Anda di halaman 1dari 18

RUMUS PERHITUNGAN DALAM KEPERAWATAN

1. Menghitung Usia Kehamilan


𝑇𝐹𝑈 (𝑐𝑚)
= 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
3,5 𝑐𝑚

Contoh Kasus
Seorang ibu hamil dengan G1P0A0 datang ke poli kandungan untuk ante
natal care. Saat pemeriksaan diperoleh hasil TFU 28 cm. Berapa usia
kandungan ibu tersebut?
A, 5
B, 6
C, 7
D, 9
E, 8

Jawab
Diketahui
G1P0A0
TFU = 28 cm
Ditanya Usia kehamilan ibu
28 𝑐𝑚
= 8 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
3,5 𝑐𝑚

2. Menghitung jumlah tetesan infus


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑇𝑃𝑀 =
𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Contoh kasus
Seorang anak perempuan usia 7 tahun, diopname setelah menderita diare
berat selama 2 hari. Dokter memberikan cairan Ringer’s Lactate 2
labu/botol dan dijadwalkan akan habis 10 jam, dengan faktor tetesan infus
20. Saat ini infus sudah berjalan selama 7 jam, cairan tersisa adalah 350
ml. Berapakah jumlah tetesan permenit diperlukan agar infuse habis tepat
waktu....?
A.60 tetes/menit
B.41,67 tetes/menit
C.11,666 tetes/menit
D.38,888 tetes/menit
E.33,333 tetes/menit
Jawab
J. volume cairan RL 1000 cc setelah 7 jam sisa 350 ml
Lama pemberian 10 jam tapi sudah berjalan 7 jam sisa 3 jam
Faktor tetes: 20
Jumlah tetesan per menit?
350 𝑥 20
𝑇𝑃𝑀 =
3𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
7000
𝑇𝑃𝑀 =
180
TPM = 38,888

3. Menghitung jumlah cairan yang dihabiskan


𝑂𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 𝐽, 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽. 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠

Contoh Kasus
Seorang ibu berusia 33 tahun dirawat di ruangan dengan keluhan muntah-
muntah dan diare sejak 3 hari yang lalu. Klien mendapat terapi NaCl
0,9%, 30 tpm, dengan infus set 1cc = 15 tetes.
Berapa volume cairan yang amsuk ke tubuh klien selama 3 jam?
A, 250 ml
B, 300 ml
C, 315 ml
D, 340 ml
E, 360 ml
Jawab:
Diketahui
Faktor tetes = 15
Order tetes = 30
Waktu pemberian = 3 jam
Ditanya jumlah cairan yang masuk?
30 𝑡𝑝𝑚 𝑥3 𝑗𝑎𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐽. 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
15 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠

5400
𝐽. 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
15

Jumlah cairan yang masuk = 360 cc

4. Menghitung lama pemberian


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝐿𝑃 =
𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Faktor tetes:
Mikro = 60
Makro = 15 atau 20

Contoh Kasus
Seorang anak perempuan usia 1 tahun dirawat dibangsal dengan keluhan
demam dan diare sejak 3 hari yang lalu. Dia mengalami dehidrasi akibat
mencret 6x/hari dengan konsistensi ai lebih banyak adri pada ampas.
Berdasarkan intruksi dokter maka dilakukan terapi cairan dengan dipasang
infus mikro 50 tetes permenit. Cairan NaCl 0,9% 500cc.
Jika cairan infus tersebut diberikan mulai jam 08:00 Jam berapakah cairan
tersebut habis.
A, 14:00
B. 15:00
C, 16:00
D, 17:00
E. 18:00

Jawab:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝐿𝑃 =
𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

500 𝑐𝑐 𝑥 60
𝐿𝑃 =
50 𝑡𝑝𝑚𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

500 𝑐𝑐
𝐿𝑃 =
50 𝑡𝑝𝑚

LP = 10 Jam
Jika cairan diberikan mulai dari jam 08:00 maka cairan akan habis pada
jam 18:00

5. Penilaian GCS
a. Mata (E):
4: Spontan membuka mata
3: Dengan perintah
2: Dengan rangsang nyeri
1: Tidak ada reaksi

b. Motorik (m):
6: Mengikuti perintah
5: Melokalisir nyeri
4: Menghindari nyeri
3: Fleksi abnormal
2: Ekstensi abnormal
1: Tidak ada reaksi
c. Verbal (V):
5: Orientasi baik
4: Disorientasi waktu & tempat, tapi dapat mengucapkan kalimat
3: Hanya mengucapkan kata-kata
2: Mengerang
1: Tidak ada reaksi

Contoh kasus
Seorang laki-laki usia 38 tahun di rawat di ruang ICU dengan penurunan
kesadaran, diagnosa medis cedera kepala. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan “pasien mampu membuka mata dengan rangsangan cubitan dan
mampu menarik area yang nyeri pada lokasi cubitan tersebut, tidak
mengucapkan kata hanya suara mengerang, tekanan darah 140/90 mmHg,
nadi 88x/i, pernapsan 24x/i, suhu 38o C.
Bagaimana penulisan GCS data di atas?
A, GCS 4 (E2, M1, V1)
B, GCS 5 (E3, M1, V1)
C, GCS 6 (E2, M2, V2)
D, GCS 7 (E3, M3, V1)
E, GCS 8 (E2, M4, V2)

Jawab:
E = Membuka mata dengan rangsangan cubitan: Skor 2
M = Mampu menarik area yang nyeri pada likasi cubitan; skor 4
V = Tidak mengucapkan kata-kata hanya mengerang; Skor 2

6. Rumus pemberian Obat


𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝𝑘𝑎𝑛
𝑥 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡/𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
Contoh kasus
Seorang perawat sedang menghitung orderan obat ranitidin untuk An. Y.
Dokter memberikan order 25 mg sedangkan dalam obat ranitidin tertulis
50 mg, Netto 2 ml. Perawat x memberikan obat ke An. Y sebanyak 2 ml,
ternyata perawat x salah menghitung. Berapakah dosis yang benar dari
orderan dokter ranitidin 25 mg untuk An. Y ......?
A.1 ml
B.3 ml
C.1,5 ml
D.2,5 ml
E.1,25 ml

Jawab:
Diketahui
Dosis yang diresepkan = 25 mg
Dosis tersedia = 50 mg
Netto = 2
Ditanya yang harus diberikan perawat
25 𝑚𝑔
𝑌𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 = 𝑥 2 𝑚𝑙
50 𝑚𝑔
Yang harus diberikan = 1 ml

7. Menghitung resusitasi cairan pada luka bakar


Dewasa= RL 4 ml x BB x % LB/24 jam
Anak = RL 2 ml x BB x % LB/24 jam
½ diberika 8 jam pertama
½ diberikan 16 jam selanjutnya

Contoh Kasus
Seorang supir truk berusia 39 tahun masuk RS setelah mengalami luka
bakar pada dada bagian depan, lengan dan tangan akibat kebakaran yang
terjadi pada truk yang dikendarainya. Diketahui supir tersebut 60 Kg
dengan estimasi luka bakar 30%. Berapakah volume resusitasi cairan yang
diberikan pada klien tersebut pada 8 jam pertama, berdasarkan formula
Baxter/parkland?
A. 9600 cc
B. 4800 cc
C. 3600 cc
D. 3600 cc
E. 2400 cc

Jawab
Diketahui
BB pasien = 60 Kg
Luas luka bakar = 30 %
Ditanya jumlah resusitasi cairan yang diberikan pada 8 jam pertama
Rumus: Dewasa = RL 4 mL x 60 Kg 30%/24 jam
= 7200 untuk pemberian 24 jam
Kasus pemberian 8 jam pertama
7200 x ½
3600 cc

8. Menghitung luas luka bakar


Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal
dengan nama rule of nine atau rule of wallace yaitu:
a) Kepala dan leher : 9%
b) Lengan masing-masing 9% : 18%
c) Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
d) Tungkai masing-masing 18% : 36%
e) Genetalia/perineum : 1%

Contoh Kasus
Seorang klien berusia 45 tahun datang ke ruang UGD bersama teman
kerjanya. Satu jam yang lalu, klien ketika dan temanya ingin memasang
teralis plafon rumah klien tersengat listrik, terdapat luka bakar pada
telapak tangan sampai ke siku sebelah kiri dan kanan, kaki kanan sampai
alat vital klien. Berdasarkan rumus 9 (rule of 9) berapa persenkah luas luka
bakar pada klien....?
A.28%
B.19%
C.37%
D.36%
E.27%

Jawab:
Diketahui
Telapak tangan sampai siku masing 4,5 % total 9%
Kaki kanan 18%
Genitalia 1%
Ditanya luas luka bakar
Total luas luka bakar = 9%+18%+1% = 28%

9. Rumus menghitung taksiran partus (Naegle)


a. Jika HPHT bulan Januari sampai Maret
Hari + 7, Bulan + 9, tahun + 0

Contoh Kasus
Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan
lahir bayinya. HPHT-nya adalh 8 Januari 2015. Tanggal berapa
bayinya diperkirakan lahir?
A, 17 Oktober 2015
B, 16 Oktober 2015
C, 15 Oktober 2015
D, 14 Oktober 2015
E, 13 Oktober 2015

Jawab
Diketahui
Usia kehamilan = 28 minggu
HPHT = 8 Januari 2015
Ditanya Hari taksiran partus
Tanggal = 8 + 7 = 15
Bulan = 1 + 9 = 10
Tahun = 2015 + 0 = 2015
Jadi taksiran partus 15 Oktober 2015

b. Jika HPHT April sampai Desember


Hari + 7, Bulan – 3, Tahun + 1

Contoh Kasus
Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan
lahir bayinya. HPHT-nya adalh 15 Oktober 2015. Tanggal berapa
bayinya diperkirakan lahir?
A, 21 Juli 2015
B, 22 Juli 2015
C, 23 Juli 2015
D, 24 Juli 2015
E, 25 Juli 2015
Jawab
Diketahui
Usia kehamilan = 30 minggu
HPHT = 15 Oktober 2014
Ditanya Hari taksiran partus
Tanggal = 15 + 7 = 22
Bulan = 10 - 3 = 7
Tahun = 2014 + 1 = 2015
Jadi taksiran partus 22 Juli 2015

10. Menghitung berat badan janin (Jhonson tausak)


(TFU-n) x 155 = BB Janin
MD = Jarak simfisis pubis s/d fundus uteri
N= 11 jika verteks pada atau spina iskhiadika, 12 jika Verteks dibawah
spina iskhiadika.

Contoh Kasus
Seorang ibu hamil 36 minggu ingin mengetahui taksiran berat janinnya.
Apabila TFU = 35 cm, divergen. Berapakah taksiran berat janinnya?
A, 3620
B, 3720
C, 3820
D, 3520
E, 3730

Jawab
Diketahui
Usia kehamilan 36 minggu
TFU = 35 cm
Divergen
Ditanya Taksiran berat janin
Berat janin = (35 cm -11) x 155
= 24 x 155
= 3720 gram

11. Metode KB kalender masa subur (pantang berkala)


a. Siklus teratur
HPHT Dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12
hingga hari ke-16 dalam siklus haid

Contoh Kasus
Seorang ibu berusia 42 tahun ingin membatasi kelahiran ankanya
dengan metode kalender. Ibuingin mencoba metode tersebut Pada saat
ini. Siklus menstruasi ibu 28 hari pada bulan ini, HPHT pada tanggal 2
Oktober.
Kapankah ibu tidak boleh bersenggama dengan suami?
A, Tanggal 16 Oktober
B, Tanggal 18 Oktober
C, Tanggal 16 - 20 Oktober
D, Tanggal 2 – 8 Oktober
E, Tanggal 17 – 18 Oktober

b. Siklus tidak teratur


Siklus haid terpendek dikurang 18
Siklus haid terpanjang dikurang 11

Contoh kasus:
Seoran wanita berusia 29 tahun baru melepas alat kontrasepsi AKDR
3 bulan yang lalu, datang ke pili KIA untuk berkonsultasi tantang alat
kontrasepsi, Ny. Y menginginkan penggunaan alat kontrasepsi alami
tanpa alat karena merencanakan kehamilan dalm waktu dekat, dan
memutuskan untuk menggunkan metode kalender setelah melewati
sesi konseling. Hasil pengkajian siklus haid terpanjang 32 hari dan
terpendek 27 hari. HPHT 1 Mei 2013. Kapankah masa pantang
berhubungan pasien di atas?
A, 8-21 Mei 2013
B, 7-21 Mei 2013
C, 9-21 Mei 2013
D, 10-25 Mei 2013
E, 11-25 Mei 2013

Jawab
Diketahui
HPHT = 1 Mei 2013
Siklus haid terpanjang 32 hari
Siklus haid terpendek 27 hari
Ditanya pantang berhubungan
Siklus terpendek 27 hari – 18 = 9
Siklus terpanjang 32 hari – 11 = 21
Masa subur pasien terjadi pada tanggal 9 Mei – 21 Mei. Maka pasien
tidak boleh berhubungan pada tanggal tersebut

12. Apgar Skor


Appearance (warna kulit)
0 — Seluruh tubuh bayi berwarna kebiru-biruan atau pucat
1 — Warna kulit tubuh normal, tetapi tangan dan kaki berwarna kebiruan
2 — Warna kulit seluruh tubuh normal
Pulse (denyut jantung)
0 — Denyut jantung tidak ada
1 — Denyut jantung kurang dari 100 kali per menit
2 — Denyut jantung lebih atau diatas 100 kali per menti
Grimace (respon refleks)
0 — Tidak ada respon terhadap stimulasi
1 — Wajah meringis saat distimulasi
2 — Meringis, menarik, batuk, atau bersin saat stimulasi
Activity (tonus otot)
0 — Lemah, tidak ada gerakan
1 — Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerakan
2 — Bergerak aktif dan spontan
Respiration (pernapasan)
0 — Tidak bernapas
1 — Menangis lemah, terdengar seperti merintih, pernapasan lambat dan tidak
teratur
2 — Menangis kuat, pernapasan baik dan teratur

Contoh kasus
Seorang perempuan 24 tahun, datang ke poli kandungan, kehamilan 36
minggu, dengan keluhan, mules-mulas sudah 5 jam yang lalu. Pada hasil
pemeriksaan awal perawat menganganjurkan klien untuk jalan-jalan
disekitar poli. Setelah dirasa cukup klien mendatangi perawat dan
dilakukan pemeriksaan dalam dan hasilnya sudah masuk ke pembukaan
lengkap. Perawat membantu persalinan jam 10 lewat 35 menit lahirlah By.
A dalam kondisi normal BB 3000 mg dan perawat melakuakn pemeriksaan
apgare score. Berapakah nilai tertinggi dari apgare score........?
A.8
B.9
C.12
D.11
E.10

Jawab:
Behubung bayinya lahir dengan normal maka apgar skornya adalah 8

13. Rumus Gilles


a. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari
i. Keperawatan langsung
1). Keperawtan minimal: Jumlah pasien X 2 jam perawatan
2). Keperawatan parsial: jumlah pasien X 3 Jam perawatan
3). Keperawatan Total: Jumlah pasien X 6 jam perawatan
ii. Keperawatan tidak langsung: Jumlah pasien X 1 Jam perawatan
iii. Penyuluhan kesehatan: Jumlah pasien X 0, 25 jam

b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛
𝐽. 𝐽𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di ruangan


𝐽. 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑗. 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 𝑗. ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
=
(𝑗. ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 − 𝑗. ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)𝑥 𝑗. 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

d. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari


𝑗. 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 𝑗. 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
=
𝑗. 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
e. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift
47%
Shift pagi =𝐽.𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
36%
Shift siang = 𝐽.𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
17%
Shift malam = 𝐽.𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

Contoh kasus

Ruangan bedah memiliki 20 tenpat tidur dengan jumlah rata-rata pasien


sebanyak 17 pasien per hari ( 3 pasien minimal care, 8 pasien parsial care,
6 pasien total care). Jika jumlah jam kerja perawat sebanyak 7 jam per hari
dan jumlah hari libur dalam setahun sebanyak 73 hari. Maka berapakah
jumlah perawat yang dibutuhkan secara keseluruhan per hari berdasarkan
metode Gilles?

A, 15

B, 16

C, 17

D, 18

E, 19
Jawab

Diketahui

Jumlah tempat tidur 20 buah

Jumlah pasien per hari 17

3 pasien minimal care

8 pasien parsial care

6 pasien total care

J. jam kerja perawat per hari adalah 7 jam

J. hari libur dalam setahun adalah 73 hari

Ditanya Perawat yang dibutuhkan diruangan tersebut per hari

a. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari


i. Keperawatan langsung
1). Keperawtan minimal: 3 X 2 jam perawatan = 6 jam
2). Keperawatan parsial: 8 X 3 Jam perawatan = 24 jam
3). Keperawatan Total: 6 X 6 jam perawatan = 36 jam
ii. Keperawatan tidak langsung: 17 X 1 Jam perawatan = 17 jam
iii. Penyuluhan kesehatan: 17 X 0, 25 jam = 4,25 jam
Total Jumlaj jam perawatan untuk seluruh pasien 87,25 jam
b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:
87,25
𝐽. 𝐽𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 =
17
Jumlah jam perawatan/pasien/hari = 5,13 jam

c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di ruangan


5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
=
(365 ℎ𝑎𝑟𝑖 − 73 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖

5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖


=
(292 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖
5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
=
(292 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖

31831,65
=
2044
= 15,573 = 15 perawat

14. Rumus skoring keperawatan keluarga

No Kriteria Skala Bobot


1 Sifat Masalah
Tidak / Kurang Sehat 3 1
Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtra 1
2 Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk dicegah
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Masalah Berat, harus segera ditangani 2 1
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1
Masalah Tidak dirasakan o
Skoring
1. TENTUKAN Skor untuk setiap kriteria
2. Score dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
3. Jumlahkan Skore untuk semua Kriteria

Contoh kasus
Seorang calon perawat melakukan pengkajian keluarga didapatkan 2
masalh keperawatan keluarga, untuk masalah 1: sifat masalah adalah
ancaman kesehatan, kemungkinan masalh bisa diubah dengan mudah,
potensial masalh untuk dicegah dan menurut keluarga masalah segera
untuk ditangani. Berapakah masalah skor keperawatan keluarga pada
kasus dengan menggunakan skoring Baylon?
A, 1 2/3
B, 2 2/3
C, 3 2/3
D, 4 2/3
E, 5 2/3

Jawab
Diketahui
Sifat masalah: Ancaman kesehatan Skor 2
2
𝑥 1 = 2/3
3

Kemungkinan masalah bisa diubah: Mudah skor 2

2
𝑥2=2
2
Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi skor

3
𝑥1=1
3
Menonjolnya masalah: Segera ditangani 2

2
𝑥1=1
2
Ditanya total skoring = 2/3 + 2 + 1 + 1 = 4 2/3

15. Penilaian AGD


Contoh Kasus
Seorang pasien perempuan berusia 50 tahun dirawat di RS akibat trauma
dada dan dilakukan pemasangan WSD. Skala nyeri 7. Setelah dilakukan
pemeriksaan AGD ditemukan pH = 7,11, pCO = 10, HCO = 25 dan pO2 =
85. Apakah interpretasi dari hasil pemeriksaan AGD di atas
A, Normal
B, Alkalosis Respiratorik
C, Asidosis Respiratorik
D, Asidosis Metabolik
E, Alkalosis Metabolik

16. Klasifikasi bermain


Contoh kasus
Ibu mengajak balita usia 4 tahun pergi tamasya ke pantai, ibu mengajak
anak tersebut bermain membentuk satu istanan kerajaan yang dibuatdari
pasir
Manakah klisifikasi bermain yang tepat dalam kasus di atas?
A, Sense of pleasure play
B, Skill play
C, Dramatic play
D, Social play
E, Role play

17. Fase
Contoh Kasus
Seorang ibu hari post partum, sikap ibu kurang perhatian pada bayinya,
berfokus pada diri sendiri, ketergantungan pada suami dan ibu
kandungnya, ada perasaan kegembiraan dengan selalu menceritakan
pengalaman hamil dan melahirkan kepada teman atau saudara yang
berkunjung.
Kondisi ibu tersebut berada pada fase?
A, Taking in phase
B, Taking hold phase
C, Letting go phase
D, Let down phase
E, Psikososial phase

Anda mungkin juga menyukai