Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/304675257

Peran Metformin sebagai Inhibitor Jaras Insulin-like Growth Factor-1


Receptor (IGF-1R), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR), dan
Mammalian Target of Rapamycin (mTOR) pada Kemot...

Article · January 2016

CITATIONS READS

0 421

4 authors, including:

Vito Filbert Jayalie


University of Indonesia
14 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Vito Filbert Jayalie on 01 July 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

Akreditasi PP IAI–2 SKP

Peran Metformin sebagai Inhibitor Jaras


Insulin-like Growth Factor-1 Receptor (IGF-1R),
Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR), dan
Mammalian Target of Rapamycin (mTOR) pada
Kemoterapi Kanker Paru
Vito Filbert Jayalie,* Andy William,* Shelly,* Cosphiadi Irawan**
*Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
**Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK
Kanker paru adalah salah satu jenis kanker dengan prevalensi dan mortalitas yang tinggi di dunia. Beberapa studi klinis menunjukkan bahwa
metformin dapat menurunkan angka mortalitas berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru. Metformin dapat menghambat berbagai jaras
persinyalan, seperti Insulin-like Growth Factor Receptor (IGF-1R), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR), dan mammalian Target of Rapamycin
(mTOR), yang berperan dalam pertumbuhan dan proliferasi sel kanker. Selain itu, metformin juga memiliki efek sinergis dengan kemoterapi
standar, yaitu dapat meningkatkan survival rate serta mengurangi dosis kemoterapi. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
potensi kombinasinya dengan kemoterapi standar pada pengobatan kanker paru.

Kata kunci: Jaras persinyalan, kanker paru, kemoterapi, metformin

ABSTRACT
Lung cancer is one of the most prevalent and highest mortality cancers in the world. Several studies show that metformin can lower the
mortality of several cancers, including lung cancer. Metformin can block several signaling pathways such as Insulin-like Growth Factor Receptor
(IGF-1R), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR), and mammalian Target of Rapamycin (mTOR), which are responsible for the growth and
proliferation of cell. Metformin is synergistic with standard chemotherapy, improves survival rate, and lowers the chemotherapy dose. Further
study is needed to evaluate further potential of this drug. Vito Filbert Jayalie, Andy William, Shelly, Cosphiadi Irawan. Metformin as Insulin-like
Growth Factor-1 Receptor (IGF-1R), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR), and Mammalian Target of Rapamycin (mTOR) Inhibitor for
Lung Cancer Chemoterapy.

Keywords: Chemotherapy, lung cancer, metformin, signaling pathway

PENDAHULUAN kanker paru. Pada tahun 2012, insidens kanker biasanya baru muncul setelah kanker
Kanker merupakan salah satu penyebab paru di dunia sebesar 1,82 juta kasus dengan menyebar di sebagian besar paru atau telah
utama kematian di dunia dengan jumlah 1,589 juta orang meninggal. Tingginya metastasis. Hal ini menyebabkan prognosis
kasus yang terus bertambah. Prevalensi kanker insidens kanker paru juga terlihat pada jumlah kanker paru tidak terlalu baik. Selain itu, survival
di dunia pada tahun 2012 adalah sekitar 32,6 kasus baru di Indonesia, yakni sebanyak 34.696 rate penderita kanker paru juga tidak tinggi,
juta kasus dengan kasus baru sebanyak 14,1 kasus baru pada tahun yang sama dengan penderita yang dapat hidup dalam lima tahun
juta kasus dan 8,2 juta kasus meninggal. Pada mortalitas sebesar 30.904 jiwa.2 setelah terdiagnosis hanya sekitar 10%.3
tahun 2032 diperkirakan akan terdapat 22 juta
kasus baru kanker setiap tahunnya.1 Salah satu Penderita kanker paru umumnya tidak Selain pada bidang kesehatan dan sosial,
jenis kanker yang banyak menarik perhatian menunjukkan gejala tertentu. Gejala seperti kanker juga berdampak pada bidang ekonomi.
selama beberapa dekade terakhir adalah rasa lelah, nyeri, depresi, dan sesak napas Kerugian ekonomi akibat kanker pada tahun

Alamat Korespondensi email: v_lie@hotmail.com

416 CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

2008 sebesar US$895 miliar di seluruh dunia, bersama dengan agen sitotoksik lain.8 ERK2, sehingga terjadi pembentukan faktor
paling tinggi disebabkan oleh kanker paru Metformin telah banyak diuji coba pada transkripsi yang akan mengatur proliferasi dan
sebesar US$178 miliar.4 berbagai jenis kanker dan terbukti efektif pada diferensiasi menuju ke arah keganasan. Selain
uji klinis.9 Namun, masih sedikit penelitian itu, aktivasi ERK1 dan ERK2 juga menyebabkan
Hingga saat ini, sudah terdapat berbagai jenis hubungan metformin dan potensinya untuk dihambatnya proses apoptosis. Berbagai hal
metode pengobatan kanker paru seperti kanker paru. Tujuan penulisan artikel ini tersebut menyebabkan sel tidak dapat mati
pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi adalah untuk meningkatkan pemahaman dan membentuk kanker.12
kombinasi. Namun, pembedahan hanya dapat pemanfaatan metformin sebagai terapi
dilakukan pada stadium awal, sedangkan kombinasi kanker paru. Phosphatidylinositide-3-kinase (PI3K)
radioterapi kombinasi biasa dilakukan pada Phosphatidylinostide-3-kinase (PI3K)
stadium lanjut. Satu-satunya yang dapat PEMBAHASAN merupakan lipid kinase yang berperan penting
digunakan pada berbagai stadium adalah Patogenesis Kanker Paru dalam pertumbuhan, perkembangan, dan
kemoterapi.5,6 Sebagian besar pengobatan Patogenesis kanker paru dimulai dari kelangsungan hidup sel. Mutasi PI3K sering
pada tahap lanjut hanya meredakan gejala, faktor risiko seperti riwayat genetik dan ditemukan pada kanker, khususnya kanker
tidak meningkatkan survival rate.7 merokok menyebabkan mutasi gen tertentu, paru.12,13 Studi Marinov, et al, menemukan
menyebabkan teraktivasinya jaras sinyal bahwa peningkatan regulasi PI3K dapat
Kemoterapi merupakan salah satu metode tertentu yang dapat menginduksi terjadinya menyebabkan peningkatan aktivitas Akt
pengobatan yang targetnya adalah jaras kanker paru.11 Terdapat beberapa jaras yang yang berujung pada penghambatan proses
persinyalan tertentu dalam kanker. Namun, dapat menyebabkan kanker paru, yakni jaras apoptosis dan pertumbuhan sel.6,14
hingga saat ini efikasinya terbatas, bahkan persinyalan Epidermal Growth Factor Receptor
penelitian Cetin, et al, menunjukkan tidak (EGFR), abnormalitas jaras Tumor Suppressor RTK dapat mengaktivasi PI3K melalui dua
terdapat peningkatan 5-year survival rate pada Gene (TSG), dan Insulin-like Growth Factor-1 subunit PI3K, yakni subunit regulator (p85) dan
penderita kanker paru yang ditatalaksana Receptor (IGF-1R).11 subunit katalitik (p110). Jika terjadi overekspresi,
kemoterapi standar.7 Oleh karena itu, perlu mutasi atau amplifikasi RTK/Reseptor Tirosin
dicari cara baru untuk meningkatkan survival Peran Epidermal Growth Factor Receptor Kinase, fosfotirosin berikatan dengan subunit
rate dan kualitas hidup penderita kanker paru. (EGFR) p85 sehingga PI3K teraktivasi. Selain itu,
Patogenesis kanker paru mencerminkan ikatan antara Ras dengan p110 juga dapat
Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR)
kompleksitas jaras. Yang utama di antaranya mengaktivasi jaras persinyalan PI3K. PI3K yang
merupakan salah satu anggota reseptor
phosphatidylinositide-3-kinase (PI3K) dan sudah teraktivasi kemudian memanggil caraka
golongan Tirosin Kinase (RTK) yang regulasinya
mammalian Target of Rapamycin (mTOR) yang kedua, yakni phosphatidylinositol-3,4,5-trifosfat
ketat dalam sel normal. Mutasi atau
meregulasi metabolisme dan pertumbuhan atau PIP3 untuk merekrut Phosphoinositide-
deregulasi ekspresi reseptor jenis ini dapat
sel, dan Insulin-like Growth Factor Receptor Dependent-Kinase 1 (PDK1) dan Akt. PDK1
menimbulkan onkogen. Reseptor ini dapat
(IGF-IR) yang meregulasi proliferasi sel melalui kemudian akan memfosforilasi Akt. Akt lalu
berikatan dengan beberapa ligan seperti
jaras mTOR.5 Bila jaras-jaras persinyalan diaktifkan penuh oleh mammalian Target of
epidermal growth factor, transforming growth
tersebut diinhibisi, sel kanker akan mati. Hal Rapamycin Complex 2 (mTORC2). Melalui Akt,
factor-α, dan amphiregulin, sehingga tirosin
ini sesuai dengan studi Quinn, et al,5 bahwa akan terjadi proses inhibisi terhadap BAD dan
kinase teraktivasi serta terjadi transfosforilasi
zat yang dapat menghambat beberapa jaras BAX yang merupakan molekul pro-apoptosis
reseptor.11 Akibat proses ini akan terjadi
memperbaiki prognosis. Salah satu jenis terapi dan inhibisi kompleks TSC1-TSC2 yang
aktivasi berbagai jaras persinyalan, seperti Ras
yang dapat mengintervensi beberapa jenis dibentuk oleh protein TSC1 (hamartin) dan
dan phosphatidylinositide-3-kinase (PI3K).11
jaras persinyalan adalah metformin.5,6 TSC2 (tuberin). Kompleks TSC1-TSC2 sendiri
Ras akan menginhibisi Ras homologue enriched
Metformin merupakan obat diabetes oral. on brain (Rheb) yang berfungsi mengaktifkan
Obat ini juga sudah banyak digunakan Peran Ras dapat dilihat melalui jaras persinyalan
mammalian Target of Rapamycin Complex
sebagai anti-inflamasi dengan menginhibisi EGFR; jika terjadi mutasi, faktor pertumbuhan/
1 (mTORC1). mTORC1 akan memfosforilasi
NF-kappaβ melalui blokade jaras PI3K- Growth Factor (GF) yang merupakan ligan EGFR
p70S6 kinase (S6K1) dan eukaryotic translation
Akt, dan kanker seperti kanker payudara, akan merekrut guanine nucleotide exchange
initiation factor 4E binding protein (4EBP1)
kolorektal, dan pankreas.5 Namun, hingga factor (GEF) ke membran sel dan ikatan yang
yang akan mempengaruhi proses sintesis
saat ini potensi metformin terhadap kanker terbentuk akan sulit dilepas. Rekrutan GEF
protein. Pada sel kanker, akibat peningkatan
paru melalui inhibisi beberapa jaras seperti akan memfasilitasi terjadinya ikatan antara
ekspresi PI3K dan Akt, aktivitas mTORC1 akan
Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR), IGF- Guanosine Triphosphate (GTP) dan Ras serta
meningkat, sehingga terjadi pertumbuhan
1R, dan mTOR masih belum begitu dikenal.9,10 teraktivasinya kompleks Ras-GTP. Selanjutnya,
dan proliferasi sel yang tidak terkendali.13,15
Penggunaan metformin memiliki beberapa kompleks Ras-GTP akan mengaktivasi Raf serin/
kelebihan, antara lain biaya lebih murah, dapat threonin kinase dan menginduksi mitogen-
Abnormalitas Jaras Tumor Suppressor Gene
ditoleransi dengan baik, dan merupakan activated protein/ERK kinase (MEK)1 dan MEK2.
(TSG)
agen antikanker yang efektif.5 Meformin juga Diinduksinya MEK1 dan MEK 2 akan memicu
Tumor suppressor gene merupakan gen yang
dikatakan sangat efektif apabila diberikan extracellular signal-regulated kinase (ERK)1 dan
dapat mengontrol aktivasi onkogen yang

CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016 417


CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

dapat memicu progresivitas kanker.16 Dalam perubahan konformasi reseptor, sehingga perlu ditransport ke sitosol. Dalam sitosol,
patogenesis kanker paru, terdapat beberapa ATP dapat berikatan dengan reseptor tersebut LKB1 yang terfosforilasi karena bantuan
gen yang berperan, salah satunya adalah dan transduksi sinyal dapat terjadi. Sinyal metformin akan membentuk kompleks
serine/threonine kinase 11 (STK11) atau liver yang ditransduksikan ini kemudian akan heterotrimer dengan protein regulatori,
kinase B1 (LKB1). LKB1 berperan penting mengaktivasi jaras persinyalan PI3K/Akt dan seperti STRAD dan MO25. STRAD dan MO25
dalam proses pembentukan tumor di paru, Ras yang akan meregulasi berbagai proses ini akan mengaktifkan LKB1, yang kemudian
karena peranannya dalam mengontrol proses fisiologis seperti proses angiogenesis, motilitas akan memfosforilasi AMPK.25
inisiasi, diferensiasi, dan metastasis kanker sel dan anti-apoptosis.22 Ikatan dengan IGF-
paru.17 1R, IGF-1 dan IGF-2 dipengaruhi oleh Insulin- AMPK yang teraktivasi akan mengalihkan
like Growth Factor Binding Protein-3 (IGFBP-3), seluruh proses dalam sel yang mengonsumsi
Normalnya, gen LKB1 yang merupakan yang akan berikatan dengan ligan tersebut, energi menjadi proses yang mengonservasi
TSG akan memfosforilasi dan mengaktivasi sehingga IGF-1 dan IGF-2 tidak terdegradasi energi, sehingga sel kanker akan kehilangan
AMP-activated protein kinase (AMPK). AMPK dan menghambat pengikatannya dengan persediaan energinya. AMPK sendiri berperan
merupakan sensor untuk mendeteksi IGF-1R. Pada kanker paru, sering terjadi sebagai sensor energi yang akan teraktivasi
status energi di dalam sel, sehingga kondisi mutasi pada IGFBP-3, sehingga IGF dapat jika sel mengalami stres, dengan tujuan
homeostasis terjaga. Dengan teraktivasinya berikatan dengan IGF-1R. Meta-analisis Cao, menjaga ketahanan hidup. AMPK mengatur
AMPK, terjadi proses regulasi jaras mTORC1 et al, juga menunjukkan asosiasi terbalik banyak hal, meliputi sintesis asam lemak,
yang berperan dalam berbagai proses antara IGFBP-3 dengan kanker paru, sehingga glukoneogenesis di hati, dan uptake glukosa
fisiologis sel seperti pertumbuhan dan kontrol IGBP-3 merupakan biomarker yang cukup di otot. Dalam kondisi stres, ATP dalam
metabolisme sel. AMPK akan mensupresi menjanjikan untuk kanker paru.23 Meta- sel menurun, sebaliknya ADP dan AMP
aktivitas mTORC1 melalui fosforilasi dua analisis Shen, et al, juga menyatakan bahwa meningkat.6 Peningkatan rasio AMP/ATP
protein, yakni TSC2 dan subunit raptor secara statistik terdapat korelasi terbalik antara menyebabkan perubahan konformasi AMPKγ,
yang terdapat di dalam mTORC1, sehingga IGFBP-3 dengan risiko kanker paru.24 sehingga residu Thr172 dari AMPKα terpapar
tidak terjadi proses menuju keganasan.18,19 untuk fosforilasi oleh LKB1.18 Aktivasi jalur LKB1-
Nanjundan, et al, menunjukkan bahwa pada Dalam proses karsinogenesis kanker paru, AMPK akan menghambat mTORC1, mediator
tumor yang berasal dari pasien NSCLC/ non- terjadi peningkatan ekspresi IGF-1R karena sentral yang berperan dalam metabolisme,
small cell lung cancer ditemukan penurunan mutasi TSG seperti p53, p63, WT1, dan BRCA1 pertumbuhan, dan proliferasi sel kanker.
kadar AMPK, menunjukkan hubungan terbalik yang normalnya akan menurunkan regulasi mTORC1 mengandung regulatory-associated
antara AMPK dan NSCLC.20 Penelitian juga IGF-1R dan tidak terjadi pertumbuhan sel protein of mTOR (raptor), yang dibutuhkan
menunjukkan bahwa apabila gen LKB1 berlebihan. Mutasi TSG akan mempengaruhi untuk merekrut substrat downstream seperti
ditambahkan pada sel yang kekurangan LKB1, Sp1 yang merupakan faktor transkripsi gen eukaryotic Initiating Factor 4E Binding Protein
pertumbuhan akan terhambat dan proses IGF-1R, sehingga ekspresi IGF-1R meningkat 1 (4EBP1) dan ribosomal S6 kinase (p70S6K1)
pembentukan tumor yang tidak terkendali dan akan terjadi pertumbuhan sel ke arah yang berperan pada regulasi translasi
menjadi kembali normal.19 Jika terjadi mutasi terbentuknya tumor.22 beberapa protein regulator pertumbuhan sel
LKB1, AMPK akan tersupresi dan menginduksi seperti cyclin D1, hypoxia inducible factor 1α,
terjadinya kanker melalui jaras persinyalan MEKANISME METFORMIN dan c-myc, yang berperan dalam siklus sel,
mTOR.21 Mekanisme metformin dalam menghambat pertumbuhan sel, dan angiogenesis.18
kanker masih banyak diperdebatkan dan
Insulin-like Growth Factor-1 Receptor (IGF-1R) melibatkan banyak jaras. Sebagai obat Metformin juga menghambat mTORC1
Insulin-like Growth Factor-1 Receptor (IGF- diabetes melitus tipe 2, metformin bekerja melalui dua mekanisme lain yang
1R) merupakan reseptor golongan tirosin melalui aktivasi AMPK, yang akan berujung berhubungan dengan AMPK, yaitu melalui
kinase yang berperan dalam mitogenesis, inhibisi mTOR. Akan tetapi, ditemukan bahwa fosforilasi TSC2 dan raptor. AMPK secara
angiogenesis, dan apoptosis melalui metformin juga dapat menimbulkan efek langsung memfosforilasi tuberous sclerosis
persinyalan Insulin-like Growth Factor tanpa melalui AMPK. Mekanisme metformin protein complex 2 (TSC2), sehingga terjadi
(IGF). Reseptor ini berperan besar dalam dapat dibagi menjadi AMPK-dependent dan akumulasi Rheb-GDP, yang menginhibisi
pertumbuhan berbagai organ, baik ketika AMPK-independent.5 aktivasi mTORC1. Namun, aktivasi AMPK
bayi masih di dalam rahim maupun ketika tetap dapat menghambat aktivasi mTORC1
sudah dilahirkan. Mutasi reseptor ini juga AMPK-dependent pada fibroblas yang tidak memiliki TSC2,
dapat menyebabkan terjadinya proses Target utama metformin adalah mitokondria. sehingga peneliti mencari mekanisme
karsinogenesis, seperti pada kanker prostat, Metformin bekerja menghambat respiratory alternatif. Ditemukan bahwa raptor yang
payudara, kolorektal, dan paru.22 chain complex I, sehingga AMPK akan merupakan binding partner mTOR merupakan
teraktivasi melalui proses fosforilasi oleh LKB1 substrat AMPK. Fosforilasi raptor oleh AMPK
Kerja IGF-1R dipengaruhi oleh dua ligan dan Ca2+/calmodulin dependent protein kinase mengakibatkan inhibisi mTOR, sehingga
Insulin-like Growth Factor (IGF), yakni IGF- kinase beta (CaMKKβ).5 Pada sel dalam keadaan terjadi inhibisi sintesis protein dan proliferasi.5
1 dan IGF-2. Apabila kedua ligan tersebut istirahat, LKB1 terutama ditemukan dalam
berikatan dengan IGF-1R, akan terjadi nukleus. Untuk memfosforilasi AMPK, LKB1 Aktivasi AMPK ini yang membedakan

418 CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

metformin dengan agen lain yang pernah


diujicoba terhadap kanker, yaitu rapamycin.
Rapamycin secara teoritis dapat menghambat
mTOR, namun ternyata juga ikut mengaktivasi
insulin receptor substrate-1 (IRS-1) yang
kemudian mengaktifkan jalur Akt/PI3K,
sehingga mengurangi keefektifannya.
Sementara itu, aktivasi AMPK dapat
menginaktivasi IRS-1 yang mengakibatkan
inhibisi jalur Akt/PI3K.26 Beberapa penelitian
juga menunjukkan bahwa aktivasi AMPK oleh
metformin ternyata dapat mengurangi jumlah
cancer stem cell melalui peningkatan ekspresi
let-7, sehingga kanker lebih rentan terhadap
kemoterapi.27

AMPK-independent
Metformin juga memiliki efek antineoplastik
yang tidak tergantung pada aktivasi AMPK.
Gambar. Kerangka konsep perbandingan kemoterapi dengan kombinasi metformin dan kemoterapi dalam
Penghambatan jaras mTOR oleh metformin
pengobatan kanker paru.
juga dapat dilakukan melalui Rag family of
GTPases (Rag GTPase). Selain itu, metformin
juga dapat mengurangi fosforilasi IGF-1R/ metformin mungkin memiliki peranan lebih 90 hari.6,35 Efek samping metformin
IR, sehingga mengurangi tingkat insulin dan luas dalam pencegahan dan terapi kanker.32 gastrointestinal, seperti mual, muntah, dan
IGF-1R yang bersirkulasi.28 Hal ini secara tidak diare, dapat ditemukan pada 30% pasien,
Penelitian xenograft tikus menunjukkan
langsung juga akan menginhibisi mTOR, yang dan menyebabkan terputusnya pengobatan
bahwa metformin oral dapat dikombinasi
mengakibatkan terhambatnya proliferasi sel. pada 5% pasien. Asidosis laktat dapat menjadi
bersama obat kemoterapi umum, seperti
efek samping fatal terutama pada gangguan
Selain jalur mTOR, metformin juga dapat doxorubicin, paclitaxel, dan carboplatin.
ginjal, meskipun jarang. Efek samping diare
menginhibisi jalur EGFR dengan cara Kombinasi metformin dan doxorubicin lebih
dan muntah dapat dikurangi jika diberikan
menghambat persinyalan Ras/Raf/Mek. memperpanjang masa remisi daripada
setelah makan dan pada dosis lebih tinggi.
Ras memiliki peranan penting dalam penggunaan salah satu obat saja.33 Metformin
Dibandingkan dengan obat antidiabetik
patogenesis NSCLC. Jika terjadi mutasi juga diperkirakan dapat menghambat
lainnya, metformin juga lebih jarang
K-Ras, salah satu isoform protein Ras, akan cancer stem cell (CSC), sehingga mencegah
menyebabkan hipoglikemi karena sifatnya
terjadi proliferasi sel yang tidak terkendali. relaps.33,34 Penggunaan metformin sebagai
sebagai insulin-sparing agent.35,36
Mutasi K-Ras juga menghasilkan resistensi terapi kombinasi juga menurunkan dosis
terhadap EGFR inhibitor dan kemoterapi, obat kemoterapi seperti doxorubicin,
SIMPULAN
sehingga memperburuk prognosis.29 Agar sehingga dapat mengurangi risiko efek
Kanker paru merupakan kanker dengan
persinyalan EGFR teraktivasi, protein Ras perlu samping seperti anemia dan nausea.33 Tan,
mortalitas yang tinggi, penurunan kualitas
ditranslokasikan menuju membran plasma. et al, membandingkan pengaruh metformin
hidup, dan berdampak sosial ekonomi tinggi.
Metformin dapat menyebabkan mislokalisasi dengan insulin pada prognosis pasien diabetes
Berbagai modalitas terapi seperti pembedahan,
K-Ras melalui disrupsi interaksi elektrostatik dengan advanced NSCLC yang dikemoterapi.
kemoterapi, dan radioterapi masih belum
K-Ras dan membran plasma, sehingga terjadi Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien
memuaskan, khususnya pada stadium lanjut.
akumulasi K-Ras di sitoplasma dan memicu yang diberi metformin beserta first-line
Pengobatan optimal membutuhkan inhibisi
apoptosis sel.30 chemotherapy memiliki progression-free
beberapa jaras persinyalan sekaligus. Hal ini
survival (PFS), overall survival (OS), dan disease
PENERAPAN KLINIS dapat dilakukan oleh metformin yang dapat
control rate (DCR) lebih baik dibandingkan
Sebagian besar penelitian klinis metformin menjadi agen antikanker melalui inhibisi
insulin.9 Dua penelitian di atas menunjukkan
berasal dari pasien DM. Penggunaan beberapa jaras persinyalan, seperti jaras IGF-
bahwa metformin memiliki potensi sebagai
metformin berkorelasi terhadap risiko kanker 1R, EGFR, dan mTOR. Metformin memiliki efek
kombinasi bersama kemoterapi standar.
paru pada pasien DM yang lebih rendah.31 sinergis dengan kemoterapi standar, sehingga
Pada sebuah studi kohort retrospektif pasien Dosis metformin dimulai dari 500 mg dengan dapat sebagai terapi kombinasi kanker paru
diabetes melitus tipe 2, metformin dapat dosis maksimum 2,55 g/hari. Studi klinis untuk meningkatkan survival rate. Diperlukan
mengurangi mortalitas akibat kanker paru. menunjukkan bahwa dosis metformin pada penelitian jaras persinyalan lain yang dapat
Selain itu, pasien diabetes melitus tipe 2 yang kanker paru (tahap IB-IIIA NSCLC) adalah dipengaruhi oleh metformin dan studi klinis
menggunakan metformin mortalitasnya 1700 mg/hari (dikombinasikan dengan peran metformin sebagai terapi kombinasi
lebih rendah daripada populasi, sehingga terapi standar) dengan durasi pengobatan kanker paru.

CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016 419


CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

REFERENSI :
1. WHO. Cancer [Internet]. 2013 Jan [cited on 2013 Dec 6]. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/.
2. WHO. Lung cancer estimated incidence, mortality and prevalence worldwide in 2012 [Internet]. 2013 June 12 [cited on 2013 Dec 6]. Available from: http://globocan.
iarc.fr/Pages/fact_sheets_cancer.aspx.
3. NHS. Lung cancer [Internet]. 2013 Aug 2 [cited on 2013 Dec 6]. Available from: http://www.nhs.uk/Conditions/Cancer-of-the-lung/Pages/Introduction.asp.
4. John R, Ross H. Economic value of disability-adjusted life years lost to cancers [Internet]. [cited on 2013 Dec 6]. Available from: http://media.marketwire.com/
attachments/EZIR/627/18192_FinalJournalManuscript.pdf.
5. Quinn BJ, Kitagawa H, Memmott RM, Gills JJ, Dennis PA. Repositioning metformin for cancer prevention and treatment. Trends Endocrin Met. 2013; 24(9): 469.
6. Marinov M, Fischer B, Arcaro A. Targeting mTOR signaling in lung cancer. Crit Rev Oncol Hematol. 2007; 63 (2); 172-82.
7. Cetin K, Ettinger DS, Hei YJ, Malley CDO. Survival by histologic subtype in stage IV nonsmall cell lung cancer based on data from the surveillance, epidemiology and
end results program. Clin Epidemiol. 2011; 3: 139-48.
8. Tseng SC, Huang YC, Chen HJ, Chiu HC, Huang YJ, Wo TY. Metformin-mediated downregulation of p38 mitogen-activated protein kinase-dependent excision repair
cross-complementing 1 decreases DNA repair capacity and sensitizes human lung cancer cells to paclitaxel. Biochemical Pharmacology. 2013; 85: 583-94.
9. Tan BX, Yao WX, Ge J, Peng XC, Du XB, Zhang R, et al. Prognostic influence of metformin as first-line chemotherapy for advanced nonsmall cell lung cancer in patients
with type 2 diabetes. Cancer 2011; 117(22): 5103-11.
10. CDC - Lung cancer risk factors [Internet]. 2013 August 6 [cited 2013 Dec 7]. Available from: http://www.cdc.gov/cancer/lung/basic_info/risk_factors.htm.
11. Brambilla E, Gazdar A. Pathogenesis of lung cancer signalling pathways: Roadmap for therapies. Eur Respir J. 2009; 33: 1485-97.
12. Neuzillet C, Tijeras-Raballand A, de Mestier L, Cros J, Faivre S, Raymond E. MEK in cancer and cancer therapy. Pharmacology & Therapeutics [Internet]. 2013 Oct 9
[cited 2013 Dec 18]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24121058
13. Wojtalla A, Arcaro A. Targeting phophoinositide-3-kinase signalling in lung cancer. Critical Reviews in Oncology/Hematology. 2011; 80: 278-90.
14. Lung Cancer Home Page – National Cancer Institute [Internet]. [cited 2013 Dec 7]. Available from: http:// www.cancer.gov/cancertopics/types/lung.
15. Sarris EG, Saif MW, Syrigos KN. The biological role of PI3K pathway in lung cancer. Pharmaceuticals. 2012; 5: 1236-64.
16. Jones RG, Thompson CB. Tumor suppressors and cell metabolism: A recipe for cancer growth. Genes Dev. 2009; 23: 537-48.
17. Banno K, Kisu I, Yanokura M, Masuda K, Ueki A, Kobayashi Y, et al. Hereditary gynecological tumor associated with Peutz-Jeghers syndrome (review). Oncol Lett.
2013; 6(5): 1184-8.
18. Han D, Li SJ, Zhu YT, Liu L, Li MX. LKB1/AMPK/mTOR signalling pathway in non-small cell lung cancer. Asian Pac J Cancer Prev. 2013; 14(7): 4033-9.
19. Shaw RJ. LKB1 and AMPK control of mTOR signalling and growth. Acta Physiol (Oxf ). 2009; 196(1): 65-80.
20. Nanjundan M, Byers LA, Carey MS, Siwak DR, Raso MG, Diao L, et al. Proteomic profiling identifies pathways dysregulated in non-small cell lung cancer and an inverse
association of AMPK and adhesion pathways with recurrence. J Thorac Oncol. 2010; 5(12): 1894-904.
21. Luo Z, Zang M, Guo W. AMPK as a metabolic tumor suppressor: Control of metabolism and cell growth. Future Oncol. 2010; 6(3): 457-70.
22. Ying M, Guan X, Liao Z, Wei Q. Insulin-like growth factor-1 receptor targeted therapy for non-small cell lung cancer: A mini review. Am J Transl Res. 2009; 1(2): 101-14.
23. Cao H, Wang G, Meng L, Shen H, Feng Z, Liu Q, et al. Association between circulating levels of IGF-1 and IGFBP-3 and lung cancer risk: A meta-analysis. PloS ONE.
2012; 7(11): 49884. doi:10.1371/journal.pone.0049884
24. Chen B, Liu S, Xu W, Wang X, Zhao W, Wu J. IGF-1 and IGFBP-3 and the risk of lung cancer: A meta-analysis based on nested case-control studies. Journal of
Experimental & Clinical Cancer Research. 2009; 28: 89. doi:10.1186/1756-9966-28-89.
25. Xie Z, Dong Y, Scholz R, Neumann D, Zou MH. Phosphorylation of LKB1 at serine 428 by protein kinase C-ζ is required for metformin-enhanced activation of the
AMP-activated protein kinase in endothelial cells. Circulation. 2008; 117: 959-62.
26. Zakikhani M, Blouin MJ, Piura E, Pollak MN. Metformin and rapamycin have distinct effects on the AKT pathway and proliferation in breast cancer cells. Breast Cancer
Res Treat. 2010; 123: 271-9.
27. McCarty MF. Metformin may antagonize Lin28 and/ or Lin28 activity, thereby boosting let-7 levels and antagonizing cancer progression. Medical hypotheses. 2012;
78: 262-9.
28. Memmott RM, Mercado JR, Maier CR, Kawabata S, Fox SD, Dennis PA. Metformin prevents tobacco carcinogen-induced lung tumorigenesis. Cancer Prev Res. 2010;
3(9): 1066-76.
29. Meng D, Yuan M, Li X, Chen L, Yang J, Zhao X. Prognostic value of K-RAS mutations in patients with non-small cell lung cancer: a systematic review with meta-
analysis. Lung Cancer. 2013; 81: 1-10.
30. Iglesias DA. Direct effects of metformin on PI3K and Ras signaling in endometrial cancer. UT GSBS Dissertations and Theses. 2012; 1-103.
31. Mazzone PJ, Rai H, Beukemann M, Xu M, Jain A, Sasidhar M. The effect of metformin and thiazolidinedione use on lung cancer in diabetics. BMC Cancer. 2012;
12(410): 1-7.
32. Currie CJ, Poole CD, Jones SJ, Gale EA, Johnson JA, Morgan CL. Mortality after incident cancer in people with and without type 2 diabetes. Diabetes Care. 2012;
35(2): 299-304.
33. Iliopoulos D, Hirsch HA, Struhl K. Metformin decreases the dose of chemotherapy for prolonging tumor remission in mouse xenografts involving multiple cancer
cell types. Cancer Res. 2011; 71(9): 3196-201.
34. Hirsch HA, Iliopoulos D, Struhl K. Metformin inhibits the inflammatory response associated with cellular transformation and cancer stem cell growth. Proc Natl Acad
Sci USA. 2013; 110(3): 972-7.
35. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic and clinical pharmacology. 11th ed. USA: McGraw-Hill; 2009.
36. Bouchoucha M, Uzzan B, Cohen R. Metformin and digestive disorders. Diabetes & Metabolism. 2011; 37: 90-6.

420 CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai