PETROLOGI
MOH. NURDIANTO
093 20110056
MAKASSAR
2019
PENDAHULUAN
Batuan beku adalah batuan yang terjadi akibat dari pembekuan magma.
Batuan beku dapat dibagi berdasarkan :
Genesa Senyawa Kimia
Mineralogi Tempat terbentuknya
Tempat terbentuknya : 1). Batuan beku Intrusif ( mineralnya kasar )
2). Batuan beku ekstrusif ( mineralnya halus )
- udara - air → Lava Bantal ( pillow lava )
Magma adalah cairan silikat pijar ( > 900˚C - 1200˚C ) bersifat mobile ( mudah
bergerak ) serta mengandung zat – zat volatile dan senyawa non volatile.
Komposisi kimiawi magma :
Senyawa yang bersifat non volatile dan merupakan elemen mayor yaitu SiO₂,
Al₂O₃, Fe₂O₃, FeO, MnO, CaO, Na₂O, K₂O, TiO₂, P₂O₅.
Senyawa volatile : fraksi – fraksi gas CH₄, CO₂, Hcl, H₂S, SO₂.
Unsur – unsur lain yang disebut unsur jejak ( trace element ) contohnya : Rb,
Ba, Sr, Ni, Co, V, Li, Cr, S, dan Pb.
b). relasi
- equigranular → relative seragam
- inequigranular → tidak sempurna / tidak seragam
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
1). Berdasarkan Kimiawi
* standart dalam deskripsi batuan beku
* ( C . J . Hughos . 1962 )
* dibagi menjadi 4 golongan
a). batuan beku asam
bila mempunyai kandungan SiO₂ ( Quartz ) > 66%
contoh : granit & rhyolite
b). batuan beku intermediate / menengah
bila mempunyai kandungan SiO₂ ( Quartz ) 52% - 66%
contoh : andesit & diorite
c). batuan beku basa
bila mempunyai kandungan SiO₂ ( Quartz ) 45% - 52%
contoh : gabro, basalt
d). batuan beku ultrabasa
bila mempunyai kandungan SiO₂ ( Quartz ) < 45%
contoh : dunit, peridotit
2) . Berdasarkan Mineralogi
* indeks warna antara mineral mafik dengan mineral felsik
* S . J . Shand , 1943
* dibagi 4 macam, yaitu :
a) Leucrocatic rock, bila mengandung 30% mineral mafic
b) Mesocratic rock, bila mengandung 30% - 60% mineral mafic
c) Melanocratic rock, bila mengandung 60% - 90% mineral mafic
d) Hipermelanuc rock, bila mengandung > 90% mineral mafic
3) . * dilihat dari indeks warna kedua mineral ( mafik & felsik )
* S . J . Elis, 1948
* dibagi menjadi 4 golongan :
a) Felsik , indeks warnanya < 10 %
b) Mafelsik, indeks warnanya 10 – 40 %
c) Mafik, indeks warnanya 40 – 70 %
d) Ultramafik, indeks warnanya > 70 %
4) . berdasarkan tekstur dan komposisi mineral
a) Batuan volkanik → indeks warna, fenokris : mineral yang lebih tua / pertama
kali terbentuk yang tertanam pada batuan beku ukuran mineralnya lebih
besar.
Contoh : bila kuarsa, feldspar, alkali, plagioklas asam, sedikit biotit umumnya akan
membentuk batuan beku riolit dan desit ( asam ).
b) Batuan plutonik → indeks warna mineral
Contoh : batuan dominan felsik : granodiorit, adamelit, granit.
BAB II
BATUAN PIROKLASTIK
64 BOM MEMBULAT
2 BLOCK RUNCING
KASAR
0,06 DEBU
HALUS
Komposisi mineral
1. Mineral sialis
Terdiri dari : - kuarsa ( SiO₂ ) → silika / asam
- feldspar → kalsium ( Ca )
- feldspartoid → bila larutan magma kurang silika
2. Mineral feromagnesia
Terdiri dari : - piroksen
- olivin → kaya magnesium tapi miskin silika
- hornblende →hadir bersama andesit
- biotit → mineral mika hadir dalam komposisi intermediate sampai asam
3. Mineral tambahan
Umumnya adalah mineral ilmenit dan magnetit dan juga mineral sulfida /
sulfur murni.
4. Mineral ubahan
Bila mineral asli mengalami pelapukan / proses alterasi hidrotermal.
Contoh : epidot, klorit, serisit, lempung, montmorilonit.
2 lapili
batu pasir
batu pasir tuffan
volkanik
0,06
batu lanau
batu lanau tuffan
tuff volkanik
0,004 batu lempung
batu lempung tuffan
volkanik
BAB III
BATUAN SEDIMEN
Adalah batuan yang terbentuk akibat proses lithifikasi bahan rombakan
batuan asal ( beku, sedimen, metamorf & piroklastik ). Karena mengalami
pelapukan oleh suhu atau reaksi kimiawi ( batu gamping ).
A). Batuan sedimen dibagi menjadi 2 :
1. sedimen klastik → batuan sedimen yang terbentuk dari hasil atau bahan
rombakan batuan beku, sedimen itu sendiri atau metamorf, umumnya
membutir.
Proses yang berperan dalam pembentukan batuan sedimen adalahdiagnesa
Diagenesa :
a. Kompaksi : termampatkannya bahan rombakan atau butiran sedimen
b. Sementasi : material yang menutup ruangan antar butir
c. Rekristalisasi : proses mengkristal kembali ( mineral )
d. Autogenesa : terbentuknya mineral baru akibat autogenetic mineral mineral
karbonat
e. Metasomatisme : pergantian mineral tanpa mengurangi volume
2. sedimen non klastik → batu sedimen yang terbentuk akibat proses kimiawi
hasil kegiatan organism.
a. Golongan detritus kasar : diendapkan secara mekanis ( dengan
menggunakan media air / sungai, laut, danau
contoh : breksi, konglomerat
b. Detritus halus : ukuran butir → lanau – lempung – napal terendapkan di laut
dangkal – laut dalam
c. karbonat : batu gamping, banyak mengandung CaCO₃, yaitu terdapat fosil
fosil
d. silica : gabungan dari proses organis & kimiawi ( batu pasir silica
)
e. evaporit : memiliki larutan kimia yang pekat ( gypsum, garam,
antidrit )
f. golongan batu bara : akibat unsur unsur organic ( tumbuh-
tumbuhan )
2. Pemilahan ( sorting )
Dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Pemilahan baik ( well sorted )
b. Pemilahan sedang ( moderate sorted )
c. Pemilahan buruk ( poorly sorted )
3. Derajat kebundaran ( rounded )
- Well rounded → membulat baik
- Sub rounded → membulat sedang
- Sub angular → menyudut tanggung
- Angular → menyudut
4. Kemas ( fabric )
- Terbuka
- Tertutup
KOMPOSISI MINERAL
Fragmen
Butiran yang paling besar, yaitu pecahan batuan, mineral, cangkang
cangkang fosil
Matrik
Bagian yang lebih kecil dari fragmen, terletak diantara fragmen. Matrik dapat
berupa batuan, mineral dll
Semen
Pengisi rongga antar butir & bahan pengikat diantara fragmen & matrik.
- karbonat → kalsit, dolomite
- silica → kalsedon, kuarsa
- oksida besi → hematite, limonit, siderite
KLASIFIKASI
- Batu lempung
- Batu pasir → sangat halus – sangat kasar
- Breksi
- Conglomerate
Struktur
1. Fossiliferous : fosil
2. Oolitik : fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik
3. Pisolitik : sama dengan oolitik tetapi ukurannya > 2mm
4. Konkresi : struktur oolitik yang tidak menunjukan adanya konsentris
5. Cone in cone : batu gamping kristalin yang menunjukan bentuk krucut
6. Bioherm : organisme murni & lasitu
7. Biostrome : sama seperti bioherm tetapi klastik
8. Septaria : jenis konkresi tetapi komposisi lempungan
9. Goode : berupa rongga rongga yang terisi oleh Kristal Kristal
10. Styolit : butiran yang bergirigi
Komposisi mineral
Pada batuan sedimen non klastik sangat berpengaruh terhadap penamaan
jenis batuan tersebut
Contoh : batu gamping ; mineraloginya kalsit, dolomite
Rijang ; kalsedon
Gypsum ; gypsum
Bebrapa istilah :
Metamorfisme : proses proses yang mengubah suatu batuan pada fase padat
karena adanya pengaruh respon terhadap fisika dan kimia di dalam perut
bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan kondisi sebelumnya.
b. Struktur Philitik
Struktur yang mirip dengan slatycleavage tetapi penjajaran mineralnya lebih
kasar
c. Struktur Skistosa
Adalah struktur dimana mineral yang pipih lebih dominan keberadaannya
dibandingkan dengan mineral lain.
B. Tekstur Palimset
Merupakan tekstur sisa dari batuan asal
1. Blastoporfiritik
Suatu tekstur dari batuan asal yang bertekstur porfiritik
2. Blastopsefit
Suatu tekstur sisa dari suatu batuan sedimen yang ukuran butirnya lebih
besar dari pasir ( psephite )
3. Blastopsamit
Sama dengan blastopsefit hanya saja disini ukuran butirnya sama dengan
pasir ( psamit )
4. Blastopellite
Tekstur sisa dari batuan sedimen yang berukuran butir lempung ( pellite )
3. Mineral yang khas pada metamorfosa akibat pelantan / karena efek larutan
kimia.
Contoh : epidot, clorit, wollastonite
B. Non Foliasi
1. Marmer : komposisi mineral kalsit / dolomite, dengan struktur hablur / massif
2. Kuarsirt : komposisi mineral kuarsa yang terekristalisasi butirannya lebih jelas
3. Hornfels : keras, halus afanitik, terdiri dari mineral kuarsa, feldspar
4. Serpentinit : mineral utama serpentin atau talk hijau, massif dan berserabut
5. Grafit : hitam, keras, berserbuk bila di pegang akan berwarna hitam.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari
satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibatpembekuan dari magma.
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisadibedakan lagi menjadi batuan beku
plutonik dan vulkanik.
Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk
akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang
kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sedimen ini biasa
digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sedimen klastik
dan batuan sedimen non klastik
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya.
Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan
berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur
dan struktur yang baru pula.