Anda di halaman 1dari 8

Menurunkan Dismenoreaa Primer melalui Hipnoterapi pada Siswi Sekolah

Menengah Pertama

Oyoh, Jenita Sidabutar


STIkes Ahmad Yani
Email: oyoh_83@yahoo.com

Abstrak

Kejadian dismenorea primer di Indonesia sekitar 54,89%, sisanya 45,11% dismenorea sekunder. Dismenorea
primer pada siswi SMP X dari 35 siswi 25 siswi mengalami disminor bila haid. Salah satu pengobatan
dismenorea secara non-farmakologis yaitu hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan salah satu cara yang mudah,
cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh hipnoterapi terhadap dismenorea pada siswi SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre
Eksperimental dengan rancangan penelitian one group pre-test-post-test. Jumlah populasi yang didapat 117 orang
dan jumlah sampel yang diambil 20 orang, dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh
secara langsung dari responden dengan menggunakan alat ukur Verbal Descriptor Scale (VDS). Analisis
data melalui dua tahapan, yaitu univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t-dependen. Hasil penelitian
didapatkan nilai rata-rata skala dismenorea sebelum diberikan intervensi adalah 6,50 dan nilai rata-rata sesudah
diberikan intervensi adalah 1,35, terdapat pengaruh hipnoterapi terhadap dismenorea (t=17,596, p-value= 0,001).
Hipnoterapi dapat disarankan untuk diterapkan sebagai tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi dismenorea.

Kata kunci: Dismenorea primer, hipnoterapi, SMP.

Effect of Hypnotherapy on Alleviating Primary Dysmenorrhea in Junior


High School Students

Abstract

The incidence of primary dysmenorrhea in Indonesia amounts to approximately 54.89%, while another 45.11%
is secondary dysmenorrhea. 25 out of 35 female students at SMP Patriot Bangsa (Patriot Bangsa Junior High
School) experience primary dysmenorrhea when menstruating. One of nonpharmacological treatments for
dysmenorrhea is hypnotherapy. Hypnotherapy is an easy, fast, effective, and efficient way to treat dysmenorrhea
by reaching the subconcious. This research aimed to identify the effect of hypnotherapy on dysmenorrhea in
junior high school students. This research used a pre-experimental method with one group pretest- posttest
design. The population of this research was 117 students and 20 students were chosen as sample with purposive
sampling technique. Data were collected from respondents using Verbal Descriptor Scale (VDS) instrument.
Data were analyzed in two steps, univariate and bivariate with t-dependent test. The results showed that
the average value of dysmenorrhea before intervention is 6.5 and after intervention is 1.35. Hypnotherapy
was found to have an effect on dysmenorrhea (t=17,596, p-value 0,001). It was suggested to the school that
they should conduct nonpharmacological interventions such as hypnotherapy as treatment of dysmennorhea.

Key words: Dysmenorrhea primer, hypnotherapy, SMP.

Volume 3 Nomor 2 Agustus 2015 111


Oyoh: Menurunkan Diemenore Primer Meningkatkan Tindakan Keperawatan Perawat Associate

Pendahuluan melibatkan aktivitas fisik tetapi juga mental


(Dimyati, 2002). Seorang remaja yang
Dismenorea adalah nyeri haid yang mengalami dismenorea, menyebabkan
merupakan suatu gejala dan bukan suatu aktivitas belajar mereka di sekolah terganggu
penyakit. Dismenorea merupakan nyeri dan tidak jarang hal ini membuat mereka
selama atau segera sebelum menstruasi tidak masuk sekolah. Selain itu kualitas hidup
menjadi salah satu masalah ginekologik menurun, sebagai contohnya seorang siswi
yang paling umum terjadi pada wanita dari yang mengalami dismenorea tidak dapat
segala usia (Lowdermilk, 2010). Dismenorea berkonsentrasi belajar dan motivasi belajar
dibagi menjadi dua, yaitu dismenorea primer akan menurun karena dismenorea yang
dismenorea sekunder (Baziad, 2008). Angka dirasakan pada saat proses belajar mengajar
kejadian dismenorea di Amerika serikat 30- (Ningsih, 2011). Diketahuinya dampak dari
50% perempuan usia reproduksi. Sekitar dismenorea primer bagi remaja maka perlu
10-15% diantaranya terpaksa kehilangan cari penanganan untuk mengatas imasalah
kesempatan kerja, sekolah, dan kehidupan tersebut.
keluarga. Swedia ditemukan angka kejadian Adapun penanganan yang dapat digunakan
dismenorea pada wanita berumur 19 tahun para remaja untuk mengurangi dismenorea
sebanyak 72,42%. adalah dengan cara farmakologis dan non
Kejadian dismenorea primer di Indonesia farmakologis. Terapi farmakologis dengan
sekitar 54,89%, sisanya 45,11% dimenorea obat penghambat sintesis prostaglandin,
sekunder (Proverawati & Maisaroh, 2009), tetapi obat tersebut dapat menimbulkan
akan tetapi yang datang berobat ke dokter efek samping dari penggunaan berupa iritasi
sangatlah sedikit, yaitu 1–2% saja (Baziad, mukosa lambung dan resiko tukak lambung,
2008). Tahun 2002 telah dilakukan penelitian pada penggunaan lama atau dalam dosis
di 4 SLTP di Jakarta untuk mencari angka tinggi terjadi kerusakan darah, kerusakan
kejadian dismenorea primer, dari 733 orang hati dan ginjal (Tjay, 2010). Oleh karena
yang diterima sebagai subjek penelitian, 543 itu cara nonfarmakologis dapat dilakukan
orang mengalami dismenorea dari derajat dengan manajemen stres, istirahat cukup dan
ringan sampai berat (74,1%), sedangkan olah raga teratur (Baziad, 2008), penanganan
sebanyak 190 orang (25,9%) tidak mengalami fisik atau stimulasi fisik meliputi: stimulasi
dismenorea. kulit, stimulasi elektrik, akupuntur, plasebo
Jawa Barat tidak ada angka pasti dan perilaku kognitif meliputi relaksasi,
mengenai jumlah dismenorea. Namun hipnosis, umpan balik biologis, distraksi
diperkirakan 30%–70% perempuan dan imajinasi terbimbing (Kozier, 2010).
mengalami masalah haid, termasuk di Sebuah penelitian menemukan satu fakta
antaranya nyeri perut atau kram perut dan menarik. Sekitar 75% dari semua penyakit
sekitar 10%–15% di antaranya terpaksa fisik yang diderita banyak orang sebenarnya
kehilangan kesempatan kerja, sekolah dan bersumber dari masalah mental dan emosi.
kehidupan keluarga (Baziad, 2008). Dampak Namun, sayangnya, kebanyakan pengobatan
dismenorea pada remaja putri meliputi: rasa atau terapi sulit menjangkau sumber masalah
nyaman terganggu, aktifitas menurun, pola ini, yaitu pikiran, atau lebih tepatnya, pikiran
tidur terganggu, selera makan terganggu, bawah sadar (Gunawan, 2010).
hubungan interpersonal terganggu, kesulitan Hipnoterapi merupakan salah satu cara
berkonsentrasi pada pekerjaan dan belajar. yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien
Nyeri juga memengaruhi status emosional dalam menjangkau pikiran bawah sadar,
terhadap alam perasaan, iritabilitas, depresi melakukan re-edukasi, dan menyembuhkan
dan ansietas (Kozier, 2010). pikiran yang sakit. Namun, berdasarkan
Remaja yang mengalami dismenorea pengalaman saya, ternyata hipnoterapi mampu
pada saat menstruasi membatasi aktivitas memberikan penyelesaian yang lebih cepat
harian mereka khususnya aktivitas belajar dan permanen (Gunawan, 2010). Peraturan
disekolah. Aktivitas belajar merupakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
prinsip atau azas yang sangat penting di Nomor 1109/MENKES/PER/IX/2007
dalam interaksi belajar yang bukan hanya Tentang penyelenggaraan pengobatan

112 Volume 3 Nomor 2 Agustus 2015


Oyoh: Menurunkan Diemenore Primer Meningkatkan Tindakan Keperawatan Perawat Associate

komplementer - alternatif di fasilitas pelayanan ditanyakan mengenai cara mengatasi nyeri


kesehatan menyebutkan dalam pasal 3 dismenorea primer diantaranya 10 orang
bahwa pengobatan komplementer-alternatif mengatakan mereka meminum obat pereda
dilakukan sebagai upaya pelayanan yang nyeri yang dijual bebas, 10 orang dengan
berkesinambungan mulai dari peningkatan cara meminum jamu dan biasanya berkurang,
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit akan tetapi obat dan jamu tersebut membuat
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) mereka ketergantungan, dan 5 orang
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). mengatakan dengan cukup istirahat. Dari
Pasal 4 bahwa ruang lingkup pengobatan 25 orang siswi tersebut mengatakan belum
komplementer - alternatif yang berlandaskan pernah menggunakan hipnoterapi sebagai
pengetahuan biomedik meliputi intervensi pengobatan dismenorea mereka. Berdasarkan
tubuh dan pikiran. National Center for uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan
Complementary and Alternative Medicine penelitian mengenai pengaruh hipnoterapi
(2012) mengatakan, hipnoterapi termasuk terhadap dismenorea primer padasiswi SMP
kedalam jenis terapi komplementer mind Patriot Bangsa Desa Tani MulyaTahun 2014.
and body interventions. Hipnosis adalah
penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti
dengan diterimanya suatu pemikiran atau Metode Penelitian
sugesti. Hipnoterapi adalah aplikasi hipnosis
dalam menyembuhkan gangguan mental Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
dalam meringankan gangguan fisik. Dalam pre eksperimental. Rancangan penelitian yang
praktek dilapangan hipnosis telah terbukti digunakan adalah one group pre-test - post-
secara medis bisa mengatasi berbagai macam test design. Pengambilan sampel dilakukan
gangguan psikologis maupun fisik (Anam, dengan teknik purposive sampling. yaitu
2010). didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
SMP Patriot Bangsa merupakan sekolah yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan
swasta berakreditasi A, dan sekolah tersebut ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
tidak pernah di berikan pendidikan kesehatan diketahui sebelumnya (Sugiono 2010). dalam
terutama kesehatan reproduksi remaja. penelitian ini peneliti mengambil sampel 20
Sekolah tersebut memiliki UKS tetapi tidak orang siswi yang mengalamidismenorea
pernah dipergunakan. Berdasarkan studi primer, dengankriteria:
pendahuluan tanggal 4 Februari 2014 di 1. Dismenorea terjadi saat hari pertama
temukan data bahwa selama 3 bulan terakhir menstruasi.
terdapat 2–3 siswi tidak masuk sekolah 2. Tidak pernah olah raga
setiap bulannya karena menstruasi. Hasil 3. Suku Sunda
wawancara dengan 35 orang siswi mengenai 4. Usia 12–15 tahun
dismenorea primer terdapat 25 orang siswi 5. Mengalami dismenorea setiap bulannya
yang mengalami nyeri haid setiap menstruasi. 6. Tidak ada penanganan farmakologis dan
Nyeri dirasakan pada saat sehari sebelum nonfarmakologis sebelumnya.
menstruasi sampai hari kedua menstruasi. 15
orang siswi mengatakan dismenorea tersebut Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
mengganggu aktifitas sekolah sehingga cara memberikan informasi pada responden,
siswi tidak konsentrasi pada saat proses peneliti memberitahukan agar pada saat
belajar mengajar mereka hanya istirahat di penelitian responden tidak mengonsumsi
dalam kelas dan 10 orang siswi mengatakan obat-obatan. Pada saat responden mengalami
tidak masuk sekolah pada saat mengalami dismenorea hari pertama, responden
dismenorea. memberitahukan kepada peneliti dengan
Dari 25 orang siswi yang mengalami cara sms/telpon. Kemudian peneliti datang
dismenorea 5 orang mengatakan pernah ke sekolah responden untuk memberikan
mengalami dismenorea pada saat sedang intervensi hipnoterapi di ruang UKS.
ujian harian sehingga mereka tidak Intervensi diberikan secara perorangan dan
konsentrasi dalam menjawab soal-soal ujian dilakukan sesuai waktu dan tempat yang telah
sehingga hasil ujian mereka rendah. Saat disepakati. Sebelum melakukan intervensi

Volume 3 Nomor 2 Agustus 2015 113


Oyoh: Menurunkan Diemenore Primer Meningkatkan Tindakan Keperawatan Perawat Associate

pada responden, peneliti melakukan informed membahayakan responden. Selain itu


consent mengenai teknis penelitian dan peneliti meminimalisir risiko dari tindakan
meminta persetujuan menjadi responden, yang diberikan dengan memperhatikan
Mendampingi responden mengisi lembar kondisi kesiapan responden sebelum
checklist skala nyeri VDS kemudian setelah diberikan terapi untuk menghindari cedera.
responden bersedia, peneliti mengintervensi Penelitian ini tidak akan membahayakan
pemberian hipnoterapi sesuai SOP selama responden karena tindakan ini merupakan
15 menit (intervensi yang lakukan pada tindakan non farmakologi dan tidak ada
responden tidak di lakukan secara bersamaan efek samping. Selain itu memperhatikan
akan tetapi di lakukan secara individual), kenyamanan responden baik fisik, emosi
memberi waktu istirahat kepada responden dan lingkungan tetap dipertahankan. dimana
selama lima menit setelah intervensi sebagian responden lebih merasa nyaman
pemberian hipnoterapi, mendampingi dengan adanya fasilitas tempat tidur, selimut,
responden mengisi lembar checklist skala sampiran yang terdapat di UKS.
nyeri VDS setelah intervensi pemberian Peneliti melaksanakan penelitian sesuai
hipnoterapi, terminasi kepada responden atas dengan prosedur guna mendapatkan hasil yang
kesediaanya membantu penelitian. bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek
Analisis data dilakukan peneliti untuk penelitian. Manfaat yang diberikan adalah
menjawab tujuan yang ingin dicapai dalam ketika responden mengalami dismenorea,
penelitian ini, yaitu: nyeri akan berkurang dan responden akan
a. Analisis univariat merasa nyaman ketika diberikan intervensi
untuk menganalisis data skala dismenorea hipnoterapi. Peneliti juga tidak membeda-
sebelum dan sesudah diberikan hipnoterapi bedakan perlakuan terhadap responden,
meliputi rata-rata (Mean). Dalam penelitian responden diperlakukan sama dengan
ini, analisis bivariat digunakan untuk responden yang lain sesuai dengan SOP.
menganalisis pengaruh hipnoterapi terhadap
skala nyeri dismenorea primer sebelum dan
sesudah diberikan intervensi hipnoterapi. Hasil Penelitian
Dalam analisis ini menggunakan t-test yaitu
uji beda dua mean dependen digunakan Hasil dari penelitian yang telah dilakukan
untuk menguji perbedaan mean antara dua oleh peneliti disajikan dalam bentuk tabel
kelompok data yang dependen (subjek sama dan narasi berdasarkan hasil analisis univariat
diukur dua kali). dan bivariat yang sebelumnya telah dianalisis
Hasil analisis diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan uji statistik pada
jika p value <0,05 maka Ho ditolak dan Ha perangkat lunak komputer. Berikut penyajian
diterima, tetapi jika p value >0,05 maka Ho hasil dari penelitian tersebut:
diterima dan Ha ditolak (Riyanto, 2011).
Penelitian ini responden sebanyak 20 orang 1.Skala dismenorea sebelum dilakukan
yang sesuai dengan kriteria inklusi bersedia tindakan hipnoterapi
untuk dijadikan sampel dan intervensi ini Berdasarkan tabel 1 hasil analisis data di
diberikan ditempat yang tertutup yaitu di atas didapatkan rata-rata skala dismenorea
UKS dengan fasilitas tempat tidur, selimut pada siswi SMP sebelum dilakukan
dan sampiran. Peneliti menjaga kerahasiaan tindakan hipnoterapi adalah 6,50 dan secara
responden dengan tidak mencantumkan keseluruhan skala nyeri berada diantara 5,75-
namanya (anonymity) pada lembar 7,25.
pengumpulan data. Kerahasian informasi
responden akan dijamin oleh peneliti, hanya 2.Skala dismenorea sesudah dilakukan
data yang diperlukan saja yang akan disajikan tindakan hipnoterapi
atau dilaporkan sebagai hasil penelitian. Berdasarkan tabel 2 hasil analisis data diatas
Penelitian ini dilakukan dengan didapatkan rata rata skala dismenorea pada
memperhatikan kenyamanan responden siswi SMP sesudah dilakukan tindakan
dan tidak melakukan tindakan yang hipnoterapi adalah berada pada skala 1,35.

114 Volume 3 Nomor 2 Agustus 2015


Oyoh: Menurunkan Diemenore Primer Meningkatkan Tindakan Keperawatan Perawat Associate

3.Pengaruh hipnoterapi terhadap dismenorea memiliki pengaruh dalam menurunkan skala


primer dismenorea.
Berdasarkan tabel 3 hasil pengolahan data
yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh
data berdistribusi normal, sehingga dalam Pembahasan
melakukan analisis uji penelitian peneliti
menggunakan t-test Dependen/parametrik. 1. Rata-rata skala dismenorea pada siswi
Distribusi data normal ini diperoleh dengan SMP Patriot Bangsa sebelum dilakukan
membandingkan nilai skewness dan standar hipnoterapi.
error dimana angka yang diperoleh dari Hasil analisis data menunjukkan bahwa
kedua variabel kurang dari 2, yaitu sebelum sebelum hipnoterapi diperoleh rata-rata
hipnoterapi 0,169/0,512 =0,330 dan sesudah tingkat nyeri pada siswi yang mengalami
hipnoterapi 0,133/0,512=0,259. dismenorea adalah 6,50 dengan skala nyeri
terendah 3 dan skala nyeri tertinggi 9. Hal
Tabel. 3 Pengaruh hipnoterapi terhadap ini sejalan dengan penelitian yang pernah
dismenorea primer pada siswi SMP Patriot dilakukan oleh Kartika (2012) bahwa
Bangsa Desa Tani Mulya Tahun 2014 mahasiswi yang dismenorea mengalami
Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat skala dismenorea rata-rata 4,48. Kelompok
disimpulkan bahwa siswi yang mengalami sebelum di lakukan intervensi masih terdapat
dismenorea namun tidak diberikan intervensi skala nyeri yang tinggi karena pada kelompok
berupa hipnoterapi rata rata memiliki tingkat ini belum mendapat perlakuan hipnoterapi.
nyeri lebih tinggi dibandingkan dengan siswi Korpus luteum akan mengalami regresi
yang mengalami dismenorea yang diberikan apabila tidak terjadi kehamilan. Hal ini akan
intervensi berupa hipnoterapi. Hasil uji mengakibatkan penurunan kadar progesteron
statistik menunjukkan nilai p value kurang dan mengakibatkan labilisasi membran
dari 0,05 sehingga ada perbedaan yang lisosom, sehingga mudah pecah dan
signifikan rata-rata pada skala dismenorea melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase
sebelum hipnoterapi dan sesudah hipnoterapi A2 akan menghidrolisis senyawa fosfolipid
maka berdasarkan hal tersebut hipnoterapi yang ada di membran sel endometrium dan

Tabel 1 Rata-Rata Skala Dismenore sebelum dilakukan Hipnoterapi pada Siswi SMP Patriot
Bangsa Desa Tani Mulya Tahun 2014.
Variabel Mean S.D Minimal-Maksimal 95% CI
Sebelum Hipnoterapi 6,50 1,606 3–9 5,75–7,25

Tabel 2 Rata-Rata Skala Dismenore sesudah dilakukan Hipnoterapi pada Siswi SMP Patriot
Bangsa Desa Tani Mulya Tahun 2014.
Variabel Mean S.D Minimal-Maksimal 95% CI
Sesudah Hipnoterapi 1,35 1,040 0–3 0,86–1,84

Tabel 3 Pengaruh Hipnoterapi terhadap Dismenore Primer pada Siswi SMP Patriot Bangsa
Desa Tani Mulya Tahun 2014
Variabel Mean S.D SE P Value N
Skala dismenore
Sebelum 6,50 1,606 0,359
0,001 20
Sesudah 1,35 1,040 0,233

Volume 3 Nomor 2 Agustus 2015 115


Oyoh: Menurunkan Diemenore Primer Meningkatkan Tindakan Keperawatan Perawat Associate

menghasilkan asam arakhidonat. Asam mengatasi psikologis maupun fisik (Anam,


arakhidonat bersama dengan kerusakan 2010).
endometrium akan merangsang kaskade asam Saat dilakukan hipnoterapi pasien
arakhidonat dan menghasilkan prostaglandin dibimbing untuk melakukan relaksasi.
PGE2 dan PGF2 alfa. Peningkatan PGE2 dan Respon relaksasi ini terjadi melalui penurunan
PGF2 alfa di dalam darah, yang merangsang bermakna dari kebutuhan zat oksigen oleh
endometrium. Akibatnya terjadi peningkatan tubuh, selanjutnya otot-otot tubuh yang relaks
kontraksi dan disritmia uterus, sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.
terjadi penurunan aliran darah keuterus dan Aliran darah akan lancar, neurotransmiter
mengakibatkan iskemia yang mengakibatkan penenang akan dilepaskan dan sistem saraf
dismenorea primer. akan bekerja secara baik, dan setelah kondisi
Dismenorea terjadi pada saat menstruasi relaksasi tercapai maka secara alamia
dan lebih sering dialami oleh remaja. gerbang pikiran bawah sadar akan terbuka,
Menstruasi adalah proses alamiah yang Sehingga akan lebih mudah menerima sugesti
terjadi pada perempuan. Pada saat penyembuhan yang diberikan, dalam kondisi
menstruasi, wanita kadang mengalami nyeri. tersebut gerbang nyeri yang disebut subtansia
Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai gelatinosa (kornudorsalis medulla spinalis)
dari yang ringan hingga yang berat kondisi akan tertutup dan impuls yang ditransmisikan
ini disebut dismenorea (Kusmiran, 2012). ke otak berkurang atau sedikit sehingga
Dismenorea yang dirasakan remaja sangat persepsi nyeri hilang atau berkurang (Benson,
dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun 1975; Potter&Pery, 2005). Perubahan jumlah
dalam pelaksanaan penelitian ini faktor- responden ke arah skala nyeri yang lebih
faktor tersebut telah dihomogenkan sehingga rendah ini dimungkinkan karena adanya
tingkat nyeri yang diperoleh memiliki nilai intervensi yang diberikan yaitu hipnoterapi.
standar deviasi yang tidak terlalu mencolok.
3. Pengaruh hipnoterapi terhadap dismenorea
2. Rata-rata skala dismenorea pada siswi primer pada siswi SMP Patriot bangsa.
SMP Patriot Bangsa sesudah dilakukan Berdasarkan hasil uji statistik dengan
hipnoterapi. menggunakan “T-Test” terdapat pengaruh
Hasil analisis data skala dismenorea pada antara sebelum dan sesudah dilakukan
siswi setelah dilakukan intervensi adalah hipnoterapi dalam penurunan skala
1,35 dengan skala dismenorea terendah dismenorea pada siswi SMP Patriot Bangsa
0 sedangkan skala dismenorea tertinggi Desa Tani Mulya.
adalah 3. Hal ini selaras dengan penelitian Hal ini selaras dengan penelitian terdahulu
terdahulu yang dilakukan oleh Galih (2009) yang dilakukan oleh Galih (2009) mengenai
mengenai pengaruh hipnoterapi terhadap pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan
penurunan nyeri pada ibu intranatal kala nyeri pada ibu intranatal kala I di RB Kharisma
I di RB Kharisma Husada Kartasura dari Husada Kartasuradari hasil penelitian
hasil penelitian diperoleh data responden diperoleh p value=0,0001 (p<0,05) dengan
mengalami nyeri ringan sebanyak 78% uji wilcoxon. Disimpulkan terdapat pengaruh
sesudah pemberian intervensi. hipnoterapi terhadap penurunan nyeri pada
Nilai rata-rata skala dismenorea sesudah ibu intranatal kala I di RB Kharisma Husada
intervensi lebih rendah dari pada nilai rata- Kartasura.
rata skala dismenorea sebelum intervensi. Menurut teori adaptasi Roy (1991) pada
Hal ini disebabkan karena pada kelompok saat seseorang diberi stimulus akan terjadi
sesudah intervensi telah diberikan tindakan proses adaptasi kognator dan regulator.
berupa hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan Perantara sistem regulator dinamakan
salah satu intervensi non farmakologi yang kimiawi, saraf, atau endokrin dan perantara
dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri system kognator dinamakan persepsi atau
yang dialami oleh remaja yang mengalami proses informasi, pengambilan keputusan,
dismenorea, tindakan ini merupakan tindakan dan emosi. Dalam mempertahankan
yang saat ini banyak digunakan orang untuk integritas seseorang, regulator dan kognator

116 Volume 3 Nomor 2 Agustus 2015


Oyoh: Menurunkan Diemenore Primer Meningkatkan Tindakan Keperawatan Perawat Associate

bekerja secara bersamaan. Hipnoterapi adanya peningkatan aktivitas pada dua area
yang dilakukan akan memengaruhi kerja otak tersebut merupakan bagian dari jalur
cerebral cortex dalam aspek kognitif maupun penghambat yang memutus signal agar tidak
emosi,sehingga menghasilkan persepsi ditangkap oleh struktur kortikal yang lebih
positif dan relaksasi, sehingga secara tidak tinggi yang bertugas mempersepsikan nyeri
langsung akan membantu dalam menjaga (Setiyo, 2007).
keseimbangan homeostasis tubuh. Melalui
jalan HPA Axis, untuk menghasilkan
Coticitropin Releasing Factor (CRF). Simpulan
Selanjutnya CRF merangsang kelenjar
pituitary untuk menurunkan produksi ACTH Kesimpulan hasil penelitian tentang pengaruh
sehingga produksi endorprin meningkat yang hipnoterapi terhadap dismenorea primer
kemudian menurunkan produksi cortisoldan pada remaja SMP Patriot Bangsa Desa Tani
hormon-hormon stres lainnya sehingga nyeri Mulya Cimahi Tahun 2014 adalah sebagai
menurun (Setiyo, 2007). berikut: terdapat pengaruh yang signifikan
Menurut Schulz-Stubner yang utama dari sebelum dan setelah diberikan hipnoterapi,
penemuan mereka, dimana MRI pertama berdasarkan hasil t-test didapatkan p-value
kali digunakan untuk meneliti aktivitas otak 0.0001 (<α=0.05) maka H0 ditolak dan Ha
saat hypnosis untuk menekan nyeri, adalah diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
mereka melihat adanya penurunan aktivitas hipnoterapi dapat memengaruhi nyeri
di daerah jaringan nyeri (pusat persepsi nyeri) dismenorea responden.
dan peningkatan aktivitas pada area otak Berdasarkan hasil penelitian peneliti
lainnya saat hypnosis. Peningkatan tersebut memberikan saran sebagai berikut:
bisa spesifik bisa juga tidak tetapi jelas diharapkan kepada pihak puskesmas agar
melakukan sesuatu hal yang menurunkan melakukan penyuluhan mengenai penurunan
atau menghambat signal nyeri masuk ke dismenorea dengan hipnoterapi, sebagai
struktur kortikal (setiyo, 2007). referensi tambahan untuk mengurangi nyeri
Jaringan nyeri berfungsi seperti sistem dismenorea. Adapun alternative lain seperti
relay. Input signal nyeri berasal dari saraf minum obat sesuai anjuran dokter, tehnik
perifer di daerah dimana rangsang nyeri kompres hangat dan relaksasi.
diberikan, kemudian masuk ke dalam Diharapkan bagi pihak sekolah dalam
spinal cord dimana informasi diproses penanganan dismenorea pada remaja
dan disalurkan kedalam batang otak. Dari hendaknya menggunakan hipnoterapi sebagai
sini signal menuju area otak tengah dan salah satu intervensi untuk mengurangi nyeri
akhirnya masuk kedalam korteks otak yang saat dismenorea, karena hipnoterapi terbukti
berkaitan dengan persepsi sadar terhadap dapat menurunkan nyeri saat dismenorea
stimulus eksternal seperti nyeri. Proses yang
terjadi pada jaringan nyeri bagian bawah
gambarannya terlihat sama antara saat Daftar Pustaka
kondisi hypnosis ataupun tidak, namun pada
kondisi hypnosis aktivitasnya menurun pada Anam, S. (2010). Empat jam pintar hypnosis.
daerah atas (korteks) yang berperan terhadap Jakarta: Visi Media.
persepsi nyeri (setiyo, 2007).
Hasil penelitian di atas menunjukkan Baziad, A. (2008). Endokrinologi ginekologi,
adanya pengaruh hipnoterapi terhadap edisi ke-3. Jakarta: Media Aesculapius
penurunan skala nyeri. Hal ini dikarenakan Kedokteran Universitas Indonesia.
saat kondisi hypnosis, aktivitas otak menurun
pada area persepsi nyeri yang meliputi Benson. (1975). The Relaxation Respons,
daerah korteks (primary sensory cortex). New York: Harper Collins Publishers
Pada dua struktur otak yang lain: korteks
cingulated anterior kiri dan basal ganglia Dimyati. (2002). Belajar dan pembelajaran.
terlihat gambaran yang berbeda dengan Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Volume 3 Nomor 2 Agustus 2015 117


Oyoh: Menurunkan Diemenore Primer Meningkatkan Tindakan Keperawatan Perawat Associate

Kebudayaan. remaja dan wanita. Jakarta : Salemba medika


Galih, P. (2009). Pengaruh hipnoterapi Lowdermilk. (2010). Maternity Of nursing,
terhadap penurunan nyeri pada ibu. Tersedia 8th edition. Canada: Mosby.
pada: http://www.e-bookspdf.org/download/
jurnal-nyeri.html. (Diakses pada tanggal 16 National Center for Complementary and
Juli 2009). Alternative Medicine. (2012). Tersedia:
http://nccam.nih.gov. 24 April 2012.
Gunawan, W. A. (2010). Hynotherapy the
art of subconscious restructuring. Jakarta: Ningsih. (2011). Efektivitas paket pereda
Gramedia. nyeri terhadap intensitas nyeri pada remaja
dengan dismenore di SMAN Kecamatan
Hoan, T. T. dkk. (2010). Obat-obat Curup. Tersedia pada: http://lontar.ui.ac.id.
penting, khasiat, penggunaan dan efek-efek
sampingnya, edisi ke-6. Jakarta: Gramedia. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep Proses
Hastuti, P N. (2012). Pengaruh hipnoterapi dan Praktik. (Volume 2. Edisi 4). Jakarta:
terhadap perubahan skala nyeri pasien fraktur EGC.
ektremitas di ruang bedah RSU Muntilan.
Tersedia pada: http://jurnal.unimus.ac.id/ Peraturan Menteri Kesehatan Republik
index.php/psn12012010/article/view/344 Indonesia Nomor 1109/ MENKES/ PER/ IX/
2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan
Isi_Aplikasi_model_konseptual_adaptasi_ Komplementer – Alternatif di Fasilitas
callista_roy_2 (1991). Tersedia pada: http:// Pelayanan Kesehatan. Tersedia: http://gizikia.
www.academia.edu/7482426/. (Diakses pada depkes.go.id.20 Februari 2014.
tanggal 15 januari 2014).
Proverawati & Maisaroh. (2009). Menarch.
Kartika, S. (2012). Penurunan Tingkat Yogyakarta: Nuha Medika.
Dismenore Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu
Keperawatan UNPAD Dengan Menggunakan Setiyo. (2007). Peran Hipnoterapi Dalam
Yoga. (online), available: pustaka.unpad. Bidang Kesehatan. (online), available: Setiyo.
ac.id/archives/116633. blogspot.com/2007/06/peran-hipnoterapi-
dalam-bidang.html.(20 Februari 2014).
Kozier, B. dkk. (2010). Buku ajar fundamental
keperawatan: Konsep, proses, dan praktik, Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian
edisi 7, volum 2. Jakarta: EGC. Kuantitatif Kualitatif dan R & d. Bandung :
Alfabeta.
Kusmiran, E. (2012). Kesehatan reproduksi

118 Volume 3 Nomor 2 Agustus 2015

Anda mungkin juga menyukai