugian Tidak simetris karakteristik kualitas tertentu.
Fungsi ini digunakan apabila dalam situasi Nilai S/N untuk larger the better adalah
tertentu karakteristik kualitas n.t.b.mungkin 1 1
berbeda antara satu sisi dengan sisi lainnya. / ˌ = −10 log
ˌ²
Dalam hal ini kerugian pada suatu arah
3. Smaller the better
mungkin lebih besar dibandingkan dengan
Suatu produksi dikatakan berkualitas baik
arah yang lain. Fungsi ini menggunakan
apabila pada karakteristik kualitas tetentu,
formulasi sebagai berikut:
memiliki nilai yang semakin rendah.
( ) = ₁( − )², ≤
Nilai S/N untuk Smaller The better adalah:
( ) = ₂( − )², >
1
/ ˌ = −10 log ˌ²
Keterangan :
L( y ) = Kerugian dalam nilai uang, bila
karakteristik kualitas sama dengan 2.5 Strategi pooling Up
y = Nilai respon dari karakterisrik kualitas Strategi pooling Up dilakukan untuk
m = Nilai target dari karakteristik kualitas menentukan faktor yang paling berpengaruh secara
k = koefisien biaya signifikan pada kualitas/mutu produk. Pooling up
A₀ = Rata – Rata biaya diluar spesifikasi mengunakan perhitungan dan tabel anava dengan
∆ = Penyimpangan dari nilai target dibagi dua tahap yaitu pooling parsial I (Mq hitung
= Standar deviasi ≤ Mq error) dan pooling parsial II (Fhitung≤ Ftabel).
Pooling Parsial I
2.4 Signal To Noise Ratio Pada pooling parsial I dilakukan untuk
Rasio S/N mengabungkan beberapa faktor dengan ketentuan nilai (Mqhitung≤
pengulangan pada satu poin data yang tercerminkan Mqerror). Dari Tabel 4.10 yang dipooling
jumlah variasi yang ada. Rasio S/N digunakan adalah faktor D dan E karena nilai Mqhitung
untuk mengindetifikasi faktor – faktor yang lebih kecil dari nilai Mqerror (21291). Untuk
mempengaruhi variasi suatu respon. Rasio S/N juga faktor yang tidak dipooled yaitu faktor
digunakan untuk mengetahui faktor mana yang A,B,C,dan F dilakukan perhitungan Sqfaktor
berpengaruh pada hasil eksperimen. dan Fhitung yang baru.
Transformasinya adalah Signal to noise ratio atau a) Pooled Factor D dan E
rasio S/N. Sqpooled = Sqerror + Sqᵈ + Sqᵉ
Rasio S/N adalah kontribusi original taguchi Vpooled = Ve + Vᵈ + Vᵉ
pada rancangan eksperimen yang penting dan ( )
sekaligus kontroversial. Taguchi mendefinisikan ( )=
( )
SN dengan rasio sebagai berikut :
( − ) ² b) Non Pooled Factor A,B,C,F,dan G
/ = = 1. Nilai F-hitung
²
ₐ
=
Taguchi menciptakan new performance measure
untuk kriteria pemilihan rancangan yang robust
(kriteria uji hipotesa) dengan melakukan =
perbandingan analisis variansi yang menggunakan
Sampel FAKTOR
Eksperimen K.ALB K.Air K.Kotoran
2,5-4,5% 0,15-0,20% 0,01-0,02%
1
5,72 4,07 4,95 3,91 3,75 0,25 0,20 0,26 0,20 0,20 0,05 0,20 0,05 0,02 0,02
4,93 3,75 4,75 3,53 3,84 0,21 0,18 0,25 0,20 0,20 0,03 0,20 0,07 0,02 0,02
4,03 3,05 4,65 3,42 3,78 0,20 0,16 0,22 0,20 0,20 0,02 0,20 0,04 0,02 0,02
4,98 2,99 4,27 3,47 3,72 0,24 0,15 0,22 0,20 0,20 0,04 0,20 0,02 0,02 0,02
4,87 3,54 3,94 3,63 3,66 0,22 0,20 0,20 0,22 0,20 0,03 0,20 0,02 0,02 0,02
4,62 3,48 3,88 3,51 4,85 0,21 0,20 0,20 0,21 0,24 0,03 0,20 0,02 0,03 0,03
4,49 4,02 3,56 4,09 3,85 0,22 0,21 0,15 0,21 0,20 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
2
3,93 3,87 3,75 3,81 5,56 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,02 0,02 0,02 0,02 0,05
6,12 5,63 4,60 4,83 4,48 0,28 0,26 0,23 0,24 0,23 0,07 0,04 0,03 0,03 0,03
4,29 4,52 4,68 4,71 4,65 0,20 0,21 0,23 0,23 0,23 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03
5,97 6,27 6,03 5,91 5,30 0,28 0,30 0,30 0,29 0,25 0,03 0,04 0,04 0,03 0,03
5,05 4,88 4,83 4,70 4,55 0,24 0,23 0,23 0,22 0,21 0,03 0,03 0,03 0,04 0,03
5,01 4,91 4,48 4,72 5,47 0,25 0,24 0,24 0,25 0,29 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
5,36 5,20 5,72 4,93 5,69 0,29 0,29 0,28 0,22 0,27 0,03 0,03 0,04 0,02 0,03
4,90 4,41 4,05 4,00 4,34 0,23 0,21 0,20 0,20 0,20 0,03 0,02 0,02 0,03 0,03
4,48 4,74 4,62 4,65 4,63 0,20 0,24 0,23 0,23 0,23 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04
4,61 4,64 4,35 4,30 4,12 0,24 0,23 0,20 0,20 0,20 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
4,24 3,88 4,00 3,64 3,54 0,20 0,20 0,20 0,15 0,15 0,04 0,03 0,04 0,04 0,04
3
4,42 4,33 4,00 3,73 3,61 0,20 0,21 0,20 0,24 0,21 0,02 0,03 0,03 0,03 0,02
3,94 4,54 4,76 4,63 4,50 0,20 0,23 0,23 0,28 0,30 0,03 0,03 0,04 0,03 0,04
4,57 4,25 4,71 4,94 4,82 0,20 0,30 0,29 0,25 0,24 0,03 0,04 0,04 0,04 0,04
5,26 5,10 5,40 5,26 5,47 0,20 0,23 0,23 0,21 0,20 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02
5,23 5,31 4,26 4,12 4,52 0,20 0,20 0,23 0,23 0,23 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02
4,58 5,07 4,84 4,76 4,81 0,20 0,24 0,24 0,20 0,20 0,03 0,02 0,02 0,05 0,07
4,87 4,49 4,32 4,30 4,15 0,22 0,20 0,20 0,20 0,20 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03
4,02 3,73 3,81 3,71 4.03 0,21 0,20 0,20 0,20 0,20 0,04 0,02 0,02 0,03 0,02
4
4,36 4,25 4,30 4,27 5,03 0,20 0,25 0,23 0,23 0,21 0,02 0,03 0,02 0,03 0,04
4,68 5,72 6,89 7,97 7,66 0,24 0,29 0,29 0,30 0,30 0,03 0,03 0,04 0,04 0,04
4,46 7,39 6,92 5,59 4,97 0,21 0,30 0,30 0,29 0,25 0,03 0,04 0,04 0,03 0,03
5,24 4,40 6,16 5,93 4,33 0,23 0,21 0,23 0,21 0,20 0,03 0,02 0,04 0,03 0,03
5,37 4,73 4,87 4,92 4,58 0,23 0,24 0,24 0,23 0,21 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02
5,19 4,76 4,93 5,15 5,26 0,23 0,20 0,24 0,28 0,24 0,03 0,05 0,07 0,04 0,03
5,22 5,14 5,02 5,54 5,05 0,28 0,24 0,24 0,24 0,24 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02
4,83 4,68 4,21 4,29 4,31 0,30 0,25 0,25 0,20 0,30 0,04 0,03 0,02 0,02 0,03
5
4,57 4,50 4,63 4,48 4,23 0,22 0,24 0,20 0,21 0,23 0,02 0,04 0,04 0,04 0,04
4,60 4,90 4,66 4,78 4,54 0,23 0,24 0,22 0,21 0,21 0,03 0,03 0,03 0,02 0,04
4,89 4,37 4,26 4,10 4,12 0,24 0,20 0,20 0,21 0,20 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02
4,97 4,58 4,25 3,98 4,80 0,25 0,20 0,20 0,20 0,21 0,04 0,02 0,02 0,05 0,07
4,75 4,52 4,67 5,30 4,96 0,21 0,24 0,21 0,23 0,24 0,02 0,04 0,03 0,03 0,03
4,98 4,72 4,56 5,12 4,87 0,23 0,28 0,24 0,21 0,20 0,03 0,02 0,02 0,03 0,02
4,37 4,49 4,40 4,27 4,19 0,21 0,20 0,20 0,21 0,21 0,04 0,02 0,02 0,02 0,03
4,20 4,42 4,21 4,28 4,34 0,20 0,21 0,20 0,21 0,20 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02
4,13 4,62 4,54 4,73 4,51 0,24 0,22 0,25 0,21 0,20 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02
6
5,41 4,67 5,87 5,27 5,51 0,21 0,22 0,22 0,24 0,20 0,02 0,03 0,04 0,04 0,04
4,37 5,03 4,46 6,35 4,84 0,20 0,29 0,28 0,20 0,20 0,02 0,04 0,04 0,03 0,03
4,22 4,57 4,28 4,21 4,23 0,18 0,22 0,21 0,26 0,25 0,02 0,02 0,04 0,03 0,03
4,10 4,94 5,32 5,26 4,72 0,16 0,22 0,22 0,20 0,20 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
4,03 4,51 4,46 4,17 5,60 0,15 0,20 0,23 0,23 0,21 0,03 0,05 0,07 0,04 0,03
3,89 5,09 4,82 4,98 5,11 0,20 0,29 0,29 0,30 0,30 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02
4,43 5,40 5,68 5,89 5,53 0,20 0,30 0,30 0,29 0,22 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02
5,26 5,13 5,01 4,85 4,17 0,26 0,25 0,25 0,24 0,20 0,03 0,02 0,02 0,03 0,02
4,45 3,43 4,29 4,27 0,25 0,21 0,20 0,25 0,04 0,02 0,02 0,03
7
4,43 5,57 5,75 5,50 5,10 0,22 0,24 0,23 0,21 0,20 0,03 0,02 0,02 0,05 0,07
4,61 4,42 4,15 3,94 4,33 0,22 0,24 0,28 0.24 0,20 0,02 0,04 0,03 0,03 0,03
5,00 4,61 4,27 4,71 4,25 0,25 0,24 0,24 0,21 0,22 0,04 0,02 0,02 0,03 0,02
5,12 4,25 3,93 3,82 3,72 0,24 0,20 0,21 0,16 0,15 0,03 0,02 0,02 0,02 0,03
4,88 3,81 3,72 3,64 3,80 0,23 0,20 0,20 0,20 0,20 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02
5,01 3,45 3,63 3,53 3,29 0,20 0,20 0,20 0,22 0,21 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02
5,42 3,50 3,21 2,98 3,05 0,24 0,18 0,16 0,15 0,20 0,02 0,02 0,05 0,03 0,02
8
3,76 4,27 4,82 5,23 5.71 0,20 0,20 0,22 0,25 0,27 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02
3,68 5,10 4,48 4,88 5,55 0,20 0,27 0,23 0,27 0,25 0,02 0,02 0,05 0,07 0,04
4,17 5,61 5,21 4,10 3,18 0,20 0,28 0,28 0,20 0,20 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
4,45 3,54 3,64 3,33 3,00 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
4,28 3,15 3,20 3,50 3,27 0,20 0,20 0,21 0,20 0,18 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02
4,13 3,47 3,28 3,05 3,54 0,22 0,16 0,15 0,20 0,20 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03
4,35 3,20 3,00 3,84 3,99 0,21 0,20 0,20 0,20 0,20 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02
3,39 3,45 3,32 3,81 3,84 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,02 0,02 0,02 0,04 0,02
Sumber: Lab Sumber Sawit Makmur
Faktor/level
0
A1 A2 B1 B2 C1 C2 D1 D2 E1 E2 F1 F2 G1 G2 Kematangan Buah
-0.5
-2.5
kecepatan putaran Threser
-3
Tekanan press
-3.5
Unit Klarifikasi
-4
Holding time
20
tekanan pada perebusan
15
kecepatan putaran Thresher
10
tekanan press
5
Unit Klarifikasi
0
A1 A2 B1 B2 C1 C2 D1 D2 E1 E2 F1 F2 G1 G2
Faktor/level
0
A1 A2 B1 B2 C1 C2 D1 D2 E1 E2 F1 F2 G1 G2 Kematangan buah
-5
Lama penimbunan
diloading ramp
-10 Holding time
Rasio S/N
Kecepatan putaran
-20 Thereser
Tekanan press
-25
Unit Klarifikasi
-30
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah metode Taguchi seperti
yang telh diuraikan pada landasan teori maka diperoleh hasil setting percobaan yang terpilih seperti pada Tabel
4 berikut ini :
Tabel 4. Seting Percobaan Terpilih
Faktor Level 1 Level 2 Satuan
Kematangan Buah (A) Agak matang Matang -
Lama penimbunan di Loading Ramp (B) 1 3 Hari
Holding Time (C) 50 48 Menit
Tekanan Pada Rebusan (D) 2,8 3 Kg/cm²
Kecepatan putaran Thresher (E) 22 23 Rpm
Tekanan Pressan (F) 34 38 Bar
Unit Klarifikasi (G) 85 90 ̊C
(Kecepatan putaran Thresher) E₁,yaitu sebesar 18,5 Faktor ini diterapkan pada level 2 untuk
K.Air (Kecepatan putaran Thresher) E₁ yaitu menjamin holding time yang tepat sehingga
sebesar 20,5, dan K.kotoran F₁ (Tekanan Pressan) terjadi penyempurnaan pengolahan yang
yaitu sebesar 18,5. Hasil dari perhitungan nilai berkaitan dengan pemipilan, pengambilan
respon tersebut dapat diketahui bahwa faktor minyak pada saat pengempaan dan
G₁,D₁ dan B₂ memiliki pengaruh yang lebih besar pemurnian dengan tekanan perebusan
terhadap Mutu minyak kelapa sawit. sebesar 3 kg/cm2
SNR digunakan untuk memilih faktor – faktor
yang memiliki kontribusi pada pengurangan 3. Faktor A₂ (Kematangan Buah)
variansi suatu respon dan untuk mengetahui level Faktor ini diterapkan tetap sama dengan
faktor mana yang berpengaruh pada hasil kondisi awal yaitu kematangan buah pada
eksperimen. Dari hasil tersebut dihitung selisih level matang.
SNR dari kedua level untuk menentukan ranking
dari setiap faktor. Faktor yang memiliki selisih 4. Faktor C₂ (Holding Time)
terendah dibuat rangking satu demikian seterusnya. Faktor ini diterapkan pada level 2 yaitu
Ranking tersebut menyatakan seberapa besar diturunkan dari kondisi awal karena
pengaruh atau kontribusi terhadap kualitas produk. tergantung pada tekanan perebusan dan
Berdasarkan hasil perhitungan Signal to Noise kematangan buah. Dengan holding time 48
Ration (SNR) Pada ALB, K, Air dan K.kotoran menit maka akan sesuai dengan kematangan
dapat diperoleh bahwa faktor D₁ (Tekanan pada buah dan tekanan perebusan yang disetting.
Rebusan),sebesar -2,52 pada K Air E₁(Kecepatan
pada Threser) sebesar -24, 392, K. Kotoran B₂ 5. Faktor B₁ (Lama Penimbunan di Loading
(Lama penimbunan diloading ramp)sebesar - Ramp)
23,757memiliki pengaruh tertinggi atau kontribusi Faktor ini diterapkan pada level 1 yaitu tetap
yang besar terhadap hasil hasil eksperimen nilai pada lama penimbunan selama 1 hari.
SNR.Dan kurang berpengaruh adalah faktor ALB Dengan lama penimbunan ini maka tidak
B₁(Lama penimbunan diloading ramp)sebesar akan menaikkan persentase ALB yang
1,94,K.Air F₁ (Tekanan pada Pressan) sebesar -22, besar.
611, K. kotoran G₁ (Unit Klarifikasi) sebesar -
21,135 terhadap nilai eksperimen SNR. 6. Faktor E₁ (Kecepatan Putar di Threser)
Perhitungan jumlah kuadrat level faktor (Sum of Faktor ini diterapkan tetap pada level 1
Square) bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh sama dengan kondisi awal karena dengan
level dari setiap faktor terhadap kualitas produk. kecepatan ini mampu melepaskan buah dari
Berdasarkan hasil dari perhitungan diperoleh tandannya tanpa harus ada yang terbuang
bahwa kuadrat level faktor dipengaruhi oleh jumlah
level faktor dan jumlah data. Kuadrat level faktor 7. Faktor G₂ (Temperatur di unit Klarifikasi)
yang tertinggi mempengaruhi kualitas produk CPO Faktor temperatur pada stasiun klarifikasi
terdapat pada faktor E (Kecepatan Putar di menjadi penentu kualitas minyak mentah.
Thresher) yaitu 414,12 dan yang terrendah adalah Temperatur diterapkan pada level 2 agar
faktor F (Tekanan Pressan) sebesar 315,42. pada saat pemurnian minyakdengan
Respon faktor yang digunakan sebagai faktor temperatur 900C dapat memperoleh kualitas
utama adalah kategori reject. Berdasarkan kategori minyak sebaik mungkin.
reject yang digunakan maka karakteristik kualitas
adalah smaller the best, berarti bahwa semakin V. Kesimpulan dan Saran
kecil nilainya maka akan semakin baik
kualitasnya. Dari hasil perhitungan efek faktor 5.1 Kesimpulan
utama dengan S/N ratio maka urutan faktor yang Dengan menggunakan metode Taguchi dalam
paling berpengaruh terhadap rata-rata karakteristik usaha perbaikan kualitas/mutu produk PT.Sumber
kualitas dan variasi karakteristik kualitas adalah: Sawit Makmur, maka dapat diambil kesimpulan,
yaitu :
1. Faktor F₁ (Tekanan Press) 1 Dari Percobaan yang telah dilakukan bahwa
Faktor ini berperan dalam pemisahan faktor – faktor yang paling mempengaruhi mutu
minyak dari massa adukan dengan cara minyak kelapa sawit adalah pada Unit
mengepres. Tekanan pressan diterapkan Klarifikasi yang seharusnya minyak kelapa
tetap pada level 1 sama dengan kondisi awal sawit dipanaskan sekitar 900dan tidak boleh
karena kecepatan ini sudah berada pada dibawah 900 karena dapat merusak mutu
setting standar. minyak kelapa sawit.
mutu minyak kelapa sawit itu dari buah kelapa Daftar Pustaka
sawit yang diterima dari pihak agen yang telalu
masak atau sudah mau busuk dan buah tersebut [1] Ahmad Yudi Arfan, 2013, Skripsi
dapat menaikkan kadar asam lemak bebas dan Peningkatan Kualitas Produk Karet
kadar air. dengan Mengunakan Metode Data
Evelopment Analysis (DEA) dan Metode
3 Dari percobaan yang telah dilakukan dan Taguchi (Pabrik Industri Karet PTPN 3
menganalisa dapat disimpulkan bahwasannya Sei Silau Asahan).Fakultas Teknik Industri
faktor yang paling mempengaruhi yaitu faktor Universitas Sumatera Utara.
unit klarifikasi,kecepatan putaran Thereser dan [2] Debrina Puspita Andriani, 2014, Skripsi
lama penimbunan diloading ramp. Pengendalian Kualitas Penyulingan
minyak daun cengkeh dengan Metode
5.2 Saran Taguchi.Fakultas Teknik Industri
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ada Universitas Brawijaya.
beberapa saran yang diharapkan bermanfaat bagi [3] Derita Meliana Sitorus, 2012, Skripsi
perusahaan, antara lain yaitu : Analisa dan Usulan Perbaikan Kualitas
1. Buah yang masuk diloading Ramp cepat diolah Produk dengan Metode Taguchi ( Studi
dikarenakan untuk mencegah buah tersebut Kasus PT Asam Jawa). Fakultas Teknik
terlalu masak dan untuk mencegah buah Industri Universitas Sumatera Utara.
tersebut naik asam lemak bebas dan kadar [4] Irwan, Haryono Didi, 2015, Pengendalian
airnya. Kualitas Statistik (Pendekatan Teoritis dan
Aplikastif), Alfabeta, Bandung
2. Pada stasiun karifikasi supaya lebih memantau [5] Irwan, Haryono Didi, 2015, Pengendalian
temperaturnya supaya tetap stabil untuk Kualitas Statistik (Pendekatan Teoritis dan
menjaga mutu minyak sawit. Aplikastif). Alfabeta, Bandung.
[6] Moh. Hartono, 2012, Meningkatkan Mutu
3. Dan pada buah yang masuk keloading ramp Produk Plastik Dengan Metode Taguchi,
harus disortir dengan baik supaya buah yang Jurnal, Teknik Mesin Politeknik Negri
mentah dan yang busuk tidak ikut masuk Malang.
kedalam pada perebusan karena dapat [7] Soejanto, Irwan, 2009, Desain Eksperimen
mepengaruhi mutu minyak tersebut. Dengan Metode Taguchi, Graha
Ilmu,Yogyakarta.