Halaman
Daftar Isi................................................................................................................ i
Pendahuluan .......................................................................................................... 1
Rasional dan deskripsi singkat .............................................................................. 1
Relevansi ............................................................................................................... 2
Petunjuk belajar..................................................................................................... 2
ii
10. Sistem Perkemihan................................................................................... 129
E. Rangkuman .................................................................................................... 135
F. Tugas .............................................................................................................. 137
G. Test Formatif .................................................................................................. 137
iii
PENDAHULUAN
1
6. Aktivtas Olahraga : Senam, Aquatik, Beladiri dan Pendidikan
Kesehatan
Modul ini diupayakan sebagai bahan belajar yang dirancang secara sistematis
dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan
tingkat kompleksitasnya. Sehingga melalui modul ini merupakan salah satu acuan bagi
penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam mengembangkan keprofesionalan yang
diperlukan guru dalam melaksanakan kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam
jabatan.
B. Relevansi
Modul ini disajikan agar peserta memiliki kompetensi dalam menganalisis
materi pembelajaran dari berbagai lingkup pembelajaran untuk mendapatkan
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta PPG sesuai dengan bekal ajar yang
dimiliki serta strategi yang dipilih dalam pembelajaran. Selain itu peserta juga
diharapkan mampu memahami aspek-aspek pembelajaran yang meliputi penyusunan
RPP (landasan, konsep, dan prinsip penyusunan RPP), komunikasi efektif,
pengembangan instrumen penilaian, azas dan falsafah PJOK, pembelajaran aktivitas
pengembangan kebugaran jasmani, dan pembelajaran pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan serta mampu mengelola setiap aspek pembelajaran mulai dari
melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan penilaian sesuai dengan
standar yang berlaku.
C. Petunjuk Belajar
Agar saudara dapat memahami, melaksanakan dan mampu menginternalisasi
seluruh isi dalam modul ini, saudara diharapkan membaca secara seksama dan
menelaah informasi tambahan yang diberikan oleh fasilitator. Selain itu, saudara juga
diharapkan dapat menggali lebih dalam informasi yang diberikan melalui eksplorasi
sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta upaya lain yang relevan. Dalam
memahami pengetahuan dan penguasaan keterampilan, saudara dianjurkan untuk
membaca dengan cermat dan berlatih mencoba berbagai keterampilan yang disajikan
secara bertahap sesuai dengan langkah, tahapan dan prosedur yang dirancang dalam
modul ini. Artinya, saudara mencoba berkali-kali dan kemudian membandingkan
keterampilan yang dikuasai dengan kriteria yang ada dalam setiap pembahasan.
Pada bagian lain dari modul saudara juga diminta untuk harus
mengerjakan berbagai tugas/ latihan/ kasus yang disajikan. Pengerjaan tugas/ latihan/
kasus didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini, dan kemudian diperkaya
2
dengan informasi dari sumber-sumber belajar lainnya . Terakhir di setiap akhir
kegiatan pembelajaran saudara harus mengerjakan evaluasi (tes formatif) dan di akhir
modul melakukan evaluasi akhir (Tes akhir / sumatif) sehingga secara mandiri saudara
akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang disajikan. Pada setiap akhir
kegiatan pembelajaran disajikan kunci jawaban dari evaluasi tersebut, akan tetapi
saudara tidak diperkenankan melihat dan membacanya sebelum soal evaluasi
diselesaikan.
3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
DASAR–DASAR ANATOMI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Memiliki kecakapan dalam menguasai konsep dasar anatomi manusia, dan dapat
menguraikan ilmu urai tubuh secara terperinci.
B. SUB CAPAIAN KEGIATAN BELAJAR
4
5. NEUROLOGI
6. ORGANOLOGI
D. URAIAN MATERI
5
b. Sikap Anatomi
Sikap anatomi adalah suatu sikap dimana badan berdiri tegak, kepala tegak,
mata memandang lurus kedepan, kedua anggota gerak lurus kebawah berada disamping
badan dengan telapak tangan menghadap kedepan, kedua anggota gerak bawah lurus
dan sejajar, kedua kaki sejajar dan rapat.
c. Istilah-Istilah Anatomi
Istilah yang berhubungan dengan posisi
6
Superior : lebih ke atas, misalnya hidung lebih ke atas
dari pada mulut
Inferior : lebih kebawah, misalnya dahi lebih ke
bawah dari mulut
Distal : lebih ke ujung
Distal : lebih ke ujung
Proksimal : lebih ke pangkal
Superficial : setiap bagian yang dekat dengan
permukaan tubuh
Profunda : bagian yang terletak di dalam tubuh atau
bagian yang dekat dengan permukaan
tubuh
7
1.3 Bidang dan sumbu tubuh manusia
8
Eversi : gerakan kaki menghadap lateral
Rongga Tubuh
Ruang dalam bagian aksial tubuh yang berisi organ-organ atau visera
internal. Ada dua rongga utama yang terletak dalam bagian aksial tubuh yaitu
rongga dorsal dan rongga ventral.
1. Rongga tubuh dorsal, terletak dibagian posterior (dorsal) dan terbagi
menjadi rongga kranial dan rongga spinal
a. Rongga kranial, dikelilingi oleh tulang dan berisi otak
9
b. Rongga spinal, terbentuk dari susunan tulang belakang serta berisi
medulla spinalis
2. Rongga tubuh ventral, terletak dibagian anterior dan terbagi menjadi
rongga thoraks dan rongga abdomen yang dipisahkan diafragma.
a. Rongga thoraks adalah rongga dada yang terbagi menjadi rongga
pleural kanan dan kiri serta mediastinum
b. Rongga abdominopelvis berisi visera abdomen dan bidang pelvis
c. Rongga kecil tambahan dibagian kepala yang meliputi rongga oral,
rongga nasal, rongga telinga tengah dan rongga orbital untuk mata.
10
Regio Abdomen Pelvis
Terdapat Sembilan regio yang digunakan dalam ilmu anatomi untuk
memfasilitasi rujukan struktur tubuh dan organ-organ internal lain.
Regio tersebut antara lain adalah:
1. Regio umbilikal, yang terletak pada pusat abdomen
2. Regio epigastrium, yang berada dibagian superior dari regio umbilikus
3. Regio hipogastrium, yang berada dibagian inferior regio umbilikus
4. Regio hipokondrium, kanan dan kiri yang berposisi lateral terhadap regio
epigastrium
5. Regio lumbal kanan dan kiri, yang terletak lateral terhadap regio umbilikus
6. Regio inguinalis kanan dan kiri yang terletak lateral dari regio hipogastrium
2. OSTEOLOGI
Osteologi adalah ilmu yang mempelajari struktur–struktur tulang
manusia. Tulang sebagai suatu jaringan terdiri dari sel tulang osteosit, substansi
dasar, serabut kolagen, substansi semen dan bermacam – macam garam. Substansi
dasar dan serabut – serabut kolagen membentuk substansi intersellular, osteoid.
11
Serabut – serabut merupakan bagian zat organik. Garam – garam merupakan unsur
– unsur anorganik. Beberapa garam yang sangat penting seperti kalsium posfat,
magnesium posfat dan kalsium karbonat. Selain itu terdapat senyawa – senyawa
kalsium, kalium dan natrium dengan klorin dan fluorin juga ditemukan.
Fungsi umum rangka/tulang adalah:
Member bentuk pada tubuh, seseorang terlihat tinggi atau pendek karena penyusun
rangkanya.
Melindungi organ atau jaringan vital yang ada di dalamnya.
Menyangga berat badan. Tulang-tulang aksial yang membentuk poros tubuh
berfungsi menyanggah berat badan misalnya tulang leher, tulang vertebra dan
tulang pelvis.
Tempat melekatnya otot yaitu otot-otot lurik atau otot rangka.
Membantu pergerakan. Adanya persendian dan kerjasama dengan otot serta sistem
saraf memungkinkan tulang dapat bergerak.
Hemopoiesis. Sumsum tulang belakang pada orang dewasa dapat menghasilkan
sel-sel darah putih, sel darah merah dan platelet. Pada anak-anak, fungsi sumsum
tulang belakang ini digantikan oleh organ limpa sampai sumsum tulang belakang
menjadi matang.
Menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfat.
a. Klasifikasi Tulang
Klasifikasi tulang menurut bentuknya terbagi atas:
1. os longum (tulang panjang), yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri
dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan
berperan dalam pergerakan. Misalnya : os humerus, os femur
12
2. os brevis/brevia (tulang pendek), yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang
biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan dan
kekompakkan pada area yang pergerakannya terbatas. Misalnya : vertrebrae,
ossa metacarpalia (telapak tangan), digitimanus (jari tangan), ossa metatarsalia
(telapak kaki), digiti pedis (jari kaki)
13
4. os irregularis (tulang tak beraturan), yaitu tulang yang bentuknya tidak
beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek. Misalnya :
os palatinum (tulang langit-langit atas)
5. os pneumaticum (tulang berongga)
misalnya : os parietale (tulang pelipis)
b. Perkembangan dan pembentukan tulang
Osteogenesis adalah ilmu yang mempelagari khusus tentang peristiwa (proses)
terjadinya dan terbentuknya tulang. Proses pembentukan tulang disebut juga dengan
Osifikasi. Proses ini dimulai sejak embrio berumur 6-7 minggu dan akan terus
berlangsung sampai usia dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki
daerah osifikasi. Bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah maka akan
membentuk osteoblas sedangkan bila daerah tersebut tidak mengandung pembuluh
darah akan membentuk kondroblas.
Pembentukan tulang terjadi setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-
mula pembuluh darah akan menembus perichondrium (bagian tengah batang tulang
rawan) dan merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas
ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta dan perichondrium akan berubah
menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini, pada bagian dalam tulang rawan di
daerah diafisis, sel-sel tulang rawan akan membesar dan kemudian akan pecah
sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) yang mengakibatkan deposit zat kapur.
14
Jika hal ini terjadi terus menerus, maka semua sel-sel tulang rawan akan kekurangan
nutrisi sehingga menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Jika sel-sel
tulang rawan rusak atau mati, maka akan terjadi degenerasi dan pelarutan dari zat-zat
intraseluler bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga
terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.
Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epifise sehingga
terjadi pusat osifikasi sekunder dan terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian
masih tersisa tulang rawan di kedua ujung epifise yang berperan penting dalam
pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut
dengan cakram epifise.
Selama peretumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus
membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah
diafise. Dengan demikian, tebal cakram epifise akan berukuran tetap sedangkan
tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter tulang, tulang
didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum
membesar dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk
lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan. Susunan tulang :
Periosteum
Substantia compacta, yaitu tulang yang padat dan tebal
Substantia spongiosa, yaitu tulang yang berongga, longgar, dan lunak
Ada pada bagian tengah tulang panjang (diaphysis)
Sumsum tulang
c. Organisasi sistem skeletal
Meskipun banyak teori yang menyatakan bahwa jumlah total tulang manusia
adalah sebanyak 206 buah, sebenarnya tiap orang memiliki jumlah yang berbeda-beda,
tergantung dari usia dan variasi genetiknya.
Tulang-tulang pada orang dewasa diklasifikasikan menjadi 2 bagian besar yaitu tulang
aksial (80 buah) dan tulang apendikular (126 buah).
15
Gambar 2.1 Rangka bagian anterior dan posterior
Tulang Aksial
Tulang aksial terdiri dari tulang-tulang yang membentuk aksis tubuh yang berfungsi
menyangga dan melindungi organ kepala, leher dan torso. Bagian dari tulang aksial
adalah:
1. Tulang tengkorak yang terdiri dari 2 set tulang yaitu tulang kranial dan fasial.
Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, organ pendengaran dan organ
penglihatan. Tulang kranium membentuk kranium sedangkan tulang fasial
memberi bentuk pada mata, hidung dan rahang. Tulang-tulang ini saling
berhubungan satu sama lain tetapi tidak dapat digerakkan yang disebut dengan
sutura. Terdapat 3 macam sutura yaitu:
16
a. Sutura serrata, dimana tepi dari masing-masing tulang seperti gigi-gigi
gergaji yang berimpitan
b. Sutura skualosa, dimana tepi dari masing-masing tulang menipis dan
saling menutupi
c. Sutura plana, dimana tepi dari masing-masing tepi berbentuk lurus
17
Gambar 2.2 Tulang tengkorak dilihat dari depan
18
2. Tulang telinga dalam, terdiri dari 3 tulang kecil yang berada di telinga bagian
tengah yang berfungsi menerima dan mentransmisikan impuls suara.
Macam Tulang Aksial Jenis Jumlah (buah)
Tulang telinga dalam Maleus 2
Incus 2
Stapes 2
Jumlah tulang telinga dalam 6
19
4. Tulang kolumna vertebra, berfungsi untuk:
a. Menyangga berat tubuh, seperti kepala, bahu dan dada
b. Menyeimbangkan berat tubuh
c. Menghubungkan tubuh bagian atas dan bawah
d. Memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan
gerakan, misalnya berdiri, duduk atau berlari
e. Tempat melekatnya ligamen, otot dan tendon
f. Melindungi spinal cord dan persyarafannya serta organ-organ internal
tubuh
g. Menyimpan mineral
h. Memproduksi sel darah merah
Macam tulang
Jumlah Sebutan
kolumna vertebra
Servikal (tulang leher) 7 C1-C7
Thorakalis (tulang 12 T1-T12
punggung)
Lumbalis (tulang 5 L1-L5
pinggang)
Sakralis (tulang 1 S1-S5
kelangkang) Pada bayi ada 5, tetapi
ketika dewasa akan
berfusi menjadi 1
Koksigeus (tulang Pada bayi ada 3-5 Tidak ada
ekor) tetapi ketika dewasa
akan berfusi menjadi
1
20
2.6 Tulang Kolumna Vertebra
21
2.7 Tulang Kerangka Dada Anterior dan Posterior
22
Tulang Apendikular
Tulang apendikular terdiri atas rangka apendikular merupakan rangka yang
menyusun alat gerak seperti bahu, tulang-tulang tangan, telapak tangan panggul,
tungkai dan telapak kaki.
Rangka apendikular tersusun atas:
1. Pektoral, terdiri dari 2 klavikula dan 2 skapula yang mempunyai fungsi yang
paling penting dalam menunjang otot agar bisa menggerakkan brachium dan
lengan bawah.
2. Ekstremitas atas, terdiri dari humerus, radius, ulna, karpal, metakarpal dan
falangus.
23
3. Pelvik, berfungsi untuk menyangga berat tubuh bersama dengan kolumna
vetebra dan melindungi bagian dalam rongga pelvis
24
4. Ekstremitas bawah, terdiri atas femur, tibia, fibula, patella, tarsal, metatarsal
dan falangus
25
Macam tulang
No Jenis Jumlah Total
apendikular
1 Pektoral Scapula (tulang belikat) 2
Klavikula (tulang selangka) 2
Jumlah pectoral 4
2 Ekstremitas atas Humerus (tulang pangkal lengan) 2
Radius (tulang pengumpil) 2
Ulna (tulang hasta) 2
Karpal (tulang pergelangan tangan) 16
Metakarpal (tulang telapak tangan) 10
Falangus (tulang jari tangan) 28
Jumlah ekstremitas atas 60
3 Pelvis Tulang pelvis 2
Jumlah pelvis 2
4 Ekstremitas Femur (tulang paha) 2
bawah Tibia (tulang kering) 2
Fibula (tulang betis) 2
Patella (tulang lutut) 2
Tarsal 14
Metatarsal (tulang telapak kaki) 10
Falangus (tulang jari kaki) 28
Jumlah ekstremitas bawah 60
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
3. ARTHROLOGI
Arthrologi adalah ilmu yang mempelajari persendian. Di dalam tubuh kita tulang
dapat saling berhubungan. Hubungan antar tulang yang satu dengan yang lainnya
disebut artikulasi. Agar artikulasi tersebut dapat bergerak dengan mudah maka
diperlukan struktur khusus yang dinamakan dengan sendi. Sendi dibentuk dari
36
kartilago yang berada di daerah sendi. Klasifikasi persendian secara struktural terbagi
menjadi:
1. Persendian fibrosa, yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan
diperkokoh dengan jaringan ikat fibrosa
2. Persendian kartilago, yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan
diperkokoh dengan jaringan kartilago
3. Persendian synovial, yaitu persendian yang memiliki rongga sendi dan
diperkokoh dengan kapsul dan ligament artikular yang membungkusnya
Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu:
1. Sinartrosis yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan karena tidak memiliki celah
diantara sendinya dan dihubungkan oleh jarngan ikat yang keras. Sendi sinartrosis
ini dapat dibagi dalam 2 tipe :
Suture, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat yang
hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh : sutura sagital dan parietal
37
Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus
kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan. Contoh : simpisis pubis
Sindemosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan
dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh : ditemukan pada tulang
yang bersisihan seperti radius dan ulna, tibia dan fibula
3. Diartrosis yaitu sendi yang pergerakannya bebas karena hubungan antar tulang
di kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan. Contoh hubungan
antartulang yang bersifat diartrosis adalah:
a. Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada
permukaan konkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan kesatu
arah.
38
c. Sendi putar
d. Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang
berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan
meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya
39
e. Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan
gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang.
4. MIOLOGI
Miologi adalah ilmu yang mempelajari tentang otot. Otot disebut alat gerak
aktif pada manusia karena otot merupakan komponen yang dapat berkontraksi
(memanjang dan memendek) sehingga dapat menggerakkan tulang dan sendi. Otot
tersusun atas dua macam filament dasar, yaitu filament aktin dan filament myosin.
Filament aktin tipis dan filament myosin tebal. Kedua filament ini menyusun myofibril.
Myofibril menyusun serabut otot dan serabut otot – serabut otot menyusun satu otot.
40
Gambar 4.1 Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Otot
41
Klasifikasi Otot
Berdasarkan jumlah kepalanya otot, dibagi menjadi:
- Unichepalus : berkepala satu
- Bichepalus : berkepala dua
- Trichepalus : berkepala tiga
- Quadrichpalus : berkepala empat
42
Jenis – jenis otot
Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos. Ketiga
jenis otot tersebut mempunyai struktur dan karakteristik yang berbeda.
Jenis otot terbagi atas 3, seperti yang terlihat pada table dibawah ini:
Nama Kontraksi Bentuk Lokasi
Otot Bergerak menurut Serabut panjang, Terdapat
rangka/ kemauan kita berwarna/lurik pada
lurik (involunter) karena dengan garis terang otot
rangsangannya dan gelap, memiliki paha,
melalui syaraf banyak inti sel, otot
motorik, terletak di pinggir betis,
pergerakannya cepat otot
tetapi lekas lelah, dada.
kuat, tidak beraturan.
Otot Bekerja diluar Protoplasmanya Otot–
polos/ kemauan kita (otot tak licin tidak otot ini
otonom sadar) oleh karena mempunyai garis- terdapat
rangsangannya garis melintang di alat-
melalui saraf otonom, (polos), bentuk alat
gerakan lambat, serabut panjang dalam
ritmis dan tidak seperti kumparan seperti
mudah lelah dengan kedua ventrikul
ujungnya us, usus,
meruncing, inti kandung
berjumlah satu kemih,
terletak di bagian pembulu
tengah h darah
Otot Dapat bergerak Strukturnya sama Hanya
jantung/ sendiri secara seperti otot lurik, terdapat
myocard otomatis oleh karena serabutnya pada
ium mendapat rangsangan memanjang gelap jantung
dari susunan otonom, terang secara yang
gerakan lambat, berselang seling dan mempun
ritmis dan tidak terdapat yai
mudah lelah percabangan sel fungsi
tetapi kalau melihat
43
fungsinya sama tersendir
seperti otot polos i
Karakteristik Otot
44
Kerja otot
- tonus : ketegangan akibat mengerutnya otot
- tetanus : ketegangan maksimum yang terus menerus
- fleksi : membengkokkan
- ekstensi : meluruskan
- abduksi : menjauhi badan
- adduksi : mendekati badan
- depresi : ke bawah
- elevasi : ke atas
- supinasi : memutar telapak tangan menengadah
- pronasi : menelungkup
Jenis kontraksi otot
Kontraksi otot lurik dapat dikelompokan menjadi kontraksi isometrik dan
kontraksi isotonik
1. Kontraksi isometrik
Jenis kontraksi ini tidak terjadi pemendekan otot selama kontraksi, karena tidak
memerlukan sliding myofibril, tetapi terjadi secara paksa. Misalnya saat kita
mengangkat barang sangat berat, mendorong meja dengan tangan lurus
sehingga terjadi tegangan.
2. Kontraksi isotonik
Kontraksi isotonik adalah jenis kontraksi dimana terjadi pemendekan otot tetapi
tegangan pada otot tetap konstan. Kontraksi ini memerlukan energi yang besar.
Contoh jenis kontraksi ini adalah saat mengangkat beban menggunakan otot
bisep, brachii, kegiatan makan, menyisir dll.
Pada aktivitas sehari-hari lebih banyak terjadi kombinasi dua jenis kontraksi
isotonik dan isometrik, misalnya aktivitas saat berlari, otot kaki dapat memanjang,
memendek dan hanya terjadi penegangan.
45
Nama – nama otot rangka
Merupakan otot yang melekat pada rangka atau tulang dan menyusun 40% berat
badan.
46
Otot-otot wajah
Otot-otot wajah adalah otot-otot yang melekat pada tulang wajah. Bentuk otot
ini kebanyakan pipih.
47
Nama Otot Fungsi
M. Epicranius Mengerutkan dahi
M. Frontalis Mengerutkan dahi
M. Occipitalis Menggerakkan kulit kepala ke arah belakang
M. Corrugator Mengerutkan Alis
M. Orbicularis Oculi Menutup mata
M. Nasalis Menggerakkan cuping hidung
M. Orbicularis oris Menutup bibir
M. Levator labii Elivasi bibir atas
superioris
M. Zygomaticus Elivasi ujung mulut pada saat tersenyum
M. Risorius Memebentuk sudut mulut saat tersenyum
M. Triangularis Menarik sudut mulut kearah bawah
M. Depressor labii Depresi bibir bagian bawah
inferioris
M. Mentalis Elivasi bibir bagian bawah
M. Platysma Depresi bibir bagian bawah, menekan mandibula,
menarik bibir kebawah dan mengerutkan kulit
bibir.
M. Buccinator Kompres pipi, menahan makanan pada saaat
dikunyah
M. Temporalis Elevasi rahang
M. Masseter Elevasi rahang
M. Medial pterygoid Elevasi rahang, menggerakkan rahang ke samping
M. Lateral pterygoid Memanjangkan rahang
Otot-otot mata
48
Gambar 4.8 Otot Mata
Otot-otot lidah
49
Otot-otot leher
50
Gambar 4.10b Otot Leher
51
Gambar 4.11 Otot Bahu dan Dada
52
Otot-otot vertebra
53
Otot-otot humerus
54
M. Extensor pollicis brevis Ekstensi ibu jari, abduksi tangan
M. Abductor pollicis longus Abduksi jari dan tangan
Otot-otot pelvis
Bagian Fungsi
M. Levator ani Menyangga visera pelvis
M. Coccygeus Menyangga visera pelvis
M. Superficial transverses Menyangga visera pelvis
perinea
M. Bulbospongiosus Konstriksi saluran uretra, konstriksi
vagina
M. Ischiocavernosus Ereksi penis atau klitoris
Bagian Fungsi
M. Iliacus Fleksi dan rotasi lateral paha, fleksi
kolumna vertebra
M. Psoas mayor Fleksi dan rotasi lateral paha, fleksi
kolumna vertebra
M. Gluteus maximus Ekstensi dan rotasi paha lateral
M. Gluteus medius Abduksi dan rotasi paha medial
M. Gluteus minimus Abduksi dan rotasi paha lateral
M. Tensor fasciae latae Abduksi paha
M. Gracillis Aduksi paha, fleksi dan rotasi betis kaki
M. Pectineus Aduksi dan fleksi paha
M. Adductor longus Aduksi, fleksi dan rotasi lateral paha
M. Adductor brevis Aduksi, fleksi dan rotasi lateral paha
M. Adductor magnus Aduksi, fleksi dan rotasi lateral paha
55
M. Sartorius Fleksi betis kaki dan paha, abduksi paha,
M. Quadriceps femoris rotasi paha lateral, rotasi betis kaki medial
- Rectus femoris dan ekstensi betis kaki.
- Vastus lateralis
- Vastus medialis
- Vastus intermedius
56
Gambar 4.14 Otot Paha
Otot-otot kaki yang menggerakkan pergelangan kaki, telapak kaki dan jari kaki
Bagian Fungsi
M. Tibialis anterior Dorsofleksi dan inverse telapak kaki
M. Extensor digitorum Ekstensi jari kaki ke 2-5, dorsofleksi telapak kaki
longus
M. Extensor hallucis Ekstensi ibu jari kaki dan membantu dorsofleksi
longus telapak kaki
M. Peroneus tertius Dorsofleksi telapak kaki
M. Peroneus longus Fleksi plantar dan telapak kaki
M. Peroneus brevis
M. Gastrocnemius Plantar memfleksikan telapak kaki, fleksi lutut
M. Soleus Plantar memfleksikan telapak kaki
M. Plantaris Plantar memfleksikan telapak kaki
M. Popliteus Fleksi dan rotasi medial betis kaki
M. Flexor hallucis Fleksi ibu jari kaki
longus
M. Flexor digitorum Fleksi jari kaki 2-4
longus
M. Tibialis posterior Plantar fleksi dan inverse telapak kaki
57
Gambar 4.15 Otot – otot Kaki
5. NEUROLOGI
Sistem saraf manusia mempunyai struktur yang kompleks dengan berbagai
fungsi yang berbeda saling mempengaruhi. Satu fungsi saraf terganggu secara fisiologi
akan berpengaruh terhadap fungsi tubuh yang lain. Sistem saraf dikelompokkan
menjadi dua bagian besar yaitu susunan saraf pusat/central nervous system (CNS) dan
susunan saraf perifer/ peripheral nervous system (PNS). Susunan saraf pusat terdiri dari
otak dan medulla spinalis, sedangkan saraf perifer terdiri atas saraf-saraf yang keluar
dari otak (12 pasang) dan saraf-saraf yang keluar dari medulla spinalis (31 pasang).
Menurut fungsinya saraf perifer dibagi atas saraf afferent (sensorik) dan
efferent (motorik). Saraf afferent (sensorik) menghantarkan informasi dari reseptor-
reseptor khusus yang berada pada organ permukaan atau bagian dalam ke otak. Saraf
efferent (motorik) menyampaikan informasi dari otak dan medulla spinalis ke organ-
58
organ tubuh seperti otot rangka, otot jantung, otot-otot bagian dalam dan kelenjar-
kelenjar. Saraf motorik memiliki dua subdivisi yaitu devisi somatik dan devisi
otonomik. Devisi somatik (volunter) berperan dalam interaksi antara tubuh dengan
lingkungan luar. Serabut saraf berada pada otot rangka. Devisi otonomik (involunter)
mengendalikan seluruh respons involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar
dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur yaitu saraf simpatis yang
berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis dan saraf parsimpatis yang
berasal dari area otak dan sakral pada medulla spinalis.
1. Sistem Saraf Pusat
a. Otak
b. Medulla spinalis
2. Sistem saraf perifer
a. Afferent (sensorik)
b. Efferent (motorik)
i. Saraf simpatis
ii. Saraf parasimpatis
59
Sel-sel pada Sistem Syaraf
1. Neuron
Adalah unit fungsional system syaraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma. Neuron ini terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut:
a. Badan sel, yaitu bagian yang mengendalikan metabolisme keseluruhan
neuron
b. Akson
- Suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit.
Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke
sel lain atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson (arah menuju
ke luar sel)
- Semua akson dalam system saraf perifer dibungkus oleh lapisan
schwan (neurolema) yang dihasilkan oleh sel-sel schwan
60
- Myelin berfungsi sebagai insulator listrik dan mempercepat hantaran
impuls syaraf
c. Dendrit, yaitu perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan
pendek yang berfungsi sebagai penghantar impuls keseluruh tubuh.
Permukaan dendrit penuh dengan spina dendrit yang dikhususkan untuk
berhubungan dengan neuron lain.
2. Sel Neuroglial
Sel penunjang tambahan pada susunan syaraf pusat yang berfungsi sebagai
jaringan ikat yang mensupport sel dari Nervous system.
3. Sistem komunikasi sel
Daya kepekaan dan daya hantaran merupakan sifat utama dari mahluk hidup
dalam bereaksi terhadap perubahan sekitarnya. Rangsangan ini dinamakan
stimulus, sedangkan reaksi yang dihasilkan dinamakan respon. Alat penghantar
61
stimulus yang berfungsi menerima rangsangan disebut reseptor, sedangkan
yang menjawab stimulus disebut efektor seperti otot, sel, kelenjar dan
sebagainya.
Hubungan reseptor dengan efektor terjadi melalui system sirkulasi dengan
perantaraan zat kimia yang aktif atau melalui hormon yang melewati tonjolan
protoplasma dari satu sel berupa benang serabut. Sel yang merupakan tonjolan
ini dinamakan neuron. Serangkaian neuron terdiri dari neuron reseptor dan
neuron efektor yang akan membentuk arkus refleks. Ada dua tonjolan neuron
sensorik yaitu ke syaraf perifer dan syaraf pusat. Yang keperifer berhubungan
dengan organ ujung (otot dan kulit) dikenal sebagai dendrit dan tonjolan
kepusat disebut akson.
1. Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga
tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Berat otak orang
dewasa kira-kira 1400 gram.
62
1.1 Perkembangan Otak
Otak terletak dalam rongga kranium berkembang dari senuah tabung yang
mulanya memperlihatkan tiga gejala pembesaran otak awal.
a. Otak depan menjadi hemisfer serebri, korpus striatum, talamus serta hipotalamus.
Fungsi menerima dan mengintegrasikan informasi mengenai kesadaran dan
emosi
b. Otak tengah, mengkoordinir otot yang berhubungan dengan penglihatan dan
pendengaran. Otak ini menjadi tegmentum, krus serebrium, korpus
kuadrigeminus
c. Otak belakang (pons), bagian otak yang menonjol kebanyakan tersusun dari
lapisan fiber (beserat) dan termasu sel yang terlibat dalam pengontrolan
pernafasan.
Otak belakang ini menjadi:
1. Pons vorali, membantu meneruskan informasi
2. Medula oblongata, mengendalikan fungsi otomatis organ dalam (internal)
3. Serebelum, mengkoordinasikan pergerakan dasar
1.2 Pelindung Otak
Otak dilindungi oleh:
- Kulit kepala dan rambut
- Tulang tengkorak dan columna vertebral
- Meningen (selaput otak)
1.3 Bagian-bagian Otak
Bagian dari otak secara garis besar terdiri dari:
a. Hemisfer cerebral (cerebrum, otak besar)
Berpasangan (kanan dan kiri) bagian atas dari otak yang mengisi lebih dari setengah
masa otak. Permukaannya berasal dari bagian yang menonjol (gyrus) dan lekukan
(sulcus)
63
Cerebrum dibagi dalam 4 lobus yaitu:
• Lobus frontalis, menstimuli pergerakan otot yang bertanggung jawab untuk
proses berpikir
• Lobus parietalis, merupakan area sensoris dari otak yang merupakan sensasi
perabaan, tekanan, dan sedikit menerima perubahan temperatur
• Lobus occipitallis, mengandung area visual yang menerima sensasi dari mata
• Lobus temporalis, mengandung area auditori yang menerima sensasi dari
telinga
64
o Perubahan ketegangan dalam otot untuk mempertahankan keseimbangan dan
sikap tubuh
o Terjadinya kontraksi dengan lancar dan teratur pada pergerakan di bawah
pengendalian kemauan dan mempunyai aspek keterampilan
Setiap pergerakan memerlukan koordinasi dalam kegiatan sejumlah otot. Otot
antagonis harus mengalami relaksasi secara teratur dan otot sinergis berusaha
memfiksasi sendi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh bermacam
pergerakan.
c. Ventrikel otak
Yaitu beberapa rongga yang saling berhubungan di dalam otak dan berisi cairan
serebrospinalis.
Fungsi dari cairan serebrospnalis adalah:
o Sebagai buffer
o Melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari goncangan dan trauma
o Menghantarkan makanan kesistem syaraf pusat
Ada tiga jenis kelompok syaraf yang dibentuk oleh syaraf cerebrospinalis yaitu:
1. Syaraf sensorik yaitu membawa impuls dari otak dan medulla spinalis ke perifer
2. Syaraf motorik menghantarkan impuls dari otak dan medulla spinalis ke perifer
3. Syaraf campuran yang mengandung serabut motorik dan sensorik sehingga dapat
menghantar impuls dalam dua jurusan
2. Medulla Spinalis
Disebut juga sumsum tulang belakang. Yang terlindung di dalam tulang
belakang dan berfungsi untuk mengadakan komunikasi antara otak dan semua bagian
tubuh serta berperan dalam:
- Gerak reflex
- Berisi pusat pengontrolan yang penting
- Heart rate control atau denyut jantung
- Pengatur tekanan darah
- Breathing / pernafasan
65
- Swallowing / menelan
- Vomitting / muntah
Sifat dan fungsi saraf cranial
66
Sistem syaraf perifer menyampaikan informasi antara jaringan dan saraf pusat
(CNS) dengan cara membawa signals dari dan ke CNS.
67
a. Mensarafi otot jantung
b. Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar
c. Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
d. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
e. Mempertahankan tonus semua otot sadar
- System parasimpatis
Fungsi system parasimpatis :
a. Merangsang sekresi dan mempersarafi kelenjar
b. Mempersarafi parotis
c. Mempersarafi kolon, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin
d. Mempersarafi sebagian besar alat tubuh
68
6. ORGANOLOGI
Sistem respirasi
Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat
menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem
pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat
dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
• Hidung
Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran
itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi
sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan
lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam
rongga hidung. Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur ini tipis terdiri
dari tulang dan tulang rawan, sering membengkok kesatu sisi.
• Farinx
Pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungan-nya
dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang
larinx (larinx-faringeal). Orofaring adalah bagian dari faring merupakan gabungan
sistem respirasi dan pencernaan.
69
• Laring
Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula
tyroidea, dan beberapa otot kecil, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.
• Epiglottis
Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas dibelakang dasar lidah.
Epiglottis ini melekat pada bagian belakang Vertebra cartilago thyroideum.
Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping epiglottis menuju
cartilago arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring.
• Plica vokalis
Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas
ligamentum vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago
thyroidea di bagian depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang. Plica vocalis
palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati. Bagian
ini tidak terlibat dalam produksi suara.
• Otot - otot
Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan
thyroidea, yang dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan
plica vocalis. Otot-otot tersebut di inervasi oleh nervus cranialis X (vagus).
• Fonasi
Suara dihasilkan oleh vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang
dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palatum molle, pipi, lidah, dan bibir, dan
resonansi tertentu oleh sinus udara cranialis.
• Trachea
Tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. trachea
berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang
manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus
sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini
bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 - 20 lingkaran
tak- lengkap yang berupan cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan
70
fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga
membuat beberapa jaringan otot.
• Bronchus
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus
kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali
sebelum sampai ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum
bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas
tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara lancar.
• Alveoli
Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi
pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara.
Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-
rata 0,2 milimeter.
71
• Paru-paru
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di
dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan
rongga perut oleh diafragma.
72
Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-
paru memilki:
1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula
2. Permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
3. Permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung
4. Basis yang terletak pada diafragma
73
• Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior
sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus
dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola,
venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli.
Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga
mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.
Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka
dada ini terdiri dari costae (iga-iga), sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga
menempel di depan, dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat menempelnya
iga-iga di bagian belakang.
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting
sebagai otot pernafasan. Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai
berikut :
- Interkostalis eksternus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
74
- Sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
- Skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
- Interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
- Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong
diafragma ke atas.
- Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma.
Sistem kardiovaskuler
Jantung adalah organ berongga yang memiliki 4 ruang, terletak antara kedua
paru-paru, dibagian tengah rongga thoraks. Dua pertiga jantung terletak disebelah kiri
garis midsternal. Ukuran jantung ± sebesar kepalan tangan pemiliknya, berat jantung ±
250-300 gr. Bentuk jantung, seperti kerucut tumpul. Dinding jantung tdd 3 lapisan yaitu
Endokardium, Miokardium, Epikardium.
Jantung terdiri dari 4 ruang: atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan
ventrikel kiri. Atrium terletak pada bagian atas, dinding relative tipis, menerima darah
dari vena dan membawanya kembali ke jantung. Atrium kanan terletak pada bagian
superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
Atrium kiri terletak dibagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium
kanan. Mempunyai dinding yang lebih tebal, menerima darah dari vena pulmonalis.
75
Ventrikel mempunyai dinding yang relative tebal, membawa darah keluar
jantung menuju arteri pulmonalis. Ventrikel kanan terletak dibagian inferior kanan
apeks jantung, membawa darah ke paru-paru melalui trunkus pulmonal. Ventrikel kiri
terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung, mempunyai dinding 3x lebih tebal
dari ventrikel kiri, membawa darah meninggalkan jantung dan mengalir keseluruh
tubuh.
Jantung memiliki 3 katup : katup trikuspidalis , katup bikuspidalis (mitral) dan
katup semilunar aorta dan pulmonary.
a) Katup trikuspidalis :
- Terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan
- Memiliki 3 daun katup (kuspis)
- Berfungsi mencegah aliran balik ke dalam atrium kanan
b) Katup bikuspidalis:
- Terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri
- Memiliki 2 daun katup
- Mempunyai fungsi yang sama dengan katup trikuspidalis
c) Katup semilunar
- Katup semilunar pulmonary, terletak antara ventrikel kanan dan trunkus
pulmonal
- Katup semilunar aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta
76
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang membantu manusia
dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih
mudah dicerna oleh tubuh untuk diambil berbagai kandungan di dalamnya, yang akan
berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
77
b. Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai Anda
kunyah diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang
selanjutnya. Kerongkongan dalam bahasa ilmiah sering disebut dengan esofagus.
Dalam melakukan tugasnya kerongkongan melakukan gerakan yang disebut dengan
gerakan peristaltik yang akan membantu dalam mendorong makanan yang sudah
dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan.
c. Lambung
Lambung bentuknya seperti kantong yang menggelembung dan letaknya pada
bagian kiri dalam rongga di perut. Lambung secara garis besar terdiri dari 3 bagian dan
semuanya sangat membantu dalam sejumlah proses pencernaan. Lambung memiliki
banyak fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya adalah menghasilkan
asam klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme yang ada pada makanan
yang Anda konsumsi.
78
d. Bagian Usus Halus
Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari,
usus kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses yang terjadi pada usus halus. Di
dalamnya usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah
beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh dan lebih mudah
diserap.
79
e. Bagian Usus Besar
Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran yang
kemudian akan dibuang melalui anus.
f. Rektum dan Anus
Pada bagian ujung usus besar inilah yang disebut dengan rektum yang
merupakan jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya
yaitu anus. Pada saat kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan
kotoran yang berada di atasnya sudah penuh dan pada saat itulah Anda akan merasakan
sakit perut serta keinginan untuk buang air besar. Sedangkan anus seperti yang kita
semua ketahui merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh
untuk dibuang .
80
E. Rangkuman
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dan bagian-
bagiannya serta hubungannya antar bagian tubuh. Fungsi umum rangka/tulang adalah
memberi bentuk pada tubuh, melindungi organ atau jaringan vital yang ada di
dalamnya, menyangga berat badan, tempat melekatnya otot yaitu otot-otot lurik atau
otot rangka, membantu pergerakan, menghasilkan sel-sel darah putih, sel darah merah
dan platelet, menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfat. Klasifikasi tulang
menurut bentuknya terbagi atas: tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang
tidak beraturan, tulang berongga. Klasifikasi persendian secara struktural terbagi
menjadi: persendian fibrosa, persendian kartilago, persendian synovial. Di dalam
sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu sinartrosis,
amfiartrosis, diartrosis. Unutk lebih jeasnya dapat dipelajari pada link video
https://www.youtube.com/watch?list=PLdFi-NEDU0HcJLwxK7Jn4kbvx-
BUEDwPb&time_continue=289&v=RNUpMNd_u1U
Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos.
Ketiga jenis otot tersebut mempunyai struktur dan karakteristik yang berbeda.
Karakteristik Otot meliputi: kontraktilitas , ekstensibilitas, elastisitas dan irritabilitas.
Jenis kontraksi otot dikelompokan menjadi kontraksi isometrik (tidak terjadi
pemendekan otot selama kontraksi) dan kontraksi isotonik (erjadi pemendekan otot
tetapi tegangan pada otot tetap konstan). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada link
video https://www.youtube.com/watch?v=rMcg9YzNSEs
Sistem saraf dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu susunan saraf
pusat/central nervous system (CNS) dan susunan saraf perifer/ peripheral nervous
system (PNS). Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Menurut
fungsinya saraf perifer dibagi atas saraf afferent (sensorik) dan efferent (motorik).
Saraf afferent (sensorik) menghantarkan informasi dari reseptor-reseptor khusus yang
berada pada organ permukaan atau bagian dalam ke otak. Saraf efferent (motorik)
menyampaikan informasi dari otak dan medulla spinalis ke organ-organ tubuh seperti
otot rangka, otot jantung, otot-otot bagian dalam dan kelenjar-kelenjar. Neuron ini
81
terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: badan sel, yaitu bagian yang
mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron, akson (menghantar impuls menjauhi
badan sel ke neuron ) myelin berfungsi sebagai insulator listrik dan mempercepat
hantaran impuls syaraf, dendrit, berfungsi sebagai penghantar impuls keseluruh tubuh.
Fungsi system parasimpatis; merangsang sekresi dan mempersarafi kelenjar,
mempersarafi parotis, mempersarafi kolon, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin,
mempersarafi sebagian besar alat tubuh. Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari:
mensarafi otot jantung; mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar; mempersarafi
semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus; melayani serabut motorik
sekretorik pada kelenjar keringat; mempertahankan tonus semua otot sadar. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada video ini
https://www.youtube.com/watch?v=44B0ms3XPKU
82