PENDAHULUAN
1
2
merupakan hal yang paling mudah diserap dan dicerna oleh ingatan pengamat yang
melewati bangunan dan kawasan.
Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang
memiliki beragam peninggalan bersejarah, mulai dari masa Kerajaan Majapahit hingga
masa Kolonial Belanda. Bentuk peninggalan yang terdapat di Kota Sidoarjo berupa
bangunan candi dan bangunan lain selain candi. Pada masa pemerintahan Kolonial
Belanda, Kota Sidoarjo tak lepas dari keberadaan pabrik gula. Pabrik-pabrik gula itu
tersebar di berbagai kawasan, mulai Waru, Taman, Gedangan, Buduran, hingga
kawasan selatan seperti Krian, Tulangan, Prambon, dan Balongbendo. Pabrik-parik ini
muncul karena pemerintah Kolonial Belanda mengarahkan Kota Sidoarjo sebagai
sentra produksi gula. Adapun sentra produksi gula ini merupakan kerja sama antara
pengusaha cina dan pemerintah kolonial belanda (Pramono, 2013). Adanya pabrik-
pabrik gula pada masa itu, memicu perkembangan kota yang ditandai dengan semakin
banyaknya bangunan-bangunan yang dibangun pada masa itu. Salah satu kawasan yang
menjadi pusat aktivitas pada masa itu adalah kawasan Koridor Jalan Raya Candi.
Koridor Jalan Raya Candi saat ini, masih merupakan salah satu jalan utama
menuju pusat aktivitas dan juga menuju kota lain. Citra kawasan yang ada pada masa
pemerintahan Kolonial Belanda masih dapat terlihat pada kawasan koridor tersebut.
Hal ini terlihat dari beberapa bangunan yang mencirikan karakter pada masa
pemerintahan Kolonial Belanda. Adanya bangunan-bangunan tersebut memberikan
ciri khas tersendiri dibandingkan jalan-jalan lain yang serupa. Namun ciri khas ini
secara visual mulai mengalami penurunan karena adanya reklame-reklame dan
vegetasi-vegetasi yang tidak teratur menutupinya. Hal ini tentu sangat disayangkan,
mengingat kualitas visual dari bangunan-bangunan bernilai sejarah dapat
meningkatkan citra kawasan yang juga berdampak pada peningkatan kualitas
lingkungan.
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi visual lansekap koridor jalan dan
mengetahui rekomendasi pengembangan yang baik di Koridor Jalan Raya Candi
berdasarkan visual pejalan kaki, sehingga diharapkan hasil dari studi ini mampu
3
memperbaiki visual lansekap serta meningkatkan kualitas baik dari segi fungsional
maupun estetika.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada di
Jalan Raya Candi. Berikut mengenai permasalahan yang menjadi dasar dilakukannya
studi ini:
1. Seiring perkembangan jaman, koridor Jalan Raya Candi berkembang menjadi
kawasan perdagangan dan jasa yang strategis sehingga berpotensi
menimbulkan banyak penyelenggaraan reklame di sepanjang koridor.
2. Berdasarkan observasi peneliti, Koridor Jalan Raya candi secara kualitas
estetika visual terdapat permasalahan yaitu berupa vegetasi yang tinggi
sehingga menutup bangunan tua, terdapat pedagang kaki lima yang berada di
pedestrian way.
3. Beberapa spot pemandangan visual yang ada Koridor Jalan Raya Candi yang
terhalangi oleh objek lain seperti pohon, halte, dan papan iklan yang
menggangu kenyaman visual pejalan kaki untuk memandang objek utama,
yaitu bangunan tua di Koridor jalan Raya Candi.
1.3 Batasan Masalah
1. Pembahasan ini hanya di jalan raya candi dengan jenis bangunan tua kolonial
Belanda. Pembatasan ini dilakukan agar analisis dan pembahasan terfokus
dengan objek fisik yang sedang diteliti.
2. Tidak mengkaji mengenai aspek ekonomi pabrik dengan pendanaan dalam
mendukung kegiatan pelestarian. Kajian ini hanya membahas mengenai bentuk
karakteristik bangunan tua.
3. Tidak sampai mengenai bagaimana strategi pelaksanaan, kebijakan politik,
peraturan, dan pengelolaan dalam penelitian tersebut. Pembahasan ini lebih ke
fungsional agar tidak meluas ke politik yang lebih detail.
4. Tidak membahas analisis konsep kegiatan pelestarian cagar budaya yang sesuai
dengan kawasan pabrik gula. Pembahasan ini lebih difokuskan karena melihat
kesejarahan kawasan aspek pabrik gula saja. Batasan elemen fisik yang
4
4. Bagi Masyarakat.
Penelitian ini bergunan untuk memberikan refrensi bagi masyrakat mengenai
aset sejarah buda yang seharus dilestarikan, sehingga masyarakat mengenal
warisan budaya leluhur.
1.6 Ruang Lingkup
1.6.1 Ruang Lingkup Peneliti
Lingkup materi penelitian yang dimaksud agar pembahasan dapat terfokus dan
dapat menjawab permasalahan penelitian yang telah ditentukan. Lingkup materi
penelitian ini adalah:
1. Kualitas estetika visual yang ada di Koridor jalan Raya Candi menurut pejalan
kaki
2. Evaluasi kualitas estetika visual Di koridor Jalan Raya Candi.
3. Rekomendasi penataan di Koridor Jalan Raya Candi menurut pejalan Kaki.
6