2016 - 01 - 12 - Laporan Pengabdian - Kesehatan Reproduksi Remaja
2016 - 01 - 12 - Laporan Pengabdian - Kesehatan Reproduksi Remaja
PENGABDIAN MASYARAKAT
UPAYA PENINGKATAN STATUS KESEHATAN REMAJA
MELALUI KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI)
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat -Nya,
sehingga dapat terselesaikanlah pelaksanaan pengabdian masyarakat di sma Negeri 1 Tahunan
Jepara dengan topik : Upaya Peningkatan Status Kesehatan Remaja Melalui KIE (Komunikasi
Informasi Edukasi). Pengabdian ini dilaksanakan berkaitan dengan upaya peningkatan
pengetahuan remaja khususnya bagi para siswa , sehingga warga mengetahui kesehatan pada organ
reproduksi.
Pengabdian pada masyarakat ini dapat terlaksana berkat kerjasama dari semua pihak yang
terkait, untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada:
Pelaksana
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
LAMPIRAN
Masa remaja merupakan peralihan masa kanak-kanak menjadi dewasa yang melibatkan
perubahan berbagai aspek seperti biologis, psikologis, dan sosial-budaya. WHO mendefinisikan
remaja sebagai perkembangan dari saat timbulnya tanda seks sekunder hingga tercapainya
maturasi seksual dan reproduksi, suatu proses pencapaian mental dan identitas dewasa, serta
peralihan dari ketergantungan sosioekonomi menjadi mandiri. Secara biologis, saat seorang
anak mengalami pubertas dianggap sebagai indikator awal masa remaja. Namun karena tidak
adanya petanda biologis yang berarti untuk menandai berakhirnya masa remaja, maka faktor-
faktor sosial, seperti pernikahan, biasanya digunakan sebagai petanda untuk memasuki masa
dewasa.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Kamis. 12 Januari 2017
E. SASARAN
Siswa SMK NU Maarif Kudus
F. METODE PELAKSANAAN
Ceramah dan diskusi partisipatif
G. EVALUASI
Dilakukan dengan cara tes lisan mengenai beberapa pertanyaan tentang kesehatan
reproduksi remaja dan upaya pencegahannya.
V. TARGET LUARAN
Pengetahuan siswa tentang perawatan kesehatan reproduksi pada remaja meningkat
(80%) dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
VII. PENUTUP
Dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian tentang kesehatan reproduksi remaja dan upaya
pencegahannya bagi siswa ini diharapkan pengetahuan siswa semakin meningkat dan paham
mengenai kesehatan reproduksi pada remaja.
LAMPIRAN
SATUAN AJARAN PENDIDIKAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
KEGIATAN : EDUKASI REMAJA
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa banyak siswa yang belum memahami
tentang Kesehatan Reproduksi Remaja, terutama berkaitan dengan upaya Kesehatan
Reproduksi Remaja
II. TUJUAN
1. Tujuan Instrusional Umum
Setelah mengikuti kegiatan pengabdian tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di
SMK NU Maarif Kudus selama 40 Menit , diharapkan siswa mampu memahami
tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan upaya pencegahannya.
III. SASARAN
Siswa SMK NU Maarif Kudus
IV. METODE
Ceramah
Tanya jawab
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
LCD
Power Point
Leaflet
PENYAJI
AUDIEN AUDIEN
IX. EVALUASI
Evaluasi hasil
a. Struktur persiapan
1. 1 hari sebelum proses pembelajaran, SAP sudah siap
2. Alat
3. Penentu waktu dan tempat
4. Materi
b. Proses
1. 30 menit sebelum proses pengabdian, penyaji siap atau sudah datang
2. 15 menit sudah proses pengabdian peralatan siap
3. 10 menit sebelum proses pengabdian peralatan audien sudah dating
4. Selama proses pengabdian audien tidak boleh meninggalkan ruang
5. Audien aktif bertanya dan memperhatikan
X. DAFTAR PUSTAKA
Dr.H.Boyke Dian Nugraha, SpOG,MARS. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta, 2000.
http://workshopsalamaa.wordpress.com/2007/04/11/seks-bebas-remaja-indonesia-
merajalela
http://ruuappri.blogsome.com/2006/05/23/mengatasi-perilaku-seks-bebas-2/
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=19232
http://www.healthac.org/shortguides/shortguides_indonesian.html
Definisi mengenai remaja ternyata mempunyai beberapa versi sesuai dengan karakteristik
biologis ataupun sesuai dengan kebutuhan penggolongannya. Pada umumnya remaja
didefinisikan sebagai masaperalihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja
menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada
usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja.
Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak
mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
Masa remaja merupakan peralihan masa kanak-kanak menjadi dewasa yang melibatkan
perubahan berbagai aspek seperti biologis, psikologis, dan sosial-budaya. WHO mendefinisikan
remaja sebagai perkembangan dari saat timbulnya tanda seks sekunder hingga tercapainya maturasi
seksual dan reproduksi, suatu proses pencapaian mental dan identitas dewasa, serta peralihan dari
ketergantungan sosioekonomi menjadi mandiri. Secara biologis, saat seorang anak mengalami
pubertas dianggap sebagai indikator awal masa remaja. Namun karena tidak adanya petanda
biologis yang berarti untuk menandai berakhirnya masa remaja, maka faktor-faktor sosial, seperti
pernikahan, biasanya digunakan sebagai petanda untuk memasuki masa dewasa.
Rentang usia remaja bervariasi bergantung pada budaya dan tujuan penggunaannya. Di
Indonesia berbagai studi pada kesehatan reproduksi remaja mendefinisikan remaja sebagai orang
muda berusia 15-24 tahun. Sedangkan menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) remaja berusia 10-24 tahun. Sementara Departemen Kesehatan dalam program kerjanya
menjelaskan bahwa remaja adalah usia 10-19 tahun. Di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
menganggap remaja adalah mereka yang belum menikah dan berusia antara 13-16 tahun, atau
mereka yang bersekolah di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).
Reproduksi
Secara sederhana reproduksi berasal dari kata re = kembali dan produksi = membuat atau
menghasilkan, jadi reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup.
Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam
segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi.
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi
dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti
bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Masalah remaja
Program kesehatan reproduksi remaja mulai menjadi perhatian pada beberapa tahun
terakhir ini karena beberapa alasan:
1. Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang
remaja)
2. mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana ymerencanakan kehamilan
agar sesuai dengan keinginannya dan pasangannya
3. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap ykondisi kesehatan
reproduksi
4. Bahaya penggunaan obat obatan/narkoba pada kesehatan yreproduksi
5. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
6. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat ykepercayaan diri agar
mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif
8. Hak-hak reproduksi
Kesimpulan
Proses reproduksi merupakan proses melanjutkan keturunan yang menjadi tanggung jawab
bersama laki-laki maupun perempuan. Karena itu baik laki-laki maupun perempuan harus tahu
dan mengerti mengenai berbagai aspek kesehatan reproduksi.
Lampiran : Daftar Hadir Peserta