DI SUSUN OLEH
1. HARMOKO, S. Kep
2. I PUTU W.S, S. Kep
3. INDRA SAPUTRA, S. Kep
4. JERIUS INDRA S, S. Kep
5. MARJOYO, , S. Kep
6. JUPRIANTO, S. Kep
7. JUMIELSA, S. Kep
8. MIRNA WATI,S.Kep
9. M.RIZAL PAYAWAN, S.Kep
10. PRISKA RIANSI,S.Kep
11. REKA YULIANA,S.Kep
12. RENDO,S.Kep
YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2018
A. PENGANTAR
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan Pasien dan Keluarga pasien dapat mematuhi
peraturan yang ada dirumah sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit, Pasien dan Keluarga
pasien dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian Infeksi
b. Proses Penyebaran Infeksi
c. Bagaimana Cara Pencegahannya
d. Peraturan Yang ada di Rumah Sakit
C. MATERI
(Terlampir)
D. MEDIA
Materi SAP
Leafleat
Poster
E. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
F. STRUKTUR PELAKSANA
D. Pengorganisasian
: Fasilitator : Pembicara
: Observer : Moderator
G. Kegiatan Penyuluhan
4 Penutup :
Menyimpulkan materi penyuluhan Menyimak dan 5 menit
yang telah disampaikan Mendengarkan
Menyampaikan terima kasih atas Menjawab
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
Mengucapkan salam Menjawab salam
H. REFERENSI
Lampiran Materi
1. Pengertian Infeksi
Infeksi adalah suatu keadaan saat tubuh kemasukan bibit penyakit (kuman). ”Health-
care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling sering terjadi di
pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai Infeksi Nosokomial atau disebut juga
sebagai Infeksi di rumah sakit ”Hospital-Acquired Infections” merupakan persoalan serius
karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun
tak berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya
rumah sakit yang lebih banyak.
HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak
berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah pasien
masuk rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, atau dalam waktu 30 hari
setelah pasien keluar dari rumah sakit. Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat dari
rumah sakit tetapi muncul setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok
yang berisiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada
petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari
petugas kepada pasien.
4. Cuci Tangan
A. Apa pengertian mencuci tangan ?
Tahap 2
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah
sekarang tangan anda sudah bersih dan aman.
Namun, jika penutup keran berbentuk gagang pintu maka gunakan siku anda
untuk menutupnya.
Catatan !
Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di tuangkan
dengan gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi bisa
digunakan sabun batangan.
5. Batuk Efektif
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda
asing dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme
alamiah terutama untuk melindungi paru paru.
Gerakan ini pula yang kemudian dimanfaatkan kalangan medis sebagai terapi untuk
menghilangkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan akibat sejumlah penyakit. Itulah
yang dimaksud pengertian batuk efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun dibandingkan
dengan batuk biasa yang bersifat refleks tubuh terhadap masuknya benda asing dalam saluran
pernapasan, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih
dahulu. Dengan batuk efektif, maka berbagai penghalang yang menghambat atau menutup
saluran pernapasan dapat dihilangkan .
1. Tujuan
Batuk efektif dan napas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekankan
inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang bertujuan :
a. Merangsang terbukanya sistem kolateral
b. Meningkatkan distribusi ventilasi
c. Meningkatkan volume paru
d. Memfasilitasi pembersihan saluran napas
Batuk yang tidak efektif menyebabkan :
1. Kolap saluran napas
2. Ruptur dinding alveoli
3. Pneumothoraks
Latihan batuk efektif juga sangat diperlukan bagi klien terutama klien yang
mengalami operasi dengan anestesi general. Karena pasien akan mengalami
pemasangan alat bantu nafas selama dalam kondisi teransetesi. Sehingga ketika
sadar pasien akan mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Dengan terasa
banyak lendir kental di tenggorokan. Latihan batuk efektif sangat bermanfaat bagi
pasien setalah operasi untuk mengeluarkan lendir atau sekret tersebut.
Pasien dapat dilatih melakukan teknik batuk efektif dengan cara :
1. Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan
letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk.
2. Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5 kali).
3. Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak
hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa
terjadi luka pada tenggorokan.
4. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya
terhadap incisi.
5. Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
Jika selama batuk daerah operasi terasa nyeri, pasien bisa menambahkan dengan
menggunakan bantal kecil atau gulungan handuk yang lembut untuk menahan
daerah operasi dengan hati-hati sehingga dapat mengurangi guncangan tubuh saat
batuk. Batuk mempengaruhi interaksi personal dan sosial, mengganggu tidur dan
sering menyebabkan ketidak nyamanan pada tenggorakan dan dinding dada.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medis untuk batuk akut supaya
mereda, sementara itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang
serius. Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau kimia pada nervus
afferent pada percabangan bronkus. Batuk efektif tergantung pada intaknya busur
refleks afferent-efferent, ekspirasi yang adekuat dan kekuatan dinding otot dada
dan normalnya produksi dan bersihan mukosiliar
5. Prosedur Tindakan
a. Anjurkan minum air hangat
b. Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan
letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk.
c. Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5 kali).
1. Tarik nafas melalui hidung secara maksimal kemudian tahan 1-2 detik
2. Keluarkan secara perlahan dari mulut
3. Lakukanlah 3-5 kali latihan, lakukanlah minimal 3 kali sehari (pagi, siang,
sore)
d. Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak
hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa
terjadi luka pada tenggorokan.
e. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya terhadap
incisi.
f. Ulangi lagi sesuai kebutuhan.